• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

a. Sejarah Berdirinya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen disebut juga BPSK dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berdasarkan pada manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, keselamatan, serta kepastian hukum. Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2008 (dapat dilihat di lampiran 13) dan baru pada tahun 2011 secara resmi berdasarkan keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 33/M-DAG/KEP/1/2011 tanggal 13 Januari 2011 ditetapkan pengangkatan anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta. Sebuah proses yang cukup panjang dari seleksi calon anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yang diselenggarakan pada tahun 2005 dan baru secara resmi dilantik pada tanggal 10 Mei 2011 oleh Wali Kota Surakarta atas nama Menteri Perdagangan Republik Indonesia.

b. Maksud dan Tujuan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta Maksud dan tujuan utama dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta adalah menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha melalui cara konsiliasi, mediasi, dan arbitrase. Pada prinsipnya dalam proses penyelesaian sengketa konsumen diusahakan pendekatan yang ditempuh dengan cara damai. Perundingan dilakukan secara kekeluargaan atau musyawarah untuk mencapai kesepakatan, baik mengenai teknik maupun penyelesaian sengketa konsumen, demikian juga bentuk dan jumlah ganti rugi, sehingga keputusan dapat diambil dalam bentuk win-win solution (Pola penyelesaian yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam sengketa)

commit to user

yang diharapkan dapat memuaskan para pihak yang bersengketa, hal ini berbeda dengan keputusan peradilan umum dalam bentuk win lose solution (Pola penyelesaian yang hanya menguntungkan satu pihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan).

c. Sasaran Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

Sasaran utama dalam penyelesaian sengketa konsumen adalah sengketa konsumen di wilayah Surakarta. Akan tetapi karena undang-undang mengamanatkan untuk tidak menolak pengaduan karena tidak semua kota atau kabupaten ada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, maka Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta juga melayani pengaduan konsumen disekitar Kota Surakarta. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tidak membatasi pengaduan yang disampaikan oleh konsumen, tetapi tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain : 1) Konsumen yang dapat mengadukan gugatan adalah konsumen akhir.

2) Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen hanya dapat menerima pengaduan sepihak, yaitu dari konsumen.

3) Yang dapat diadukan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah pelaku usaha, baik perorangan, badan usaha berbentuk badan hukum maupun bukan termasuk BUMD dan BUMN.

4) Konsumen yang dirugikan akibat dari barang atau jasa yang sah untuk diperdagangkan.

5) Konsumen yang dirugikan akibat perbuatan pelaku usaha yang melanggar rambu-rambu perbuatan yang dilarang Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999.

6) Tuntutan ganti rugi yang dapat dikabulkan adalah kerugian nyata material.

d. Manfaat Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

Dengan adanya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta, maka ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain adalah :

commit to user

1) Masyarakat sebagai konsumen akan mendapat perlindungan hukum atas hak-haknya untuk menuntut ganti rugi kepada pelaku usaha.

2) Dengan pengawasan pencantuman klausula baku maka pelaku usaha tidak dapat melakukan usahanya tanpa memperhatikan hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang barang dan/atau jasa yang ditawarkan.

3) Konsumen yang bersengketa dengan pelaku usaha dapat menyelesaikan sengketanya diluar peradilan umum dalam waktu yang singkat dan biaya yang murah.

4) Dengan berkonsultasi kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen masyarakat akan menjadi konsumen yang cerdas.

e. Sarana dan Prasarana Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

Perlengkapan penunjang kegiatan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta selain menggunakan perlengkapan bantuan dari Kementrian Perdagangan Perdagangan Republik Indonesia juga disediakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, baik berstatus hak milik sepenuhnya maupun pinjam pakai. Adapun gedung atau ruang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta masih meminjam salah satu ruangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta yang berukuran 4 X 8 meter persegi, dan digunakan untuk ruang serba guna antara lain untuk sekretariat, mediasi, sidang, pengaduan, konsultasi, rapat, dan sebagainya. Untuk daftar inventarisnya dapat dilihat dilampiran 11

f. Pembiayaan

Tahun anggaran 2011 Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Surakarta disediakan dana sebesar Rp 75.000.000,00 (APBD Disperindag). Sedangkan untuk tahun 2012 disediakan dana Rp 200.000.000,00 (APBD Hibah) tetapi sampai bulan Februari dana tersebut belum turun. Dana tersebut digunakan untuk operasional Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, antara

commit to user

lain melengkapi perlengkapan buku administrasi, alat tulis kantor, foto copy, rapat-rapat, perjalanan dinas dan honorarium. Untuk rincian biaya atau laporan keuangan dapat dilihat dilampiran 12

2. Tata Kerja Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta a. Struktur Organisasi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Surakarta terdiri dari satu ketua, satu wakil ketua, dan tujuh anggota. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh personil dari staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta yang dipandang mampu melaksanakan tugas-tugas

kesekretariatan.

