• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Implementasi Peningkatan Kepedulian Lingkungan Bandara Berdasarkan hasil analisis prospektif, diperoleh 14 faktor yang memilik

Kuadran I Faktor penentu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4. Strategi Implementasi Peningkatan Kepedulian Lingkungan Bandara Berdasarkan hasil analisis prospektif, diperoleh 14 faktor yang memilik

pengaruh signifikan terhadap kinerja lingkungan bandara. Dalam upaya peningkatan kinerja lingkungan bandara, semua faktor ini harus diperhatikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas kegiatan di bandara. Secara operasional, faktor- faktor ini memiliki keterkaitan dalam bentuk pengaruh dan ketergantungan antar faktor. Hal ini perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kinerja lingkungan bandara secara berkelanjutan. Namun demikian, dalam proses implementasinya diperlukan pemilihan faktor yang paling berpengaruh dan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan faktor lainnya sehingga kegiatan di bandara dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh manajemen

bandara.

Penentuan faktor kunci dilakukan dengan melibatkan semua stakeholders

yang terkait dengan kegiatan peningkatan kinerja lingkungan di bandara. Untuk mengetahui faktor kunci yang paling berpengaruh dalam peningkatan kinerja lingkungan menuju bandara yang prima, maka dilakukan analisis yang pengaruhnya efektif dan relevansinya tinggi. Artinya bahwa faktor kunci yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan dan relevan untuk diterapkan. Analisis yang digunakan adalah analisis prospektif yang dilakukan secara partisipatif oleh para peserta.

Faktor kunci merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh dan tingkat ketergantungan terhadap faktor lain menjadi penentu dalam strategi peningkatan kinerja lingkungan. Agar diperoleh semua faktor yang dapat meningkatkan kinerja bandara secara efektif dan efisien, maka faktor input dan faktor penghubung menjadi fokus perhatian dalam implementasi peningkatan kinerja bandara.

Kebersihan Kepemimpinan

Kerapihan Kepedulian adat istiadat Kebersahajaan Sarana ibadah Orientasi pelayanan Adat istiadat Kerja keras Mutu kerja Jiwa dagang Kepuasan gaji Membela kebenaran Kenyamanan ­ ­­­­­­ ‐ .     .     .     .     .     ‐ .     .     .     .8     .     .     .     .     Pe n g a r u h Ketergantungan

Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor­Faktor yang  Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji

Gambar 13. Hasil analisis prospektif penentuan faktor kunci peningkatan kepedulian lingkungan bandara.

Berdasarkan hasil analisis prospektif diperoleh lima faktor kunci keberhasilan peningkatan kinerja lingkungan di bandara yakni 3 faktor input dan

2 faktor penghubung yaitu: (1) kepemimpinan, (2) kebersihan, (3) kepedulian pada adat istiadat, (4) kebersahajaan, dan (5) kerapihan. Hasil analisis prospektif disajikan pada Gambar 13.

Berdasarkan Gambar 13, dapat dilihat faktor kebersihan dan kerapihan berada di kuadran 1, dapat dikatakan bahwa kedua faktor ini memiliki tingkat pengaruh yang tinggi dan tingkat ketergantungan yang tinggi pula. Sedangkan kepemimpinan, kepedulian adat istiadat dan kebersahajaan berada di kuadran 2 yang menunjukkan bahwa faktor-faktor ini memiliki tingkat pengaruh yang tinggi dan tingkat ketergantungan yang rendah. Faktor lainnya berada di kuadran 3 dan 4 yang dalam hal ini memiliki tingkat pengaruh yang rendah.

Hasil analisis tersebut sesuai dengan kondisi di lokasi penelitian. Kelima faktor kunci disepakati oleh stakeholders sebagai faktor utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan kinerja lingkungan di masa mendatang. Dalam upaya peningkatan kinerja lingkungan menuju bandara yang berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi PT. Angkasa Pura I maka faktor yang perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti adalah faktor-faktor yang masuk dalam kategori faktor kunci. Sehingga strategi yang dapat dilakukan oleh PT Angkasa Pura I untuk meningkatkan kualitas perusahaan berdasarkan lima faktor kunci diantaranya: 1. Bekerja dengan kepemimpinan. Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik

apabila dipimpin oleh orang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan harus bisa dilaksanakan dengan baik di lingkungan dalam perusahaan maupun di lingkungan luar perusahaan. Kepemimpinan harus dimiliki bukan hanya oleh pemimpin tapi juga para karyawan.

2. PT. Angkasa Pura I harus selalu memperhatikan kerapihan, baik itu dari penampilan maupun dalam bekerja. Dengan begitu pelayanan yang diberikan akan semakin baik. Semakin baik kerapihan dalam bekerja semakin tinggi pula kualitas lingkungan perusahaan secara keseluruhan.

