BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3. Deskripsi Data
4.3.2. Monitoring dan Evaluasi
Pemahaman mengenai monitoring dan evaluasi ditanyakan kepada 3 (tiga) narasumber pelaksana monev yaitu PS, KBS, dan KBP. Hal ini ditanyakan karena merekalah yang melaksanakan
83
kegiatan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada selama ini. Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga narasumber tersebut diperoleh jawaban yang pada intinya sesuai dengan pengertian monitoring dan evaluasi yang terdapat di buku 3 maupun dalam kajian teori di BAB II.
Narasumber PS menjawab hampir sama seperti yang terdapat di buku 3 yaitu monitoring adalah kegiatan memantau secara terus-menerus dan evaluasi adalah menilai hasil yang dicapai serta mencari kendala yang dihadapi. Menurut PS kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara bersamaan dan sekaligus yaitu ketika monitoring langsung mengevaluasi dengan memberikan masukan, rekomendasi, dan tindak lanjut.
Sedangkan jawaban dari KBS, pengertian monev hampir sama dengan aspek-aspek monitoring Implementasi Renstra yaitu terkait dengan pengumpulan data, realisasi program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga penilaian dan evaluasi capaian kinerja. Narasumber KBP memberikan jawaban yang intinya sama dengan siklus monev yaitu terkait perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dari hasil evaluasi. KBP juga berpendapat bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan sekaligus.
“Monitoring dan evaluasi itu menjadi satu kesatuan harapannya saat
melakukan monitoring ketika mendapatkan data dari monitoring, bisa memberikan evaluasi dari data yang diperoleh itu”
84
4.3.3. Prosedur Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Berdasarkan kajian teori yang terdapat di BAB II, pelaksanaan monitoring dan evaluasi melalui 3 (tiga) tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Hal ini juga didukung dengan tupoksi dari Staf Monev. Berdasarkan hasil wawancara dengan WDP diperoleh keterangan yang sangat penting terkait tupoksi Staf Monev. Menurut WDP, tupoksi Staf Monev terdapat di buku 2 halaman 43 tentang kebijakan monitoring dan evaluasi, kemudian juga terdapat di buku 3 halaman 22 tentang monitoring dan evaluasi. Namun tupoksi yang terdapat di dalam kedua buku tersebut masih bersifat umum. Sehingga perlu dirumuskan tupoksi yang lebih spesifik yaitu: (1) merumuskan kebijakan monitoring dan evaluasi, (2) menyusun program dan jadwal monitoring dan evaluasi, (3) melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan monitoring dokumen atau monitoring fisik ke sekolah, (4) menganalisis dan mengolah data hasil monitoring, dan (5) membuat laporan pelaksanaan hasil monitoring dan evaluasi.
4.3.3.1. Perencanaan Monitoring dan Evaluasi
Berdasarkan kajian teori dan tupoksi Staf Monev, maka pada tahap perencanaan dapat berupa dengan identifikasi hal-hal yang akan dimonitor dan serta indikator-indikator yang akan digunakan dalam monitoring dan evaluasi. Selain itu berdasarkan tupoksi Staf Monev, maka kegiatan perencanaan
85
terkait dengan merumuskan kebijakan monitoring dan evaluasi dan penyusunan program dan jadwal monitoring dan evaluasi. Pertanyaan terkait perencanaan ini ditanyakan kepada tiga narasumber yaitu PS, KBS, dan KBP sebagai pihak yang melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Berdasarkan jawaban dari ketiga narasumber ternyata ada temuan yang menurut peneliti sangat penting. Berdasarkan jawaban dari KBS dan KBP menyatakan bahwa perencanaan sudah dilakukan yaitu dibuat di awal tahun terkait dengan IKU yang akan dimonev dan kapan melakukan kunjungan. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan KBS diperoleh keterangan bahwa pada saat perencanaan hal yang dilakukan adalah menyusun program monev dan jadwal kunjungan monev berdasarkan IKU yang akan dimonev. Hal ini diperkuat dengan hasil studi dokumen di Kantor Strada Pusat yang dilakukan peneliti dan didapatkan program monev dan jadwal kunjungan monev ke sekolah dalam bentuk soft copy. Selain itu juga diperoleh dokumen kebijakan monitoring dan evaluasi dalam bentuk
soft copy.
