• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di altar pemujaam Zhu Sheng Niang Niang seringkali tampak gambar atau patung 12 orang inang pengasuh yang masing - masing menggendong

Dalam dokumen Dewa-Dewi KELENTENG (Halaman 151-155)

seorang anak. Siapakah Zhu Sheng Niang Niang ini, sulit untuk dijelaskan.

Sebagian orang berpendapat bahwa Zhu Sheng Niang Niang adalah Bi

Xia Yuan Jun (Pek He Goan Kun - Hokkian), sementara yang lain

me-nganggap bahwa kedudukan Zhu Sheng Niang Niang biasanya dijabat oleh

wanita - wanita suci yang semasa hiciupnya selalu berbuat kebajikan, we-las asih, serta baik hati. Masa jabatannya terbatas dan dijabat secara ber-giliran seperti halnya Tu Di Gong, sang Dewa Bumi.

Zhu Sheng Niang Niang dipuja terutama sekali di Propinsi Fujian, dan Taiwan. Di Propinsi Zhejiang ada yang mirip sekali dengan Zhu Sheng Niang Niang, yang disebut Zi Mu Niang Niang (Cu Bo Nio Nio - Hokkian). Rupa patung Zi Mu Niang Niang ini mirip dengan Zhu Sheng Niang Niang, tapi anak - anak yang menyertainya lebih banyak. Bahkan ada satu kelen-teng yang memuja Zi Mu Niang - Niang, temboknya penuh dengan gambar anak - anak kecil. Berbeda dengan Zhu Sheng Niang Niang, Zi Mu Niang Niang mempunyai asal - usul yang jelas. Menurut "sejarah, Zi Mu Niang Niang adalah istri kaisar pertarna dinasti Zhou (1122 - 247 SM), Wen Wang, yang bernama Tai Si. Tai Si melahirkan putra yang kemudian mengganti-kan Wen Wang menjadi raja dengan gelar Wu Wang (Bu Ong - Hokkian). Pada jaman dahulu orang Tionghoa umumnya menyukai banyak keturunan, sebab itu Zhu Sheng Niang Niang banyak dipuja di kelenteng - kelenteng bersama Tu Di Gong ( Dewa Bumi ). Tu Di Gong dipuja tersendiri di dalam kelenteng khusus, sebaliknya Zhu Sheng Niang Niang tidak mem-punyai kelenteng terpisah. Ia biasanya dipuja sebagai pelengkap kelenteng yang memuja dewa lain.

Di Semarang, pemujaan Zhu Sheng Niang Niang terdapat di Kelenteng See Ho Kiong sebagai pelengkap, karena disitu pemujaan terutama ditu-jukan kepada Tian Shang Sheng Mu (Thian Siang Seng Bo - Hokkian ) atau Dewi Tara Sarnudera.

V. 2. DEWI PELINDUNG KEHAMILAN DAN

KELAHIRAN. (LING SHUI FU REN, LI SUA

-NIANG, LI SAN NIANG DAN CHI TOU FU REN).

Ketiga Dewi ini, bertugas melindungi wanita - wanita yang sedang hamil, agar bisa melahirkan dengan selamat.

Ling Shui Fu Ren (Ling Tjui Hu Djien - Hokkian) umumnya disebut

Fu Ren Ma, adalah seorang wanita yang berasal dari daerah Fuzhou ( Hok Tjiu - Hokkian ) yang hidup pada djaman dinasti Tang. Nama ashnya Chen Jing Gu, anak Chen Chang dan suaminya bernama Liu Qi. Karena pemujaan terhadapnya dilakukan oleh penduduk dari desa Ling Shui, maka beliau disebut Ling Shui Fu Ren ( yang secara harfiah berarti Nyonya dari Ling Shui). Pada jaman pemerintahan kaisar Xian Feng dari dinasti Qing beliau diberi gelar Shun Tian Sheng Mu (Sun Thian Seng Bo - Hokkian) yang berarti "Ibu Suci yang menjalankan kehendak Langit".

Chen Jing Gu bersama - sama Li Sha Niang dan Li San Niang dissbut San Nai Fu Ren (Tiga Wanita terhormat) dan dipuja bersama - sama. Konon mereka bertiga pernah mengangkat saudara dan bertapa di pegunungan Lu Shan sampai memperoleh kesempumaan. Karena mereka mempunyai kesaktian menaklukan roh - roh jahat, para pendetta Taoist biasanya memuja mereka. Pendeta Taoist yang memuja San Nai Fu Ren ini mendirikan aliran yang disebut San Nai Jiao.

