• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN STRANAS

Dalam dokumen JALAN PANJANG PENATAAN KEMBALI KEBIJAKAN (Halaman 39-43)

Strategi Nasional REDD+

DOKUMEN STRANAS

Rio Ismail Rini Astuti Lukita Dinarsyah Tuwo

Endah Murningtyas Sri Yanti Basah Hernowo Wahyudi Wardojo Nur Masripatin Ruandha Sugardiman Nur H. Rahayu Hariadi Kartodihardjo Ngaloken Ginting Mahyuddin Syam Pungky Widiaryanto Abdul Wahib Situmorang Robi Rohana

Selain itu, diben tuk juga Tim Pen ulis Proses, yan g bertugas m enulis seluruh proses dan pem belajaran yang dapat diam bil dari p en yu su n an St r an as, m u lai d ar i t ah ap an awal h in gga St r an as diserahkan oleh Bappenas kepada Satgas REDD+ (lihat Tabel 3). Tim Penulis Proses bekerja secara paralel dengan Tim Penulis dokum en Stranas.

3.1.2 Analisis terhadap Proses dan Hasil pada Tahapan Prapenyusunan Dokumen Stranas REDD+

3.1.2.1 Pemenuhan Prinsip Inklusivitas

Tahapan prapenyusunan dokum en stranas adalah tahapan yang s a n ga t p en d ek. Akt ivit a s t er p en t in g ya n g d ila ku ka n a d a la h pem ben tukan Tim Pen garah dan Tim Pelaksan a serta pen yiapan

outline Stranas. Sem ua proses ini praktis berlangsung secara internal dan ekslusif tanpa keterlibatan wakil pemangku kepentingan lainnya. Seluruh Tim Pengarah pun berasal dari unsur pem erintah tanpa ada unsur CSO atau kalangan ahli/ akademisi. Dengan alokasi waktu yang s a n ga t t e r b a t a s , p e n d e k a t a n s e p e r t i in i t e n t u s a ja m a k in m e m p e r m u d a h s in e r gi d a n k o o r d in a s i a n t a r k e le m b a ga a n pemerintah maupun sinergi antarkebijakan pada tiap-tiap sektor atau kem enterian terkait.

Meski dem ikian, pendekatan ini juga m engundang kritik karena tidak sejalan dengan m akna m ultipihak yang terkandung di dalam p r in sip in klu sif yan g d iar u su t am akan oleh Bap p en as. Disebu t d em ikian kar en a p r oses yan g eksklu sif sep er ti itu ju str u telah m em batasi akses publik untuk terlibat dalam penentuan kebijakan m engenai isu atau m asalah yang berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak.

Situasi yang berbeda justru terlihat pada susunan Tim Pelaksana. Tim ini lebih beragam dan m engakom odasi unsur CSO, m asyarakat ad at, d an akad em isi yan g d iseleksi ber d asar kan p er tim ban gan keahlian dan kom itm en. Masuknya unsur m asyarakat adat, CSO, dan akadem isi di dalam struktur Tim Pelaksana tentu saja m em berikan

pr oses pen gam bilan keputusan . Esen si pr in sip in klusivitas dan m ultipihak lebih terlihat walaupun sangat disadari bahwa kom posisi Tim Pelaksana belum m em asukkan kelom pok yang rentan posisinya dalam pengelolaan kehutanan, yaitu kelom pok perem puan.

3.1.2.2 Pemenuhan Prinsip Transparansi

Tahapan prapenyusunan draf Stranas REDD+ m erupakan m ata rantai yang belum m em enuhi kriteria prinsip transparansi. Publikasi hanya dilakukan secara singkat dan tidak intensif di dalam w ebsite

UN Indonesia dan tidak disinggung sam a sekali didalam w ebsite

Bappenas. Karena itu, tidak banyak pihak yang m engetahui apa latar belakang dan bagaimana Stranas REDD+ dipersiapkan. Keterbatasan ini kem udian diatasi dengan cara m eningkatkan intensitas kom uni- kasi dengan pihak-pihak yang dinilai penting untuk dimintai pendapat.

3.1.2.3 Pemenuhan Prinsip Kredibilitas

P e n e m p a t a n o r a n g- o r a n g ya n g m e m ilik i k e a h lia n d a n pengalam an di berbagai sektor yang terkait relevan dengan REDD+ di dalam struktur Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Penulis m en un jukkan adan ya pem en uh an pr in sip kr edibilitas. Mer eka a d a la h o r a n g- o r a n g ya n g m e m ilik i k o m p e t e n s i d a n s a n ga t m em ah am i r ealitas d an kon teks situ asi m asalah keh u tan an d i Indonesia.