Berdasarkan hasil wawancara dengan WDP diperoleh keterangan bahwa acuan dan pedoman Tim Monev dalam bekerja terdapat dalam buku 2 halaman 36 di mana di sana
86
terdapat alur Implementasi Renstra. Menurut WDP Tim Monev melakukan monitoring terhadap seluruh PIC Renstra yang kemudian dilaporkan kepada Direktur. Dalam melakukan monev pasti ada program dan jadwalnya yang disesuaikan dengan periodisasinya. Misalnya pada bulan Agustus biasanya monev tentang kegiatan PMB. Namun selain berdasarkan periodisasinya, monev juga didasarkan pada tematisnya yaitu untuk kelompok-kelompok tertentu untuk IKU-IKU tertentu. Selain itu ada juga yang monev secara berkala khususnya untuk IKU yang menggunakan anggaran yang besar yaitu terkait sarpras (IKU 3.k.1 “jumlah sekolah yang sarana prasarananya meningkat sesuai standar”). Monev IKU 3.k.1 didasarkan pada sekolah mana yang mendapatkan cascading dari Renstra. Untuk jadwal yang dibuat oleh Tim Monev terdapat kolom nomor, tanggal, tujuan kunjungan, nomor IKUnya.
Sedangkan untuk identifikasi hal-hal atau variabel-variabel yang akan dimonitor juga dapat ditemukan dalam program kerja monev dan jadwal monitoring dan Implementasi Renstra. Berikut adalah contoh program monev yang ditemukan dari hasil studi dokumentasi.
87
Tabel 4.2: Program Monev Tahun Pelajaran 2019/2020
NO WAKTU KETERANGAN
1 Jul-19
- insiatif strategis - penetapan target - penetapan alokasi anggaran - Pelaksanaan IKU 3.j.1
2 Aug-19
- Pelaksanaan IKU 3.j.1
3 Sep-19
- Perencanaan IKU 5.a.1 - Pelaksanaan IKU 5.a.1 - Pelaporan IKU 5.a.1 - Pelaksanaan IKU 3.d.1 - Pelaksanaan IKU 3.j.1
4 Oct-19 laporan triwulan 1 - Pelaksanaan IKU 1.c.1
- Pelaksanaan IKU 1.c.3 - Pelaksanaan IKU 3.d.1 - Pelaksanaan IKU 3.j.1 - Pelaksanaan IKU 5.a.1
5 Nov-19
- Pelaksanaan IKU 1.a.1 - Pelaksanaan IKU 1.b.1
- Pelaksanaan IKU 3.d.1 - Pelaksanaan IKU 3.j.1 - Pelaksanaan IKU 5.a.1
6 Dec-19
- Pelaporan Renstra - Pelaksanaan IKU 3.j.1 - Pelaksanaan IKU 3.l.1 - Pelaksanaan IKU 5.a.1 - Pelaporan IKU 5.a.1
PROGRAM KERJA MONEV
HAL YANG DIMONITOR Kesesuaian Cascading Renstra
Konsolidasi renstra dalam RAK dan RAO
Monitoring Kegiatan Monitoring Kegiatan Monitoring Kegiatan Monitoring Kegiatan Monitoring Kegiatan TAHUN PELAJARAN 2019/2020
88
Tabel 4.2, lanjutan
Sumber: Dokumen Staf Monev
Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut jelas bahwa program monev dibuat berdasarkan bulan dalam satu tahun pelajaran dari bulan Juli 2019 s.d. Juni 2020. Semua kegiatan monitoring fokus kepada IKU yang diimplementasikan.
89
Setelah program tersusun dalam tabel tersebut, maka akan disusun program monev dalam bentuk tabel matriks berdasarkan bulan. Jadwal monitoring yang pernah dibuat Staf Monev terdiri atas 4 (empat) kolom yaitu nomor, tanggal, tujuan, IKU, dan deskripsi. Berikut adalah contoh Jadwal Monitoring Implementasi Renstra 2018/2019.
Tabel 4.3: Jadwal Monitoring 2019/2020
Sumber: Dokumen Staf Monev
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas nampak jelas jadwal monitoring dan IKU yang akan dimonitor serta hal-hal yang akan dimonitor. Sebagai contoh nomor 2, pada hari Kamis, 10 Januari 2021 kunjungan ke Kompleks Strada Bhayangkara. IKU yang akan dimonitor adalah IKU 3.k.1. yaitu “Jumlah sekolah yang sarana dan prasarananya
90
meningkat sesuai standar” dan IKU 5.a.1. yaitu “Rasio jumlah pendaftar dan daya tampung”. Hal yang akan dimonitor adalah terkait realisasi anggaran dan kegiatan Renstra.