Chen Jing Gu kemudian menikah dan hamil. Pada saat mengandung itu, ia masih terus membantu masyarakat melakukan upacara pengusiran roh-roh jahat. Sampai akhirnya karena kelelahan, mengalami keguguran lalu meninggal. Yu Huang Da Di terkesan akan kebijakannya dan mengangkat-nya sebagai Dewi yang melindungj wanita yang sedang bersalin. Kelenteng Ling Shui Fu Ren dengan demikian dapat diumpamakan sebagai sebuah rumah bersalin dan Chen Jing Gu bertiga sebagai dokter spesialis bersalin. Di bukit Shan Zhai Wei, sebelah timur kota Tainan terdapat kelenteng Ling Shui Fu Ren, yang memuja Chen Jing Gu bertiga. Hari lahir Chen Jing Gu tertangal 15 bulan 1 Imlik, Li Sha Niang tanggal 15 bulan 8 Im-lik dan Li San Niang tanggal 9 bulan 9 ImIm-lik.

Pada perayaan tahunan itu suasana kelenteng ramai sekali. Di bagian uta-ra Taiwan dan Propinsi Fujian selatan, masih ada satu dewa lagi yang juga merupakan pelindung wanita yang bersalin, yaitu Chi Tou Fu Ren (Ti Thao Hu Jin - Hokkian). Konon Chi Tou Fu Ren adalah Malaikat Perempuan yang menunggu telaga darah di neraka. Wanita yang meninggal karena ke-sulitan melahirkan, katanya, rohnya jatuh di telaga ini. Tapi kalau roh itu ditolak oleh Chi Tou Fu Ren, maka wanita yang sudah dalam keadaan krisis bisa mendadak siuman dan sembuh kembali. Sebab itu Chi Tou Fu

Ren menjadi salah satu pujaan dari para wanita. Seperti juga Zhu Sheng Niang Niang, Chi Tou Fu Ren tidak diketahui asal usulnya, juga hari She-jietnya tidak jelas.

V. 3. DEWI PENJAGA FEMBARINGAN.

(CHUANG MU ).

Chuang Mu biasanya tidak dipuja di dalam kelenteng, tetapi dalam rumah, khususnya dalam kamar. Hari She-jietnya adalah tanggal 7 bulan 7 Imilk. Dewi ini khususnya melindungi anak - anak dan bayi yang baru lahir agar dapat tidur nyenyak dimalam hari dan terhindar dari gangguan roh jahat.

Chuang Mu boleh dikatakan bertugas sebagai inang pengasuh, agar sang bayi tidak kaget, tidak diganggu oleh roh jahat, dan merubah tabiat anak-anak yang nakal dan bodoh. Sebab itu para orang tua yang punya anak-anak kecil, biasanya tiap tanggal 15 bulan 1, tanggal 7 bulan 7 dan tanggal 29 bu-lan 12 Imlik, mengadakan sembahyang untuk Dewi ini.

Siapa sesungguhnya Dewi ini, tidak diperoleh keterangan yang jelas. Yang diketahui hanya bahwa Chuang Mu berkedudukan yang dijabat oleh be-berapa wanita bijaksana secara bergiliran seperti halnya Zhu Sheng Niang Niang.

V. 4. DEWI PELINDUNG ANAK-ANAK DARI

PE-NYAKIT CAMPAK DAN CACAR

( DOU NIANG)

Dou Niang disebut juga Dou Zhen Niang Niang (Dewi Pelindung Cacar). Ia adalah dewi yang mengawasi perlin '.ungan terhadap penyakit anak -anak terutama cacar dan campak. Pada jaman dahulu banyak -anak - -anak meninggal terserang penyakit di atas, yang pada masa itu fatal sekali. Un-tuk memohon kesembuhan bagi anak - anak yang sedang sakit, orang tua mereka lalu bersembahyang dihadapan Dou Niang agar penyakit anak-nya tidak sampai membayakan jiwaanak-nya.

Dou Niang di Taiwan dipuja sebagai pelengkap di Kelenteng Dong Yue

Dian ( Kelenteng tempat memuja Dong Yue Da Di ). Bertepatan dengan hari tahunan kelahirannya yang tertanggal 1 bulan 11 Imlik, ruangan pe-mujaannya selalu penuh sesak dengan para umat terutama wanita.

Dou Niang banyak di puja di Propinsi Fujian, Taiwan dan Hainan. Di Indonesia kami belum pemah menemui.

v

- 5. MALAIKAT PELINDUNG DARI

Dalam dokumen Dewa-Dewi KELENTENG (Halaman 151-155)