• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.4. Deskripsi Tugas dan Fungsi Bidang Rumah Ub

1. Pemilik Rumah Ubi Dinarmas

a. Mengawasi jalannya bisnis di Rumah Ubi Dinarmas.

b. Memilik hak untuk mengatur dan membuat kebijakan pada Rumah Ubi Dinarmas.

c. Memberi perintah kepada manajer untuk disampaikan kepada seluruh karyawan.

d. Bertanggung jawab pada bahan baku terutama ubi yang datang setiap harinya,.pemilik akan mencoba rasa dari ubi tersebut apakah sudah sesuai standar.

2. Manajer Rumah Ubi Dinarmas

a. Menerima perintah dari pemilik,kemudian menyampaikannya kebawahan.

c. Memberikan arahan kepada bagian produksi apa yang harus di lakukan.

3. Pegawai Produksi Rumah Ubi Dinarmas

a. Melakukan kegiatan produksi produk-produk yang akan di jual di Rumah Ubi Dinarmas.

b. Karena pegawai pada bagian kasir sudah tidak bekerja lagi,.maka bagian produksi memiliki rangkap tugas,.yaitu bekerja pada bagian kasir ketika ada konsumen yang berkunjung ke Rumah Ubi Dinarmas.

c. Menjaga kebersihan alat-alat produksi.

4. Pegawai Kasir Rumah Ubi Dinarmas

a. Melayani konsumen secara langsung di dalam membantu dalam pemilihan produk yang akan di beli.

b. Melayani pembayaran produk yang dibeli oleh konsumen. c. Menjaga kebersihan toko.

d. Melaporkan laporan keuangan Rumah Ubi Dinarmas kepada pemilik.

4.2Penyajian Data 4.2.1 Indetitas Informan

Dalam bab ini, penulis akan menyajikan semua hasil pengumpulan data yang diperoleh selama penelitian. Penulis melakukan penelitian di lapangan mulai dari tanggal 24 Agustus sampai 1 September 2013 pada Rumah Ubi Dinarmas Jl. Karya Wisata No.93 A,Medan. Dari rentang waktu 9 hari ini peneliti telah

memperoleh data penelitian.

Berikut ini adalah karakteristik informan penelitian yang peneliti klasifikasikan ke dalam beberapa table karakteristik.

Tabel 4.2.1 Identitas Informan Penelitian

No. Nama Usia

(tahun)

Jenis Kelamin

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Muhammad Bayu Andika

25 Laki-Laki S1 Wirausaha Pemilik Rumah Ubi Dinarmas 2. Lailan

Syafitri

20 Perempuan SMA Pegawai Swasta

Pegawai Produksi 3. Ayu Lestari 20 Perempuan SMA Pegawai

Swasta

Pegawai Produksi 4. Astri Amalia

Sari

22 Perempuan SMA Mahasiswa FE USU

Pelanggan ( 5 kali kunjungan) 5. Fitri

Anggraini

40 Perempuan D3 Ibu Rumah Tangga Pelanggan (lebih 10 kali kunjungan) 6. Maysarah Lubis 45 Perempuan S1 Pegawai Swasta Konsumen ( 3 kali kunjungan)

Sumber : Hasil Wawancara Peneliti dari tanggal 24 Agustus -1 Septe mber 2013

Penjelasan mengenai tabel di atas yaitu :

1. Penulis menetapkan informan di dalam proses wawancara sebanyak 6 orang sebagai informan, dengan rincian 1 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Dari 6 orang tersebut, pihak Rumah Ubi Dinarmas yang menjadi sumber

informan sebanyak 3 orang dan informan lainnya sebanyak 3 orang lainnya merupakan pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas Medan. Dalam proses wawancara jenis kelamin pelanggan perempuan lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah konsumen laki-laki. Hal ini dikarenakan saat penulis melakukan penelitian, pelanggan perempuan lebih banyak mengunjungi Rumah Ubi Dinarmas dibandingkan dengan pelanggan laki-laki. Dalam proses wawancara kepada pelanggan, peneliti lebih menganalisis hal- hal apa saja yang membuat pelanggan Rumah Ubi Dinarmas tertarik untuk membeli produk di Rumah Ubi Dinrmas dan tanggapan para pelanggan tentang produk yang sudah di tawarkan oleh Rumah Ubi Dinarmas.