Berdasarkan hasil wawancara dengan KBS diperoleh keterangan bahwa untuk variabel yang akan dimonitor serta indikator-indikator yang akan digunakan dalam monitoring dan evaluasi sudah disiapkan dari Strada Pusat. Staf Monev tinggal menyesuaikan dengan IKU yang akan dimonitor. KBS memberikan contoh misalnya IKU tentang PMB maka indikator yang akan dimonitor adalah jadwal pelaksanaannya, bentuk promosinya, kepanitiaan, jumlah pendaftar, jumlah peserta wawancara, dan tidak tertutup kemungkinan terkait dengan pembiayaan.
Temuan penting lainnya diperoleh dari wawancara dengan narasumber PS. PS saat ini melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi sejak Staf Monev ditiadakan. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa PS tidak membuat program monev dan jadwal monev. Semua tergantung dari kebutuhan Kantor Strada Pusat. Sehingga indikator-indikator yang digunakan dalam monev mengikuti format dari Kantor Strada Pusat.
91
Untuk lebih mendalami mengapa PS tidak membuat program dan jadwal monev, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana proses peralihan tanggung jawab pelaksanaan monev dari Staf Monev ke Pengawas Sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan PS diperoleh keterangan bahwa saat itu para pengawas sekolah dikumpulkan di Kantor Strada Pusat untuk mendapatkan informasi dari Wakil Direktur Personalia tentang pengalihan tugas monitoring dan evaluasi dari Staf Monev ke bagian pendidikan. Namun saat itu terus terang pengawas sekolah masih bingung apa yang seharusnya dilakukan terkait monitoring dan evaluasi. Diakui oleh PS bahwa dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi tidak memiliki tupoksi yang jelas dan hanya melaksanakan tugas dari Kantor Strada Pusat.
4.3.3.2. Pelaksanaan Monitoring Evaluasi
Dalam tahap pelaksanaan ini didasarkan pada tupoksi Staf Monev terkait dengan monitoring dokumen dan monitoring fisik ke sekolah.
Untuk proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini peneliti menanyakan kepada seluruh narasumber yang berjumlah 8 (delapan). Pertama adalah terkait monitoring
92
fisik ke sekolah, berdasarkan hasil wawancara dengan KS 1, KS 2, KS 3, dan KS 4 diperoleh keterangan bahwa Staf Monev pernah berkunjung ke sekolah baik Staf Monev yang pertama maupun yang kedua. Bahkan KS 2 memberikan keterangan lebih detail tentang kunjungan Staf Monev, yaitu Staf Monev pertama dua kali di tahun pelajaran 2017/2018 dan dua kali di tahun pelajaran 2018/2019 dan Staf Monev kedua satu kali di tahun pelajaran 2019/2020. Selain KS 2, narasumber KS 4 juga bisa memberikan keterangan secara rinci mengenai frekuensi kunjungan Staf Monev. Staf Monev pertama sebanyak dua kali di tahun pelajaran 2017/2018 yaitu di tanggal 3 Februari 2018 dan 25 April 2018 dan satu kali di tahun pelajaran 2018/2019 tepatnya pada tanggal 6 Mei 2019, sedangkan Staf Monev kedua baru satu kali kunjungan di tahun pelajaran 2019/2020 yaitu di tanggal 30 Oktober 2019.
Setelah mendapatkan jawaban mengenai jumlah kunjungan ke sekolah, maka berikutnya adalah tentang kegiatan yang dilakukan Staf Monev atau pengawas sekolah saat melakukan monitoring dan evaluasi di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan keempat narasumber yaitu kepala sekolah diperoleh jawaban yang hampir sama. Keempat narasumber menjawab bahwa yang dilakukan saat
93
kunjungan adalah observasi dan wawancara dengan kepala sekolah terkait IKU yang diimplementasikan di sekolah. KS 1 menyampaikan bahwa yang dilakukan Staf Monev di sekolah saat kunjungan adalah wawancara tentang program-program kegiatan di sekolah yang ada dalam Renstra. “…yang dilakukan tim monev adalah mengingatkan
program-program kegiatan unit yang ada di dalam Renstra, keterlaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran, ketercapaian target, dialog mencari solusi jika ada masalah terkait pencapaian kegiatan, dan memberikan rekomendasi…”
Sesuai dengan jawaban KS 1, narasumber KS 2 juga menyampaikan hal yang sama tentang kegiatan yang dilakukan Staf Monev, yaitu observasi dan wawancara tentang Implementasi Renstra.
“… yang dilakukan saat berkunjung adalah berkeliling dan nanya-nanya apa saja terkait sarana yang ada di sekolah dan tentang Renstra adalah apakah anggaran sudah digunakan serta kegiatannya...”
