• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Pembahasan

4.4.1. Efektivitas Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

4.4.1. Efektivitas Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Dalam menjawab pertanyaan penelitian yang pertama tentang efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi, peneliti menggunakan indikator efektivitas menurut James L. Gibson. Menurut Gibson (dalam Kurniawan, 2005:107) terdapat Tujuh (7) indikator dalam pengukuran efektivitas yaitu: (1) Kejelasan tujuan yang akan dicapai; (2) Kejelasan strategi pencapaian tujuan; (3) Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap; (4) Perencanaan yang matang; (5) Penyusunan program yang tepat; (6)

120

Tersedianya sarana dan prasarana; dan (7) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik. Hal ini akan dianalisis berdasarkan data yang ditemukan saat wawancara, FGD, dan studi dokumen.

1. Kejelasan tujuan yang akan dicapai

Berdasarkan temuan di lapangan saat melakukan studi dokumentasi, ada beberapa sumber yang menunjukkan bahwa monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada memiliki tujuan yang jelas. Sumber yang pertama terdapat dalam buku 2 di bagian BAB VII mengenai Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Renstra/ Rencana Operasional. Di dalam BAB tersebut tertulis dengan jelas bahwa Tim Monev berfungsi menilai aktivitas Renstra/Renop (point 2). Di dalam point 3 juga dijelaskan bahwa Tim Monev juga melakukan tindakan koreksi maksimal dua (2) minggu untuk menyempurnakan aktivitas kegiatan dan dokumen. Sedangkan di point 5 bagian b, c, d, dan e dijelaskan bahwa Tim Monev menjalankan tugas untuk memonitor, mengidentifikasi, dan menilai persentase kemajuan implementasi program, kemajuan fisik dan kesesuaiannya dengan rencana kegiatan; capaian indikator keberhasilan kinerja Renstra; masalah-masalah yang dihadapi unit kerja, termasuk upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga dapat diberikan masukan; dan dampak keberlanjutan Renstra.

121

Selain dari buku 2, berdasarkan buku 3 di bagian BAB V tentang Monitoring dan Evaluasi di sana tertulis tujuan monitoring dan tujuan evaluasi. Terdapat 3 (tiga) tujuan monitoring dan 4 (empat) tujuan evaluasi. Tujuan monitoring di Perkumpulan Strada berhubungan dengan kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang ditetapkan, menemukan kesalahan sedini mungkin untuk mengurangi risiko, dan melakukan tindakan perbaikan. Sedangkan tujuan evaluasi berhubungan dengan pencapaian kinerja, efisiensi dan manfaat biaya, dampak pelaksanaan program, dan memberikan rekomendasi.

Sumber lain yang menyatakan bahwa monitoring dan evaluasi memiliki tujuan yang jelas dapat dilihat dari Laporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Renstra yang telah dibuat oleh Tim Monev. Di BAB I Pendahuluan pada bagian Tujuan tertulis tujuan dari pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Renstra bertujuan untuk memantau, mengidentifikasi, dan menilai kinerja Perkumpulan Strada terkait dengan:

1. Komitmen pimpinan dalam mendukung pelaksanaan Rencana Strategis Perkumpulan Strada 2016-2024.

2. Persentase kemajuan implementasi, kesesuaiannya serta pengelolaan setiap program/aktivitas dalam rangka mencapai sasaran.

3. Masalah-masalah yang dihadapi Perkumpulan Strada, termasuk upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, sehingga dapat diberikan masukan untuk perbaikan implementasi pada tahun berikutnya.

4. Tingkat keberhasilan pencapaian indikator target yang dijanjikan.

122

Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan narasumber PS, KBS, dan KBP semua menyatakan bahwa monitoring memiliki tujuan yang jelas. Berdasarkan wawancara dengan PS didapatkan informasi bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi memiliki tujuan yang jelas. Beberapa indikator yang menurut PS membuktikan bahwa kegiatan monev memiliki tujuan yang jelas adalah data atau informasi yang diperlukan sudah sangat jelas sesuai dengan yang terdapat dalam buku Renstra. Hasil monitoring dan evaluasi mampu memberikan masukan tentang pelaksanaan Implementasi Renstra dan mampu mendapatkan gambaran tentang ketercapaian Implementasi Renstra. PS memberikan contoh misalnya IKU yang terkait dengan program arsip vital. Ketika kunjungan ke sekolah biasanya ditemukan bahwa arsip vital yang dimiliki sekolah seperti misalnya buku induk belum terisi dengan lengkap. Berdasarkan hal tersebut pengawas menuliskan rekomendasi dan disampaikan juga kepada kepala sekolah dan pihak yang bertanggung jawab dalam pengisian buku induk agar segera melengkapinya. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan juga mampu mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan atau hambatan dalam Implementasi Renstra. Contohnya adalah pengisian buku induk, jika terjadi kesalahan dan sekolah menemukan kesulitan, maka pengawas sekolah akan memberikan saran dan masukan.