Kredibilitas tim m aupun proses prapenyusunan Stranas REDD+ juga dipengaruhi oleh adanya koordinasi yang baik antara Bappenas dan Kementerian Kehutanan maupun dengan UN-REDD Programme Indonesia yang berperan sebagai fasilitator. Ketiga lembaga ini adalah lem baga yang m em iliki kredibilitas, struktur keorganisasian, dan akses terhadap data dan informasi yang komprehensif. J uga memiliki sum ber daya yang ahli dan berpengalam an dalam m enyusun Stranas REDD+.

3.1.2.4 Pemenuhan Prinsip Institusionalitas

Pada tahapan ini proses penyusunan stranas telah menghadirkan beberapa kelem bagaan yan g m em iliki kredibilitas dan kapasitas memadai. Meski demikian, ada beberapa aspek mendasar yang belum dilakukan berdasarkan dengan prinsip institusionalitas. Pertam a, ketidaklengkapan unsur para pihak di dalam struktur Tim Pengarah justru dapat m engham bat proses integrasi nilai, pem aham an, dan kep en t in gan d alam p elem bagaan d an im p lem en t asi kebijakan REDD+. Hal ini kem udian berakibat tak terakom odasinya sejum lah isu m endasar yang terkait dengan kepentingan para pihak sehingga bisa m enurunkan tingkat kepercayaan para pihak terhadap proses perum usan m aupun im plem entasi Stranas REDD+.

Kedua, integrasi dan kohesi antarelem en penting dalam proses pelem bagaan REDD+ tidak terbangun sejak dini. Ini disebabkan oleh adanya pem isahan proses pengem bangan atau perum usan dokum en Stranas yang dijalankan oleh Bappenas dengan proses penentuan wilayah prioritas yang ditangani oleh Kem enhut m aupun dengan proses pen gem ban gan sistem kelem bagaan dan pen dan aan yan g dijalankan oleh UKP4.

3.2 Tahap Penyusunan Draf Stranas REDD+

3.2.1 Proses dan Hasil

1. P e m b a h a s a n d a n P e n u lis a n D ra f N o l Ve rs i 2 Agu s tu s 2 0 10

Tah ap pen u lisan r an can gan Str an as REDD+ d im u lai sejak p er t em u a n Tim Pen u lis p a d a 2 Agu st u s 2 0 10 . Per t em u a n in i m elahirkan draf awal (draf 0 ) yang m em iliki 9 bagian utam a (lihat box 1). Draf in i disem purnakan terus-m en erus oleh Tim Pen ulis, kem udian dipresentasikan di depan Tim Pelaksana pada tanggal 19 Agustus 20 10 di Hotel Arya Duta.

Pada tahap penulisan draf nol, ada beberapa isu krusial yang m uncul pada sesi diskusi tim penulis, antara lain m engenai:

1) Pendahuluan yang berisi latar belakang penyusunan Stranas REDD+ antara lain adalah komitmen politik Presiden Indonesia untuk menurunkan emisi sebesar 26% pada 2020, penandatanganan surat niat antara Indonesia dengan Norwegia yang menjadi salah satu momentum perumusan Stranas REDD+ dan keinginan Indonesia untuk memperbaiki tata kelola hutan menjadi lebih berkelanjutan.

2) Pengertian. Pada bab ini dibahas beberapa definisi utama yang akan dipakai secara terus menerus dalam Stranas misalnya definisi hutan, deforestasi, degradasi dll.

3) Visi dan tujuan yaitu tercapainya penurunan emisi GRK dan peningkatan simpanan karbon yang berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumber daya alam hayati

4) Dasar hukum yang terkait dan relevan dengan isu REDD+

5) Prasyarat REDD+ yang menjelaskan mengenai ruang lingkup dan time frame Stranas REDD+ 6) Analisa kondisi dan permasalahan yang mengidentifikasi 6 hal utama penyebab deforestasi di

Indonesia yaitu: persoalan tata ruang, lemahnya tata kelola hutan, lemahnya kapasitas unit manajemen hutan, governance dan persoalan kemiskinan.

7) Strategi utama yang terdiri dari penguatan kondisi pemungkin dan strategi penyempurnaan pembangunan sektor pengelolaan hutan.

8) Program utama untuk implementasi REDD+.

9) Monitoring dan Evaluasi yang menjelaskan kerangka monitoring dan evaluasi implementasi Stranas REDD+.

Dalam dokumen JALAN PANJANG PENATAAN KEMBALI KEBIJAKAN (Halaman 39-43)