• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan partisipasi dalam pemanfaatan waktu luang dengan kualitas hidup lansia

D. Analisis Jalur dan Pengujian Hipotesis

3. Determinan partisipasi dalam pemanfaatan waktu luang dengan kualitas hidup lansia

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif faktor internal lansia sebesar 0.807 yang secara statistik signifikan terhadap kualitas hidup dengan nilai p value=0.000. Ada berpengaruh positif faktor eksternal lansia sebesar 1.229 secara signifikan terhadap kualitas hidup dengan nilai p value=0.000. Terdapat pengaruh negatif yang secara statistik signifikan tidak antara persepsi waktu luang lansia terhadap kualitas hidup dengan nilai p value= 0.805. Ada berpengaruh positif secara tidak signifikan kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari terhadap kualitas hidup dengan p value= 0.479. Terdapat pengaruh positif yang secara statistik signifikan partisipasi pemanfaatan waktu luang dengan kualitas hidup lansia, dengan p value= 0.000.

Hasil analisis pengaruh faktor internal, faktor eksternal lansia,

commit to user

persepsi lansia terhadap pemanfaatan waktu luang, partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang, dan kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari lansia terhadap kualitas hidup dapat dilihat pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19. Determinan Partisipasi Lansia dalam Pemanfaatan Waktu Luang dengan Kualitas Hidup

Variabel T P CI 95%

bawah Atas

(Constant) -89.42 -2.00 0.046 -177.420 -1.415

Faktor internal 0.81 3.74 0.000 0.381 1.232

Faktor eksternal 1.23 6.35 0.000 0.848 1.611

Persepsi waktu luang -0.43 -0.25 0.805 -3.817 2.965

Kemandirian AKS 0.25 0.71 0.479 -0.440 0.933

Partisipasi waktu luang 1.25 6.90 0.000 0.890 1.603

N observasi = 200 F hitung = 22.556 Adjusted R square = 35.1% p value = 0.000

Sumber : data primer diolah 2018

Melalui hasil analisis jalur dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal dan partisipasi pemanfaatan waktu luang lansia secara simultan akan berdampak pada kualitas hidup sebesar 35.1%, namun tidak signifikan pada persepsi pemanfaatan waktu luang dan kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari.

Agar dapat diketahui besarnya kontribusi pengaruh yang berhubungan dengan kualitas hidup melalui partisipasi pemanfaatan waktu luang lansia maka akan dilakukan pemetaan hubungan antar variabel yang signifikan dalam analisis jalur.

Hasil pengolahan data determinan partisipasi pemanfaatan waktu luang untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan menggunakan analisis jalur dengan menggunakan program AMOS diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Spesifikasi Model

Spesifikasi model menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti (Gambar 4.3). Dalam penelitian ini terdapat 6 variabel yang terukur (observed variable) yaitu faktor internal lansia, faktor eksternal lansia, persepsi terhadap pemanfaatan waktu luang, partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang dan kualitas hidup.

commit to user endogen, variabel eksogen dan parameter yang akan diestimasi. Pada tahap ini dihitung degree of freedom (df) yang menunjukkan analisis jalur bisa dilakukan atau tidak. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh nilai Degree of freedom adalah 3. Analisis jalur bisa dilakukan apabila df ≥ 0, sedangkan pada identifikasi model pada analisis jalur kali ini di dapatkan nilai df adalah 3 yang berarti analisis jalur bisa dilakukan.

3. Kesesuaian model dan estimasi parameter

147,87; 229,83

Gambar 4.4 Model Struktural dengan nilai estimasi

Gambar 4.4 menunjukkan model struktural yang sudah diestimasi dengan AMOS diperoleh nilai nilai koefisien jalur () antara faktor