Berdasarkan jawaban dari KS 3 juga menyatakan hal yang tidak jauh berbeda terkait kegiatan yang dilakukan Staf Monev saat kunjungan yaitu observasi dan wawancara mengenai Renstra.
“Kedatangannya menanyakan tentang sarpras dan
penggunaan uang Renstra. Selain itu juga menanyakan tentang jumlah siswa terkait IKU 5.a.1 dan memberikan masukan cara mencapai target siswa.”
Sedangkan menurut jawaban dari KS 4 juga menyatakan hal yang sama.
94
“Yang dilakukan tanya jawab tentang PMB yaitu target
murid tahun 2019/2020 kemudian hanya memberikan saran dan rekomendasi untuk dapat mencapai target murid baru”
Berdasarkan hasil wawancara dengan PS, KBS, dan KBP selaku pelaksana monitoring dan evaluasi juga menyatakan hal yang sama. Hal yang dilakukan saat melakukan kunjungan ke sekolah adalah observasi, wawancara, dan melihat dokumen yang ada di sekolah terkait Implementasi Renstra. Temuan menarik didapatkan dari narasumber KBS yaitu strategi yang digunakan pada saat pertama melakukan kunjungan yaitu dengan melakukan kunjungan terlebih dahulu kepada para kepala cabang sebelum melakukan kunjungan ke sekolah.
“…kalau saya tidak permisi dulu kok kayaknya kurang pas kalau tiba-tiba saya langsung ke sekolah…”
Namun keterangan penting juga didapatkan dari narasumber PS yang menyatakan bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama ini masih kurang maksimal dan hanya memenuhi permintaan data terkait pencapaian IKU Renstra.
“… saya akui kurang maksimal karena pekerjaan utama
sebagai pengawas sudah banyak, sementara monev itu juga butuh waktu yang panjang kalau kita mau monev yang maksimal. Sehingga bisa saya katakan bahwa pelaksanaan monev Renstra selama ini kurang maksimal saya lakukan sebagai pengawas. Selama ini pengawas hanya diminta laporan data dari unit terkait pencapaian IKU Renstra dan saya hanya sekedar melaksanakan saja apa yang diminta Strada Pusat.”
95
Temuan ini yang menjadi penting bagi peneliti bahwa selama ini ada perbedaan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketika dilakukan oleh Staf Monev dan ketika dilakukan oleh Pengawas Sekolah. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketika dilakukan oleh Staf Monev benar-benar terjadwal dengan baik dan terprogram, sedangkan ketika dilakukan oleh pengawas sekolah dilaksanakan hanya sesuai kebutuhan akan data pencapaian IKU Renstra saja.
Bahkan narasumber KBP yang selalu berkoordinasi dengan PS dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi juga mengakui bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketika dilaksanakan oleh Staf Monev lebih teratur dan tertata karena memiliki tupoksi yang jelas dan dipertegas dengan struktur organisasi terkait garis koordinasinya.
Narasumber WDP semakin mempertegas dengan memberikan pernyataan bahwa kinerja Staf Monev dari awal dibentuk sampai ditiadakan sudah bekerja dengan baik terutama Staf Monev yang pertama. Staf Monev yang kedua belum selesai melaksanakan tugasnya namun sudah dimutasikan ke bagian yang lain. Staf Monev kedua hanya sekitar 5 (lima) bulan melaksanakan tugasnya.
“… tim monev yang pertama itu bekerja dengan baik. Itu dokumen-dokumen jejak-jejaknya sampai sekarang masih ada ya nanti bisa dicek entah itu yang model dari jadwal monevnya, apakah itu yang laporannya berkala yang
kecil-96
kecil tadi ataupun yang itu laporannya model per semester atau yang per tahun itu komplit…”
Selain itu berdasarkan dokumen yang didapatkan dari sekolah juga bisa membuktikan bahwa Staf Monev pernah melakukan kunjungan fisik ke sekolah. Dokumen yang ada di sekolah berupa lembar monitoring dan berita acara pelaksanaan monitoring.
Berikutnya adalah terkait dengan tujuan monitoring dan evaluasi. Pertanyaan ini ketika wawancara pribadi ditujukan kepada 3 (tiga) narasumber yaitu PS, KBS, dan KBP. Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga narasumber tersebut mereka secara tegas menyatakan bahwa monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada memiliki tujuan yang jelas berdasarkan beberapa indikator yang ditanyakan peneliti yaitu: (1) Data dan informasi yang diperlukan, (2) Hasil monitoring mampu memberikan masukan tentang Implementasi Renstra, (3) Pelaksanaan monitoring mampu memberikan gambaran ketercapaian Implementasi Renstra, (4) Monitoring mampu memberikan informasi tentang cara yang tepat dalam Implementasi Renstra, (5) Monitoring mampu mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan dalam Implementasi Renstra, (6) Monitoring mampu memberikan umpan balik
97
sistem pelaksanaan Implementasi Renstra, dan (7) Monitoring mampu menemukan fakta dan nilai.
