• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Bandara dan Lingkungan

2.7 Kerangka Konseptual Penelitian

Lingkungan merupakan suatu kombinasi dari berbagai elemen dimana terdapat jalinan hubungan yang sangat kompleks (complex interrelationships) yang membentuk suatu keadaan atau situasi (settings) dari sekitarnya (surroundings) dan kondisi kehidupan dari individu maupun masyarakatnya (society) sebagaimana apa adanya atau sebagaimana apa yang dirasakan olehnya. Lingkungan juga mencakup lingkungan yang dibangun (built environment), lingkungan alam (natural environment) dan segala sumberdaya alam (natural resources) termasuk udara, tanah dan air. Dalam hal ini termasuk juga tempat manusia bekerja (workplace).

Setiap pembahasan mengenai lingkungan ada keterkaitan antara lingkungan fisik yaitu bandara (built environment), lingkungan alami yaitu tanah, air dan udara disekitar dimana bandara itu berdiri (natural environment), dan lingkungan sosial atau lingkungan manusia di bandara sendiri (social and human environment). Lingkungan sosial mencakup bagian yang berada di dalam organisasi yang meliputi suasana atau keadaan dari mereka yang bekerja di dalam organisasi bandara (internal climate of organizational environment). Umumnya mereka memberi pelayanan pada mereka yang mengunjungi bandara untuk

berbagai ragam tujuannya. Lingkungan sosial (manusia) bisa juga meliputi lingkungan dari mereka yang berada di bandara akan tetapi tidak bekerja di dalam bandara, yakni orang-orang yang memakai fasilitas bandara dan terutama mereka yang dilayani pekerja di dalam bandara. Reaksi dari mereka yang berada di lingkungan luar organisasi - yaitu lingkungan sosial dan lingkungan buatan serta lingkungan alaminya - memberikan gambaran yang nyata sebagai hasil kerja dari mereka yang berada di lingkungan dalam organisasi.

Lingkungan luar mencerminkan harapan dari mereka yang dilayani terhadap mereka yang melayaninya. Hal ini merupakan konsep ideal, sementara dalam realita bisa saja berbeda, bergantung pada kesadaran dan kemampuan manusia untuk melihat lingkungan itu sendiri serta pembagian kekuasaan administrasi antara lingkungan dalam dan buatan dan lingkungan alaminya yang bisa saja berbeda tanggung jawabnya masing-masing.

Lingkungan dalam adalah lingkungan di dalam perusahaan yaitu para pimpinan, staf dan karyawannya lingkungan dalam sosialnya (internal social environment). Lingkaran ini adalah lingkungan manusia yang hidup dan bekerja di PT Angkasa Pura I dan yang bekerja di lingkungan buatan (built environment – nya) yaitu pada bangunan yang ada di bandara yang terletak di lingkungan alaminya (natural environment).

Dalam berbagai kenyataan lain yang dimaksud dengan lingkungan meliputi bukan saja unsur manusia dan berbagai aspek fisik maupun sosialnya. Lingkungan bandara mencakup pula berbagai organisasi dan sub-organiasi maupun extra-organisasi yaitu berbagai organisasi yang lain selain organisasi perusahaan PT Angkasa Pura I yang berada di dalam bandara. Dalam hal ini karena banyaknya organisasi penerbangan, restoran, toko-toko juga di dalamnya terdapat lingkungan sosial yaitu lingkungan manusia yang bekerja di sekitar daerah bandara akan tetapi tidak termasuk mereka yang bekerja di dalam bandara itu sendiri seperti kendaraan roda empat dengan pengemudinya, dan sebagainya.

Secara ekologis, lingkungan sosial tidak bisa dipisahkan dari lingkungan buatan dan lingkungan alaminya. Dalam penelitian ini, lebih ditekankan pada aspek nilai kerja yang berpengaruh pada lingkungan sosial terkait dengan lingkungan fisiknya maupun lingkungan alaminya, langsung maupun tidak

langsung. Ketiga aspek lingkungan, yaitu lingkungan dalam (sosial maupun buatan) dan lingkungan luarnya (termasuk lingkungan sosial, lingkungan buatan maupun lingkungan alaminya) menjadi satu kesatuan dalam suatu sistem nilai kerja yang membentuk ketiga unsur lingkungan itu.

Penelitian lingkungan saat ini umumnya terpusat pada berbagai kerusakan yang terjadi dan bagaimana kerusakan diperbaiki, sedangkan perhatian terhadap manusia baik sebagai subjek maupun objek untuk mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan masih kurang memadai, bahkan dalam skala yang paling kecil pun, misalnya dalam rakyat kecil seperti memelihara ikan, seringkali sulit untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Selain hal tersebut, “local wisdom” pun ada indikasisudah mulai memudar. Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah nilai kerja dan pengaruhnya terhadap lingkungan bandara.

Kualitas pelayanan akan mempengaruhi dan sekaligus mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan di luar bandara dibawah PT Angkasa Pura I atau dimanapun yang membutuhkan pelayanan. Oleh karena itu, perlu untuk mencari nilai kerja apa saja yang mempengaruhi unsur pemeliharaan serta perbaikan lingkungan. Nilai apa yang sebaiknya ditumbuhkan di dalam perusahaan agar ada, dan diimplementasikan di lingkungan dan dapat diterima baik pula oleh yang berada di lingkungan maupun di luar dari perusahaan tersebut.

Dengan demikian, kepedulian adalah hasil dari suatu sistem nilai kerja yang berwujud pada perilaku. Sebagai suatu kepedulian, nilai kerja yang nanti didapat tidak mungkin berdiri sendiri. Nilai kerja tersebut seharusnya terkait dengan kumpulan nilai-nilai lainnya (clusters of other values) yang merupakan nilai yang membentuk perilaku yang sebenarnya, sehingga perlu mendapat perhatian dari setiap orang yang bekerja atau yang berada di sekitar kantor PT Angkasa Pura I.

Lingkungan dalam tulisan ini merupakan sumber lahirnya pemikiran awal, sebagaimana juga tujuan akhir dari proses organisasi di bandara dalam lingkup PT. Angkasa Pura I. Pemikiran awal juga bermula dari pertanyaan bagaimana pelayanan yang diterima oleh mereka yang berada di lingkungan luar organisasi. Tujuan akhir kajian lingkungan disini adalah pelaksanaan pelayanan yang diberikan dari organisasi kepada pemakai jasa bandara atau dengan kata lain yang

berada di lingkungan luar bandara dan sebaliknya pelayanan dari staf maupun pekerja tersebut sebagai darma bakti untuk memenuhi kepuasan pada pengguna bandara.

Adapun yang dimaksud dengan kepedulian terhadap lingkungan adalah agar pengguna bandara terpenuhi kepuasannya dan alam sekitar menjadi terpelihara (semakin asri) karena adanya kepedulian dari anggota organisasi. Nilai kerja berada dalam seluruh alur struktur berfikir ini. Kerangka konseptual penelitian ini disajikan dalam pada Gambar 8.

Gambar 8. Kerangka Konseptual Penelitian