• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Dimensi Partisi Graf Multipartit

IV.2 Dimensi partisi graf bipartit minus matching

Sebuah graf bipartit lengkap dengan subhimpunan simpul V1 dan V2, dengan |V1| = m dan |V2| = n, disimbolkan dengan Km,n. Dimensi partisi dari graf bipartit telah ditunjukkan oleh (Chartrand, Salehi dan Zhang, 2000) sebagaimana telah ditun-jukkan dalam Teorema II.16 dan II.17. Pada subbab ini akan ditunditun-jukkan dimensi partisi graf bipartit minus sebuah matching.

Sebuah matching dalam graf G adalah subhimpunan M ⊆ E(G) sedemikian hingga tidak ada dua sisi di M mempunyai titik ujung bersama. Perfect matching, disim-bolkan dengan Mp adalah sebuah matching sedemikian hingga setiap simpul v ∈ V (G) merupakan simpul ujung dari sisi-sisi matching. Matching dengan banyak sisi terbesar pada sebuah graf G disebut maximum matching dan disimbolkan dengan Mq. Misalkan V1 = {ai|i = 1, 2, · · · , n} dan V2 = {bi|i = 1, 2, · · · , n} adalah subhimpunan simpul graf bipartit Kn,n. Sebuah perfect matching dari graf Kn,nadalah himpunan sisi Mpsedemikian hingga M = {aibi|i = 1, 2, · · · , n}. Sisi putus-putus Gambar IV.2.a menunjukkan sebuah perfect matching Mp pada graf bipartit K4,4 dan sisi putus-putus Gambar IV.2.b menunjukkan sebuah maximum matchingMmpada graf bipartit K4,6.

Pandang sebuah graf bipartit minus sebuah perfect matching, yaitu G ∼= Kn,n− M . Andaikan terdapat suatu partisi pembeda Π untuk V (G). Untuk setiap simpul v ∈ V (G), notasi [v] dimaksudkan untuk menyatakan bahwa sebuah kelas partisi di Π yang memuat simpul v. Dengan demikian, untuk dua simpul sebarang u, v ∈ V (G), jika [u] = [v] maka simpul u dan v termuat dalam kelas partisi yang sama, katakan u, v ∈ X dimana X ∈ Π.

subhim-punanV1danV2. Misalkan simpulai, aj ∈ V1 danbi, bj ∈ V2, dengan1 ≤ i 6= j ≤ n. Jika [ai] = [aj], dimana 1 ≤ i 6= j ≤ n, maka [bi] 6= [bj].

Bukti. Misalkan [bi] = [bj]. Karena simpul bi dan bj termuat dalam kelas partisi yang sama, katakan bi, bj ∈ X dengan X ∈ Π, maka d(ai, X) = d(aj, X) = 1. Lebih jauh, d(ai, Y ) = d(aj, Y ) = 1 untuk semua kelas partisi Y ∈ Π. Dengan

demikian, r(ai|Π) = r(aj|Π), sebuah kontradiksi. 

Lema IV.3. ♦ Misalkan Kn,n adalah graf bipartit order2n dengan dua subhim-punan V1 dan V2. Misalkan simpul ai, aj, ak, al ∈ V1 dan bi, bj, bk, bl ∈ V2, dengan 1 ≤ i 6= j 6= k 6= l ≤ n. Jika [ai] = [aj] dan [ak] = [al], dengan 1 ≤ i 6= j 6= k 6= l ≤ n, maka simpul bi, bj, bk danbl harus termuat dalam kelas partisi yang berbeda diΠ.

Bukti. Misalkan terdapat sedikitnya dua simpul bi, bj, bkdan bltermuat dalam kelas partisi yang sama. Tanpa kehilangan keumuman, misalkan [bj] = [bk] = X dengan X ∈ Π. Oleh karena itu, d(bj, X) = d(bk, X) = 0. Selanjutnya, karena [ai] = [aj], katakan [ai] = [aj] = Y dengan Y ∈ Π, maka d(bj, Y ) = d(bk, Y ) = 1. Demikian pula halnya dengan d(bj, Z) = d(bk, Z) untuk sebuah kelas partisi Z di Π sedemikian hingga X 6= Y 6= Z. Dengan demikian, r(bj|Π) = r(bk|Π), sebuah

kontradiksi. 

