Menjangkau generasi baru dengan pesan pengharapan. Bangsa Rwanda masih terus berjuang melawan masa lalu yang menyakitkan. Di samping bergumul melawan
masalah trauma kejahatan pembantaian massal, banyak warga Rwanda yang berharap dapat memulai babak kehidupan baru. Wakil organisasi Book of Hope, Rob Hoskins mengatakan bahwa mereka sedang merencanakan pendistribusian besar-besaran tahun ini, demi tujuan rekonsiliasi secara menyeluruh. "Betapa ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami saat bisa kembali ke negara ini setelah 12 tahun berlalu.
Kedatangan kami bukannya untuk mengingatkan terus akan jutaan orang yang telah terbunuh. Namun keyakinan kami adalah 'Ada pengharapan bagi generasi yang baru dan harapan itu ada dalam Injil. Jadi, dalam jangka waktu sekitar 100 hari, lebih dari 2 juta anak- anak dan pemuda Rwanda akan menerima Firman Tuhan.'" Hoskins
mengatakan bahwa mereka bekerja bahu membahu dengan pihak pemerintah. Namun, ia meminta untuk tetap berdoa bagi proyek ini karena: "Masih ada tentangan dari kaum minoritas non-Kristen di negeri ini. Mereka mencoba masuk ke gereja dan polisi
beragama non- Kristen mencoba menyita peralatan audio kami dan beberapa barang lain yang kami perlukan untuk proses pendistribusian ini. Jadi masih akan ada
peperangan rohani yang akan terjadi. Musuh tidak ingin melihat kita melaksanakan rencana agung kerajaan Surga." [Sumber: Mission Network News January 13th 2006]
Pokok Doa
• Doakan agar kerjasama yang baik antara Book of Hope dan pemerintah Rwanda terus terjalin.
• Terus doakan keamanan dan keteguhan hati umat Tuhan di Rwanda. Berdoa agar mereka bisa bertahan dalam peperangan rohani saat memberitakan Firman Tuhan. Agar Roh Kudus menyertai dan memperlengkapi para pekerja organisasi pelayanan Book of Hope.
Ekuador
Lima puluh tahun telah berlalu sejak peristiwa terbunuhnya lima misionaris yang mencoba menginjili suku Indian di hutan Ekuador. Namun, suasana yang begitu
berbeda kini disaksikan oleh pilot Mission Aviation Fellowship saat ia sedang mengitari tepi sungai dimana para mendiang misionaris tersebut dulu dipanahi. Sekitar 200 orang di bawah terlihat sedang menyaksikan upacara pembaptisan 10 orang suku Indian Waorani. Suku Waorani sebelumnya dikenal sebagai orang Auca (kejam) sebelum mereka dijamah oleh kasih Tuhan lewat anggota-anggota keluarga para misionaris yang terbunuh di tahun 1956 itu. Acara pembaptisan itu adalah puncak dari sebuah kegiatan konferensi Waodani. Lloyd Rogers dari Christian Mission in Many Lands menyebut bahwa ini adalah kegiatan pertemuan orang percaya Waorani yang terbesar. "Wanita-wanita telah berjalan kaki lebih dari 3 hari dan banyak orang yang terlambat dan baru sampai ketika tengah malam, yang rela menelusuri sungai dengan perahu
51
kano. Ini menunjukkan betapa luar biasanya usaha banyak orang ini untuk dapat sampai di sini. Kami sangat rindu untuk dapat mendengar Firman Tuhan diberitakan dengan cara yang benar-benar spesial." Kematian para misionaris lima puluh tahun yang lalu telah menjadi benih Injil yang sekarang telah bertumbuh dan menghasilkan buahnya. [Sumber: Mission Network News January 13th 2006]
Pokok Doa
• Naikkan syukur untuk jiwa-jiwa baru dari suku Waorani yang telah diselamatkan oleh jamahan kasih Allah. Berdoa agar hati mereka dapat terus bertumbuh dalam iman yang semakin kokoh.
• Berdoa agar firman Allah dapat terus diberitakan kepada orang- orang Indian yang belum percaya dan orang-orang yang telah percaya dapat menjadi alat yang spesial untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa.