2. Jumlah informan yang berusia 20 sampai 25 tahun berjumlah sebanyak 4 orang, dan usia 40-50 tahun berjumlah sebanyak 2 orang.

3. Tingkat pendidikan informan mulai dari tamatan Sekolah Menengah Atas hingga lulusan perguraan tinggi. Informan yang memiliki latar belakang lulusan perguruaan tinggi berjumlah sebanyak 3 orang, dan informan yang memiliki latar belakang lulusan perguruaan tinggi adalah pemilik dari Rumah Ubi Dinarmas, dan 2 orang pelanggan Rumah Ubi Dinarmas.Pegawai produksi pada Rumah Ubi Dinarmas memiliki latar belakang tamatan SMA, dan salah satu pegawai produksi Rumah Ubi Dinarmas melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruaan tinggi, dan informan yang berasal dari pelanggan, memiliki latar belakang tamatan SMA dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruaan tinggi. Dalam hal ini, perlu peneliti menekankan walaupun informan berasal dari pendidikan yang berbeda, namun pertanyaan yang di ajukan sama. Semua jawaban yang di dapatkan peneliti ketika melakukan

wawancara peneliti masukkan dalam temuan data penelitian tanpa mengubah makna asli jawaban informan.

4. Informan penelitian memiliki pekerjaan yang beraneka-ragam. Informan yang memiliki pekerjaan sebagai wirausaha berjumlah sebanyak 1 orang, yakni pemilik dari Rumah Ubi Dinarmas. Tiga orang informan memiliki pekerjaan sebagai pegawai, yakni 2 orang pegawai produksi pada Rumah Ubi Dinarmas dan 1 orang pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas. Satu orang informan memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, yakni pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas, dan 1 orang informan terakhir memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, yakni pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas.

5. Peneliti melakukan wawancara dengan pemilik dan pegawai produksi untuk mengetahui bagaimana sejarah Rumah Ubi Dinarmas, jenis produk yang di jual di Rumah Ubi Dinarmas, bagaimana kegaiatan produksi setiap produk, marketing mix, dan strategi bersaing pada Rumah Ubi Dinarmas. Sedangkan peneliti melakukan wawancara dengan konsumen, dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan tanggapan para pelanggan tentang Rumah Ubi Dinarmas.

4.2.2 Hasil Observasi

Observasi dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2013. Rumah Ubi Dinarmas terletak di Jalan Karya Wisata No.93 A Medan, Sumatera Utara. Toko Rumah Ubi Dinarmas terlihat cantik dengan cat pagar yang berwarna kuning. Di depan toko di sudut sebelah kanan terdapat neon box yang bergambar logo Rumah Ubi Dinarmas dengan ukuran yang besar dan tinggi, sehinga orang yang melintasi jalan Karya Wisata dapat melihatnya. Rumah Ubi Dinarmas terletak di antara toko

perlengkapan bangunan (panglong) dan juga toko reprasi barang elektronik. Ketika pertama masuk ke Rumah Ubi Dinarmas, konsumen akan melihat steling kaca yang bercorak seperti bunga dengan cat berwarna kuning dan hijau, serta lampu neon berwarna kuning yang di gunakan untuk memajang bika-bika ubi yang di jual dengan berbagai macam rasa. Di sebelah kanan dari steling terdapat meja kasir kayu yang berwarna cokelat yang di astanya di letakkan mesin kasir yang dipergunakan untuk kegiatan pembayaran. Di belakang meja kasir terdapat spanduk yang terdapat gambar produk-produk yang di jual di Rumah Ubi Dinarmas beserta harga masing- masing dari produk tersebut. Di sebelah kiri dari steling terdapat meja yang di atasnya di letakkan telenan besar berwarna putih dan juga pisau besar berwarna silver yang di gunakan untuk memotong bika ubi, jika konsumen ingin membeli bika yang sudah di potong-potong, fungsi lainnya adalah sebagai tempat untuk mengemas bika ubi, jika ada pembelian dalam jumlah yang banyak, produk akan di kemas dengan menggunakan kemasan kardus agar konsumen lebih mudah membawanya.