Teorema IV.2 berikut ini menunjukkan dimensi partisi sebuah graf bipartit minus sebuah perfect matching.

Teorema IV.2. ♦ Misalkan Kn,n adalah graf bipartit order 2n dengan dua subhimpunanV1 dan V2 danMp adalah sebuah perfect matching di Kn,n. Maka, untukn ≥ 3, pd(Kn,n− Mp) = ( bn 2c + 2 , jika n gasal, bn 2c + 1 , jika n genap.

Bukti. Misalkan terdapat suatu partisi pembeda Π = {S1, S2,· · · , Sk} untuk V (Kn,n− Mp) sedemikian hingga:

Untuk n gasal: Sk=        {a1, a2, · · · , adn 2e} , jika k = 1, {bdn 2e, bdn 2e+1, · · · , bn} , jika k = 2, {adn 2e+k−2, bk−2} , jika 3 ≤ k ≤ bn2c + 2. Untuk n genap: Sk =        {a1, a2, · · · , an 2, bn 2, bn 2+1, · · · , bn} , jika k = 1, {an} , jika k = 2, {an 2+k−2, bk−2} , jika 3 ≤ k ≤ bn2c + 1.

Untuk memastikan bahwa Π adalah partisi pembeda, pandang sebarang dua simpul berbeda u, v ∈ V (Kn,n − Mp) sedemikian hingga u, v dalam kelas partisi yang sama. Tinjau dua kasus berikut:

Kasus 1: n gasal

Jika u = ai dan v = aj sedemikian hingga u, v ∈ S1maka u dan v dibedakan oleh [bi] dan [bj]. Demikian pula jika u = bi dan v = bj sedemikian hingga u, v ∈ S2 maka u dan v dibedakan oleh [ai] dan [aj]. Selanjutnya, jika u = ai dan v = bj sedemikian hingga u, v ∈ Sq, dimana 3 ≤ q ≤ bn2c+2 maka u dan v dibedakan oleh S1 dan S2. Oleh karena itu, untuk setiap v ∈ V (Kn,n− Mp), simpul v mempunyai representasi unik.

Kasus 2: n genap

Pandang sebarang dua simpul berbeda u dan v sedemikian hingga u, v ∈ S1. Jika u = ai dan v = aj (atau u = bi dan v = bj) maka u dan v dibedakan oleh [bi] dan [bj] atau [ai] dan [aj]. Jika u = ai dan v = bj maka u dan v dibedakan oleh kelas partisi S2. Kelas partisi S2 adalah kelas partisi singleton, dengan demikian simpul yang termuat dalam S2mempunyai representasi yang unik. Selanjutnya, jika u = ai dan v = bj sedemikian hingga u, v ∈ Sq, dimana 3 ≤ q ≤ bn2c + 1, maka u dan v dibedakan oleh S2. Oleh karena itu, untuk setiap dua simpul u, v ∈ V (Kn,n− Mp), maka r(u|Π) 6= r(u|Π).

Dengan demikian, pd(Kn,n− Mp) ≤ bn2c + c, dengan c = 2 jika n gasal dan c = 1 jika n genap.

Selanjutnya, untuk menunjukkan batas bawah dimensi partisi untuk graf Kn,n − Mp, misalkan Π = {S1, S2, · · · , Sr} suatu partisi pembeda dari V (Kn,n − Mp). Definisikan A1 = {S ∈ Π : |S ∩ V1| = 1} dan A2 = {S ∈ Π : |S ∩ V1| > 1}. Karena setiap simpul v ∈ V1harus termuat dalam sebuah kelas partisi, maka simpul v termuat dalam A1 atau A2. Sekarang, pandang tiga kasus berikut:

Kasus 1: |A1| ≥ bn 2c + 1

Jika n genap maka |Π| ≥ |A1| = bn

2c + 1 dan oleh karena itu, Kasus 1 terpenuhi. Sekarang, pandang n gasal untuk n ≥ 5. Maka, A2harus mempunyai paling sedikit satu anggota yang berbeda dengan seluruh anggota A1. Oleh karena itu, ketika digabung dengan seluruh kelas partisi di A1 diperoleh |Π| ≥ |A1| + 1 = bn

2c + 2. Jika n = 3 maka |A1| haruslah bernilai tiga. Oleh karena itu, dalam kasus ini juga diperoleh |Π| ≥ bn2c + 2.

