• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan dalam pembelajaran matematika? Alternatif solusi: Hal-hal yang konkret maupun abstrak Lihat PMP (Pedoman Mata Pelajaran) pada

3 5 PELAPORAN HASIL BELAJAR

PROGRAM SEMESTER

A. Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Matematika SMP

7. Apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan dalam pembelajaran matematika? Alternatif solusi: Hal-hal yang konkret maupun abstrak Lihat PMP (Pedoman Mata Pelajaran) pada

Permendikbud No 58/2014. Baca contoh-contohnya pada Buku Materi Pelatihan Implementasi K-13 Tahun 2014 terbitan BPSDMP dan PMP tentang Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik SMP/MTs. 8. Ketika siswa mempunyai hambatan dalam pengalaman belajar tertentu, misal dalam M2, atau M3

atau M4, apakah boleh kami sebagai guru kemudian memberikan penjelasan dan informasi sedemikian rupa sehingga proses belajar kembali berjalan maju?

Alternatif solusi/jawaban:Boleh. Guru adalah fasilitator. Sebagai fasilitator yang baik, guru tidak boleh membiarkan kemajuan belajar siswa (secara kolektif) dalam proses pembelajaran menjadi mandeg. Namun demikian informasi atau penjelasan yang diberikan hendaknya dikemas secara bertahap dengan memberi pancingan-pancingan informasi sehingga proses belajar tetap interaktif sesuai amanah pasal 2 Permendikbud No 103/2014.

104 Mata Pelajaran Matematika Berikut ini contoh kegiatan dalam proses pembelajaran matematika di SMP/MTs yang mengakomodasi lima pengalaman belajar siswa berdasarkan Kurikulum 2013 (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, mengomunikasikan) sebagai penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika.

Contoh Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika Mapel/Kelas : Matematika/Kelas IX

Kompetensi Dasar

: 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik dan kreatif, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah sehari-hari, yang merupakan pencerminan sikap positif dalam bermatematika

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar

3.10 Menerapkan pola dan generalisasi untuk membuat prediksi 4.4 Mengenal pola bilangan, barisan, deret, dan semacam, dan

memperumumnya; menggunakan untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru

Indikator Pencapaian Kompetensi Topik

:  Tekun mempelajari Pola, Barisan dan Deret sebagai cermin menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

 Melaksanakan tugas sesuai ketentuan (tanggungjawab)  Aktif dalam kerja kelompok (gotong royong)

 Suka bertanya kepada guru atau teman lain selama proses pembelajaran (rasa ingin tahu)

 Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah matematika

 Menjelaskan makna dari rumus jumlah n suku pertama pada barisan aritmetika

Topik : Pola, Barisan dan Deret Sub Topik : Deret Aritmetika Alokasi

Waktu

Mata Pelajaran Matematika 105

Pengalaman Belajar

Kegiatan

Mengamati  Siswa mencermati permasalahan yang berkaitan dengan deret aritmetika yang diajukan guru seperti berikut ini.

“Pada perlombaan menghias kelas, Zahra dan teman-teman sekelas ingin membuat hiasan dari kubus-kubus kertas berukuran 10×10×10 cm sehingga membentuk tugu mengikuti pola berikut.

Tugu pada contoh di atas memiliki ketinggian 30 cm. Berapa banyaknya kubus yang diperlukan untuk membuat tugu seperti pola di atas dengan ketinggian 1 meter?” Catatan:

1. Fenomena tersebut dapat digambarkan dalam satu halaman di komputer yang ditanyangkan ke layar atau di kertas ukuran besar sehingga terbaca oleh semua siswa.

2. Kegiatan mengamati tersebut diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa dalam mengembangkan rasa ingin tahu .

Menanya Siswa didorong untuk mengajukan atau membuat pertanyaan.

Apabila proses bertanya dari siswa kurang lancar, guru melontarkan pertanyaan penuntun/pancingan secara bertahap.

Contoh pertanyaan penuntun/pancingan:

1. Setelah membaca dan mencermati

permasalahan, apa yang terpikir dalam benak kalian?