Rumah Ubi Dinarmas dihiasi dengan cat yang berwarna kuning dan hijau sama seperti warna pada logo Rumah Ubi Dinarmas. Tata ruang di Rumah Ubi Dinarmas seperti tata ruang tamu rumah pada umumnya. Tata ruang di RumahUbi Dinarmas terlihat rapi, seperti meletakkan sofa panjang yang terbuat dari kayu dan sofa tersebut berwarna cokelat dan busa dari tempat duduknya berwarna cream di letakkan di sudut sebelah kanan dari pintu masuk Rumah Ubi Dinarmas, selain itu juga terdapat dua kursi dan satu meja yang berwarna seragam dengan warna sofa panjang di sebelah kanan yang di letakkan di sebelah kiri dari pintu masuk Rumah Ubi Dinarmas. Di atas meja di letakkan tiga buah majalah yang di belakang

halaman majalah tersebut terdapat iklan Rumah Ubi Dinarmas. Di sebelah kiri juga di letakkan kulkas freezer besar berwarna putih yang di gunakan untuk menyimpan kroket ubi, ubi roti siap goreng dan ice cream ubi jalar. Lampu dengan cahaya yang berwarna kuning membuat suasana di Rumah Ubi Dinarmas terasa hangat dan nyaman seperti berada di rumah sendiri.

Ruangan produksi berada di belakang. Untuk masuk ke dalam ruangan produksi terdapat pintu yang berada di belakang meja yang biasa digunakan untuk memotong bika ubi. Di ruangan produksi terdapat sofa panjang berwarna hijau kotak-kotak, terdapat meja dan kursi pemilik. Terdapat dua meja panjang, meja panjang yang pertama di gunakan untuk meletakkan bika ubi yang sudah matang, dan juga produk lain yang telah selesai di buat. Meja panjang yang kedua di gunakan untuk kegiatan produksi, seperti menggulung kroket ubi, mengemas ubi roti siap goreng dan juga kegiatan lainnya. Rumah Ubi Dinarmas menggunakan 2 oven untuk di gunakan memanggang bika ubi. Di dalam ruangan produksi juga terdapat kulkas freezer besar berwarna putih yang di gunakan untuk menyimpan bika ubi, kroket ubi, ubi roti siap goreng dan juga ice cream ubi. Kamar mandi juga berada di dalam ruangan produksi. Kondisi dari kamar mandi tersebut bersih dan wangi, karena sering di bersihkan oleh para pegawai secara bergantian. Di dalam ruangan produksi juga terdapat dua kipas angin yang fungsinya untuk mendinginkan ruangan agar tidak panas, dan juga terdapat TV sebagai fasilitas untuk pegawai. Terdapat rak-rak lemari yang bersekat yang di pergunakan untuk meletakkan kemasan Rumah Ubi Dinarmas yang belum di lipat-lipat, dan juga perlengkapan lainnya, dan juga terdapat papan tulis yang di gunakan untuk menulis catatan-catatan penting seperti untuk mencatat bahan baku dan catatan penting

lainnya. Tempat memotong ubi mentah yang datang setiap hari di pagi hari di lakukan di belakang ruang produksi. Di belakang ruang produksi terdapat tempat untuk mencuci alat-alat yang kotor,dan membuang sampah produksi.

Lokasi Rumah Ubi Dinarmas yang kurang strategis membuat banyak orang belum mengetahui tempat ini, karena lokasi Rumah Ubi Dinarmas tidak terletak di pusat kota ataupun tempat-tempat yang strategis. Lokasi Rumah Ubi Dinarmas yang berada di pinggir jalan lintasan membuat sulit kendaraan seperti mobil, untuk memarkirkan kendaraannya karena tidak tersedianya tempat khusus untuk memakirkan mobil, sehingga ada beberapa konsumen yang lebih suka membeli dari dalam mobil, daripada harus membeli secara langsung. Ada juga pembeli yang memarkirkan mobilnya di seberang jalan dan mengelakson dan membuka kaca mobilnya sebagai tanda pemilik mobil memanggil pegawai untuk datang ke mobilnya, sehingga pegawai dari Rumah Ubi Dinarmas harus bolak-balik menyebrang untuk membantu konsumen yang berada di mobil tersebut untuk membeli produk yang diinginkan. Sedangkan untuk kendaraan sepeda motor terdapat halaman depan Rumah Ubi Dinarmas yang dapat di pergunakan sebagai tempat parkir.

