• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3.2. Five Forces Porter

Pertumbuhan bisnis, khususnya di Kota Medan terus mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan jenis usaha baru yang fokus bisnisnya di bidang kuliner. Seperti yang kita ketahui, Kota Medan terkenal dengan kulinernya yang sudah tidak diragukan lagi rasanya. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan, khusus untuk mencicipi kuliner- kuliner khas di Kota Medan, yang biasa disebut wisata kuliner.

Jenis bisnis kuliner baru yang bermunculan di Kota Medan sangat beragam, dari bisnis restaurant, café, makanan pinggir jalan, dan juga oleh-oleh. Seperti bisnis oleh-oleh, bisnis oleh-oleh memiliki memiliki persaingan yang ketat, karena banyaknya konsumen yang ketika ingin membeli produk oleh-oleh selalu membeli jenis produk yang sama, karena sampai sekarang ada 3 jenis bisnis oleh-oleh yang sangat diminati oleh konsumen dan menjadi unggulan sebagai oleh-oleh Khas Medan, yaitu Bika Ambon Zulaikha, Bolu Gulung Meranti, dan Pancake Durian. Ketiga produk tersebut masih sangat diminati oleh konsumen sebagai produk oleh- oleh, yang akhirnya membuat ketiga produk tersebut menjadi ciri khas Kota Medan.

Seperti Bika Ambon Zulaikha yang hingga saat ini masih menjadi oleh-oleh Khas Medan yang paling diminati. Hal ini ditandai dengan lokasi Bika Ambon Zulaika yang berada di Jl.Majapahit. Lokasi ini dari dulu hingga sekarang sudah terkenal sebagai pusatnya bika ambon, sehingga ketika ada seseorang yang ingin membeli bika ambon akan pergi ke lokasi tersebut. Ketika Bika Ambon Zulaikha membuka bisnisnya tempat ini langsung diminati para konsumen. Jumlah konsumen yang datang selalu banyak yang tidak hanya berasal dari dalam kota, luar kota bahkan wisatawan. Dengan tingginya minat konsumen terhadap Bika Ambon Zulaikha, membuat Bika Ambon Zulaikha memiliki dua toko besar yang berlokasi di jalan yang sama. Hal ini membuat bisnis bika ambon yang lain, kurang diminati konsumen, karena banyak konsumen yang lebih memilih berkunjung dan membeli produk di Bika Ambon Zulaikha, karena merek dari produk tersebut sudah melekat diingatan konsumen. Sehingga jika ada konsumen yang ingin membeli bika ambon akan pergi ke Bika Ambon Zulaikha.

Tingkat persaingan yang sangat ketat ini membuat bisnis yang ingin menjalankan bisnisnya di fokus bisnis yang sama, harus benar-benar memiliki strategi yang baik, agar produknya dapat bersaing dengan produk yang sudah lebih dulu dikenal. Jika suatu jenis bisnis baru tidak memiliki strategi yang tepat, hal ini dapat membuat bisnis tersebut akan sulit memperkenalkan produknya kepada konsumen dan memposisikan bisnisnya sebagai oleh-oleh Khas Medan.

a. Masuknya Kompetitor

Bisnis oleh-oleh adalah bisnis yang menjanjikan untuk di lakukan. Hal ini dikarenakan untuk membangun usaha bisnis oleh-oleh tidak memerlukan banyak

syarat. Banyak bisnis oleh-oleh di Kota Medan, yang berasal dari bisnis rumahan, lalu diiringi semakin suskses dan diminatinya bisnis tersebut, maka pemilikpun akan memperbesar jangkauan bisnisnya, misalnya dengan membuka toko. Tetapi ada juga bisnis yang lebih memilih untuk tetap berada di tempat awalnya, tanpa harus membuka toko yang lebih besar.

Mudahnya binis oleh-oleh ini dilakukan, membuat suatu bisnis yang sudah ada memiliki tugas untuk merancang strategi untuk mampu bersaing dengan mengidentifikasi bisnis pesaing, membaca strategi pesaing baru, menyerang balik jika diperlukan dan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.

Rumah Ubi Dinarmas adalah bisnis yang bisa dikatakan bukan bisnis baru, karena bisnis ini sudah 3 tahun berdiri. Rumah Ubi Dinarmas memiliki langkah- langkah yang dilakukan ketika ada ancaman bisnis baru, yaitu dengan terus memvariasikan produknya, mempertahankan kualitas produk agar selalu baik dan memuaskan untuk konsumen dan terus melakukan kegiatan promosi.

b. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti

Ketika ada suatu bisnis yang berhasil, maka akan banyak bisnis yang bermunculan untuk mengikuti keberhasilan dari bisnis yang sudah ada. Bisnis yang bermunculan tersebut dapat menggantikan produk atau jasa lain yang sudah ada. Masuknya produk atau jasa pengganti yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen, membuat konsumen dihadapkan pada pilihan sebelum melakukan keputusan pembelian.

Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh harga dari produk tersebut. Jika konsumen ingin mencari kualitas yang baik dan produk yang sudah

terpercaya dan tidak mempedulikan harga dari produk tersebut, maka konsumen akan membeli produk yang sudah lebih dulu ada dan hal ini membuat permintaan bertambah dengan cepat. Ada juga konsumen yang tidak mementingkan kualitas barang dan mencari barang yang sama dengan harga yang murah, maka konsumen akan membeli produk dengan harga yang lebih murah dan ini menyebabkan permintaan terhadap produk yang sudah ada akan menurun.

Bisnis yang baru muncul biasanya akan memberikan harga yang lebih rendah daripada harga produk dari bisnis yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen agar lebih memilih membeli produk di tempatnya.

Rumah Ubi Dinarmas juga mempertimbangkan ancaman dari produk pengganti. Cara yang dilakukan Rumah Ubi Dinarmas untuk mempertahankan bisnisnya, termasuk dengan produk pengganti adalah dengan cara memberikan perbedaan yang mencolok antara produknya dengan produk pengganti, sehingga sulit untuk produk pegganti meniru produk dari Rumah Ubi Dinarmas. Salah satu contoh produknya ubi roti siap goreng, produk tersebut belum ada di jual selain di Rumah Ubi Dinarmas. Kalupun ada yang menjual ubi goreng biasanya adalah penjual gorengan dipinggir jalan. Walapun kedua produk adalah sama yaitu ubi goreng, tetapi dari rasa dan kualitas jelas berbeda. Harga ubi goreng yang dijual dipinggir jalan lebih murah daripada ubi roti siap goreng Rumah Ubi Dinarmas. Dan dari segi praktis memang lebih mudah membeli ubi goreng dipinggir jalan .Tetapi dari segi kualitas dan rasa ubi roti siap goreng lebih unggul. Dan hal itula yang selalu dipertahankan Rumah Ubi Dinarmas untuk mengatasi ancaman produk pengganti.

c. Daya Tawar Pembeli

Kekuatan daya tawar pembeli dapat dilihat dari semakin besar pembelian, maka semakin besar juga tingkat daya tawar pembeli. Kekuatan posisi pembeli di dalam menentukan kemana dia akan memutuskan untuk membeli suatu jenis produk sangat berpengaruh di dalam suatu kegiatan bisnis. Suatu bisnis sangat berpengaruh dengan daya tawar pembeli, karena pembelilah yang menentukan tingkat keberhasilan suatu bisnis. Ketika konsumen berbelanja dalam jumlah yang besar, daya tawar pembeli dapat menunjukkan kekuatan besar yang mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri.

Kualitas pelayanan yang baik diutamakan pemilik untuk membuat konsumen yang datang ke Rumah Ubi Dinarmas merasa nyaman. Hal yang dilakukan pemilik adalah dengan menerapkan prinsip dasar di dalam hal pelayanan, yaitu jujur, ikhlas, mau bekerja, mau berjuang, mau belajar dan mau melayani orang. Prinsip tersebut diterapkan oleh pemilik dan seluruh pegawai Rumah Ubi Dinarmas. Pelayanan kepada konsumen tidak hanya dari pegawai tetapi juga dengan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan konsumen ketika berkunjung ke Rumah Ubi Dinarmas. Fasilitas tersebut adalah lahan parkir untuk sepeda motor. Memang tidak ada lahan parkir khusus untuk kendaraan mobil, sehingga menyulitkan konsumen yang mengendarai mobil ketika ingin berbelanja. Tetapi konsumen yang datang dengan mengendarai mobil dan ingin membeli, konsumen dapat membeli produk dari dalam mobil. Pegawai akan membantu konsumen di dalam kegiatan pembelian. Hal ini adalah salah satu pelayanan dari Rumah Ubi Dinarmas kepada konsumennya.

