• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dimensi Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth)

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 97-105)

4.1.8. Analisa Kasus

4.1.8.1. Gambaran Psychological Well-Being (PWB) Subjek

4.1.8.1.6. Dimensi Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth)

Secara individual, lima dari keenam subjek telah merasakan perubahan hidupnya menjadi lebih baik, sedangkan Subjek III menyatakan bahwa dirinya belum merasakan adanya perubahan yang signifikan dalam kehidupannya. Sedangkan dalam hal peluang untuk dapat lebih baik lagi dimasa depan, mereka memiliki pendapat masing-masing yang berbeda.

Pada subjek I ditemukan bahwa ia menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan lain selain menjadi pekerja rumah tangga, dan ia merasa pesimis dengan kehidupannya dimasa depan melihat usianya yang sudah tua. Subjek III juga merasakan hal yang sama dengan subjek I, ia merasa pesimis dengan masa depannya ketika melihat latar belakang pendidikannya yang rendah, ia kurang mengenali potensi yang ada pada dirinya.

Pada subjek II dan V mengungkapkan bahwa untuk saat ini mereka ragu tentang peluang untuk lebih maju secara ekonomi, namun mereka percaya bahwa anak-anaknya akan mampu membawa perubahan dalam hidupnya menjadi lebih baik lagi. Kedua subjek ini sama-sama tidak tertarik untuk mempelajari hal baru.

Pada Subjek VI terungkap bahwa ia tidak memiliki minat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik selain menjadi pekerja

rumah tangga. Sedangkan pada Subjek IV, peneliti melihat semangatnya dalam mencari dan mencoba hal baru selain yang ia telah lakukan selama ini. Ia juga dapat melihat potensi yang ada didalam dan diluar dirinya dan percaya diri bahwa kehidupannya akan dapat lebih baik dari saat ini.

Dimensi Psychological Well Being

Subjek I Subjek II Subjek III Subjek IV Subjek V Subjek IV

Penerimaan Diri Subjek dapat menerima dirinya sebagai pekerja rumah tangga, namun ia kurang menerima masa lalunya.

Subjek mengetahui segala hal baik itu positif maupun negatif yang ia miliki, dan ia merasa bahwa dirinya tidak lebih baik dari orang lain.

Subjek berpikir untuk menjadi orang lain yang menurutnya memiliki hidup lebih sejahtera dan bahagia.

Subjek selalu berusaha mencari sisi positif dari hal-hal yang terjadi dalam kehidupannya.

Subjek dapat mengakui dan menerima berbagai aspek, hal baik dan buruk yang ada dalam dirinya, termasuk pekerjaannya sebagai pekerja rumah tangga yang merupakan pilihannya sendiri.

Subjek selalu berusaha mencari sisi positif dari hal-hal yang terjadi dalam kehidupannya

Subjek dapat menerima berbagai aspek yang ada dalam dirinya, walaupun subjek terlihat bingung ketika menjelaskan mengenai dirinya.

Subjek merasa bahwa dirinya lebih buruk diban-dingkan dengan orang lain, karena pekerjaan dan

pendidikannya yang rendah.

Subjek merasa sedih dengan kehidupan keluarganya dan ia menyesal atas apa yang telah terjadi pada masa lalunya.

Subjek mengetahui dan mengakui segala aspek mengenai dirinya, namun ia menyatakan bahwa tidak menyukai diri sendiri dan berfikir untuk menjadi orang lain

Subjek belum merasa lebih baik daripada orang lain, karena ia belum mampu berbagi dengan orang lain. Subjek merasa sedih dengan kehidupannya dan marah terhadap dirinya sendiri, ketika sedang membandingkan kehidupan dulu dan sekarang yang mengalami penurunan

Subjek berusaha untuk melihat sisi positif dari segala hal yang

Subjek V dapat menerima pekerjaannya sebagai pekerja rumah tangga dan ia juga mengetahui dan menerima semua hal yang ada pada dirinya.

Subjek juga mengatakan apabila dibandingkan dengan orang lain disekitarnya, Subjek V merasa bahwa ia lebih menyukai dirinya sendiri.