123

Sehingga pelaksanaan monitoring dan evaluasi mampu memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan Implementasi Renstra.

Berdasarkan pengalaman sebagai Staf Monev, KBS menyatakan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi memiliki tujuan yang jelas. Hal ini didukung oleh jawaban narasumber mengenai indikator-indikator bahwa monev memiliki tujuan yang jelas. Pertama tentang data atau informasi yang diperlukan yaitu perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, kepanitiaan, dan pembiayaan. Hasil monitoring juga memberikan masukan masukan tentang pelaksanaan Implementasi Renstra, ini dibuktikan dengan monev bisa diketahui sejauh mana renstra di sekolah terlaksana, bahkan kadang-kadang ditemui ada sekolah yang belum sama sekali mengimplementasikan renstra. Berikutnya adalah bahwa dengan monev mampu mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan atau hambatan yang dihadapi sekolah. Misalnya terkait PMB, ternyata ada suatu kompleks sekolah (TK, SD, dan SMP) yang masih melaksanakan promosi masing-masing, hal ini bisa diatasi dengan cara promosi bersama atau membuat brosur bersama sehingga kerjasama antar sekolah semakin terjalin dan kegiatan promosi semakin efektif. Kegiatan monitoring juga mampu memberikan umpan balik terhadap sistem pelaksanaan Implementasi Renstra. Hal ini bisa terlihat

124

dengan temuan-temuan di sekolah baik hal yang positif maupun negatif terkait pelaksanaan kegiatan dalam Implementasi Renstra. Berdasarkan wawancara dengan KBP diperoleh keterangan bahwa ketika monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh Staf Monev tujuannya sudah sangat jelas. Hal ini juga dilanjutkan oleh bagian pendidikan saat melaksanakan monev. Namun yang menjadi kendala adalah ada beberapa sekolah yang kurang memahami Implementasi Renstra, sehingga dalam memberikan data kurang baik dan valid. Hal ini berdampak pada Implementasi Renstra yang kurang maksimal.

Berdasarkan hasil FGD, dari ketiga kepala sekolah yang hadir menyatakan bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi memiliki tujuan yang jelas. Salah satu narasumber KS 2 menambahkan keterangan bahwa tujuan monitoring dan evaluasi sangat jelas disesuaikan dengan cascading dan IKU yang sangat terukur. Hal ini jika dikaitkan dengan tujuan monitoring dan evaluasi sama dengan tujuan monitoring dan evaluasi nomor 2 dan 4.

Terkait dengan tujuan nomor 3, hal ini juga menjadi pertanyaan dalam penelitian dan diajukan kepada empat kepala sekolah. Dari keempat narasumber, tiga narasumber menyatakan bahwa Tim Monev sangat membantu menemukan kesulitan atau

125

masalah yang dihadapi sekolah yaitu KS 1, KS 2, dan KS 3. Narasumber KS 1 menyatakan bahwa

“Laporan menggunakan format tertentu, khusus, dan lengkap mulai dari targetnya berapa, pencapaiannya, dan realisasinya. Bahkan sampai pada tindak lanjut. Hal ini sangat membantu sekali karena kalau tidak ada monev maka program kegiatan dan anggaran bisa berjalan dengan tidak terkendali atau tidak terarah. Dengan begitu kita akan terus berusaha benar-benar melaksanakan dan merealisasikan program-program kegiatan yang sudah ditargetkan. Kemudian ketika tidak tercapai maka disitulah perlu dilakukan evaluasi dan refleksi kendalanya apa dan nanti bagaimana langkah selanjutnya.”

Narasumber KS 2 juga menyatakan bahwa Tim Monev membantu dalam menemukan kesulitan yang dihadapi sekolah.