Media sosial seperti twitter, facebook, dan tumblr pernah di gunakan pemilik sebagai alat bantu untuk kegiatan mempromosikan produknya yang di anggap Bapak Bayu tidak begitu efektif, karena menurut Bapak Bayu penggunaan media sosial untuk di Kota Medan itu terbatas. Hanya sebatas untuk komunitas anak muda, sementara dari pelanggan Rumah Ubi Dinarmas sendiri kisaran umurnya sekitar 30-50 tahun ke atas. Hal ini membuat Bapak Bayu lebih memilih melakukan

kegiatan promosi dengan cara dari mulut ke mulut dan juga dengan cara mengikuti kegiatan bazar atau pameran.

Tidak semua konsumen yang datang ke Rumah Ubi Dinarmas dan membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas untuk di konsumsi secara pribadi, tetapi ada juga yang membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas untuk di jual kembali. Banyak café- café dan hotel-hotel yang membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas untuk mereka jual kembali. Biasanya café-café dan hotel-hotel akan terlebih dahulu memesan produk apa yang diinginkan, karena biasanya pembelian produk dalam jumlah yang banyak, sehingga pihak Rumah Ubi Dinarmas harus mempersiapkan pesanan terlebih dahulu. Produk yang biasa di beli adalah ubi roti siap goreng dan juga kroket ubi. Informasi tersebut peneliti dapat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Bayu dan para pegawai. Pegawai produksi mengatakan bahwa dalam satu hari kroket ubi dan ubi roti siap goreng yang di letakkan di dalam freezer bisa habis terjual semuanya. Hal ini membuktikan bahwa produk-produk yang di tawarkan di Rumah Ubi Dinarmas diminati.

4.2.3 Hasil Wawancara

Dalam menjalankan bisnis di bidang kuliner, khususnya oleh-oleh khas dari suatu daerah memiliki banyak tantangan, karena banyaknya jenis bisnis yang menjalankan bisnis dengan fokus usaha yang sama. Hal ini membuat suatu bisnis harus memilki keunikan atau perbedaan agar produk yang di tawarkan dapat menarik perhatian konsumen untuk mengambil keputusan pembelian produk tersebut di bandingkan dengan produk yang lainnya. Keunikan tersebut dapat ditunjukkan dari jenis produk yang ditawarkan, kegiatan promosi yang dilakukan

untuk membuat produk yang ditawarkan dapat dikenal dan diminati oleh konsumen.

Persaingan dengan usaha lain menjadi resiko yang harus di hadapi ketika ingin menjalankan suatu binis. Strategi harus di buat dengan sebaik mungkin agar produk kita dapat bersaing dengan produk yang lain dan di kenal oleh konsumen. Seperti yang kita ketahui, di Kota Medan sendiri, sudah ada bisnis kuliner yang menjadi unggulan dalam hal oleh-oleh Khas Medan, dan sampai sekarang produk yang di tawarkan masih sangat diminati oleh konsumen, sehingga produk tersebut menjadi ciri khas dan keharusan bagi seseorang yang datang ke Medan untuk membeli produk tersebut.

Berikut ini kutipan wawancara dengan pemilik Rumah Ubi Dinarmas, pegawai produksi serta pelanggan Rumah Ubi Dinarmas perihal marketing mix (product, price, place/distribution, promotion), strategi bersaing, dan kepuasaan konsumen.

a. Produk (Product)

Produk merupakan salah satu unsur bauran pemasaran jasa yang bagaimana produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen serta penanganan kualitasnya. Produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada konsumen. Pebisnis harus sangat memperhatikan ketika akan menawarkan suatu produk, pebisnis harus mengetahui apakah produk tersebut dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen atau tidak. Jika suatu produk tidak dapat diminati oleh kosnuem, maka pebisnis akan mengalami kerugian.