Subjek V menyatakan bahwa sama seperti orang lain pada umumnya, ia ingin menjadi seperti orang lain yang hidup sejahtera, dan berhasil. Namun ia menekankan bahwa ia bersyukur atas apa yang telah ia raih dalam hidup.

Subjek VI mengakui dan menerima segala hal baik hal baik dan buruk yang ada di dalam dirinya, dan ia suka dan bangga dengan dirinya.

Subjek VI megatakan bahwa jika dibandingkan dengan teman-temannya, Subjek VI merasa dirinya lebih baik. Walaupun kehidupannya sederhana, subjek VI dapat mengambil hal positif dalam diri dan kehidupannya.

Ia menganggap penyesalan sebagai resiko dan pelajaran yang harus ia jalankan dan syukuri. Pada subjek IV, peneliti melihat adanya penghayatan atas kesulitan dan kesedihan yang dialami.

Subjek tidak merasa sedih atas hidupnya, ia menjalankan hidupnya dengan bersyukur dan berdoa. Ia juga selalu mengingatkan pada

keluarganya untuk tidak iri dengan kehidupan orang lain. Hubungan Positif dengan

Orang Lain

Hubungan subjek dengan majikan terjalin dengan baik, namun subjek hanya memiliki sedikit hubungan yang hangat dan dekat dengan orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, subjek cenderung menghindar dari pergaulan, karena Subjek berfikir hal tersebut akan menyebabkan timbulnya masalah dalam kehidupannya.

Hubungan subjek dengan majikan terjalin baik

walaupun jarang mengobrol. Sedangkan di lingkungan rumahnya, subjek memiliki banyak teman dengan hubungan yang dekat.

Subjek memiliki perhatian terhadap kehidupan sehari-harinya dan bagaimana kesejahteraan masa depan anak-anaknya kelak.

Hubungan subjek dengan majikan terjalin dengan baik.

Subjek tidak memiliki teman di lingkungan rumahnya karena ia bekerja setiap hari. Namun hubungan subjek dengan adiknya cukup dekat dan hangat

Hubungan subjek dengan majikan terjalin dengan sangat baik dan sangat dekat. Ia selalu percaya untuk menceritakan hal yang ia rasakan kepada majikannya.

Subjek mudah bergaul dengan orang lain dan memiliki banyak teman baik. Dan dalam keluarganya, subjek adalah sosok yang dipercaya dan penuh kasih sayang.

Subjek mudah berempati dengan kehidupan orang lain,

Hubungan subjek dengan majikannya terjalin sangat baik dan cukup dekat, ia mengaku sudah menganggap dan

dianggap sebagai keluarga oleh majikannya. Subjek memiliki banyak teman dilingkungan rumahnya dan subjek V merupakan sosok laki – laki yang penyayang dan selalu mengingatkan keluarganya untuk hal-hal baik. Ia

mengatakan bahwa ia sangat terbuka untuk menceritakan masalah dan hal

menyenangkan yang terjadi

Hubungan subjek dengan majikan terjalin cukup baik, subjek mengaku ia sangat dekat dengan nenek majikannya. Dilingkungan sekitarnya, subjek mengalami sedikit kesulian untuk dapat percaya dengan orang lain selain orang yang telah dekat dengannya.

Dalam keluarganya, subjek adalah anak bungsu, ia mengaku sangat dekat dengan ibunya

dengan sesama. kepada istrinya. berempati dengan kehidupan orang lain

Kemandirian Subjek I merupakan seorang wanita yang cukup mandiri, ia mulai membantu menyokong ekonomi keluarganya sejak ia lulus sekolah dasar dengan bekerja menjadi pekerja rumah tangga.

Dalam mengambil keputusan, subjek selalu mempertimbang-kannya sendiri, karena menurut-nya ketika meminta pendapat orang lain, ia hanya akan mendapatkan cemooh dari lingkungannya.

Subjek merupakan pribadi yang memiliki ketergantungan atas penilaian orang lain mengenai dirinya. Namun ia memiliki pendirian yang teguh.