2. Coba buatlah pertanyaan yang berhubungan dengan

Kemungkinan pertanyaan yang muncul di benak siswa setelah didorong bertanya antara lain:

1. Apa yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan permasalahan?

2. (Siswa yang sudah mampu memahami permasalahan yang dibacanya, kemungkinan di benaknya muncul pertanyaan): Dapatkah diselesaikan dengan barisan aritmetika yang telah dipelajari sebelumnya? Bagaimana bentuk barisan aritmetikanya?

106 Mata Pelajaran Matematika Pengalaman

Belajar

Kegiatan

permasalahan yang telah kalian baca dan cermati tersebut.

 Bersama teman sekelompoknya, siswa saling menanya, berdiskusi, memberi saran terkait pengamatan yang dilakukan. Guru memfasilitasi proses menanya dalam kelompok ini melalui pertanyaan-pertanyaan yang dimuat pada lembar kerja, yaitu: “Berapa banyak kubus yang diperlukan untuk membuat tugu dua tingkat?”

“Berapa banyak kubus yang diperlukan untuk membuat tugu tiga tingkat?”

“Apakah banyaknya kubus yang diperlukan pada setiap tingkat membentuk suatu pola?”

Mengumpul kan

Informasi/ Mencoba

 Dengan difasilitasi kubus-kubus kecil dari kertas, secara berkelompok siswa mencoba untuk menyusun kubus kecil dari kertas tersebut menjadi tugu dengan mengikuti pola di atas.

 Siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sebagai bahan menganalisis sehingga dapat menjawab pertanyaan atau hipotesis yang dimuat pada lembar kerja.

 Siswa mencatat hasil mengumpulkan informasi dengan menggunakan tabel berikut. Banyak tingkatan

pada tugu

Ketingggian tugu Banyaknya kubus

1 10 cm 1

2 20 cm 1 + … = …

3 30 cm 1 + ... + ... = ...

Catatan:

Dengan siswa menempuh proses mencoba ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna karena guru dapat memfasilitasi rasa ingin tahu siswa.

Menalar/M engasosiasi

- Secara berkelompok siswa mengolah informasi dengan langkah: 1) Pengolahan data (data processing), 2) Pembuktian (verification), dan 3)Penarikan kesimpulan (generalization).

- Langkah 1):Pengolahan Data (Data Processing)

- Dalam kelompoknya, siswa mengolah informasi dari data yang diperoleh pada tabel sehingga menemukan pola/generalisasi untuk menentukan banyaknya kubus yang diperlukan dalam membuat tugu n tingkat.

(Pada proses ini siswa diharapkan menemukan fakta bahwa banyaknya kubus untuk membuat tugu dengan n tingkat adalah 1 + 5 + 9 + 13 + ... (sebanyak n

Mata Pelajaran Matematika 107

Pengalaman Belajar

Kegiatan

suku))

- Siswa dibimbing agar dapat menemukan pola dalam menjumlah 1 + 5 + 9 + 13 +.. (sebanyak n suku). Terkait hal itu, sebelumnya siswa diminta menyelesaikan bentuk jumlahan yang lain yaitu bentuk jumlahan: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 dan bentuk jumlahan 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + … + 30 dengan format sebagai berikut. Bentuk jumlahan: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 S10 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 S10 =10 + 9 + 8 + 7 + 6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 + 2.S10 = … + … + … + … + … + … + … + … + … + …

2.S10 = 10 × … (yakni 10 kali hasil penjumlahan suku pertama dan suku kesepuluh) S10 = 10× … 2 = … Bentuk jumlahan: 2 + 4 + 6 + 8 +10 + 12 + 14+ … + 30 S15 = 2 + ……….. S15 = 30 + ……….. + 2.S15 = ………..

2.S15 = … × … (yakni … kali hasil penjumlahan suku pertama dan suku ke……..)

S15 = … × …

2 = …

- Siswa mencermati hubungan antara banyaknya suku n dengan jumlah n suku ( Sn).

