• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus 1.Siklus I 1.Siklus I

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada saat pra siklus, makadalampelaksanaan siklus I ini akan diterapkan metode Role Playing sebagai bentuk tindakan perbaikan hasil belajar.

b. Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2018 selama 2 jam pelajaran atau 80 menit. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada kelas VII E. Materi yang diajarkan yaitu Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi SAW. Adapun data dari hasil penilaian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus I

NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN

1 Adham L 70 Belum tuntas

2 Adimas Ilham N. A. L 60 Belum tuntas

3 Agy Afriansyah L 60 Belum tuntas

4 Ahmad Aqul Anam L 40 Belum tuntas

5 Amara Putri T. A. P 60 Belum tuntas

6 Anggie Tiva Apriliyani P 70 Belum tuntas

7 Annur Purnomo S. L 90 Belum tuntas

8 Azkia Early N. N. P 80 Tuntas/mencapai KKM

9 Beny Wijaya L 60 Belum tuntas

10 Bunga Gayati D. L. P 70 Tuntas/mencapai KKM

11 Devi Ariyanti P 60 Belum tuntas

12 Dhany Anggit S. L 80 Tuntas/mencapai KKM

14 Dimas Adi N. L 80 Tuntas/mencapai KKM

15 Dimas Ashari L 60 Belum tuntas

16 Dimas Wahyu S. L 40 Belum tuntas

17 Fanny Ardyansah L 60 Belum tuntas

18 Femas Putra Aryana L 80 Tuntas/mencapai KKM

19 Feri Ardiyanto L 80 Tuntas/mencapai KKM

20 Findi Firdani P 80 Tuntas/mencapai KKM

21 Geryl Maulana F. A. L 60 Belum tuntas

22 Hanan Dwi Irtaka L 80 Tuntas/mencapai KKM

23 Johan L 60 Belum tuntas

24 Kevi Suprihatin P 80 Tuntas/mencapai KKM

25 Muhammad Abdul J. L 90 Tuntas/mencapai KKM

26 Nur Hidayah A. P 80 Tuntas/mencapai KKM

27 Resa Dwi Septiani P 80 Tuntas/mencapai KKM

28 Reza Widyawati P 60 Belum tuntas

29 Rieby Queennana A. R. P 50 Belum tuntas

30 Rifda Fairuzy P 80 Tuntas/mencapai KKM

31 Ropek Andriyanto L 80 Tuntas/mencapai KKM

32 Santi Kurniawati P 90 Tuntas/mencapai KKM

33 Sri Lestari P 80 Tuntas/mencapai KKM

34 Vaisal Hidayat L 80 Tuntas/mencapai KKM

Rata-rata 70,3

Tidak tuntas 18 Presentase ketuntasan 47,1 %

Berdasarkan data di atas dapat ditemukan beberapa kelemahan, yaitu pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang belum tuntas pada siklus I adalah 18 siswa (53 %). Hal ini dirasa karena jumlah butir soal yang hanya 10 nomor, dan peluang siswa untuk mencapai KKM sangat sedikit. Sedangkan jumlah siswa yang telah tuntas dalam standar kompetensi yang sama adalah 16 siswa (47,1%). Hasil ini masih dirasa kurang, meskipun berdasarkan tabel 4.4 banyak siswa yang nilainya meningkat, akan tetapi belum bisa mencapai KKM. Meskipun demikian dengan menggunakan metode Role Playing hasil belajar siswa dapat meningkat.

c. Refleksi

Berdasarkan beberapa hal di atas, ditemukan beberapa keberhasilan yaitu dalam hal sebagai berikut:

1) Peningkatan ketuntasan belajar telah terjadi setelah siklus I dilaksanakan. Pada evaluasi pembelajaran secara konvensional (sebelum siklus I) tingkat ketuntasan belajar siswa hanya 17,6% (6 siswa yang mencapai KKM). Sedangkan setelah siklus I penelitian dilaksanakan, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 47,1% (16 orang siswa mencapai KKM). Hal ini berarti telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal.