Subjek I merupakan seorang wanita yang cukup mandiri, ia telah mampu membantu ekonomi keluarganya sejak ia lulus sekolah dasar

dengan keinginannya sendiri

Dalam mengambil keputu-san yang masih dalam kapasitas kemampuannya, subjek selalu berusaha untuk mempertimbangkannya sendiri, namun ketika permasalahan yang dihadapi membutuhkan diskusi dengn orang lain, biasanya ia mengajak suami atau anaknya untuk berdiskusi.

Subjek merupakan pribadi yang teguh dengan pendirian

Subjek merupakan pribadi yang cukup mandiri dari sisi ekonomi atau finansial, saat ini ia tidak bergantung kepada orang tua dan telah mampu membantu orang tuanya untuk membiayai kuliah adiknya.

Dalam mengambil keputusan, subjek selalu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan pribadi, selama itu masih dalam kapasitas dan kemampuannya.

Subjek merupakan pribadi yang teguh dengan pendirian dan mampu menolak

tekanan sosial dalam

berperilaku dan bertindak, ia

Subjek merupakan pribadi yang cukup mandiri dari sisi ekonomi atau finansial, ia telah membantu ekonomi keluarga sejak berusia 14 tahun.

Dalam mengambil keputusan, subjek lebih sering berdiskusi dan meminta saran dari orang lain yang menurutnya lebih mengerti.

Subjek merupakan pribadi yang teguh dengan pendirian, namun ia mererima ketika ada saran dari orang lain.

Subjek mampu menolak tekanan sosial dalam

berperilaku dan bertindak, ia

Dalam mengambil keputusan dalam keluarga dan anak, ia biasa mengambil keputusan sendiri, sedangkan untuk hal-hal yang berhubungan dengan teman-temannya, ia akan selalu berdiskusi terlebih dahulu dengan teman-temannya.

Subjek V merupakan pribadi yang mampu menolak tekanan sosial dalam berperilaku dan bertindak, ia juga merupakan orang yang teguh dalam pendiriannya dan selalu menjadi diri sendiri.

Subjek V mengatakan tidak suka dipengaruhi oleh orang lain dan ia tidak pernah merasa kesulitan dalam menyampaikan

Dalam mengambil keputusan, selama itu masih dalam kapasitasnya, ia akan mempertimbangkannya sendiri, seperti keputusannya untuk bekerja di Jakarta. Namun jika membutuhkan saran orang lain, biasanya ia berdiskusi dengan orang tuanya terutama ibunya.

Subjek VI mampu menolak tekanan sosial dalam berperilaku dan bertindak mengatakan akan tetap teguh pada pendiriannya dan tidak pernah menyesal atas

pendiriannya. Ia juga mampu meregulasi perilaku dan mengevaluasinya bedasarkan tuntutan dalam dirinya yang

tekanan sosial dalam

berperilaku dan bertindak, ia mampu meregulasi dan mengevaluasi dirinya berdasarkan tuntutan dalam dirinya.

mengevaluasi dirinya berdasarkan hal yang

menurutnya benar. Namun ia tidak keberatan untuk

menyesuaikan diri dengan orang lain

mengevaluasi dirinya berdasarkan tuntuntan dlam dirinya. Ia selalu menjadi diinya sendiri.

Penguasaan Terhadap Lingkungan

Subjek cenderung menghindar dari lingkungan sekitarnya.

Dalam lingkungan bekerja, subjek selalu mengikuti perintah dan aturan yang dibuat majikan. Subjek merasa nyaman bekerja karena majikannya baik dan tidak pernah mempermasalah-kan kesalahan kecil yang ia lakukan

Ketika subjek dihadapkan dengan keadaan yang sulit, ia mampu menyesuaikan diri dengan baik dan mencari solusi lain

Subjek menyatakan bahwa hidupnya saat ini sudah sesuai dengan keinginannya yaitu menyekolahkan anak. Subjek juga mampu mencari solusi dan mengatur hidup supaya menyesuaikan dengan kebutuhannya.

