• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan Konsultasi Nasional Stranas REDD+

Dalam dokumen JALAN PANJANG PENATAAN KEMBALI KEBIJAKAN (Halaman 87-90)

Konsultasi Publik

4.4 Pertemuan Konsultasi Nasional Stranas REDD+

Pertem uan konsultasi nasional dilaksanakan pada tanggal 10 Novem ber 20 10 d i r u an g p er tem u an kan tor Bap p en as. Pr oses konsultasi berlangsung selama setengah hari dan dihadiri perwakilan dari CSO, organisasi yang fokus pada m asyarakat adat, akadem isi, pem erintah, dan stakeholder daerah yang terdiri dari perwakilan Bappeda, koordinator fasilitator yang terlibat pada acara konsultasi regional, dan CSO di daerah. Secara garis besar, proses pelaksanaan konsultasi nasional dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu dinam ika proses dan isu krusial yang muncul pada saat pelaksanaan konsultasi.

4.4.1 Proses dan Hasil

P r oses p r a kon su lt a si d iisi d en ga n p er sia p a n t ekn is d a n pem ilihan peserta konsultasi. Proses pem ilihan peserta konsultasi dilakukan den gan m em pertim ban gkan keterwakilan daerah dan u n s u r p a r a p ih a k . Un t u k m e n ja ga k e s in a m b u n ga n p r o s e s pen yam paian in for m asi m en gen ai pr ogr es pen yusun an Str an as REDD+, wakil dari daerah yang diundang dalam proses konsultasi n a s ion a l a d a la h koor d in a t or fa s ilit a t or ya n g t er lib a t d a la m m engoordinasi proses fasilitasi FGD pada konsultasi regional. Selain koordinator fasilitator, pihak lain yang diundang adalah perwakilan Bappeda dan CSO.

Proses konsultasi dibuka dengan sam butan yang disam paikan oleh Wakil Men teri Peren can aan Pem ban gun an Nasion al/ Wakil Kepala Bappenas yang m enyam paikan beberapa pokok pem ikiran, yaitu:

• Pen tin gn ya REDD+ bagi tujuan pem ban gun an ekon om i hijau Indonesia dan strategi Indonesia dalam m engurangi em isi GRK. • Pelaksan aan REDD+ m em bu ka pelu an g pem ben ah an aspek pen gelolaan SDA dan lin gkun gan h idup sesuai prin sip pem - ban gu n an ber kelan ju tan . Selain itu , REDD+ ju ga m em bu ka peluang terealisasinya penerapan proses produksi yang rendah em isi karbon dan berkelanjutan.

• REDD+ m em bawa m anfaat berupa peningkatan kesiapan Indo-

nesia dalam im plem entasi kom itm en untuk m engurangi em isi GRK m elalu i REDD+ . REDD+ ju ga m en d u ku n g kom it m en pem erintah untuk m engurangi em isi GRK sebesar 26% dan 41% pada 20 20 serta m eningkatkan kesejahteraan m asyarakat.

• Posisi Stranas REDD+ m erupakan bagian dari RAN GRK dan

sebagai bagian dari Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) 20 11-20 30 . Stranas REDD+ juga m erupakan bagian dari RPJ MN 20 10 -20 14 dan RPJ PN 20 0 5-20 25.

• Fu n gsi St r a n a s REDD+ d a la m ja n gka p en d ek m er u p a ka n landasan pem bentukan infrastruktur REDD+ dan penyusunan RAN REDD+ dan RAD REDD+. Stranas REDD+ juga berfungsi un tuk m en jawab prasyarat yan g tertuan g dalam LoI. Dalam ja n gka m en en ga h , St r a n a s REDD+ m er u p a ka n p er u b a h a n m enyeluruh terhadap tata kelola sektor pem bangunan berbasis lahan (lan d base sectors) seperti sektor kehutanan, pertanian, dan pertam bangan. Untuk jangka panjang, Stranas REDD+ dapat m enjadi salah satu landasan untuk terwujudnya ekonom i hijau (green econom ics) di Indonesia.

• P r oses p en yu su n a n St r a n a s REDD+ t ela h m ela lu i p r oses konsultasi yang berjenjang di tingkat regional (subnasional) dan n asion al. Pr oses in i ju ga m elibat kan p ar a p elaku d an p ar a pem angku kepentingan dari berbagai sektor terkait. Partisipasi

d a r i p a r a a h li d i b er b a ga i b id a n g d i t in gka t n a sion a l d a n internasional.