(Siswa diarahkan untuk menggunakan hasil yang diperoleh untuk menyelesaikan permasalahan tentang tugu berdasar dua contoh deret di atas). - Siswa berusaha menemukan pola dari jumlahan yang menunjukkan banyaknya

kubus untuk membuat tugu n tingkat adalah 1 + 5 + 9 + 13+ ... (sebanyak n suku)

Agar ketinggian tugu 1 meter, maka banyaknya kubus yang diperlukan adalah S10= ……….

 Langkah 2) verification (pembuktian)

- Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan

108 Mata Pelajaran Matematika Pengalaman

Belajar

Kegiatan

dengan hasil pengolahan data. Siswa diarahkan untuk mengisi tabel berikut. Deret Bilangan Hasil dengan menghitung

biasa

Hasil dengan meng- gunakan rumus Sn 2 + 5 + 8 + … + 23 =

18 + 17 + 16 + … + 10 = buat deret aritmetika lain sesukamu ...

- Siswa mengecek banyaknya kubus yang dibutuhkan apakah sama dengan hasil penghitungan menggunakan pola yang diperoleh.

- Siswa didorong untuk mencari informasi dari sumber belajar lain (buku pegangan, Internet) tentang rumus umum jumlah n suku pertama barisan aritmetika apakah cocok dengan yang ditemukan siswa.

 Langkah 3): Penarikan kesimpulan (generalization)

- Secara berkelompok, siswa menggunakan bahasa dan pemahaman mereka sendiri untuk mengarah ke kesimpulan berikut.

o Suatu barisan aritmetika {u1, u2 , u3, … , un} memiliki suku pertama a =

u1 dan beda b. Jumlah n suku pertama dari barisan aritmetika tersebut (dilambangkan 𝑆𝑛 ) yakni 𝑆𝑛= 𝑢1+ 𝑢2+ 𝑢3+ ⋯ + 𝑢𝑛, selanjutnya ditentukan dengan rumus umum berikut.

𝑆𝑛=𝑛 × (𝑎 + 𝑈2 𝑛)

o Bila disubstitusikan Un= 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 maka diperoleh: 𝑆𝑛 =𝑛 × (𝑎 + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)2 =𝑛 2(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) Mengo- munikasi- kan

Secara berkelompok siswa menjelaskan proses dari menemukan pola/generalisasi Sn sejak tahap mengamati, menanya, mengumpulkan informasi dan mengolah informasi.

Catatan: Penjelasan siswa pada tahap ‘mengolah informasi’, hendaknya mencakup penjelasan tiga langkah: data processing, pembuktian atau verifikasi, dan penarikan kesimpulan.

110 Mata Pelajaran Matematika

Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika SMP/MTs

Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Matematika.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran pada modul pelatihan! 2. Siapkan dokumen kurikulum dan hasil penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi ( LK No 1.4

yang sudah dikerjakan pada kegiatan 1.4 )

3. Isilah Lembar Kerja perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik yang tersedia secara diskusi kelompok

4. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda

5. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Kompetensi Dasar : Indikator Pencapaian Kompetensi : Topik /Tema : Sub Topik/Tema : Alokasi Waktu :

Pengalaman Belajar Kegiatan

Mengamati Menanya Mengumpulkan informa Mengasosiasikan Mengomunikasikan

LK- 3.2a

Mata Pelajaran Matematika 111

Rubrik Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika SMP/MTs Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.2a

2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan peserta

Peringkat Nilai Kriteria

Sangat Baik 90 <Nilai ≤ 100 Aspek-1: Identitas: topik, sub topik, KD dan indikator pencapaian kompetensi dan alokasi waktu lengkap dan benar

Aspek-2: Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan sesuai dengan topik/sub topik, KD, indikator dan alokasi waktu Aspek-3: Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar secara konsep

Baik 80 <Nilai ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup 70 <Nilai ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang Nilai ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai

112 Mata Pelajaran Matematika Model-Model Pembelajaran pada Pembelajaran Matematika

Pembelajaran pendekatan saintifik dapat dilakukan dengan model pembelajaran antara lain discovery learning, project-based learning, problem-based learning, dan inquiry learning yang masing-masing memiliki sintak pembelajaran. Model Pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.Proses pembelajaran dilakukan dengan urutan model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dikuasai siswa. Skenario pembelajaran disesuaikan dengan sintak model yang dipilih, dengan alokasi waktu juga disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan ruang lingkup materi dalam KD yang diajarkan. Dengan demikian, kompetensi pada KD dapat tercapai, hasil belajar pada siswa akan lebih optimal.