Dalam lingkungan bekerja, subjek selalu mengikuti perintah dan aturan yang dibuat majikan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Subjek menyatakan bahwa kesehariannya diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan majikannya, ia tidak memiliki jadwal tertentu dalam

kesehariannya. Walaupun begitu subjek tidak pernah mengalami masalah dalam menjalankan kegiatan sehari hari.

Subjek merasa puas dengan apa yang sudah ia dapatkan dalam hidup, namun ia mendapatkan kepuasan bukan karena hidupnya

Dalam kehidupan sehari-hari, subjek terbiasa melakukan aktifitas yang statis tanpa harus membuat jadwal terentu, namun ia mampu

menyesuaikan diri ketika menemui hal spontan. Subjek IV juga mengatakan bahwa ia belum puas dengan keadaannya sekarang, hal ini dikarenakan kehidupannya pernah lebih baik dari ini sebelumnya. Walaupun begitu subjek selalu bersyukur dan berusaha untuk puas dengan apa yang telah ia dapatkan saat ini, ia juga mampu

Dalam kesehariannya, Subjek V menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki jadwal-jadwal tertentu dalam melakukan aktifitasnya, karena kegiatan sehari-harinya tergantung pada jadwal kerjanya yang

cenderung tidak pasti dan spontan.

Subjek V berpendapat bahwa manusia tidak pernah merasa puas, oleh karena itu ia selalu berusaha untuk bersyukur atas apa yang sudah ia dapatkan.

Dalam kesehariannya, Subjek VI tidak memiliki jadwal-jadwal tertentu dalam melakukan aktifitasnya. Subjek merasa sudah cukup puas dengan kehidupannya sekarang, namun ia

menjawab dengan pasti bahwa pengahasilannya sudah cukup untuk

menunjang kehidupannya, bahkan ia mengatakan bahwa ia dapat membawa uang dengan jumlah cukup besar saat pulang kampung untuk diberikan kepada orang tuanya

melainkan karena ia selalu bersyukur dan berusaha.

yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan Hidup Subjek kurang mampu

mendeskripsikan tujuan hidupnya, ia tidak memiliki target ataupun keinginan jangka panjang maupun

mengarahkannya.

Subjek ingin memiliki usaha sendiri seperti majikannya

Subjek mampu

mendeskripsikan hal yang ingin ia capai dalam

hidupnya yaitu naik haji dan menyekolahkan anaknya setinggi mungkin

Untuk mencapai

keinginannya, subjek II mengatakan ia berusaha untuk membantu suaminya bekerja, walaupun hanya sebagai pekerja rumah tangga, ia juga berusaha mengatur keuangan keluarga agar cukup untuk semuanya, terutama untuk biaya

sekolah anak

Subjek tidak memiliki keyakinan atas dirinya sendiri. subjek mengatakan bahwa ia ingin

membahagiakan orang tuanya, namun sampai saat ini ia belum melakukan tindakan nyata untuk meraihnya.

Dalam hidup ini, subjek mengatakan ia tidak

memiliki keinginan ataupun hal yang ia capai, semuanya berjalan begitu saja tanpa perencanaan dan target.

Subjek merasa dirinya berarti bagi orang

disekitarnya, terutama bagi yang memanfaatkan hasil

Dalam menjalankan kehidupannya, Subjek IV berpegang dengan prinsip bahwa masa depan harus lebih baik dari saat ini. Ia juga mengatakan keinginannya sejak dulu adalah supaya dapat hidup sejahtera dan berbagi dengan orang yang

membutuhkan.

Subjek juga menginginkan membuka usaha sendiri dan menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.

Untuk mencapai tujuan hidupnya, subjek IV telah melakukan dan mengusahakan banyak hal, dan masih terus berusaha untuk itu.

Dalam menjalankan kehidupannya, Subjek V berpegang dengan prinsip bahwa sekarang harus berusaha sebaik mungkin supaya masa depan menjadi lebih baik. Ia mengatakan bahwa saat ini ia tidak memiliki keinginan dan target tertentu.