3. Selain kerapihan, kebersihan juga harus selalu diperhatikan. Kebersihan akan membuat pekerja maupun pelanggan nyaman berada di dalam perusahaan PT. Angkasa Pura I. Agar terciptanya kebersihan di dalam lingkungan perusahaan diperlukan fasilitas yang mendukung, seperti tersedianya air bersih, toilet bersih, tempat sampah yang memadai, dan lain-lain. Selain itu kebersihan juga

harus dijaga di luar perusahaan dengan cara tidak mengotori atau mencemari lingkungan di sekitar seperti polusi air dan udara. Sehingga diperlukan perencanaan dampak pengendalian lingkungan hidup yang baik oleh PT Angkasa Pura I agar dampak lingkungan yang diakibatkan perusahaan tidak merugikan pihak lain.

4. Bersikap sederhana, sewajarnya, tidak berlebih-lebihan dalam pekerjaaan. Sebagai perusahaan pelayanan publik nilai kebersahajaan ini harus dimiliki bagi mereka yang bekerja di dalam perusahaan agar tumbuh citra rendah hati, tidak overacting atau angkuh yang dapat menimbulkan rasa antipati dari masyarakat di luar lingkungan perusahaan.

5. Peduli terhadap adat istiadat atau budaya di sekitar lingkungan perusahaan. Peduli terhadap kebudayaan masyarakat di sekitar bandara. Salah satunya dengan cara menghormati dan ikut berpartisipasi dalam acara-acara besar yang diperingati oleh masyarakat.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebanyak 87,1% responden menyatakan peduli dan sangat peduli terhadap lingkungan di dalam perusahaan, sedangkan sebanyak 83,6% responden menyatakan peduli dan sangat peduli terhadap lingkungan di luar perusahaan. 2. Terdapat 16 peubah nilai kerja yang berpengaruh signifikan terhadap

kepedulian lingkungan di dalam perusahaan serta 21 peubah nilai kerja yang berpengaruh signifikan terhadap kepedulian lingkungan di luar perusahaan. 3. Berdasarkan hasil analisis prospektif, ke-14 peubah nilai kerja yang

berpengaruh signifikan terhadap kepedulian lingkungan bandara dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yaitu :

ƒ Kategori 1 (ketergantungan tinggi, pengaruh tinggi) : kerapihan dan kebersihan,

ƒ Kategori 2 (ketergantungan rendah, pengaruh tinggi) : kepemimpinan, kepedulian adat istiadat, dan kebersahajaan.

ƒ Kategori 3 (ketergantungan rendah, pengaruh rendah) : orientasi pelayanan, adat istiadat, jiwa dagang, dan membela kebenaran,

ƒ Kategori 4 (ketergantungan tinggi, pengaruh rendah) : kepuasan gaji, mutu kerja, kerja keras, sarana ibadah, dan kenyamanan.

Dengan demikian, strategi peningkatan kepedulian terhadap lingkungan bandara adalah sebagai berikut :

a. Bekerja dengan kepemimpinan. Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik apabila dipimpin oleh orang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan harus bisa dilaksanakan dengan baik di lingkungan dalam perusahaan maupun di lingkungan luar perusahaan. Kepemimpinan harus dimiliki bukan hanya oleh pemimpin tapi juga para karyawan.

b. PT Angkasa Pura I harus selalu memperhatikan kerapihan, baik itu dari penampilan maupun dalam bekerja. Dengan begitu pelayanan yang diberikan akan semakin baik. Semakin baik kerapihan dalam bekerja semakin tinggi

pula kualitas lingkungan perusahaan secara keseluruhan.

c. Selain kerapihan, kebersihan juga harus selalu diperhatikan. Kebersihan akan membuat pekerja maupun pelanggan nyaman berada di dalam perusahaan PT Angkasa Pura I. Agar terciptanya kebersihan di dalam lingkungan perusahaan diperlukan fasilitas yang mendukung, seperti tersedianya air bersih, toilet bersih, tempat sampah yang memadai, dan lain-lain. Selain itu kebersihan juga harus dijaga di luar perusahaan dengan cara tidak mengotori atau mencemari lingkungan di sekitar seperti polusi air dan udara. Untuk itu, diperlukan perencanaan dampak pengendalian lingkungan hidup yang baik oleh PT Angkasa Pura I agar dampak lingkungan yang diakibatkan perusahaan tidak merugikan pihak lain.

d. Bersikap sederhana, sewajarnya, tidak berlebih-lebihan dalam pekerjaan. Sebagai perusahaan pelayanan publik, nilai kebersahajaan ini harus dimiliki bagi mereka yang bekerja di dalam perusahaan agar tumbuh citra rendah hati, tidak overacting atau angkuh yang dapat menimbulkan rasa antipati dari masyarakat di luar lingkungan perusahaan.

e. Peduli terhadap adat istiadat atau budaya di sekitar lingkungan perusahaan. Peduli terhadap kebudayaan masyarakat di sekitar bandara. Salah satunya dengan cara menghormati dan ikut berpartisipasi dalam acara-acara besar yang diperingati oleh masyarakat.