commit to user

internal lansia (X1) dengan persepsi terhadap pemanfaatan waktu luang (X2) bernilai positif 0.002 dengan nilai p=0.781 dinyatakan tidak signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor internal lansia (X1) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai positif 0.480 dengan nilai p=<0.001 dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor internal lansia (X1) dengan kemandirian AKS (X3) bernilai positif 0.056 dengan nilai p=0.140 secara statistik dinyatakan tidak signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor eksternal lansia (X4) dengan persepsi terhadap pemanfaatan waktu luang (X2) bernilai positif 0.005 dengan nilai p=0.487 dinyatakan tidak signifikan. Nilai koefisien jalur () antara persepsi terhadap pemanfaatan waktu luang (X2) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai positif 1.253 dengan nilai p= 0.061 dinyatakan tidak signifikan. Nilai koefisien jalur () antara kemandirian AKS (X3) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai positif 0.348 dengan nilai p=0.009 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara kemandirian AKS (X3) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai positif 0.246 dengan nilai p= 0.470 dinyatakan tidak signifikan. Nilai koefisien jalur () antara partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai positif 1.246 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor eksternal lansia (X4) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai positif 1.229 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara persepsi terhadap pemanfaatan waktu luang (X2) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai negatif 0.426 dengan nilai p=0.802 secara statistik dinyatakan tidak signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor eksternal lansia (X4) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai negatif 0.324 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor internal

commit to user

lansia (X1) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai positif 0.807 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan.

Tabel 4.20 Hasil Analisis Jalur Hubungan antara Determinan Partisipasi Lansia dalam Pemanfaatan Waktu Luang Dengan Kualitas Hidup

Variabel Path

coef P Keterangan Pengaruh tidak langsung

Kemandirian <--- Faktor Internal 0.056 0.140 Tidak signifikan Persepsi <--- Faktor Internal 0.002 0.781 Tidak signifikan Persepsi <--- Faktor Eksternal 0.005 0.487 Tidak Signifikan Partisipasi <--- Faktor Internal 0.480 <0.001 Signifikan Partisipasi <--- Persepsi 1.253 0.061 Tidak Signifikan Partisipasi <--- Faktor Eksternal -0.324 <0.001 Signifikan Partisipasi <--- Kemandirian 0.348 0.009 Signifikan Pengaruh Langsung

Kualitas Hidup <--- Kemandirian 0.246 0.470 Tidak signifikan

Kualitas Hidup <--- Partisipasi 1.246 <0.001 Signifikan Kualitas Hidup <--- Persepsi -0.426 0.802 Tidak Signifikan Kualitas Hidup <--- Faktor Internal 0.807 <0.001 Signifikan Kualitas Hidup <--- Faktor Eksternal 1.229 <0.001 Signifikan Sumber: Data primer diolah, 2018

4. Respesifikasi Model

Model dalam penelitian ini belum sesuai dengan data subyek penelitian sebagai mana ditunjukkan oleh model saturasi dan juga koefisien jalur yang secara statistik tidak signifikan, maka perlu dibuat ulang model analisis jalur. Respesifikasi model ini dilakukan untuk memperbaiki suatu model struktural analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan agar diperoleh model yang sesuai.

Hasil respesifikasi model analisis jalur dengan lima variabel yang terukur (observed variable) yaitu faktor internal lansia, kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari, faktor eskternal lansia, partisipasi pemanfaatan waktu luang, dan kualitas hidup dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut:

commit to user menunjukkan analisis jalur bisa dilakukan atau tidak. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh nilai Degree of freedom adalah 1. Analisis jalur bisa dilakukan apabila df ≥ 0, sedangkan pada identifikasi model pada analisis jalur kali ini didapatkan nilai df adalah 1 yang berarti analisis jalur bisa dilakukan. Hasil kesesuaian model dan estimasi parameter sebagaimana tergambar dalam Gambar 4.6 berikut:

147,87; 229,83

Gambar 4.6 Respesifikasi model Struktural dengan Estimate Estimasi parameter menunjukkan hubungan sebab akibat variabel ditunjukkan oleh koefisien jalur (). Koefisien jalur menunjukkan hubungan variabel independen dan dependen dalam unit pengukuran

Goodness of Fit:

commit to user

yang asli. Pada gambar 4.6. menunjukkan bahwa hasil perhitungan mengunakan AMOS diperoleh nilai koefisien jalur () antara faktor internal lansia (X1) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai positif 0.482 dengan nilai p<0.001 dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor eksternal lansia (X4) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai negatif 0.318 dengan nilai p<0.001 dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari (X3) dengan partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang (Y1) bernilai positif 0.347 dengan nilai p=0.010 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara partisipasi pemanfaatan waktu luang (Y1) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai positif 1.263 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor internal lansia (X1) dengan kuallitas hidup (Y2) bernilai positif 0.816 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan. Nilai koefisien jalur () antara faktor eksternal lansia (X4) dengan kualitas hidup (Y2) bernilai positif 1.247 dengan nilai p=<0.001 secara statistik dinyatakan signifikan. Respesifikasi model struktural menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel eksogen yang terukur (faktor internal lansia, faktor eksternal lansia, dan kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari), serta terdapat dua variabel endogen yang terukur (partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang dan kualitas hidup).