2) Setelah menggunakan metode Role Playing pemahaman siswa terhadap materi pelajaran juga mengalami peningkatan.

Meskipun demikian, masih banyak kekurangan yang ditemukan pada siklus I ini, yaitu diantaranya:

1) Kurangnya kemampuan siswa dalam memerankan naskah dengan baik. Pada hal ini terlihat bahwa dalam satu kelompok jumlah siswa terlalu banyak, jadi masih terdapat siswa yang tidak

mendapatkan peran. Kemudian banyak siswa yang belum mempunyai gambaran mengenai metode Role Playing .

2) Guru masih belum mampu secara aktif melaksanakan metode Role Playing, terbukti bahwa jumlah siswa yang telah tuntas dalam siklus I adalah 16 siswa (47,1%). Selain itu beum mampu mengalokasikan waktudengan tepat.

3) Mencari solusi mengenai masalah tentang kemampuan siswa dalam bekerja sama ketika sedang berdiskusi. Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa siswa tidak berbagi tugas ketika berdiskusi, sehingga terdapat siswa yang hanya bermain sendiri atau mengobrol.

Dari permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I, maka dilakukan perbaikan pada siklus II. Perbaikan tersebut antara lain:

1) Pada siklus selanjutnya akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai gambaran dari metode Role Playing, serta akan dibentuk

pengelompokan yang lebih kecil agar semua anggota kelompok mendapatkan perannya.

2) Memberikan pengertian kepada siswa untuk berbagi tugas ketika berdiskusi agar dapat bekerja sama dengan baik, serta memotivasi

siswa dengan memberikan pujian misalnya “bagus sekali, luar biasa” dan sebagainya. Tidak hanya itu, guru akan memberikan

hadiah kepada kelompok yang memerankan naskah Role Playing paling baik.

3) Guru mempelajari kembali tentang metode Role Playing agar mampu menetapkan waktu yang tepat, mengelola kelas dengan baik, dan menguasai skenario lebih dalam lagi.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus I masih dirasa kurang. Karena nilai ketuntasannya adalah 47,1% yang belum memenuhi indikator keberhasilan (85%). Dengan demikian perlu adanya pelaksanaan pada siklus II untuk lebih memantapkannya dalam peningkatan hasil belajar.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada saat siklus I, maka dalam pelaksanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari pelaksanaan siklus I.

b. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 07 April 2018 selama dua jam pelajaran dengan materi yang sama namun pada kompetensi dasar yang berbeda. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan RPP yang telah disempurnakan sesuai hasil refleksi pada siklus I. Adapun data dari hasil penilaian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus II

NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN

1 Adham L 80 Tuntas/mencapai KKM

2 Adimas Ilham N. A. L 65 Belum tuntas

3 Agy Afriansyah L 75 Tuntas/mencapai KKM

4 Ahmad Aqul Anam L 80 Tuntas/mencapai KKM

5 Amara Putri T. A. L 85 Tuntas/mencapai KKM

6 Anggie Tiva Apriliyani P 100 Tuntas/mencapai KKM

7 Annur Purnomo S. P 100 Tuntas/mencapai KKM

8 Azkia Early N. N. P 95 Tuntas/mencapai KKM

9 Beny Wijaya L 80 Tuntas/mencapai KKM

10 Bunga Gayati D. L. P 90 Tuntas/mencapai KKM

11 Devi Ariyanti P 95 Tuntas/mencapai KKM

13 Dhany Firdaus S. L 65 Belum tuntas

14 Dimas Adi N. L 90 Tuntas/mencapai KKM

15 Dimas Ashari L 75 Tuntas/mencapai KKM

16 Dimas Wahyu S. L 90 Tuntas/mencapai KKM

17 Fanny Ardyansah L 95 Tuntas/mencapai KKM

18 Femas Putra Aryana L 80 Tuntas/mencapai KKM

19 Feri Ardiyanto L 90 Tuntas/mencapai KKM

20 Findi Firdani P 95 Tuntas/mencapai KKM

21 Geryl Maulana F. A. P 75 Tuntas/mencapai KKM

22 Hanan Dwi Irtaka L 95 Tuntas/mencapai KKM

23 Johan L 80 Tuntas/mencapai KKM

24 Kevi Suprihatin L 90 Tuntas/mencapai KKM

25 Muhammad Abdul J. L 90 Tuntas/mencapai KKM

26 Nur Hidayah A. L 100 Tuntas/mencapai KKM

27 Resa Dwi Septiani P 60 Belum tuntas

28 Reza Widyawati L 90 Tuntas/mencapai KKM

29 Rieby Queennana A. R. P 100 Tuntas/mencapai KKM

30 Rifda Fairuzy P 80 Tuntas/mencapai KKM

31 Ropek Andriyanto L 90 Tuntas/mencapai KKM

32 Santi Kurniawati P 90 Tuntas/mencapai KKM

33 Sri Lestari P 90 Tuntas/mencapai KKM

34 Vaisal Hidayat L 90 Tuntas/mencapai KKM

Rata-rata 86,1

Tuntas 31

Tidak tuntas 3

Presentase ketuntasan 91,2%

Berdasarkan data di atas, peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas, apabila pada siklus I butir soal hanya 10 dan

menyebabkan siswa banyak yang tidak tuntas, maka hal tersebut diperbaiki pada siklus II dengan menambah jumlah butir soal menjadi 20. Presentase ketuntasannya yaitu 91,2%, dengan rata-rata kelas 86,1. Setelah melakukan pengamatan secara seksama, dapat diketahui bahwa masih ditemukannya 3 siswa yang mendapatkan nilai belum tuntas. Hal tersebut dikarenakan siswa yng bersangkutan dalam kegiatan pembelajaran sangat pasif dan sering membuat kegaduhan, serta masih banyak jawaban yang salah dalam tes formatif.

c. Refleksi

Berdasarkan beberapa hal di atas, ditemukan beberapa keberhasilan yaitu dalam hal sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias belajar dengan metode Role Playing. Dapat dilihat dari hasil observasi kemampuan siswa dalam memerankan naskah dalam kategori sangat baik, siswa juga mampu bekerjasama dengan siswa yang lain.

2) Hasil belajar siswa meningkat, terlihat siklus I yang mana hasil belajar siswa adalah 47,1% (16 orang siswa mencapai KKM), dan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 91,2% (31 siswa mencapai KKM). Hal ini berarti telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil. Karena nilai ketuntasan secara klasikal adalah 91,2% yang telah melebihi indikator pencapaian yang minimal adalah 85%. Dengan demikian tidak perlu diadakannya pelaksanaan serta perbaikan siklus III.

B. Pembahasan

Penggunaan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun 2017/2018

Peneitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus dan masing-masing melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi PAI. Siklus II dilakukan sebagai perbaikan dari siklus I. Pada siklus pertama, siswa memang masih bingung dengan metode tersebut, siswa juga masih demam panggung ketika memainkan peran. Selain itu siswa dalam memainkan peran masih banyak yang membaca dan tidak memperagakannya seperti layaknya bermain drama. Namun setidaknya hasil belajar siswa pada siklus I ini dapat meningkat dari nilai pra siklus atau sebelum diterapkannya metode Role Playing tersebut. Ketika siswa telah diberi penjelasan ulang mengenai metode ini, siswa menjadi paham dan telah mempunyai gambaran tentang apa yang harus mereka kerjakan. Hal ini dapat dilihat pada siklus ke II, bahkan mereka juga lebih antusias dari sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Role Playing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada presentase ketuntasan belajar dari siklus I sampai siklus II yang mengalami peningkatan.

Penelitian mengenai hasil belajar siswa ini dilakukan dengan menilai kondisi siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan melihat hasil belajar pada setiap siklusnya. Tabel 4.7. berikut menunjukkan hasil belajar dari tes formatif siswa dengan menggunakan metode Role Playing.