• Terdapat lim a strategi utam a yang terkandung dalam Stranas REDD+, yaitu: (1) Penyempurnaan perencanaan dan pem anfaatan r u a n g ya n g s eim b a n g, ( 2 ) P en in gka t a n p en ga wa s a n d a n pem an tauan REDD+, (3) Pen in gkatan efektivitas m an ajem en hutan, (4) Pelibatan dan partisipasi para pihak dalam penurunan em isi GRK, (5) Pen in gka t a n d a n p en gu a t a n d a sa r h u ku m pengelolaan hutan.

Sa m b u t a n ked u a d isa m p a ika n oleh Sekjen Kem en t er ia n Kehutanan , yang m enyam paikan strategi yang akan diam bil oleh Kem enterian Kehutanan untuk m engim plem entasikan REDD+ di Indonesia. Pokok-pokok pem ikiran yang tertuang dalam presentasi- nya adalah:

• Pem erintah Indonesia telah berkom itm en untuk m enurunkan em isi sebesar 26% dengan pem biayaan sendiri dan 41% dengan pem biayaan LN pad a tah u n 20 20 . Di lain pih ak, In d on esia m enargetkan pertum buhan ekonom i sebesar 7%. Kedua hal ini m er u p a ka n p a r a d oks ya n g h a r u s d ikelola d en ga n ca r a (1)

Demokrasi yang semakin membaik, (2) Reformasi politik, ekono- mi yang telah berjalan dengan baik, (3) Kesadaran kolektif atas perubahan iklim yang m eningkat, dan (4) Reform asi birokrasi yang sedang dilakukan.

• Se k t o r k e h u t a n a n m e r u p a k a n p ilih a n t e r m u r a h u n t u k m en gu r a n gi em isi GRK. Di la in p ih a k, su m b a n ga n sekt or keh utan an ter h adap PDB m en galam i pen in gkatan sem en jak tahun 20 0 1.

• Stranas REDD+ pada intinya adalah m engelola paradoks antara pengurangan em isi m elalui REDD+ dan pertum buhan ekonom i dalam rangka m enciptakan lapangan kerja dan m engentaskan rakyat dari kem iskinan sebagai jabaran RPJ M 20 10 -20 14.

Sam butan ketiga adalah sam butan dari Deputi IV UKP4 yang m enyam paikan beberapa pem belajaran dari Brasil yang bisa diikuti oleh Indonesia. Beberapa pembelajaran dari Brasil yang disampaikan adalah ber h asiln ya Br asil m em bu ktikan bah wa pen u r u n an laju d efor est asi t id ak lin ear d en gan t u r u n n ya an gka p er t u m bu h an ekonomi. Hal ini bisa mendorong Indonesia menargetkan pencapaian yang sam a. Selain cerita sukses m engenai keberhasilan Brasil dalam m em p er tah an kan p er tu m bu h an ekon om in ya d an d alam waktu b e r s a m a a n m e n u r u n k a n la ju d e fo r e s t a s i, De p u t i I V UKP 4 m en yam paikan perkem ban gan tekn ologi m on itorin g deforestasi terbaru yang dim iliki oleh Brasil. Poin penting lain yang ditekankan o le h De p u t i I V U KP 4 a d a la h b a ga im a n a m e n ge lo la d a n menyinergikan strategi REDD+ yang disampaikan oleh Bappenas dan strategi yang disam paikan oleh Kem enterian Kehutanan .

Acara sam butan dilanjutkan dengan penyam paian Stranas versi terbaru yang telah diperbaiki berdasarkan m asukan dari konsultasi r egion al, par a ah li di tin gkat n asion al dan kon sultasi par a ah li internasional, serta masukan-masukan yang diperoleh secara tertulis. Sesi terakhir adalah tanya jawab.

4.4.2 Analisis terhadap Proses Konsultasi Nasional

Salah satu isu krusial yan g m un cul dalam proses kon sultasi adalah kritik dari peserta konsultasi m engenai tidak dibagikannya draf Stran as REDD+ sehin gga peserta kon sultasi tidak m em iliki inform asi yang m em adai sebagai bahan untuk m elakukan konsultasi.

Dalam dokumen JALAN PANJANG PENATAAN KEMBALI KEBIJAKAN (Halaman 87-90)