Subjek merasa berarti untuk istri, anak dan orang –orang yang membutuhkan

keahliannya

Subjek VI tidak memiliki cita-cita ataupun target dalam hidupnya, karena ia pesimis bahwa apa yang ia inginkan akan dapat tercapai. Namun subjek VI mengatakan bahwa keinginannya saat ini adalah ia ingin menjadi orang sukses dan ketika ia menginginkan sesuatu ia akan

mengusahakan agar keinginannya itu tercapai.

Menurut Subjek VI, masa depan lebih penting daripada masa sekarang, namun Subjek VI tidak dapat mendeskripsikan alasan atas pendapatnya tersebut dan ia juga menyatakan kebingu-ngannya tentang masa depan

berarti bagi anak dan orang disekitarnya.

Subjek merasa dirinya berarti untuk orang tua.

Pertumbuhan Pribadi Subjek merasakan adanya perubahan menjadi lebih baik dalam hidupnya.

Subjek menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan lain selain menjadi pekerja tangga, ia merasa pesimis dengan

kehidupannya dimasa depan, melihat usianya yang sudah tua

Subjek merasakan perubahan dalam

kehidupannya menjadi lebih baik.

Subjek memandang bahwa untuk sekarang ini, sulit baginya untuk dapat lebih maju secara ekonomi, tapi ia percaya bahwa ia akan dapat lebih maju lagi di masa depan ketika anak-anaknya sudah berhasil.

Subjek II tidak tertarik untuk belajar hal baru selain yang sudah biasa ia lakukan

Subjek belum merasakan adanya perubahan yang signifikan dalam

kehidupannya, namun ia menyatakan kepuasannya dengan keadaannya saat ini

Subjek kurang mengenali potensi yang ada dalam dirinya, ia terkesan pasrah dan rendah diri dengan kehidupannya saat ini, karena latar belakang pendidikannya yang rendah. Subjek mengakui bahwa ia belum memikirkan

mengenai bagaimana masa depannya, peluang apa yang ia miliki untuk berkembang dimasa depan, tapi ia percaya suatu saat nanti ia akan kehidupannya akan lebih baik dari sekarang

Subjek merasakan perubahan dalam kehidupannya yang semakin lebih baik.

Subjek memiliki ketertarikan dan rasa ingin tau untuk mencoba hal baru Subjek mampu melihat potensi dan peluang yang didalam dair diluar dirinya.

Subjek IV menyatakan bahwa ia memiliki peluang untuk menjadikan masa depannya lebih baik dari saat ini, namun untuk saat ini subjek cukup bersyukur atas apa yang sudah ia dapatkan.

Subjek V sedikit pesimis dan tidak mau berangan-angan terlalu tinggi. Walaupun begitu, ia menjabarkan

mengenai perubahan dalam diri dan kehidupannya yang

semakin lebih baik. Subjek V mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu tertarik untuk mencoba hal baru.

Subjek V terlihat ragu tentang peluang untuk menjadikan masa depannya lebih baik dari saat ini, karena usianya yang tidak lagi muda. Namun, ia selalu memotivasi anak-anaknya supaya menjadi lebih baik dari ayahnya saat ini. Dan ia juga mengatakan, saat ini tumpuan harapannya terletak pada anak-anaknya.

Subjek VI menjabarkan bahwa ia merasakan adanya perubahan dalam

kehidupannya menjadi lebih baik sekarang ini karena saat ini ia telah mempu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bergantung dengan orang tuanya.

Subjek VI tidak memiliki minat untuk beralih peker-jaan selain pekerja rumah tangga, terlihat dari jawa-bannya ia hanya berkata ingin menjadi pengasuh bayi dan ia menyatakan

ketidak-inginannya untuk pindah dari tempat bekerjanya saat ini. Subjek optimis dirinya akan bisa lebih maju dan lebih baik, namun Subjek VI tidak mampu menjelaskan lebih maju dan lebih baik yang seperti apa

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 97-105)

Dokumen terkait