Analisis discrepancy atau perbandingan model teoritis dengan data observasi menghasilkan nilai chi square (2) sebesar 0.526 dan df=1.

Nilai 2 dipandang baik atau memuaskan bila nilai 2-nya rendah.

Semakin kecil nilai 2, menunjukkan semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas. Dengan demikian respesifikasi model struktural dapat dikatakan memenuhi kriteria goodness of fit. Beberapa parameter goodness of fit berdasarkan gambar 4.4 diperoleh nilai CFI sebesar 1.000. Secara matematis angka tersebut sudah cukup mendekati 1

commit to user

sebagai nilai sempurna goodness of fit. Ada sebuah parameter yang dapat menilai ketepatan model secara lebih baik karena tidak over atau under estimate dan tidak tergantung ukuran sampel yaitu RMSEA. Nilai RMSEA direkomendasikan  0.05 atau tetap layak  0.08 atau maksimal tidak lebih dari 0.1. Berdasarkan gambar 4.4 diketahui bahwa nilai RMSEA adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa dengan parameter ini model struktural dapat dikatakan memenuhi kriteria goodness of fit.

Tabel 4.21 Hasil Analisis Jalur Hubungan antara Determinan Partisipasi Lansia dalam Pemanfaatan Waktu Luang dengan Kualitas Hidup pada Respesifikasi Model

Variabel Path

coef P Keterangan Pengaruh tidak langsung

Partisipasi <--- Faktor Internal 0.482 <0.001 Signifikan Partisipasi <--- Faktor Eksternal -0.318 <0.001 Signifikan Partisipasi <--- Kemandirian 0.347 0.010 Signifikan Pengaruh langsung

Kualitas Hidup <--- Partisipasi 1.263 <0.001 Signifikan

Kualitas Hidup <--- Faktor Internal 0.816 <0.001 Signifikan Kualitas Hidup <--- Faktor Eksternal 1.247 <0.001 Signifikan Sumber: Data primer diolah, 2018

Pengaruh langsung variabel faktor internal lansia terhadap kualitas hidup lansia sebesar 0.816. Pengaruh tak langsung variabel faktor internal terhadap kualitas hidup lansia melalui partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang adalah 1.745>0.816. Ini menunjukkan bahwa partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang berpengaruh terhadap hubungan faktor internal dengan kualitas hidup lansia. Terbukti bahwa faktor internal lansia melalui jalur partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang ke kualitas hidup menghasilkan angka yang paling besar (1.745) dibandingkan jalur langsung faktor internal lansia ke kualitas hidup (0.816).

Pengaruh langsung faktor eksternal lansia terhadap kualitas hidup sebesar 1.247. Pengaruh tak langsung variabel faktor eksternal lansia terhadap kualitas hidup adalah 1.581>1.247. Ini menunjukkan bahwa

commit to user

partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang berpengaruh terhadap hubungan faktor ekternal dengan kualitas hidup lansia. Terbukti bahwa faktor eksternal lansia melalui jalur partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang ke kualitas hidup menghasilkan angka yang lebih besar (1.581) dibandingkan jalur langsung faktor eksternal lansia ke kualitas hidup (1.281).

Kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas hidup. Kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari berpengaruh langsung terhadap partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang sebesar 0.347. Kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari berpengaruh tidak langsung terhadap kualitas hidup lansia melalui partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang sebesar 1.616. Pengaruh tak langsung variabel kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari terhadap kualitas hidup adalah 1.616>0.347. Ini menunjukkan bahwa partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang berpengaruh terhadap hubungan kemandirian aktivitas kehidupan sehari-hari dengan kualitas hidup lansia.

Berdasarkan hasil analisis jalur di atas diketahui bahwa partisipasi lansia dalam pemanfaatan waktu luang memiliki kontribusi yang paling besar secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan kualitas hidup.

E. Pembahasan

Dokumen terkait