Kasus 2: |A1| = bn 2c

Karena A2 mempunyai paling sedikit satu anggota, maka untuk kasus dengan n genap diperoleh |Π| ≥ |A1|+|A2| = bn

2c+1 dan, oleh karena itu, Kasus 2 terpenuhi. Sekarang, misalkan n adalah sebuah bilangan gasal dan [a1], [a2], · · · , [abn

2c] anggota dari A1. Jika A2 mempunyai dua anggota maka |Π| ≥ bn2c + 2 dan, oleh karena itu, Kasus 2 terpenuhi. Asumsikan A2 mempunyai satu anggota, dan misalkan T ∈ A2. Perhatikan bahwa T = [abn

2c+1] = {abn

2c+1, abn

2c+2, · · · , an}. Sekarang, kami menunjukkan bahwa himpunan yang membentuk Π bukan hanya T dan himpunan di A1. Asumsikan Π = A1 ∪ {T }. Misalkan K1 = {1, 2, · · · , bn2c} dan K2 = {bn2c + 1, bn

2c + 2, · · · , n}. Berdasarkan Lema IV.2, [bi] 6= [bj] untuk sebarang i, j ∈ K2 yang berbeda. Oleh karena itu, terdapat suatu bijeksi f : K2 → K1∪ {bn

2c + 1} sedemikian hingga [bx] = [af (x)] untuk setiap x ∈ K2. Hal ini berarti terdapat satu simpul bj0, untuk suatu j0 ∈ K2, yang harus termuat dalam kelas partisi T . Oleh karena itu, r(bj0|Π) = r(aj0|Π), suatau kontradiksi, karena terdapat dua simpul berjarak 1 ke seluruh himpunan kelas partisi yang lain di Π. Dengan demikian, pd(G) ≥ bn2c + c, dengan c = 2 jika n gasal dan c = 1 jika n genap.

Kasus 3: 1 ≤ |A1| ≤ bn 2c − 1

Banyaknya simpul yang tidak termuat dalam A1 paling sedikit sebesar bn2c + c, dengan c = 2 jika n gasal dan c = 1 jika n genap. Simpul-simpul ini membentuk kelas partisi tidak singleton ( di A2). Oleh karena itu, berdasarkan Lemma IV.3, simpul yang bersesuaian di V2 haruslah termuat dalam kelas partisi yang berbeda.

Oleh karena itu, |Π| ≥ bn2c + c, dengan c = 2 jika n gasal dan c = 1 jika n

genap. 

Untuk n = 1 dan n = 2, graf Kn,n − Mp, yaitu graf K1,1 − Mp dan K2,2 − Mp merupakan graf tak terhubung. Dengan demikian, dimensi partisi kedua graf tersebut tidak didefinisikan.

Sekarang, pandang sebuah graf bipartit Km,n, dengan m > n. Karena setiap sisi pada Km,n mempunyai satu simpul ujung di ai ∈ V1 dan simpul ujung lainnya di bj ∈ V2 untuk suatu i dan j pada selang tertutup 1 ≤ i ≤ m dan 1 ≤ j ≤ n, maka maksimum matching Mq di Km,n mempunyai kardinalitas n. Tanpa kehilangan keumuman, misalkan Mq = {aibi|ai ∈ V1, bi ∈ V2 dan 1 ≤ i ≤ n}.

Akibat IV.2 berikut ini merupakan akibat dari Lema II.1.

Akibat IV.2. ♦ Misalkan Π adalah suatu partisi pembeda untuk V (Km,n − Mq) dengan kardinalitas subhimpunan simpul|V1| = m dan |V2| = n. Jika ai, aj ∈ V1, dengann + 1 ≤ i 6= j ≤ m, maka aidanaj harus termuat dalam kelas partisi yang berbeda diΠ.

Bukti. Misalkan ai, aj ∈ V1 sedemikian hingga n + 1 ≤ i 6= j ≤ m. Karena d(ai, w) = d(aj, w) untuk semua simpul w ∈ V (Km,n) − {ai, aj}, maka berdasarkan Lema II.1, simpul ai dan aj harus termuat dalam kelas partisi yang

berbeda di Π. 

Teorema IV.3 berikut ini menunjukkan dimensi partisi graf bipartit Km,n minus sebuah maksimum matching Mq, dengan n + 1 ≤ m.