“Membantu karena selain kita diingatkan karena terlalu banyak kegiatan di sekolah terkadang terlupakan. Selain itu juga sebagai motivasi seperti misalnya IKU 1.a.1 tentang prestasi akademik dan non akademik. Sekolah selalu diingatkan untuk bagaimana sekolah mengembangkan prestasi akademik dan non akademik anak-anak”

Selain narasumber KS 1 dan KS 2, KS 3 juga menyatakan bahwa Tim Monev sangat membantu menghadapi kesulitan di sekolah.

“Kehadiran Tim Monev sangat membantu sekolah dalam menemukan kesulitan dan hambatan yang dihadapi sekolah. Misalnya dalam mencapai target jumlah murid baru tim monev memberikan beberapa alternatif solusi atau masukan apa yang semestinya dilakukan sekolah. Contoh solusinya adalah dengan memajukan pembukaan PMB. Arahan-arahannya sangat membantu sekolah dalam menghadapi kesulitan di sekolah. Pak J pernah menelpon menanyakan perkembangan murid baru.”

Sedangkan satu narasumber yaitu KS 4 menyatakan Tim Monev kurang membantu dalam menemukan kesulitan di sekolah.

126

“Menurut saya kurang membantu karena tim monev datang hanya nanya, memberikan saran, masukan tetapi tidak mencarikan solusi dan melakukan pendampingan. Tim monev hanya datang kemudian tidak ada tindak lanjut bahkan nelpon pun tidak, ya sudah stop saat kunjungan saja.”

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber WDP diperoleh temuan mengenai strategi yang seharusnya dilakukan Tim Monev dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan monev berdasarkan keterangan dari WDP, yang pertama adalah bagan alur Implementasi Renstra yang menjadi salah satu acuan dan pedoman dalam pelaksanaan monev.

Gambar 4.5: Bagan Alur Implementasi, Monitoring dan Pelaporan Program Kegiatan

Sumber: Buku Implementasi Rencana Strategis Perkumpulan

127

Bagan alur pada Gambar 4.5 memperlihatkan bahwa monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap unit pelaksana dan pelaporan kegiatan monitoring dan evaluasi kepada Direktur dan Wakil Direktur. Salah satu unit pelaksana yang Implementasi Renstra adalah sekolah. Keterangan tambahan dari WDP tentang prosedur kegiatan monev dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu pelaksanaan monev didasarkan pada periodisasi dan temanya.

“…Jadi monev itu kan memonitor dari seluruh PIC Renstra kemudian direpot kepada direktur. Kemudian untuk melakukan monevnya ya tadi memang ada jadwalnya tapi juga sesuai periodisasi, kan ada yang kalau bulan-bulan agustus itu pada umumnya dia monevnya bagian ini-ini gitu lho. Kan kalau bulan agustus monev PMB belum ada ya maka disesuaikan itu. Kalau IKU yang ini pada umumnya, karena tim monev kan tahu ketika itu sudah dibuat perencanaan di sekolah terintegrasi itu tim monev ngecek. Ini adanya unit ini kegiatan ini IKU ini inisiatif kegiatannya itu bulan apa. maka dia ada yang membuat monevnya tujuannya itu per tematis, artinya untuk kelompok-kelompok tertentu untuk IKU-IKU tertentu. Tetapi ada juga yang basicnya berkala yaitu sesuai dengan timing waktunya, misalnya yang contoh untuk IKU tertentu misalnya terkait dengan sarpras, dengan sarpras itu kan duitnya gede maka dia khusus membuat program untuk monev itu terkait dengan sarpras, tapi dia lihat semuanya seluruh cabang. Sekolah mana yang mendapatkan cascading ini dilihat semua itu artinya per tematis untuk tema-tema tertentu. Atau sekolah yang mendapatkan alokasi terkait dengan adiwiyata itu juga tematis itu seperti itu. Kemudian kalau dari dokumen-dokumen yang ada karena setiap monev itu membuat jadwal itu bahasanya ada kolom nomor kemudian ada kolom tanggalnya kemudian tujuannya itu di unit mana kemudian nomor IKUnya yang akan dicek itu mana saja itu bisanya ditulis tinggal nanti ketika membuat laporan ya dasarnya ini. Kemudian yang di monitor itu pasti satu itu terkait pelaksanaan inisiatif kegiatannya itu mencapai target atau tidak dan yang berikutnya yaitu terkait dengan realisasi anggaran seperti itu.”

