• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

commit to user

2.3. Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

2.3.1.1 Persepsi dan Kepuasan Pengunjung Pasar terhadap Fasilitas Parkir

Manusia dibekali pencipta-Nya indera untuk memberikan penilaian (termasuk membandingkan) terhadap apa yang dilihatnya atau yang dirasakannya. Manusia pun pada dasarnya dibekali kemampuan untuk memaknai obyek yang tertangkap oleh inderanya dan memprosesnya sesuai kebutuhan, itulah persepsi. Porteous (1977) menjelaskan bahwa persepsi adalah suatu gambaran, pengertian serta interpretasi seseorang mengenai suatu obyek, terutama bagaimana orang tersebut menghubungkan informasi itu dengan dirinya dan lingkungan dimana ia berada.

commit to user

34 Menurut Grilick dalam Porteous (1977), semakin tinggi pendidikan seseorang maka persepsinya akan semakin baik. Suatu persepsi seseorang akan ruang tergantung kepada ukuran usia dan latar belakang budaya, suasana pikiran, pengalaman-pengalaman masa lalu, dan pengharapan-pengharapannya (Todd, 1987). Sedangkan menurut Brockman dan Merriem (1979), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu : 1) jenis kelamin dan umur; 2) latar belakang kebudayaan; 3) pendidikan; 4) pekerjaan; 5) asal/ tempat tinggal; 6) status ekonomi; 7) waktu luang; dan 8) kemampuan fisik dan intelektual.

Setiap manusia menginderakan objek di lingkungannya. Ia memproses hasil penginderannya dan timbul makna atau persepsi tentang objek tersebut pada diri manusia bersangkutan. Jika persepsi itu berada dalam batas-batas optimal, maka individu berada dalam keadaan seimbang dan akan memberikan perasaan-perasaan yang menyenangkan. Sebaliknya, jika objek dipersepsikan di luar batas-batas optimal, maka individu akan mengalami stres (Sarwono, 1992).

Kepuasan pengunjung dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif dapat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan tersebut dan melalui penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dengan baik. Secara kualitatif, kepuasan pengunjung dapat diperoleh dengan manajemen yang baik melalui pengoperasian dan pelayanan parkir yang diberikan kepada pengunjung pasar dengan menggunakan standar setinggi mungkin (Sternloff, 1984).

2.3.1.2 Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional

Pada dasarnya efektivitas merupakan pencerminan hubungan fasilitas yang telah disediakan dan manfaat yang dicapai dari penyediaan fasilitas tersebut. Efektivitas dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan sasaran, dimana tujuan adalah kondisi atau keadaan yang ingin dicapai. Efektivitas menyatakan tingkat keberhasilan dalam usaha mencapai tujuan. Hal ini menyangkut pengertian yang luas karena pencapaian tujuan melibatkan seluruh komponen.

Sejak awal, pembangunan pasar tradisional memang tidak menyediakan adanya sebuah lahan atau area khusus bagi para pengguna pasar untuk memarkirkan kendaraan yang mereka bawa. Tetapi dengan seiring perkembangan zaman dan meningkatnya jumlah penduduk kota, hal ini juga berpengaruh pada semakin tingginya jumlah kendaraan di perkotaan dan menyebabkan timbulnya masalah trasportasi yaitu salah satunya masalah parkir, salah atunya di area perdagangan termasuk di pasar tradisional. Karena sejak dari awal tidak tersedia lahan parkir khusus, maka kendaraan para pengguna pasar di letakkan di badan jalan, hal ini otomatis mengganggu aktivitas pergerakan yang ada. Selain itu penggunaan lahan parkir yang ada saat ini juga bercampur dengan aktivitas lain di sekitar pasar tradisional seperti pertokoaan, kantor dll, aktivitas-aktivitas seperti ini sedikit banyak mempengaruhi

commit to user

35 kebutuhan ruang parkir bagi pasar tradisional, baik di jam-jam biasa maupun di jam-jam puncak.