Teorema IV.3. ♦ Misalkan Km,n− Mqadalah graf bipartit lengkapKm,n minus suatu maksimum matchingMq, dengann + 1 ≤ m. Maka,

pd(Km,n− Mq) = (

dm

2e + 1 , jikan + 1 ≤ m < 2n + 1, m − n , jika2n + 1 ≤ m.

Bukti. Untuk menunjukkan batas atas, definisikan suatu partisi pembeda Π = {S1, S2,· · · , Sk} dari graf Km,n − Mq sedemikian hingga memenuhi dua kasus berikut:

Kasus 1: n + 1 ≤ m < 2n + 1 Pandang empat subkasus berikut: Subkasus 1.1:n gasal dan m gasal

Sk=        {a1, a2, · · · , adm 2e} , jika k = 1, {bdm 2e, bdm 2e+1, bdm 2e+2, · · · , bn} , jika k = 2, {bdm 2e+k−2, bk−2} , jika 3 ≤ k ≤ dm2e + 1, Subkasus 1.2:n gasal dan m genap

Sk =        {a1, a2, · · · , am 2} , jika k = 1, {bm 2 , bm 2+1, bm 2+2, · · · , bn, am} , jika k = 2, {bm 2+k−2, bk−2} , jika 3 ≤ k ≤ dm2e + 1, Subkasus 1.3:n genap dan m gasal.

Sk=        {a1, a2, · · · , abm 2c} , jika k = 1, {bbm 2c+1, bbm 2c+2, · · · , bn, am} , jika k = 2, {bbm 2c+k−2, bk−2} , jika 3 ≤ k ≤ dm2e + 1, Subkasus 1.4:n genap dan m genap

Sk=        {a1, a2, · · · , am 2−1, am−1} , jika k = 1, {bm 2, bm 2+1, · · · , bn, am} , jika k = 2, {bm 2+k−2, bk−2} , jika 3 ≤ k ≤ dm2e + 1,

Untuk memastikan Π adalah partisi pembeda dari graf Km,n−Mq, periksa sebarang dua simpul berbeda u, v ∈ V (Km,n − Mq) sedemikian hingga u, v dalam kelas partisi yang sama. Jika u = ai dan v = aj sedemikian hingga u, v ∈ S1, maka u dan v dibedakan oleh [bi] dan [bj]. Jika u = ai, dengan i ≤ n, dan v = aj, dengan n + 1 ≤ j, maka u dan v dibedakan oleh [bi], karena d(u, [bi]) = 2 dan d(v, [bi]) = 1. Dengan demikian, r(u|Π) 6= r(v|Π). Sekarang, pandang sebarang dua simpul berbeda u, v ∈ S2. Jika u = bi dan v = bj, maka u dan v dibedakan oleh [ai] dan [aj]. Untuk m genap, am, bn ∈ S2 dan jika u = amdan v = bn maka u dan v dibedakan oleh kelas partisi S1, karena d(u, S1) = 2 dan d(v, S1 = 1). Dengan demikian, r(u|Π) 6= r(v|Π). Demikian pula hanya dengan kelas partisi

Sk, dengan 3 ≤ k ≤ m2 + 1. Sk mempunyai anggota dua buah simpul, katakan u dan v, sedemikian hingga u ∈ V1 dan v ∈ V2. Oleh karenanya, u dan v dibedakan oleh kelas partisi S1, yaitu 2 = d(u, S1) 6= d(v, S1) = 1, dan oleh karena itu r(u|Π) 6= r(v|Π). Dengan demikian, k ≤ dm2e + 1.

Untuk menunjukkan batas bawah dimensi partisi graf Km,n− Mq, perhatikan Lema IV.2 dan Lema IV.3. Kedua lema tersebut memastikan bahwa jika simpul ai dan aj, dengan 1 ≤ i 6= j ≤ n, termuat dalam kelas partisi yang sama, maka simpul bi dan bj harus termuat dalam kelas yang berbeda. Lebih dari itu, paling banyak hanya satu, [bi] saja atau [bj] saja, yang mempunyai anggota simpul lain, katakan bk, sedmikian hingga bk ∈ V2. Selanjutnya, perhatikan pula Akibat IV.2. Akibat tersebut memastikan setiap simpul al ∈ V1, dengan n + 1 ≤ l ≤ m harus termuat dalam kelas partisi yang berbeda.

