• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 3: Teks Deskripsi

Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang menjadi kebanggaan dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Selain menjadi pusat ekonomi masyarakat Yogyakarta pasar Bringharjo ini mempunyai makna filosofis. Wilayah ini pada mulanya adalah hutan pohon beringin, tetapi setelah berdirinya Keraton Yogyakarta sekitar tahun 1758, wilayah ini dijadikan tempat transaksi ekonomi warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Nama Beringharjo diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono lX.

Beringharjo berasal dari kata ‘Bering’ dan ‘Harjo’. Bering berarti hutan beringin,

Harjo berarti kesejahteraan. Jadi arti dari Beringharjo yaitu hutan beringin yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Di pasar Beringharjo juga dibagi wilayah dagangnya sesuai dengan barang yang dijual. Pada bagian depan dan belakang pasar merupakan tempat berbagai jajanan pasar, seperti brem, dodol, nagasari, klepon, dan masih banyak lagi. Di sebelah timur lantai dua merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu tradisional dan rempah-rempah. Sedangkan di lantai tiga bagian timur dapat kita jumpai berbagai dagangan barang antik dan barang import bekas yang berkualitas baik.

Di pasar ini juga tersedia koleksi lengkap berbagai macam jenis dan motif batik khas Yogyakarta. Mulai dari pakaian yang sudah jadi atau pun yang masih berbentuk bahan. Selain batik, terdapat juga kain katun, sutra, blangkon, sarung tenun, tas, sandal, sepatu, dan masih banyak lagi.

Walaupun pasar tutup pukul 17.00 WIB, tetapi sebagian pedagang di bagian depan pasar masih tetap menawarkan daganganya.Sekitar pukul 18.00 WIB hingga lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar yang juga menawarkan kikil dan varian oseng-oseng. Sambil makan, anda bisa mendengarkan musik tradisional Jawa.

Sumber: http://nabilaputrirahmatika.blogspot.co.id/2015/06/teks-deskripsi.html (telah disunting)

92

GAJAH SUMATERA

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan jenis dari hewan mamalia, yaitu hewan yang menyusui. Berat Gajah Sumatera dapat mencapai 4-6 Ton. Gajah Sumatera jantan memiliki sepasang gading yang memanjang ke depan, sedangkan Gajah Sumatera betina biasanya tidak memiliki gading. Kulitnya gajah tidak banyak ditumbuhi oleh rambut, hanya dibagian tertentu seperti di bagian atas kepala, punggung dan ujung ekor. Warna kulitnya abu-abu sampai kehitaman.

Gajah Sumatera hidup secara berkelompok. Biasanya kelompok gajah dipimpin oleh gajah betina paling tua. Jumlah kelompok Gajah Sumatera biasanya 10-30 ekor. Mereka hidup berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnya, yaitu untuk mencari sumber makanan dan berkembang biak.

Gajah betina akan mengandung anaknya sekitar 18-22 bulan. Gajah betina akan melahirkan anak yang mempunayi berat sekitar 100 kg. Seekor induk gajah dapat melahirkan seekor anak gajah lagi setelah kurun waktu sekitar 4 tahun. Gajah merupakan jenis hewan yang mudah menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia sehingga dapat kita jumpai gajah sebagai pekerja di penebangan perkebunan.

Gajah hidup di lingkungan yang bervariasi dari dataran rendah, pegunungan, hingga padang rumput yang tersebar di Pulau Sumatera. Di habitat aslinya gajah memakan berbagai jenis bagian pohon seperti kulit, ranting, daun, bunga dan buah. Gajah juga memakan tanaman perdu dan rumput. Karena daya ingatnya yang tinggi, gajah mampu mengenali tumbuhan pakannya yang secara alami juga digunakan sebagai obat.

Sumber: http://srisuciningtyasardi.blogspot.co.id/2014/06/teks-deskripsi- mengenai-gajah.html (telah disunting)

Pasar Badung

Pasar Badung merupakan salah satu pasar tradisional di Bali, khususnya di Denpasar yang menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh kalangan turis domestik maupun asing. Di pasar ini berbagai macam kebutuhan dijual baik itu kebutuhan pokok masyarakat, makanan tradisional yang berciri khas, barang- barang seni khas Bali dan lain sebagainya.

Pasar ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan selain itu, mereka bisa menyaksikan proses jual beli secara langsung dari pedagang kepada pembeli yang masih dilakukan secara tradisional karena adanya proses tawar-menawar. Di pasar ini masih terdapat suun atau orang yang membawa barang dagangan yang sudah dibeli. Para wisatawan juga bisa sekalian menikmati aneka sajian kuliner tradisional dan membeli aneka barang kerajinan yang menjadi ciri khas Bali untuk dijadikan oleh-oleh.

Pasar Badung ini menjual aneka macam barang seperti aneka bahan makanan, kerajinan tangan, tekstil, maupun untuk keperluan upacara adat/ keagamaan. Diseberangnya terdapat Pasar Kumbasari yang juga menyediakan aneka macam kebutuhan sehari-hari. Kemudian di lantai atas terdapat art shop yang menjual aneka jenis kerajinan yang terbuat dari kayu sampai bahan tenunan dan lukisan serta cinderamata lainnya.

Pasar Badung memiliki waktu operasional setiap hari, buka dari pagi hari hingga larut malam. Bahkan dapat dibilang bahwa pasar ini tidak pernah sepi akan pengunjung karena waktu operasional hampir mencapai 24 jam. Di malam harinya kawasan pasar tersebut kerap digelar pasar malam atau pasar senggol yang menjual berbagai barang dengan harga yang relatif miring atau terjangkau. Ketika berkunjung ke Bali, Anda sebaiknya menyempatkan diri untuk berkunjung kesini. Sumber: http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/pasar-badung-pasar-

94

Namanya Surili

Surili adalah primata asli Jawa Barat yang nyaris punah. Nama latin surili adalah Presbytis comate. Dalam bahasa Inggris surili dikenal dengan nama grizzled

leaf monkey. Primata ini hanya hidup di Jawa barat. Mereka suka tinggal di hutan

belantara. Bisa hutan yang berada di dekat pantai atau hutan yang berada di dekat gunung. Mereka tinggal di hutan karena di sanalah mereka dapat dengan mudah mendapatkan makanan.

Surili suka menyantap dedaunan, buah-buahan, biji-bijian, dan kadang- kadang serangga. Surili selalu hidup berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari sepuluh ekor dengan satu surili jantan sebagai ketua kelompok.

Surili ini lumayan gaya, lho! Rambut mereka berjambut hitam bagai mahkota. Pada umumnya warna punggung dan telinga surili dewasa adalah hitam, coklat, atau abu-abu. Lucunya, rambut di dagu, dada, perut, kaki bagian dalam, dan ekor surili berwarna putih. Mereka juga terlihat lucu dengan kulit wajah yang tampak kemerahan. Bulu bayi surili yang baru lahir berwarna putih dengan garis hitam dari kepala sampai ekor. Ekor surili lebih panjang dari badannya. Berat surili dewasa hanya sekitar 6-8 kg.

Sayang sekali, saat ini primata surili terancam punah. Mereka kehilangan tempat tinggal. Tidak sedikit juga surili yang diburu untuk dijadikan hewan peliharaan. Hmm, padahal sebenarnya surili ini membantu melestarikan hutan. Saat ia memakan buah-buahan, bijinya bisa tercecer dimana-mana. Tanpa sengaja biji itu akhirnya tumbuh menjadi pohon-pohon baru.

Dokumen terkait