“Bapak Bayu mengatakan jenis produk yang dipasarkan Rumah Ubi Dinarmas ada lima jenis produk, yaitu ubi roti siap goreng, kroket ubi, bika ubi, ice cream ubi jalar dan satu produk baru yaitu, bolu ubi gulung, tetapi khusus untuk bolu ubi gulung hanya diproduksi jika ada pemesanan. Hal ini dilakukan karena kurangnya minat terhadap produk bolu gulung, karena menurut Bapak Bayu karena sudah ada saingan yang sudah terkenal, yang lebih diminati oleh konsumen.”

Setiap produk yang ditawarkan, pasti memiliki produk unggulan. Produk unggulan adalah produk yang paling diminati oleh konsumen, dan paling sering dibeli oleh konsumen. Rumah Ubi Dinarmas juga memiliki produk unggulan yaitu, bika ubi dan ubi roti siap goreng.

“Bapak Bayu mengatakan, produk unggulan Rumah Ubi Dinarmas adalah bika ubi dan ubi roti siap goreng. Hal ini dikarenakan kedua produk tersebut yang paling diminati oleh konsumen dan selalu laku.

Ketiga orang pelanggan Rumah Ubi Dinarmas menyatakan, bahwa produk yang biasa di beli di Rumah Ubi Dinarmas adalah bika ubi dan ubi roti siap goreng.

Pelanggan yang pertama,Ibu Fitri Anggarani (40 tahun)

“Ibu Fitri biasanya membeli ubi roti siap goreng dan bika ubi keju, alasannya karena rasa yang enak, seperti ubi roti siap goreng yang setelah digoreng lembut dan di samping harganya yang murah,rasanya juga enak.”

“Ibu Masyarah pertama kali membeli produk di Rumah Ubi Dinarmas adalah bika ubi original, ternyata rasanya enak, lebih enak dari bika ubi yang pernah di makan, terus semakin lama semakin sering beli prouk di sini karena rasanya yang enak.”

Pelanggan yang ketiga, Astri Amalia Sari (22 tahun)

“Ibu Astri biasa membeli bika ubi rasa keju, karena Ibu Astri menyukai keju, sehingga penasaran ketika mengetahui ada bika ubi rasa keju, dan ternyata rasanya enak, dan kejunya terasa. Ibu astri juga sering membeli jenis produk yang lain untuk mengetahui rasa dari setiap produk.”

b. Harga (Price)

Harga mengacu pada harga produk tersbut agar konsumen rela mengorbankan uangnya untuk membeli produk tersebut. Hal ini juga mencakup strategi penentuan harga produk tersebut agar dapat bersaing dengan produk pesaing.

Menetapkan harga dari produk yang akan kita jual, memerlukan perhitungan yang baik dan tepat, karena penetapan harga berarti menghitung segala pengeluaran yang suatu bisnis lakukan, yang pada akhirnya dapat di ketahui berapa pengeluaran untuk setiap produk dan anggaran lainnya selama berjalannya kegiatan bisnis tersebut, dan berapakah keuntungan yang akan di dapatkan dari setiap produk tersebut.

“Bapak Bayu mengatakan penetapan harga yang dilakukan dengan metode yang sederhana, yaitu menghitung modal dasar, bahan baku, biaya produksi,

listrik, air, telfon, gaji karyawan, lalu di hitung semuanya dan setelah itu Bapak Bayu menetapkan harga produknya. Bapak Bayu juga melihat harga produk yang di jual oleh pesaing, karena untuk bika ubi ada jenis bisnis lain yang menjual produk yang sama.”

Suatu bisnis harus memperhatikan, apakah harga yang ditawarkan pada setiap produk dapat dijangkau oleh konsumen, terutama pangsa pasar yang telah pebisnis pilih. Karena harga sangat mempengaruhi di dalam keputusan pembelian setiap produk. Harga yang ditawarkan harus di sesuaikan dengan kualitas produk yang di jual dan harga produk pesaing.

