• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWA PENJAGA PERBATAS- PERBATAS-AN LPERBATAS-ANGIT DPERBATAS-AN BUMI

Dalam dokumen Dewa-Dewi KELENTENG (Halaman 80-85)

b). DOU MU DAN JIU HUANG YE

I. 8. DEWA PENJAGA PERBATAS- PERBATAS-AN LPERBATAS-ANGIT DPERBATAS-AN BUMI

(TUO TA TIAN WANG).

Tuo Ta Tian Wang (Tok Tha Thian Ong - Hokkian) atau secara umum dipanggil Li Tian Wang (Lie Thian Ong — Hokkian) adalah seorang panglima perang termasyur yang sangat berjasa dalam mem-bantu Li Shi Min (Lie Si Bin - Hokkian) mendirikan dinasti Tang. Nama aslinya adalah Li Jing (Li Ceng — Hokkian). Setelah berhasil, Li Jing ternyata tidak menyukai kemewahan dunia, maka ia mening-galkan jabatannya dan kemudian bertapa di atas gunung. Konon, kemudian Yu Huang mengangkatnya menjadi komandan Fasukan Malaikat yang bertugas dan menjaga perbatasan antara Mayapada dengan Kahyangan, bertanggung jawab atas keamanan daerah

kekuasaannya, menangkap para iblis dan siluman yang mencoba menerobos masuk ke tempat suci, dan menangkap para Malaikat yang memberontak. Sebab itulah maka ia juga dinamakan Xiang Mo Da Yuan Shuai (Hang Mo Tay Goan Swe — Hokkian). Hari She-jiet Li Jing jatuh pada tanggal 21 bulan 4 Imlik.

Li Tian Wang dilukiskan sebagai seorang panglima perang yang gagah dengan tangan kiri mengangkat sebuah pagoda kecil dan tangan kanan menggenggam gada mustika. Perwujudan seperti ini jelas membawa pengaruh dari Buddhisme. Seperti diketahui, dalam kitab suci Bud-dhisme. Seperti diketahui, dalam kitab suci Buddhisme ada yang di-sebut Si Da Tian Wapg (Su Tay Thian Ong - Hokkian), salah satu diantaranya yang membawa pagoda dan pengawal pintu Langit se-belah Utara. Setelah masuk ke Tiongkok, figur Buddhisme ini lalu diubah menjadi Tuo Ta Tian Wang versi Tionghoa, yang dikaitkan dengan Li Jing.

Pada jaman dinasti Tang dan Song, dimana Buddhisme mencapai jaman keemasannya, keluarga kaisar mendorong pemujaan terhadap Li Tian Wang sehingga pada tiap-tiap kota besar didirikan kelenteng Tian Wang Ci (Thian O n g Su - Hokkian) sebagai lambang kewiba-waan kerajaan. Di Taiwan pemujaan terhadap Li Tian Wang hanya ada di kelenteng Wen Shu Tian di Anping.

Sebuah versi lain mengatakan bahwa Li Jing adalah seorang panglima perang yang bertugas di kota Chen-tang-guan, pada masa pemerintah-an kaisar Yin ypemerintah-ang terakhir, ypemerintah-ang bernama Zhou Wpemerintah-ang. Ia adalah ayah Ne Zha (Lo Tjia — Hokkian). Pagoda pusaka yang dibawanya adalah pemberian D e w a Wen Zhu Tian Zun, untuk menaklukkan putranya sendiri yang bengal. Pagoda ini \khirnya menjadi ciri khas yang melekat erat dengan julukannya yaitu Tuo Ta Tian Wang (Raja Langit Penyangga Pagoda)! Dia akhirnya membantu Jiang Zi Ya (Kiang Tju Gee - Hokkian) menumbangkan dinasti Yin dan men-dirikan dinasti Zhou. Setelah naik ke langit, Yu Huang mengangkat-nya sebagai jendral Kahyangan yang memimpin 36 perwira langit dan penjaga pintu sorga. Kisah ini diambil dari novel terkenal Feng Shen.