128

Selain dengan bagan alur tersebut strategi untuk mencapai tujuan monitoring dan evaluasi adalah dengan tupoksi yang telah ditetapkan. Berdasarkan keterangan dari WDP tupoksi Tim Monev terdapat dalam buku 2 halaman 43 dan buku 3 halaman 22 tentang Monitoring dan Evaluasi. Namun menurutnya tupoksi yang terdapat di dalam kedua buku tersebut masih bersifat umum, sehingga Perkumpulan Strada merumuskan tupoksinya yaitu pertama merumuskan kebijakan monitoring dan evaluasi, yang kedua adalah menyusun program dan jadwal monitoring dan evaluasi. Setelah program dan jadwal tersusun, maka berikutnya adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan monitoring dokumen atau monitoring fisik ke sekolah. Kemudian adalah menganalisis dan mengolah data hasil monitoring, dan yang terakhir adalah membuat laporan pelaksanaan hasil monitoring dan evaluasi.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi diperoleh informasi mengenai tupoksi monitoring dan evaluasi. Berikut adalah tugas pokok dan fungsi monitoring dan evaluasi.

a. Tugas Monitoring dan Evaluasi

1) Menyusun konsep kebijakan, sistem monitoring dan evaluasi.

2) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Renstra. b. Fungsi Monitoring dan Evaluasi

1) Penyusunan konsep kebijakan sistem monitoring dan evaluasi.

2) Penyusunan program monitoring dan evaluasi. 3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

129

c. Uraian Tugas Kepala Monitoring dan Evaluasi 1) Menyusun kebijakan monitoring dan evaluasi. 2) Menyusun program monitoring dan evaluasi. 3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi. 4) Menganalisis dan mengolah hasil monitoring.

5) Membuat laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi. 6) Menyampaikan rekomendasi atas hasil monitoring dan

evaluasi program karya untuk ditindaklanjuti.

Selain wawancara dengan WDP, pertanyaan mengenai tupoksi juga ditanyakan kepada ketiga narasumber pelaksana monev yaitu PS, KBS, dan KBP. Menurut KBS dan KBP, pelaksanaan monev memiliki tupoksi yang jelas dari Perkumpulan Strada.

“Tupoksi sudah ada dari Perkumpulan Strada dan saya mengikuti dari tupoksi tersebut.”

Keterangan tambahan didapatkan dari narasumber KBP tentang tupoksi monev.

“…jadi di Perkumpulan Strada khusus bagian monev sudah ada tupoksinya. Tupoksinya juga diantaranya itu jadi satu membuat perencanaan, yang kedua melaksanakan dalam arti memonitor, kemudian yang ketiga membuat evaluasi, kemudian yang keempat dia harus bisa membaca data. Itu menjadi tupoksinya termasuk akhirnya melaporkan”

3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap

Salah satu kebijakan penting yang sudah dilakukan Perkumpulan Strada adalah dalam menyusun buku 1, buku 2, dan buku 3. Berdasarkan wawancara dengan WDP diperoleh jawaban yaitu proses penyusunan buku terjadi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tim 1 yang menyusun buku 1, lalu Tim

130

Manstra (Manajemen Strategis) yang menyusun buku 2, kemudian tim manajemen kinerja menyusun RKI (Rencana Kinerja Individu), dan tim yang menyusun buku 1 dan Tim Manstra bergabung menjadi Tim Renstra untuk menyusun buku 3 yang di dalamnya terdapat monitoring dan evaluasi.

Terkait dengan perumusan kebijakan monitoring dan evaluasi informasi didapatkan dari narasumber WDP. Berdasarkan hasil wawancara dengan WDP ada beberapa pertanyaan terkait dengan kebijakan monitoring dan evaluasi yaitu keberadaan Tim Monev dan kriteria rekrutmen. Dua hal ini yang menurut peneliti menjadi dasar kebijakan mengapa di Perkumpulan Strada diperlukan Tim Monev. Terkait keberadaan Tim Monev, WDP menyatakan ada 3 (tiga) dasar yaitu struktur organisasi, buku 2 khususnya BAB VII Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Renstra/Renop, dan buku 2 khususnya BAB V Monitoring dan Evaluasi.