Ukraina
Pemerintah Ukraina kembali mengalami goncangan. Majelis Perundang- undangan negara itu mengajukan tuntutan pemecatan perdana menteri akibat melakukan kesepakatan mengenai impor bahan bakar dengan Rusia. Hal itu membuat posisi Presiden Victor Yushchenko dalam bahaya. Barry Gardner dari Russian Ministries sangat memperhatikan hal ini karena Yushchenko adalah pendukung kebebasan
beragama di negeri itu. Secara politis, Gardner percaya bahwa orang Kristen tetap akan baik-baik saja. "Orang Kristen di Ukraina sedang terus berkembang saat ini. Jadi, ada banyak kegiatan kerohanian di negara itu. Artinya bahwa ketika ada orang baru yang datang, yang mungkin tidak akan terlalu bersahabat dengan kegiatan misi, nampaknya tetap tak akan terjadi ancaman tekanan seperti yang sedang kami takutkan akan terjadi di Rusia." Kasus ini sendiri telah disampaikan kepada Mahkamah Agung. Gardner mengajak orang Kristen untuk terus berdoa. "Doakan agar kebebasan beragama tetap terjadi di Ukraina sehingga kami dapat terus melanjutkan penyebaran Injil di negara itu, itu yang pertama. Yang kedua, tentu, agar masyarakat Ukraina tidak menderita di musim dingin ini di tengah kontroversi seputar harga bahan bakar." [Sumber: Mission Network News January 13th 2006]
Pokok Doa
• Bersyukur untuk kebebasan beragama yang terjadi selama pemerintahan Presiden Yushchenko. Doakan agar kebebasan beragama tetap terjadi di Ukraina bahkan jika sampai terjadi pergantian presiden. Doakan agar Russian Ministries dapat terus melanjutkan penyebaran Injil di negara itu.
• Berdoa agar masyarakat Ukraina tidak menderita di musim dingin di tengah kontroversi seputar harga bahan bakar. Doakan agar kebijakan pemerintah dapat membuat
52
Doa Bagi Indonesia
Zending Wec Indonesia
Pokok Doa
1. Untuk pimpinan WEC Indonesia:
o Berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan untuk semua tugas baru di Indonesia.
o Bersyukur atas beberapa pelayanan yang sudah dapat terlaksana. 2. Untuk misionaris WEC di luar negeri:
o Mengucap syukur untuk pelayanan yang dapat terus dilaksanakan di tempat mereka masing-masing.
o Bersyukur atas pertolongan Tuhan yang membuka pintu untuk studi lanjut bagi pekerja WEC di luar negeri.
o Berdoa agar pembinaan petobat-petobat baru dapat dilaksanakan dalam penuh kasih, kesabaran dan pengertian.
o Doakan persekutuan mereka dengan orang pribumi agar tetap rukun dan terbuka.
o Doakan kesehatan dan kekuatan tubuh jasmani dan rohani para pekerja. 3. Kantor WEC:
o Berdoa agar Tuhan menolong dalam menjalankan operasional kantor di tempat baru.
o Berdoa untuk hubungan yang baik dengan tetangga sekitar kantor. Sumber: Buletin Terang Lintas Budaya, Edisi 62/2005
Surat Anda
From: Deasy Natalia <de_ia(at)> >Syallom,
>Sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak terima kasih, karena saya >banyak diberkati dan terbantu oleh kehadiran website ini. Lalu
>sehubungan dengan artikel "Menjadi Mobilisator Misi", saya
>berharap dapat menemukan hambatan dan kesulitan, sehingga anak-anak >Tuhan sulit untuk terlibat pelayanan misi dan penginjilan. Salah
>satu cara yang mungkin adalah melalui bentuk kuisioner dengan >pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar tepat. Rencananya akan >dibagikan di persekutuan. Apakah redaksi memiliki contoh bentuk >angket/kuisioner yang demikian?
>Thanks, God Bless
Redaksi:
53
Anda lakukan. Sedangkan mengenai kuisioner seputar kegiatan misi di lapangan, kami belum memilikinya. Apakah ada di antara pelanggan e-JEMMi yang mempunyai
kuisioner misi tersebut? Silakan mengirimkannya ke Redaksi agar bisa kami kirimkan kepada Sdr. Deasy. Terima kasih.
“
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"'”
54