31. 9. DEWA TAOIST TERTINGGI

DAN PARA PEMBANTUNYA

(TAI SHANG LAO JUN, ZHANG

TIAN SHI, LING GUAN TIAN JUN).

Ketiga tokoh ini adalah Dewa-dewa Taoisme, yang kemudian dipuja oleh segala lapisan masyarakat.

Tai Shang Lao Jun (Thay Siang Loo Kun - Hokkian) yang secara umum dipanggil Lao-jun Ye (Loo Kun Ya - Hokkian), adalah per-wujudan dari pendiri ajaran Taoisme, Li Er atau yang umum dipanggil Lao Zi ( L a o Tse). Li Er alias Li Dan atau Lao Zi mengarang sebuah kitab Dao-de-jing (Tao-te Cing) yang menjadi kitab suci Taoisme. Lao Zi dilahirkan pada tahun 604 SM. Setelah menjadi dewa beliau disebut Tai Shang Lao Jun yang bertugas mengawasi pemerintahan di kahyangan. Dalam Taoisme Tai Shang Lao Jun menduduki tingkat tertinggi yaitu tingkat Trimurti. Ketiga tokoh Trimurti Taoisme ini adalah Y u a n Shi Tian Z u n , Ling Bao Tian Zun dan Tai Shang Lao Jun. Tai Shang Lao Jun mewakilkan seluruh pekerjaannya kepada Zhang Tian Shi (Thio Thian Su - Hokkian) dan rekan-rekannya, dia sendiri lebih senang bersantai, memperdalam ilmu kebatinan dan membuat pil dewa. Dalam cerita klasik terkenal Xi Y o u Ji dikisahkan bagaimana Sun Wu Kong, Si Kera Sakti, mencuri pil-pil dewa buatan Tai Shang Lao Jun, dan menyebabkan kegemparan di kahyangan. Hari She-jietnya Tai Shang Lao Jun jatuh pada tanggal 15 bulan 2 Imlik.

Ketiga tokoh tertinggi Taoisme ini umumnya sering dipuja secara bersama-sama. Patung ketiga tokoh tertinggi ini sering kali tampak diletakkan di atas atap kelenteng yang berhias. Tai Shang Lao Jun di Indonesia ini cukup populer, di Semarang misalnya, antara lain kelen-teng Kuan Im Ling Si, Kebun Jeruk. Di Jawa Timur misalnya, Lao Jun dipuja dihanyak tempat dengan pusatnya di Surabaya. Pada hari She-jiet ketiga tokoh ini, kelenteng itu selalu dipenuhi oleh para umat. Secara umum Trimurti Taoisme ini disebut San Qing (Sam Tjeng —

Hokkian) y a n g berarti Tiga Maha Suci. Yuan Shi Tian Z u n disebut Yu Qing (Giok Tjeng - Hokkian), Ling B a o Tian Zun, disebut Shang Qing (Siang Tjeng - Hokkian) dan Tai Shang Lao Jun disebut Tai Qing (Thay Tjeng - Hokkian).

Zhang Tian Shi (Thio Thian Su — Hokkian) biasanya disebut Tian Shi Ye (Thian Su Ya - Hokkian) adalah pendiri agama Dao-jiao (Too Kauw Hokkian), nama aslinya Zhang Dao Ling (Thio Too Ling -Hokkian). D i a adalah keturunan ke-8 dari Zhang Liang, seorang ahli strategi pada permulaan dinasti Han. Zhang Dao Ling dilahirkan pada tahun 35 Masehi, masa pemerintahan Kaisar Guang Wu dari dinasti Han, di Tian Mu Shan, propinsi Zhe Jiang. Dalam usia yang sangat muda, 7 tahun, dia telah berhasil memahami Dao-de-Jing (Too Tek King — Hokkian) dari Lao Zi. Beberapa kali ia menolak panggilan pihak penguasa untuk menjadi pegawai negeri. Seluruh perhatiannya ditumpahkan pada pelajaran kebatinan dan semedi. Kemudian ia tinggal di pegunungan He Ming Shan di propinsi Si Chuan, Tiongkok Barat D a y a dan bertapa di sana, sambil mempelajari cara membuat obat panjang umur.