Pelayanan lain yang dapat membuat konsumen senang ketika melakukan pembelian di Rumah Ubi Dinarmas adalah, ketika ada konsumen yang mengeluh tentang produk yang di jual di Rumah Ubi, misalnya rasa yang kurang enak,atau hal yang lainnya, keluhan konsumen akan langsung ditanggapi oleh pihak Rumah Ubi Dinarmas dan produk yang dikeluhkan tersebut akan diganti dengan produk yang baru,dengan cara pembeli datang ke Rumah Ubi Dinarmas.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, Rumah Ubi Dinarmas belum memiliki daya tawar pembeli yang tinggi. Hal ini ditunjukkan ketika peneliti melakukan pengamatan, peneliti jarang menemukan konsumen yang datang untuk membeli dalam jangka waktu yang berdekatan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal Rumah Ubi Dinarmas, yaitu lokasi yang kurang strategis, lokasi tidak masuk di dalam daerah perkotaan, tidak banyaknya angkutan umum yang melintasi daerah ini, sehingga sulit untuk konsumen untuk datang.

d. Daya Tawar Supplier

Pemasok memiliki keterkaitan yang besar dengan suatu bisnis. Rumah Ubi Dinarmas menjalin banyak kerjasama kepada pemasok di dalam mempromosikan produknya, agar produknya dapat dikenal oleh masyarakat luas. Untuk pasokan barang ke Rumah Ubi Dinarmas, Rumah Ubi Dinarmas memiliki pemasok tetap yaitu petani yang berasal dari Deli Serdang dan Namo Rambe. Setiap harinya petani-petani tersebut akan mengirimkan ubi yang baru dicabut ke Rumah Ubi Dinarmas. Pemilik melakukan kerjasama dengan pemasok diberbagai tempat, karena ubi yang menjadi bahan baku bisnis Rumah Ubi Dinarmas harus di cabut setiap hari. Hal ini dikarenakan pihak Rumah Ubi Dinarmas ingin mendapatkan ubi

yang segar. Seperti yang diketahui ubi bukanlah tanaman yang dapat dipanen setiap harinya, sehingga pemilik perlu melakukan kerjasama dengan para petani.

Pemilik menyadari menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dapat meningkatkan kerja sama yang baik pula. Rumah Ubi Dinarmas menjalin banyak kerjasama dengan bisnis lain untuk meningkatkan penjualan produknya dan juga untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.

e. Persaingan diantara Pemain yang Sudah Ada

Persaingan bisnis oleh-oleh di Kota Medan semakin meningkat, hal ini dapat di lihat dari banyaknya bisnis baru yang bermunculan, yang membuat tingat persaingan semakin tinggi. Persaingan di antara bisnis yang sudah ada semakin meningkat dan adanya dominan terhadap suatu bisnis. Seperti salah satu bisnis lebih dominan daripada bisnis yang lain, hal ini dapat mempengaruhi pendapatan dari setiap bisnis tersebut.

Rumah Ubi Dinarmas sebagai bisnis yang sudah beridiri selama 3 tahun, sudah memiliki strategi untuk menghadapi para pesaing yang sudah ada, ataupun pesaing baru. Rumah Ubi Dinarmas mengahadapi para pesaing dengan strategi yang berfokus pada kegiatan mempromosikan produknya. Walaupun pemilik mengatakan bahwa untuk menjadikan Rumah Ubi Dinarmas sebagai oleh-oleh Khas Medan adalah tujuan jangka panjang, tapi pemilik berusaha keras untuk segera memposisikan bisnisnya sebagai oleh-oleh Khas Medan.

Pesaing bisnis oleh-oleh di Kota Medan, memiliki pesaing yang dominan. Bisnis tersebut adalah Bika Ambon Zulaikha, Pancake Durian, Bolu Gulung Meranti. Tiga produk tersebut masih menguasi pasar untuk oleh-oleh Khas Medan

dan masih sulit digeser posisinya. Ketiga produk tersebut sudah menjadi salah satu ciri khas Kota Medan, sehingga ketika orang berkunjung ke Kota Medan dan ingin membeli oleh-oleh akan memilih ketiga jenis bisnis tersebut.

Hal ini diakui oleh pemilik. Pemilik mengatakan bahwa saingan terbesar bisnisnya adalah ketiga produk tersebut. Pemilik mengatakan ketiga produk tersebut sampai sekarang masih sangat diminati oleh konsumen dan sulit untuk digeser posisinya. Pemilik berharap pemerintah, khususnya dinas pariwisata seharusnya dapat membantu bisnis oleh-oleh yang lain, untuk dapat diperkenalkan oleh masyarakat juga. Sehingga bisnis-bisnis yang lain yang belum terlalu dikenal oleh konsumen dapat di angakat posisinya.

Dokumen terkait