Jadi, Efektivitas Parkir di pasar tradisional adalah ukuran keberhasilan ruang publik dalam pemenuhan dan penyediaan kebutuhan ruang parkir bagi pasar tradisional maupun lingkungan di sekitarnya. Tetapi dalam penelitian kali ini lebih ditekankan pada efektivitas kebutuhan dan penyediaan lahan parkir untuk pasar tradisional serta pelayanan parkir yang diberikan, sedangkan untuk kebutuhan ruang parkir untuk lingkungan disekitarnya tidak dihitung, karena lingkungan hanya sebagai pendukung dari penilaian efektivitas dari penyediaan fasilitas parkir bagi pasar tradisional. Jika kendaraan bukan pengguna pasar banyak yang parkir di lahan parkir pasar tradisional maka itu mempengaruhi kebutuhan penyediaan ruang parkir jika tidak ada maka tidak mempengaruhi sama sekali. Keberhasilan ruang publik dalam penyediaan kebutuhan ruang parkir bagi pasar tradisional dapat diukur dengan menggunakan beberapa variabel yaitu:

1) Kebutuhan ruang parkir

Adalah area parkir yang dibutuhkan untuk dapat menampung seluruh kendaraan yang digunakan oleh para pengguna pasar baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kebutuhan ruang parkir dapat diukur dengan indikator antara lain:

a. Jenis kendaraan, kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang digunakan oleh para pengguna pasar untuk menuju ke pasar.

b. Jumlah kendaraan, total kendaraan yang digunakan dan diparkirkan para pengguna pasar di area parkir yang tersedia.

c.

Waktu parkir, lamanya suatu kendaraan parkir di area yang telah disediakan dalam kurun waktu tertentu. (Warpani, 1990)

2) Fasilitas parkir

Adalah kapasitas atau daya tampung maksimum suatu lokasi yang digunakan untuk menampung kebutuhan ruang parkir kendaraan para pengguna pasar, serta kualitas pelayanan parkir yang diberikan harus baik agar pengguna merasa mudah, aman dan nyaman serta terus memarkirkan kendaraan yang mereka bawa jika mereka kembali ke pasar. Fasilitas parkir dapat diukur dengan indikator antara lain:

a. Kapasitas ruang parkir, kemampuan atau daya tampung maksimum suatu ruang parkir untuk menampung kendaraan yang parkir.

b. Pelayanan Parkir , Adalah kualitas pelayanan parkir yang diberikan secara optimal kepada para penguna maupun calon pengguna jasa parkir di pasar tradisional agar tertarik dan terus memarkirkan kendaraan yang mereka bawa di tempat tersebut. Tingkat pelayanan parkir dapat diukur dengan:

commit to user

36 Lokasi parkir, tempat yang digunakan oleh para penguna pasar untuk memarkirkan kendaraan yang mereka bawa, dan jarak yang mereka tempuh lari lokasi parkir ke bangunan pasar maksimal sejauh 60 meter.

Keamanan, situasi dimana area parkir dan lingkungan sekitarnya aman dari kecelakan, tindak pencurian dan gangguan fisik maupun pengerusakan kerakan akibat tindakan yang disengaja maupun tidak.

Keandalan, kemampuan area parkir dalam mengatur kendaraan yang parkir dan area parkir yang ada sekarang tidak berubah fungsi sebagai tempat jualan, pangkalan angkutan umum.

Kenyamanan, kendaraan yang masuk dan keluar area masuk area parkir dapat bergerak bebas dan lancar tanpa mengganggu aktivitas lain disekitarnya

Fasilitas penunjang, sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa atau pelayanan dapat ditawarkan kepada konsumen, misalnya fasilitas peneduh, area pejalan kaki

(Keputusan Dirjen Hubda No. 272/ HK.105/DRJD/96, Keputusan Menteri Pekerjan Umum No: 468/ KPTS/ 1998, Vuchic, 1981)

Selain faktor-faktor diatas ada faktor lain yang merupakan faktor perantara penentuan efektivitas parkir di pasar tradisional yaitu faktor pengunjung pasar. Faktor ini muncul karena dilapangan saat ini penggunaan area parkir dipengaruhi oleh keperluan yang akan dilakukan oleh pengunjung pasar. Maka dari itu sedikit banyak lingkungan juga mempengaruhi efektivitas parkir di pasar tradisional.

commit to user

37

Keterangan:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Sumber: analisis peneliti,2012

Variabel Bebas Variabel Perantara Fasilitas Parkir Efektivitas Parkir di Pasar Tradisional Pengunjung Pasar Kebutuhan Ruang Parkir Jumlah Kendaraan Waktu Parkir Kapasitas Ruang Parkir

Luas area parkir yang ada

Lokasi Parkir

Pelayanan Parkir Keamanan

Kenyamanan Keandalan

Fasilitas penunjang Jenis Kendaraan

commit to user

38 BAB 3