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Tes Formatif Siklus I dan II

NO NAMA L/P NILAI

1 Adham L 70 80

2 Adimas Ilham N. A. L 60 65

3 Agy Afriansyah L 60 75

4 Ahmad Aqul Anam L 40 80

5 Amara Putri T. A. L 60 85

6 Anggie Tiva Apriliyani P 70 100

7 Annur Purnomo S. P 90 100 8 Azkia Early N. N. P 80 95 9 Beny Wijaya L 60 80 10 Bunga Gayati D. L. P 70 90 11 Devi Ariyanti P 60 95 12 Dhany Anggit S. L 80 80 13 Dhany Firdaus S. L 60 65 14 Dimas Adi N. L 80 90 15 Dimas Ashari L 60 75 16 Dimas Wahyu S. L 40 90 17 Fanny Ardyansah L 60 95

18 Femas Putra Aryana L 80 80

19 Feri Ardiyanto L 80 90

20 Findi Firdani P 80 95

21 Geryl Maulana F. A. P 60 75

22 Hanan Dwi Irtaka L 80 95

23 Johan L 60 80

24 Kevi Suprihatin L 80 90

25 Muhammad Abdul J. L 90 90

26 Nur Hidayah A. L 80 100

27 Resa Dwi Septiani P 80 60

28 Reza Widyawati L 60 90

29 Rieby Queennana A. R. P 50 100

31 Ropek Andriyanto L 80 90 32 Santi Kurniawati P 90 90 33 Sri Lestari P 80 90 34 Vaisal Hidayat L 80 90 Rata-rata 70,3 86,1 Tuntas 16 31 Tidak tuntas 18 3 Presentase ketuntasan 47,1 % 91,2%

Berdasarkan tabel 4.3, maka penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Andong Boyolali. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 47,1% dan 91,2%.

Meskipun demikian, penerapan metode Role Playing dalam penelitian ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain memerlukan waktu yang banyak dan memerlukan perencanaan yang matang. Kebijakan alokasi waktu mapel PAI adalah 3 jam pelajaran. Namun dalam pembagiannya terdapat kelas yang jam pelajarannya langsung tiga jam dan ada juga yang dibagi menjadi dua dengan alokasi dua jam pelajaran dan satu jam pelajaran, baik pada hari yang sama ataupun berbeda. Pada kelas VII E ini, alokasi waktunya adalah dua jam pelajaran dan satu jam pelajaran pada hari yang berbeda. Jadi penelitian ini dilaksanakan pada hari yang alokasi waktunya dua jam pelajaran. Oleh sebab itu, penelitian ini harus direncanakan secara matang dengan pembagian waktu yang sebaik-baiknya serta harus dilakukan dengan kontrol waktu yang ketat dari guru.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Role Playing mampu meningkatkan hasil belajar PAI materi Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw. kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun ajaran 2017/2018. Hal tersebut dibuktikan dari adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata kelas meningkat berturut-turut dari siklus I 70,3, siklus II 86,1. Sedangkan presentase ketuntasan belajar meningkat dari siklus I 41,1 %, dan siklus II 91,2%. Sehingga KKM klasikal (85%) sudah terlampaui.

Selain itu bedasarkan dari hasil observasi, siswa menjadi aktif serta lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Tidak hanya itu guru menjadi mudah dalam menyampaikan materi yang cukup banyak.

B. Saran 1. Siswa

a. Siswa yang hasil belajarnya sudah mencapai ketuntasan dan aktif dalam pembelajaran untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan hasil belajarnya.

b. Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan dan belum aktif, diharapkan untuk belajar lebih giat lagi.

2. Guru

a. Dalam menggunakan metode Role Playing, perlu adanya

pengembangan lebih lanjut dalam mendesain pembelajaran yang tidak membosankan. Guru hendaknya lebih intensif dalam membimbing

siswa yang kesulitan dala memainkan peran, tugas guru disini yaitu meyakinkan siswa untuk berani dan tidak malu tampil di depan umum. b. Guru hendaknya menguasai berbagai strategi pembelajaran aktif,

teknik maupun media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Dokumen terkait