Salah satu pelanggan Rumah Ubi Dinarmas bernama Ibu Fitri menyatakan bahwa harga produk di Rumah Ubi Dinarmas terjangkau.

“Ibu Fitri mengatakan di samping produk yang ditawarkan memiliki rasa yang enak, harga setiap produk pun murah. Menurut Ibu Fitri walaupun harganya terjangkau Rumah Ubi Dinarmas tetap mementingkan kualitas setiap produknya.”

c. Tempat (Place)

Salah satu keputusan yang sangat penting sebelum memulai suatu bisnis adalah memilih lokasi yang tepat dan strategis sebagai tempat usaha. Hal ini dikarenakan lokasi ikut berperan di dalam menentukan tingkat kesuksesan suatu jenis bisnis. Jika memilih lokasi yang kurang strategis maka dapat menghambat kelancaran dari bisnis tersebut, seperti banyak konsumen yang tidak mengetahui tempat tesebut, atau konsumen yang enggan pergi ke tempat tersebut karena merasa tempatnya jauh.

“Alasan Bapak Bayu memilih lokasi untuk membuka bisnisnya di tempat ini karena memang Bapak Bayu memulai bisnisnya dari rumah yang berada tidak jauh dari tempat usaha ini, sehingga komunitas pelanggannya sudah terbentuk di sini.”

Bapak Bayu memilih lokasi di daerah Jalan Karya Wisata karena Bapak Bayu memanfaatkan apa yang ada, dengan terbatas, mendapatkan tempat yang seperti ini. Walaupun lokasinya tidak begitu strategis dan tempatnya tidak terlalu besar, Bapak Bayu lebih memilih memanfaatkan tempat yang seperti ini, daripada harus meminjam uang dari pihak lain, seperti Bank.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah salah satu cara terbaik, untuk memperkenalkan produk yang kita jual. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui media sosial yang sekarang ini banyak sekali masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Medan yang aktif menggunakan media sosial seperti facebook dan twitter.

Ada juga kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut. Banyak bisnis yang memilih cara ini untuk mempromosikan produknya, selain gampang dilakukan, efesien waktu dan efesien biaya, promosi melalui mulut ke mulut terkadang lebih efektif, karena lebih gampang menyebarkan beritanya.

“Bapak Bayu melakukan promosi dengan cara memperkenalkan produknya dari mulut ke mulut, melalui saudara, teman, keluarga dan orang lain harus mencoba produk ini. Bapak Bayu juga membawa produk yang di jual ke komunitas- komunitas dan mengikuti bazar. Bapak Bayu pada awalnya juga melakukan promosi dari media sosial seperti twitter dan facebook, tetapi di anggap Bapak Bayu kurang efektif karena segmentasi umur pelanggan dari Rumah Ubi Dinarmas

sekitar 30 sampai 50 tahun, sedangkan menurut Bapak Bayu pengguna aktif media sosial di Kota Medan hanya sebatas anak muda.”

Salah satu pelanggan Rumah Ubi Dinarmas bernama Ibu Fitri menyatakan, bahwa mengetahui Rumah Ubi Dinarmas dari temannya.

“Ibu Fitri mengatakan ketika ada kegiatan perwiritan di rumah temannya. Teman Ibu Fitri menyajikan bika ubi, dan mengatakan kepada Ibu Fitri bahwa bika ubi tersebut di belinya di depan kompleks, yaitu di Rumah Ubi Dinarmas.”

Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan Rumah Ubi Dinarmas berjalan efektif, karena salah satu pelanggan Rumah Ubi Dinarmas, pertama kali mengetahui bisnis ini dari temannya yang menyajikan bika ubi ketika acara perwiritan.

e. Strategi Bersaing

Persaingan di dunia bisnis sekarang ini semakin ketat, suatu bisnis harus berlomba untuk menarik perhatian konsumen, agar membeli produknya. Hal ini membuat suatu bisnis perlu membuat suatu strategi bersaing di dalam bisnisnya

Dokumen terkait