• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Tingkat Kepedulian Responden terhadap Lingkungan Bandara

Kuadran I Faktor penentu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Tingkat Kepedulian Responden terhadap Lingkungan Bandara

Setiap manusia memiliki motivasi sebagai dasar perilaku dalam kehidupan. Motivasi diperoleh karena adanya kebutuhan atau kepentingan, begitu juga dalam pekerjaan. Motivasi dapat meningkatkan kinerja seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Hasil kerja yang dihasilkan merupakan cermin perilaku nilai kerja yang sesungguhnya. Perilaku seseorang (baik yang didapat dari pendidikannya, keahliannya atau karena pengalamannya) sikap dan tindakannya adalah cermin atau terjemahan dari nilai kerja seseorang dari dalam organisasi dan tertuju pada lingkungan dalam dan luar organisasi. Jadi, motivasi itu dalam kenyataannya merupakan penjelmaan dari nilai dasar seperti agama dan budaya yang dianut maupun nilai keseharian yang didapat dari pendidikan maupun pergaulan dan yang tertuju pada tujuan di lingkungan organisasi.

Setiap kegiatan di lingkungan bandara bisa terwujud karena adanya nilai kerja yang mendahului. Lingkungan bandara itu sendiri terdiri dari lingkungan luar dan lingkungan dalam. Lingkungan luar terdiri atas lingkungan alamnya, dan lingkungan sosial yang berkepentingan dengan bandara namun bukan staf maupun pegawai dari bandara itu sendiri. Lingkungan dalam adalah mereka yang bekerja di dalam bandara sebagai staf, pimpinan maupun para pekerja.

Setelah dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kepedulian responden terhadap lingkungan bandara dapat dikategorikan ke dalam lima kriteria. Deskripsi tingkat kepedulian responden terhadap lingkungan bandara disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Deskripsi Tingkat Kepedulian Responden terhadap Lingkungan Bandara

Tingkat Kepedulian

Rentang Kriteria

Responden yang Peduli Lingkungan dalam Bandara

Responden yang Peduli Lingkungan luar Bandara Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%) Sangat Tinggi 4,21 – 5,00 168 30,6 169 30,7 Tinggi 3,41 – 4,20 311 56,5 291 52,9 Cukup Tinggi 2,61 – 3,40 30 5,45 45 8,18 Rendah 1,81 – 2,60 31 5,64 30 5,45 Sangat Rendah 1,00 – 1,80 10 1,82 15 2,73 Jumlah 550 100,00 550 100,00

Tabel 13 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan peduli dengan lingkungan dalam bandara memiliki jumlah terbesar dibandingkan dengan empat kriteria lainnya. Jumlah responden yang peduli dengan lingkungan dalam bandara mencapai jumlah 311 orang atau 56,5% dari total keseluruhan responden. Jumlah terbesar kedua ditempati oleh responden yang sangat peduli dengan lingkungan dalam bandara dengan jumlah 168 orang atau 30,6% dari total keseluruhan responden. Jika kedua kriteria tersebut dijumlahkan, maka diperoleh angka 479 orang atau 87,1% responden menyatakan peduli dan sangat peduli terhadap lingkungan dalam bandara. Hasil tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap lingkungan dalam bandara.

Berdasarkan Tabel 13, dapat juga dilihat bahwa jumlah responden yang memiliki tingkat kepedulian yang sangat rendah dan cukup tinggi terhadap lingkungan dalam bandara menempati urutan terkecil dengan jumlah masing- masing 10 orang dan 30 orang atau 1,82% dan 5,45% dari total keseluruhan responden. Sementara responden yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap lingkungan dalam bandara, jumlahnya mencapai 31 orang atau 5,64% dari total responden. Jika responden di ketiga kriteria tingkat kepedulian tersebut dijumlahkan maka jumlahnya mencapai 71 orang atau 12,9% dari total responden yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap lingkungan dalam bandara.

Hasil yang terlihat pada Tabel 13 juga menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan peduli dengan lingkungan luar bandara memiliki jumlah terbesar dibandingkan dengan empat kriteria lainnya. Jumlah responden yang peduli dengan lingkungan luar bandara mencapai jumlah 291 orang atau 52,9% dari total keseluruhan responden. Jumlah terbesar kedua ditempati oleh responden yang sangat peduli dengan lingkungan luar bandara dengan jumlah 169 orang atau 30,7% dari total keseluruhan responden. Jika kedua kriteria tersebut dijumlahkan, maka diperoleh angka 460 orang atau 83,6% responden menyatakan peduli dan sangat peduli terhadap lingkungan luar bandara. Hasil tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap lingkungan luar bandara.

Berdasarkan Tabel 13, dapat juga dilihat bahwa jumlah responden yang memiliki tingkat kepedulian yang sangat rendah dan rendah terhadap lingkungan luar bandara menempati urutan terkecil dengan jumlah masing-masing 15 orang dan 30 orang atau 2,73% dan 5,45% dari total keseluruhan responden. Sementara responden yang memiliki tingkat kepedulian yang cukup tinggi terhadap lingkungan luar bandara, jumlahnya mencapai 45 orang atau 8,18% dari total responden. Jika responden di ketiga kriteria tingkat kepedulian tersebut dijumlahkan maka jumlahnya mencapai 90 orang atau 16,4% dari total responden yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap lingkungan luar bandara.

Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat kepedulian yang tinggi dan sangat tinggi terhadap lingkungan bandara, baik lingkungan dalam bandara maupun lingkungan di luar bandara. Hal ini sangat menggembirakan karena hasil tersebut sangat diharapkan oleh semua pihak, khususnya pihak pengelola bandara dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan bandara.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Siregar (2010) bahwa tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya tinggi. Kepedulian masyarakat ditandai dari perilaku masyarakat yang selalu bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan orang lain. Bentuk kepedulian masyarakat dilihat dari aktivitas yang mereka lakukan dalam setiap tahapan proses perbaikan lingkungan mulai dari proses inisiasi awal sampai pada pengawasan. Sependapat dengan Siregar (2010), Walgito dalam Siregar (2010) menyatakan bahwa kepedulian seseorang terhadap lingkungannya tercermin dari perilakunya yang dapat diamati sehari-hari. Perilaku ramah lingkungan dapat dibentuk sesuai dengan yang diharapkan, dimana cara pembentukan perilaku sesuai dengan yang diharapkan ditentukan oleh tiga hal, yaitu (Walgito dalam Siregar, 2010):

1. Pembentukan Perilaku dengan Kebiasaan (Conditioning)

Dengan cara membiasakan diri, sehingga perilaku berwawasan lingkungan yang dilakukan sehari-hari dan menjadi kebiasaan di dalam masyarakat tersebut, seperti membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman,dan lain - lain.

2. Pembentukan Perilaku dengan Pengertian (Insight)

Dengan cara belajar dari pengetahuan tentang berwawasan lingkungan sehingga dapat dipahami dan bagaimana seharusnya memperlakukan lingkungan tersebut, seperti membaca dan mempelajari tentang dampak global warming.

3. Pembentukan Perilaku dengan Menggunakan Model atau Contoh(Voluntary) Dengan cara menirukan atau mencontoh perilaku pelopor atau tokoh berwawasan lingkungan. Pembentukan perilaku dengan cara ini dianggaplebih efektif saat ini karena masyarakat suka meniru apa yang kerjakan orang yang dianggapnya menjadi panutan.

5.2. Pengaruh Faktor-Faktor Nilai Kerja terhadap Kepedulian Lingkungan