Berikutnya mengenai kriteria rekrutmen Staf Monev di Perkumpulan Strada. Narasumber WDP memberikan jawaban bahwa dalam melakukan rekrutmen didasarkan pada buku rujukan dan tupoksinya. Terdapat dua kriteria yaitu kualifikasi dan kompetensi. Terkait dengan kualifikasi adalah diutamakan lulusan S2 atau S1 yang linier dengan jabatannya, artinya kualifikasinya mendukung untuk pekerjaan-pekerjaan Staf

131

Monev. Berikutnya terkait dengan kompetensi yaitu: (1) memiliki kompetensi yang linier dengan jabatannya, (2) memiliki visi pribadi dan yang sesuai dengan jabatannya, (3) memiliki kompetensi teknik sesuai monev, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosialkultural, (4) memiliki pengalaman menjabat di struktural yaitu berasal dari kepala sekolah, pengawas sekolah, atau staf pemasaran, (5) memiliki rekam jejak jabatan yang baik terkait dengan integritas dan moralitas, (6) pangkat dan golongan ruang pejabat struktural sesuai dengan buku Peraturan Kekaryawanan pasal 22 ayat 3, dan (7) sehat jasmani dan rohani. Selain dengan wawancara, berdasarkan hasil studi dokumentasi juga diperoleh data terkait kebijakan monitoring dan evaluasi. Terdapat dua buku yang menjadi dasar kebijakan tentang monev di Perkumpulan Strada. Dasar yang pertama adalah Buku 2 Implementasi Rencana Strategis Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024. Dalam buku ini dituliskan bagaimana langkah dan strategi Implementasi Renstra yang didasarkan pada evaluasi kinerja sebelumnya. Pada BAB VII dijelaskan terkait Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Renstra/Renop dimana terdapat 5 (lima) kebijakan. Yang kedua adalah Buku 3 Rambu-rambu Implementasi Renstra Tahun 2016 – 2024. Buku ini ditulis untuk memenuhi harapan dari unit-unit pelaksana agar mampu menyusun rencana operasional dan melaksanakan Inisiatif

132

Strategis secara efektif. Pada BAB V dijelaskan tentang monitoring dan evaluasi, yang didalamnya terdapat pengertian dan tujuan monitoring dan evaluasi, siklus monev, aspek monev, waktu pelaksanaan monev, instrumen monitoring dan evaluasi, pelaporan monev, dan evaluasi dan refleksi.

4. Perencanaan yang matang

Perencanaan yang matang mengenai monitoring dan evaluasi juga berkaitan dengan kebijakan yang telah dibuat Perkumpulan Strada. Dari mulai struktur organisasi, penyusunan buku 1, buku 2, dan buku 3 yang didalamnya terdapat Kebijakan Monitoring dan Evaluasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber pelaksana Renstra yaitu KBS dan KBP menyatakan monitoring memiliki perencanaan yang matang dan dilakukan sesuai prosedur yang telah dirancang dengan tepat.

Terkait dengan kebijakan ditiadakannya Tim Monev juga menjadi pertanyaan peneliti kepada WDP. Narasumber WDP memberikan jawaban yaitu saat ini dan sejak saat itu Staf Monev dikosongkan karena begitu Staf Monev dimutasikan ke bagian lain dan menjadi kepala bagian, itu terjadi di tengah semester. Jika saat itu langsung merekrut dari sekolah di tengah tahun pelajaran pasti akan mengganggu dinamika pelayanan di sekolah. Hal itulah yang menjadi dasar pertimbangan pimpinan di Strada

133

Pusat. Pilihan yang sulit pada waktu itu dengan berbagai macam pertimbangan plus minusnya.

Sejak Staf Monev ditiadakan, maka pihak direktorat bersepakat kebijakan pelaksanaan monev dilimpahkan kepada kepala bagian pendidikan jenjang TK/SD dan SMP/SMA/SMK dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan pengawas sekolah di cabang masing-masing. Sehingga kepala bagian menjadi memainkan dua peran yaitu sebagai PIC Renstra dan menjalankan kegiatan monev.