Pada suatu hari, selagi ia membuat obat panjang umur Long Hu Dan (Liong H o u w Tan - Hokkian), seorang Malaikat menampakkan diri dan menyuruhnya pergi ke gunung Song Shan, di propinsi Henan. Di Song Shan di dalam sebuah gua batu, beliau menemukan kitab kuno peninggalan Tiga Kaisar (Sam Hong — Hokkian) dan pedupaan peninggalan kaisar Huang Di (Oei Tee — Hokkian). Setelah mem-pelajari isi kitab-kitab kuno itu, dia dapat terbang dan mempunyai pendengaran sampai ke tempat yang jauh, lebih dari itu beliau juga dapat meninggalkan raganya (meraga sukma). Beliau lalu menunai-kari tugas yang telah diberikan oleh Penguasa Langit melalui seorang malaikat, untuk menaklukkan para siluman dan malaikat-malaikat yang membangkang. Kemudian Tai Shang Lao Jun menitahkannya pergi ke gunung Qing Cheng Shan (Jing Shia San — Hokkian), me-naklukkan 6 orang Raja Siluman yang menteror rakyat dan ia dibekali dengan berbagai benda mustika. Para siluman itu berhasil ditunduk-kan dan diusir pergi setelah minta ampun dan berjanji tidak aditunduk-kan

mengganggu rakyat. Karena jasa-jasanya itu ia mendapat gelar Tian-shi dan diangkat ke kahyangan. Di langit ia bertugas mewakili Lao Jun menerima para malaikat yang menghadap. Dia juga bertugas meng-awasi upacara-upacara sembahvang yang dilakukan pada saat pen-dirian atau pemugaran kelenteng.

Zhang Tao Ling memang dianggap sebagai pendiri dari Dao Jiao (agama Too-kaow yartg berdasarkan Taoisme). Keahliannya membuat obat-obat panjang umur yang didapat dari buku kuno, dan mencipta-kan berbagai jimat atau kias untuk menolak berbagai macam penyakit dan bala, telah menempatkan Zhang D a o Ling tinggi sekali dimata pengikut-pengikutnya. Sejak itulah maka pengikuti Taoisme mulai mempraktekkan pengobatan dan pengusiran setan.

Beliau dilukiskan dengan jubah yang indah, membawa pedang di tangan kanan, sedangkan tangan kirinya membawa mangkok yang berisi ramuan panjang umur dan menunggang harimau. Harimau itu, satu kaki depannya nampak mencengkeram medali wasiat dan kaki lainnya menginjak lima binatang berbisa, seperti kadal, ular, laba-laba, kodok dan belalang. Gambar-gambar beliau umumnya ditempel-kan pada dinding rumah atau pintu depan, pada tanggal 15 bulan 5 Imlik, untuk menolak bencana dan wabah penyakit. Nama Tian-shi yang kemudian melekat padanya, berarti "GURU" dari "LANGIT", kemudian berturun temurun kepada keturunannya, yang menempati gunung L o n g Hu Shan (Liong Houw Shan - Hokkian) di propinsi

Jiangxi, m u l a i tahun 1.000 Masehi. H a r i she-jietnya adalah tanggal 23

bulan 6 Imlik.

Ling Guan Tian Jun (Leng Koan Thian Kun - Hokkian) secara umum disebut W a n g Tian Jun (Ong Thian-kun - Hokkian) bertugas me-nerima pengaduan dari rakyat. Hari She-jietnya adalah tanggal 23 bulan 6 Imlik.

Zhang Tian Shi dan Ling Guan Tian Jun di Taiwan dipuja sebagai pelengkap Tian Gong Miao, tapi ada juga kelenteng-kelenteng yang khusus memujanya. Di daratan Tiongkok Zhang Tian-shi dipuja diberbagai tempat.

m. 10. DEWA-DEWA TAOISME

YANG TERKEMUKA.

Dalam dokumen Dewa-Dewi KELENTENG (Halaman 80-85)