Struktur organisasi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta adalah sebagai berikut :

1) Ketua : Dra. Sri Wahyuni, MM

2) Wakil Ketua : Bambang Ari Wibowo, SH

3) Anggota :

a) Ir. Linda Kurniawati b) Supartono, SH

c) Drs. Mulyanto Utomo, M. Si d) Ir. Andhi Hartono

e) Kelik Wardiono, SH, MH f) Josep Purwadi, SH, M. Hum g) Dra. Aniek Tri Maharni

4) Kepala Sekretariat : Tuti Budi Rahayu, SH

Struktur organisasi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut :

commit to user

Gambar 3. Stuktur Organisasi BPSK Surakarta

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, anggota Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta dipecah lagi menjadi tiga unsur, yaitu unsur pemerintah, unsur konsumen, dan unsur pelaku usaha. Masing-masing anggota dari tiap-tiap unsur adalah sebagai berikut :

1) Unsur Pemerintah

a) Dra. Sri Wahyuni, MM b) Supartono, SH

c) Ir. Linda Kurniawati 2) Unsur Konsumen

a) Kelik Wardiono, SH, MH b) Dra. Aniek Tri Maharni c) Josep Purwadi, SH, M. Hum 3) Unsur Pelaku Usaha

a) Bambang Ary Wibowo, SH

b) Drs. Mulyanto Utomo, M. Si c) Ir. Andhi Hartono

KETUA

Majelis Ketua

Wakil Ketua Sekretariat

Anggo-ta Anggo-ta Anggota Kepala TU Konsultasi dan pengaduan Kepaniteraan

commit to user

b. Kesekretariatan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta merupakan suatu lembaga dimana para pencari keadilan berusaha untuk mendapatkan keadilan yang sesuai dengan hak dan kewajibannya. Sebagai penunjang Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta mempunyai bidang

kesekretariatan yang terdiri dari : 1) Bidang Ketatausahaan

Kegiatan kesekretariatan yang meliputi kegiatan administrasi telah dilaksanakan antara lain kegiatan pengagendaan surat, pencatatan data, pengadministrasian keuangan, surat menyurat dan pengarsipan. Selain itu, bidang ketatausahaan juga membantu anggota majelis dalam penyusunan anggaran dan penyusunan laporan. Dari pengagendaan dan pencatatan surat sejak Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen terbentuk pada bulan Mei tahun 2011 hingga akhir tahun 2011 tercatat jumlah surat yang masuk sebanyak 34 surat dan surat keluar 63 surat. Sedangkan kegiatan yang bersifat bukan administratif dilakukan juga dengan melayani kebutuhan anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

2) Bidang Pengaduan dan Konsultasi

Bidang pengaduan dan konsultasi telah melaksanakan tugasnya melayani pengaduan dengan menyediakan formulir pengaduan dan melakukan pencatatan dan apabila dipandang perlu juga menindaklanjuti aduan tersebut. (Untuk formulir pengaduan dapat dilihat dilampiran 7). Tindak lanjut aduan dapat berupa penyelesaian melalui majelis badan Penyelesaian Sengketa Konsumen maupun pengecekan lapangan untuk memperoleh kebenaran data. Sedangkan pelayanan konsultasi diberikan kepada setiap konsumen yang memerlukan. Untuk rekapitulasi pengaduan pada tahun 2011 dapat dilihat dilampiran 8.

3) Bidang Kepaniteraan

Panitera pada badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

commit to user

Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta dalam menyelesaikan sidang penyelesaian sengketa konsumen, baik melalui mediasi maupun arbitrase. Tugas yang telah dilakukan panitera yaitu :

a) Mencatat jalannya proses penyelesaian sengketa konsumen dengan mengatur jadwal sidang. (Untuk jadwal sidang dan kalender kegiatan pada tahun 2011 dapat dilihat dilampiran 9)

b) Mencatat sengketa kedalam buku register sengketa.

c) Menyiapkan administrasi persidangan mulai dari penetapan hingga persidangan selesai.

d) Menyiapkan panggilan dan memanggil kepada para pihak yang bersengketa.

e) Menyiapkan berkas sengketa untuk persidangan. f) Menyimpan berkas sengketa.

g) Membuat berita acara persidangan.

h) Membantu majelis dalam membuat putusan. i) Membantu kelancaran jalannya persidangan.

c. Kegiatan Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta Untuk kelancaran jalannya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen telah seringkali dilakukan rapat koordinasi, baik yang bersifat rutin maupun dalam waktu-waktu tertentu. Dalam kegiatan rapat koordinasi pada tahun 2011 yang dibahas antara lain :

1) Pemilihan ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

Telah disepakati bahwa ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta adalah Dra. Sri Wahyuni, MM

2) Penyusunan program kerja

Karena badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta belum lama dibentuk dan belum banyak dikenal oleh masyarakat, maka kegiatan ditekankan pada sosialisasi dan penyelesaian sengketa. Namun, karena tidak tersedianya anggaran sosialisasi maka sosialisasi dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak khususnya media massa.

commit to user

3) Pembuatan website

Telah terwujud website Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yaitu www.bpsksolo.com dan email bpskkotasolo@gmail.com

4) Pembahasan kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

Berhubung Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta belum memiliki kantor dan hingga sekarang masih menjadi satu di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, maka telah mengusulkan kepada Walikota Surakarta untuk mendapatkan kantor sendiri.

5) Pembahasan Personil Sekretariatan

Sambil menunggu penetapan dari Menteri Perdagangan RI, maka telah ditetapkan sekretariat sementara untuk membantu kelancaran tugas anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.

6) Pembahasan Peraturan Prosedur Penyelesaian Sengketa Konsumen 7) Pembahasan kelengkapan formulir pengaduan

8) Pembahasan tentang fiat eksekusi oleh pengadilan

9) Pembahasan rencana kerja sama dengan stakeholder (khususnya Pengadilan dan Polres)

10) Pembahasan penanganan kasus yang berasal dari luar daerah 11) Pembahasan tentang pengawasan klausula baku

12) Pembahasan perubahan anggaran

13) Pembahasan sosialisasi diwilayah kecamatan 14) Pembahasan penyusunan anggaran tahun 2012 15) Setiap akhir bulan diadakan rapat evaluasi

Dokumen terkait