• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diskusi Fokus Grup (Focus Group Discussion) 1. Definisi FGD

Karakteristik penelitian perkembangan secara umum:

PENELITIAN KUALITATIF:

C. Diskusi Fokus Grup (Focus Group Discussion) 1. Definisi FGD

FGD adalah suatu proses pengumpulan data terstruktur dalam bentuk grup yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mendetail tentang suatu topic, produk atau masalah tertentu. FGD bisa juga dilakukan untuk mengetahui persepsi atau sikap orang atau kelompok orang terhadap suatu permasalahan atau persoalan.8

FGD sangat berguna bila peneliti memang belum tahu persis tentang permasalahan atau persoalan tertentu yang membutuhkan pendalaman dengan teknik penelitian yang lebih spesifik seperti survey. Dalam konteks ini, FGD sangat berguna sebagai tahap awal dari suatu penelitian yang mendalam dan

8 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997)

menyeluruh. Artinya, FGD diperlakukan sebagai alat untuk mengumpulkan data maupun sebagai fondasi untuk penelitian lebih lanjut

2. Menyelenggarakan FGD

Seperti telah jelas pada pendefinisiannya, FGD diselenggarakan untuk mengeksplor, dalam setting group, apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan orang tentang suatu issu atau permasalahan. Untuk meraih tujuan itu, penyelenggaraan FGD melibatkan sekelompok partisipan dan moderator. Selain itu, suatu hal yang juga sangat penting dalam penyelenggaraan FGD adalah perekam (orang dan alat rekam). Kelompok partisipan adalah orang yang diundang khusus oleh penyelenggara sebagai sumber informasi dari apa yang ingin diketahui melalui FGD tersebut. Karena penggalian informasi akan dilakukan dalam wujud sebuah diskusi, maka seorang moderator merupakan syarat penyelenggaraan FGD. Moderator salah satu kunci untuk terselenggaranya diskusi yang terbuka (open discussion), mengarahkan dan menjaga diskusi untuk tetap pada focus kajian. Sementara itu alat perekam dibutuhkan untuk mendokumentasikan semua informasi yang keluar pada saat diskusi terjadi. Fungsi alat perekam sangat vital karena, tanpa ini, kemungkinan tidak semua apa yang dibicarakan akan tercatat atau dapat diingat pada saat yang lain. Alat perekam juga berfungsi untuk mengecek kembali catatan-catatan dan bahkan mengabadikan suasana diskusi berjalan. Hal ini tidak hanya berguna untuk mengetahui apa saja yang dibicarakan tetapi suasana diskusi. Pengetahuan tentang suasana diskusi akan banyak membantu analisa terhadap isu yang didiskusikan.

Pelaksanaan FGD bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:9

1. Memformulasikan pertanyaan penelitian (permasalahan), termasuk penyusun daftar point-point yang akan didiskusikan. Penyusunan sendiri bisa dalam bentuk pointer maupun daftar pertanyaan.

2. Mengidentifikasi dan melatih moderator: (seorang moderator harus memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga bisa ‘membumi,’ Moderator harus memiliki cukup imajinasi tetapi juga berfikir logis. Memiliki kemampuan memahami detail dan konseptual. Seorang moderator harus juga menunjukkan emphasy secara spontan, tetapi melihat persoalan dengan jernih dan netral. Harus bisa mengidentifikasi type-type orang tetapi tidak terjerumus kepada stereotype. Moderator harus pandai bicara dan sekaligus mendengar. Moderator yang baik harus dpat menyimpulkan. Seorang moderator harus mampu juga untuk mentoleransi ketidakteraturan orang-orang berbicara tanpa harus mengorbankan pembicaraan ke arah fokus yang diinginkan).

3. Uji coba dan merevisi daftar pertanyaan

4. Mengembangkan frame sample (dikembangkan dengan mengidentifikasi keberagaman populasi, kemudian mengelompokkannya ke dalam sub-kelompok dengan karakteristik seragam dan memilih sampel dari sub kelompok ini sedemikian rupa sehingga populasi terwakili). 5. Merekrut partisipan (diusahakan diambil untuk dapat

mewakili populasi, hindari merekrut partisipan yang berhubungan pertemanan, jumlah idealnya antara 4-12).

6. Merencanakan setting diskusi, perlengkapan, konsumsi, pengasuhan anak (bila perlu).

7. Menjadwalkan dan melakukan diskusi (sekitar 1-2 jam), termasuk merekamnya.

8. Merapihkan dan analisa data. 9. Pelaporan.

3. Kelebihan FGD

1. Dalam beberapa aspek, FGD relative lebih mudah dilakukan. Khususnya, FDG lebih efisien untuk mewawancarai sekelompok orang pada waktu yang bersamaan. Hasil dari FDG juga dapat didapat dalam rentangan waktu yang relative singkat.

2. Interaksi sosial dalam FGD juga bisa melahirkan fear group dan respon-respon yang kompleks, terkait dengan interaktif yang sinergis, proses bergulir (snowballing), spontanitas dan solidaritas dalam kelompok serta perasaan secure. Dengan kondisi seperti ini, kemungkinan orang akan lebih terbuka untuk mengatakan atau diskusikan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dalam kesempatan lain.

3. Peneliti dapat melakukan probe untuk klarifikasi atau mendapatkan informasi yang lebih detail. Dengan ini, mungkin pula akan mengarahkan kepada pembicaraan ke arah yang diperlukan tetapi belum diketahui sebelumnya. Ini berarti, FDG dapat memandu penelitian ke arah yang memang diperlukan.

4. Validitas informasi mungkin akan lebih besar karena pembicaraan yang detail, tidak hanya tentang persoalan yang ingin dipahami tetapi juga konteksnya.

5. FGD dapat digunakan dalam kondisi populasi dengan karakteristik yang sederhana (relative homogen) tertentu juga dengan kondisi populasi yang beragam atau heterogen.

Termasuk juga dalam kondisi di mana populasi yang menjadi target penelitian mungkin tingkat pendidikannya rendah, kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang terbatas, cenderung merasa ‘rendah’ self-esteem-nya maupun mereka yang tidak pernah berpengalaman untuk mengemukakan pendapat secara terbuka.

4. Kelemahan FGD

1. FGD menuntut kemampuan khusus bagi moderator sehingga dapat mengembangkan dan mengatur diskusi ke arah yang diinginkan. Atau, dengan kata lain, kemampuan seorang moderator dalam FGD sangat mempengaruhi apakah proses diskusi akan berjalan lancer sehingga terkumpul informasi yang cukup atau tidak.

2. Untuk mengatur orang supaya dapat menjadi satu group dan mendiskusikan persoalan yang diinginkan kadang-kadang sulit dilakukan.

3. Menciptakan suasana yang kondusif untuk diskusi kelompok juga suatu tantangan.

4. Respons-respons individu dalam diskusi tidak terlepas pengaruh satu dengan yang lain dari orang-orang yang berada dalam forum diskusi tersebut.

5. Peneliti tidak dapat secara bebas mengatur situasi diskusi seperti halnya dalam penelitian dengan teknik yang lain. 6. FGD akan menghasilkan banyak sekali informasi detail yang

relevansi dengan topic penelitian tidak selalu sama. Dalam kondisi demikian, proses analisa maupun penyimpulan akan lebih sulit dilakukan.

7. Memilih orang-orang yang terlibat dalam FGD sehingga cukup representative untuk mendiskusikan masalah-masalah tertentu juga tidaklah mudah.

8. Generalisasi juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati karena masalah representasi seperti disebut di atas.

D. Studi Kasus (Case Study)