Pada materi pelatihan satu telah diuraikan konsep model pembelajaran, berikut ini contoh penerapan model pembelajaran dalam matapelajaran Matematika

1. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Pada materi pelatihan nomor satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data),Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Contoh Penerapan Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Matematika SMP/MTs Mapel/ Kelas : Matematika/ Kelas IX

Kompetensi Dasar : 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik dan kreatif, konsisten dan

teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah sehari-hari, yang merupakan pencerminan sikap positif dalam bermatematika

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar

3.10 Menerapkan pola dan generalisasi untuk membuat prediksi 4.4 Mengenal pola bilangan, barisan, deret, dan semacam, dan

memperumumnya; menggunakan untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru

Indikator Pencapaian Kompetensi

 Tekun mempelajari Pola, Barisan dan Deret sebagai cermin menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya :  Aktif dalam kerja kelompok (gotong royong)

 Suka bertanya kepada guru atau teman lain selama proses

Mata Pelajaran Matematika 113

pembelajaran (rasa ingin tahu)

 Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah matematika

 Menjelaskan makna dari rumus jumlah n suku pertama pada barisan aritmetika

Topik : Pola, Barisan dan Deret Sub Topik : Deret aritmetika

Alokasi Waktu : 1× tatap muka ( 2 × 40 menit)

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

1.Stimulation

(Stimulasi/Pemberian rangsangan)

Guru mengajukan permasalahan terkait deret aritmetika untuk dicermati siswa

𝑆𝑛= 𝑢1+ 𝑢2+ 𝑢3+ ⋯ + 𝑢𝑛 adalah jumlah n suku pertama dari

barisan aritmetika {u1, u2 , u3, …,un} yang selanjutnya disebut deret aritmetika. Benarkah bahwa 𝑆𝑛=𝑛×(𝑎+𝑈𝑛)

2 atau 𝑆𝑛= 1

2𝑛[2𝑎 +

(𝑛 − 1)𝑏]? n = banyak suku yang dijumlah, a = suku pertama, b = beda antar dua suku, Un= suku ke n. Selidiki bersama kelompok belajarmu!!! Bacalah referensi lain di perpustakaan atau melalui internet tentang kebenarannya.

Guru mengajukan permasalahan yang menantang untuk dicermati siswa.

“Pada perlombaan menghias kelas, Zahra dan teman-teman sekelas ingin membuat hiasan dari kubus-kubus kertas berukuran 10×10×10 cm sehingga membentuk tugu mengikuti pola berikut.

Tugu pada contoh di atas memiliki ketinggian 30 cm. Berapa banyaknya kubus yang diperlukan untuk membuat tugu seperti pola di atas dengan ketinggian 1 meter?”.

2. Identifikasi/

pernyataan masalah (Problem statement)

Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang diajukan guru.

114 Mata Pelajaran Matematika

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

tingkat?

 Berapa banyak kubus yang diperlukan untuk membuat tugu dua tingkat?

 Berapa banyak kubus yang diperlukan untuk membuat tugu tiga tingkat?

 Bagaimana menghitung kubus-kubus kecil penyusun tugu tanpa menghitung satu persatu banyaknya kubus?

 Apakah banyaknya kubus yang diperlukan membentuk suatu pola? Ya

 Apakah pola banyaknya kubus kecil penyusun tugu berkaitan dengan barisan aritmetika? Ya.

 Apakah banyak semua kubus penyusun tugu berhubungan dengan deret aritmetika? Ya.

3.Data collection (pengumpulan data)

 Secara berkelompok siswa menyusun kubus kecil dari kertas sehingga menjadi tugu dengan mengikuti pola di atas.

 Siswa mencatat data yang diperoleh dengan menggunakan tabel berikut. Banyak tingkatan

pada tugu

Ketingggian tugu Banyaknya kubus

1 10 cm 1

2 20 cm 1 + 5 = …

3 30 cm 1 + ... + ... = ...