Misalkan Π adalah partisi pembeda dari graf Km,n− Mq dan S ∈ Π. berdasarkan Lema IV.2 dan Lema IV.3, jika kelas partisi ai ∈ S, untuk 1 ≤ i ≤ dm

2e, maka terdapat dm2e kelas partisi di V2. Untuk nilai m yang semakin besar, jumlah kelas partisi di V2, yaitu dm2e, juga semakin besar sampai maksimum dm

2e = n.

Definisikan B1 = {S ∈ Π : |S ∩ V2| = 1} dan B2 = {S ∈ Π : |S ∩ V2| > 1}. Karena setiap simpul b ∈ V2harus termuat dalam sebuah kelas partisi, maka simpul b termuat dalam B1 atau B2. Sekarang, pandang tiga kasus berikut:

Kasus 1.1:|B1| > dm 2e Jika |B1| ≥ dm

2e maka B2 harus mempunyai paling sedikit satu anggota yang berbeda dengan seluruh anggota B1. Oleh karena itu, ketika digabung dengan seluruh kelas partisi di B1diperoleh |Π| ≥ |B1| + 1 = dm

2e + 1. Kasus 1.2:|B1| = dm

2e

Karena B2 mempunyai paling sedikit satu anggota, maka diperoleh |Π| ≥ |B1| + |B2| = dm

2e + 1. Dengan demikian, Kasus 2 terpenuhi. Kasus 1.3:1 ≤ |B1| < dm

2e

Banyaknya simpul yang tidak termuat dalam B1 paling sedikit sebesar dm2e. Simpul-simpul ini membentuk kelas partisi tidak singleton ( di B2). Oleh karena itu, berdasarkan Lemma IV.3, simpul yang bersesuaian di V1 haruslah termuat dalam kelas partisi yang berbeda. Oleh karena itu, |Π| ≥ dm2e + 1.

Kasus 2: 2n + 1 ≤ m

Untuk menunjukkan batas atas, definisikan suatu partisi pembeda Π = {S1, S2, · · · , Sk} untuk V (Km,n− Mq) sedemikian hingga,

Sk =        {a1, a2, · · · , an, an+1} , jika k = 1, {an+k, bk−1} , jika 2 ≤ k ≤ n + 1, {an+k} , jika n + 2 ≤ k ≤ m − n,

Pandang sebarang dua simpul berbeda u, v ∈ V (Km,n − Mq) sedemikian hingga simpul u dan v termuat dalam kelas partisi yang sama. Misalkan simpul u, v ∈ S1. Jika u = ai dan v = aj, dengan 1 ≤ i 6= j ≤ n, maka u dan v dibedakan oleh [bi] atau [bj], karena d(u, [bi]) = 2 dan d(v, [bi]) = 1 (atau d(u, [bj]) = 1 dan d(v, [bj]) = 2). Jika u = ai, untuk suatu i dalam selang 1 ≤ i ≤ n, dan v = an+1, maka u dan v dibedakan oleh [bi], karena d(u, [bi]) = 2 dan d(v, [bi]) = 1. Dengan demikian, r(u|Π) 6= r(v|Π). Selanjutnya, pandang sebarang dua simpul berbeda u, v ∈ Sk, dengan 2 ≤ k ≤ n + 1. Jika u = ai dan v = bj, dengan n + 2 ≤ i ≤ 2n + 1 dan 1 ≤ j ≤ n, maka u dan v dibedakan oleh S1, yaitu d(u, S1) = 2 dan d(v, S1) = 1. Dengan demikian, r(u|Π) 6= r(v|Π). Lebih jauh, kelas partisi Sk, dengan n + 2 ≤ k ≤ m − n, adalah kelas partisi singleton, oleh karena itu setiap simpul di dalamnya mempunyai representasi unik. Dengan demikian, k ≤ m − n. Pandang simpul ai ∈ V1 pada graf Km,n− Mq, dengan n + 1 ≤ i ≤ m. Misalkan terdapat suatu partisi pembeda Π untuk graf Km,n − Mq. Akibat IV.2 memastikan bahwa setiap simpul ai, dengan n + 1 ≤ i ≤ m, termuat dalam kelas partisi yang

berbeda. Oleh karena itu, |Π| ≥ m − n. 

Dokumen terkait