5. Penyusunan program yang tepat

Penyusunan program yang tepat terkait dengan tupoksi dari monitoring dan evaluasi. Dalam dokumen tupoksi monitoring dan evaluasi pada bagian Fungsi Monitoring Evaluasi dan Uraian Tugas Kepala Monitoring dan Evaluasi tertulis jelas tentang penyusunan program monitoring dan evaluasi. Hal ini juga sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh narasumber WDP terkait tupoksi monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan KBS dan KBP juga diperoleh keterangan bahwa selama ini memiliki program monev.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang dilakukan di Kantor Strada Pusat diperoleh program monev yang telah dibuat oleh KBS (lihat Tabel 4.2). Dalam program monev tersebut terdapat waktu kunjungan dan hal yang akan dimonitor. Tentu

134

saja yang dimonitor terkait dengan IKU dalam Renstra yang diimplementasikan oleh unit pelaksana. Berikut adalah program monev yang dibuat dalam bentuk matrik.

Tabel 4.14: Program Kerja Monev Tahun Pelajaran 2019/2020

Sumber: Dokumen Staf Monev

Berdasarkan Tabel 4.14 terdapat beberapa hal yang terdapat dalam Program Kerja Monev yaitu IKU, Indikator Utama dan Waktu pelaksanaan Monev. Dari tabel tersebut jelas IKU yang akan dimonitor dan kapan dilakukan monev dalam satu tahun pelajaran mulai dari Bulan Juni 2019 s.d. Juli 2020. Program kerja monev ini disusun berdasarkan buku 2 dan buku 3 sehingga sudah tepat sesuai dengan renstra.

6. Tersedianya sarana dan prasarana

Berkaitan dengan sarana dan prasarana, peneliti menghubungkan dengan dukungan yang diberikan Perkumpulan Strada kepada Tim Monev. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber pelaksana monitoring dan evaluasi yaitu PS,

135

KBS, dan KBP diperoleh informasi bahwa ketiganya selama ini merasakan bahwa Perkumpulan Strada memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

PS menyatakan bahwa dukungan waktu dan perizinan yang mudah ketika akan melaksanakan monitoring dan evaluasi.

“Dalam hal waktu selama ini saya mendapat dukungan penuh terutama dari kepala cabang. Misalnya memberikan izin dan menanyakan perkembangan pencarian data dengan monev.”

Narasumber KBS berdasarkan pengalamannya melaksanakan monitoring dan evaluasi menyatakan bahwa dukungan penuh terlebih dari cabang dan sekolah yang merupakan unit pelaksana Renstra.

“Ya, pihak Perkumpulan Strada memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Termasuk saat di kantor cabang saya juga dimudahkan. Bahkan di tingkat unit juga memberikan respon yang baik.”

Berdasarkan buku 3 pada bagian Monitoring dan Evaluasi di BAB V, terdapat pada nomor 6 yaitu Instrumen Monitoring dan Evaluasi yang terdiri dari Form 01 (Tabel 4.10), Form 02 (Tabel 4.11), Form 03 (Tabel 4.12), dan Form 04 (Tabel 4.13). Ini menunjukkan bahwa Perkumpulan Strada sudah menyiapkan sarana instrumen yang digunakan dalam monitoring dan evaluasi. Selain itu Perkumpulan Strada juga menyediakan alat transportasi yang bisa digunakan Tim Monev saat melakukan kunjungan fisik ke sekolah dan menyediakan ruangan khusus Staf Monev di Kantor Strada Pusat yang terletak di lantai 2.

136

Dukungan sarana dan prasarana juga bisa dilihat dari dokumen Serah Terima Barang Inventaris.

Tabel 4.15: Serah Terima Barang Inventaris

Sumber: Dokumen Staf Monev

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukan bahwa dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi tersedia sarana dan prasarana pendukung.

7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik Sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan monev bisa terlihat dari Struktur Organisasi Perkumpulan Strada (Gambar 4.1). Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber WDP yang menjelaskan struktur organisasi ini menyatakan bahwa Staf Monev merupakan jabatan struktural yang baru dan sejajar dengan jabatan Sekretaris Direktorat dan Audit Internal. Sehingga jika dilihat dari struktur organisasi Perkumpulan Strada

137

terdapat dalam kotak yang sama dan langsung bertanggung jawab kepada Direktur.

Selain itu, sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan monev juga bisa terlihat dari Bagan Alur Implementasi, Monitoring dan Pelaporan Program Kegiatan (Gambar 4.5). Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat bahwa monev bertanggung jawab kepada Direktur dan Wakil Direktur.

Dokumen terkait