... ... ...

10 1 m 1 + ...+ ...+ ...+ ...+ ...+...+ ...+ ... + ...= ... 4. Data processing (pengolahan data)

 Dalam kelompoknya, siswa mengolah informasi dari data yang diperoleh pada tabel sehingga menemukan pola/generalisasi untuk menentukan banyaknya kubus yang diperlukan dalam membuat tugu n tingkat.

Mata Pelajaran Matematika 115

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

tugu dengan n tingkat adalah 1+5+9+13+ ... (sebanyak n suku))

 Siswa diberi kesempatan untuk mengomunikasikan bagaimana cara menentukan hasil jumlahan di atas. (Pada tahap ini, siswa kemungkinan mengerjakan hitungan di atas dengan penjumlahan biasa tanpa menggunakan prinsip deret. Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan menanyakan bagaimana apabila ketinggian tugu 2m, berapa lama waktu yang dibutuhkan apabila harus menghitung satu persatu?)

 Siswa dibimbing agar dapat menemukan pola dalam menjumlah 1+5+9+13+.. (sebanyak n suku). Terkait hal itu, siswa diminta menyelesaikan bentuk jumlahan lain yaitu bentuk jumlahan: 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10 dan bentuk jumlahan 2+4+6+8+10+12+14+ … + 30 dengan format sebagai berikut. Bentuk jumlahan: 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10 S10 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 S10 =10 + 9 + 8 + 7 + 6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 + 2.S10 = … + … + … + … + … + … + … + … + … + …

2.S10 = 10 × … (yakni 10 kali hasil penjumlahan suku pertama dan suku kesepuluh)

S10 = 10× … 2 = … Bentuk jumlahan: 2+4+6+8+10+12+14+ … + 30 S15 = 2 + ……….. S15 =30 + ……….. + 2.S15 = ………..

2.S15 = … × … (yakni … kali hasil penjumlahan suku pertama dan suku ke……..)

S15 = … × …

2 = …

 Siswa mencermati hubungan antara banyaknya suku n dengan Sn.

 Siswa diarahkan untuk menggunakan hasil yang diperoleh dari dua deret sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan tugu, sehingga dapat menjawab pertanyaan tentang maka banyaknya kubus yang diperlukan untuk menyusun tugu dengan tinggi 1m, yaitu:

S10= ………. 5. Verification

(pembuktian)

Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data. Siswa diarahkan untuk mengisi

116 Mata Pelajaran Matematika

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

tabel berikut.

Deret Bilangan Hasil dengan menghitung biasa Hasil dengan menggunakan rumus Sn 2+5+8+ … + 23 = 18+ 17 + 16 + … + 10 = Deret bilangan yang berhubungan dengan banyak kubus kecil penyusun tugu Buat deret aritmetika lain sesukamu ....

 Siswa mengecek banyaknya kubus yang dibutuhkan apakah sama dengan hasil penghitungan menggunakan pola yang diperoleh.

 Siswa didorong untuk mencari informasi dari sumber belajar lain (buku pegangan, Internet) tentang rumus umum jumlah n suku pertama barisan aritmetika apakah sesuai dengan yang ditemukan siswa.

6. Generalization (menarik kesimpulan/gen eralisasi)

 Secara berkelompok, siswa menggunakan bahasa dan pemahaman mereka sendiri membuat pernyataan kesimpulan tentang rumus umum deret aritmetika.

“ Suatu barisan aritmetika {u1, u2 , u3, … , un} memiliki suku pertama a=u1 dan beda b. Jumlah n suku pertama dari barisan aritmetika tersebut, dilambangkan

𝑆𝑛, disebut deret aritmetika, adalah 𝑆𝑛= 𝑢1+ 𝑢2+ 𝑢3+ ⋯ + 𝑢𝑛

Rumus umum Snadalah:

𝑆𝑛=𝑛 × (𝑎 + 𝑈2 𝑛)

Karena Un= 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 maka diperoleh rumus umum lain dari Snyaitu:

𝑆𝑛 =𝑛 × (𝑎 + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)2 =𝑛2(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)