Sebagai tambahan keterangan berdasarkan hasil wawancara dengan KBS, KBP, dan PS terkait indikator-indikator tujuan monitoring dan evaluasi. Berkaitan dengan data atau informasi yang diperlukan, narasumber KBS memberikan jawaban yaitu perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, kepanitiaan, dan pembiayaan. Monitoring juga mampu menemukan kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan dalam Implementasi Renstra. Berdasarkan jawaban dari KBS dengan memberikan contoh yang terjadi di sekolah yaitu mengenai PMB. Berdasarkan hasil temuan di sekolah terkadang dalam melakukan kegiatan promosi masih sendiri-sendiri padahal bisa dilakukan dalam satu kompleks secara bersama sehingga promosi lebih efektif. Narasumber PS juga memberikan contoh berkaitan dengan IKU 4.c.1 yaitu terlaksananya program arsip vital. Sebagai contoh adalah penulisan buku induk, dimana berdasarkan hasil temuan di sekolah terkadang ada sekolah yang belum lengkap mengisi atau terjadi kesalahan. PS kemudian memberikan saran agar lebih hati-hati dan dalam mengisi buku induk tidak boleh terjadi kesalahan. Kesulitan lain yang ditemukan berkaitan dengan buku induk adalah
98
selama ini di sekolah tidak ada orang yang diberikan tanggung jawab khusus untuk menulis buku induk, maka PS memberikan rekomendasi agar menjadi tanggung jawab wali kelas atau jika sekolah memiliki dana lebih bisa menyewa orang untuk khusus menulis buku induk.
Indikator-indikator tujuan monitoring dan evaluasi juga sesuai dengan tujuan monitoring dan evaluasi yang terdapat dalam buku 3. Beberapa indikator memiliki kesamaan antara lain memberikan gambaran ketercapaian Implementasi Renstra. Ini sama dengan tujuan evaluasi yang terdapat di buku 3. Mampu menemukan informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan dalam Implementasi Renstra, ini sama dengan tujuan monitoring di buku 3.
Selain memiliki tujuan yang jelas, dalam wawancara pribadi juga ditanyakan terkait prinsip-prinsip monitoring dan prinsip-prinsip evaluasi kepada ketiga narasumber tersebut. Berdasarkan dari hasil wawancara, ketiga narasumber menyatakan dengan tegas bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada telah sesuai dengan prinsip-prinsip monitoring dan prinsip-prinsip evaluasi yang terdapat dalam Kajian Teori di BAB II.
Dalam FGD pertanyaan mengenai tujuan monitoring dan evaluasi ditujukan kepada para kepala sekolah.
99
Berdasarkan jawaban ketiga kepala sekolah yang hadir mereka menyatakan dengan tegas bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada memiliki tujuan yang jelas. KS 2 menambahkan keterangan bahwa tujuan sangat jelas disesuaikan dengan cascading dan IKU yang sangat terukur.
Selain dengan wawancara dan FGD, untuk memastikan bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tupoksi, maka peneliti juga melakukan studi dokumen yang pernah dibuat oleh Staf Monev. Berdasarkan hasil studi dokumen didapatkan fakta bahwa benar pelaksanaan monitoring dan evaluasi telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan disertai dengan bukti lembar monitoring. Berikut contoh beberapa bukti kunjungan Staf Monev di sekolah.
Gambar 4.3: Buku Tamu Kunjungan Staf Monev Gambar 4.3 menunjukan kunjungan Staf Monev ke sekolah narasumber KS 2 yang dilakukan pada hari Rabu, 31 Juli 2019 pada pukul 12.15 WIB. Kegiatan yang dilakukan
100
adalah monitoring dan perkenalan karena merupakan kunjungan pertama ke sekolah tersebut.
Gambar 4.4: Buku Tamu Kunjungan Staf Monev Gambar 4.4 menunjukan kunjungan Staf Monev ke sekolah narasumber KS 4 yang dilakukan oleh Staf Monev pertama di tahun pelajaran 2018/2019 pada hari Senin, 6 Mei 2019 dan kunjungan oleh Staf Monev kedua di tahun pelajaran 2019/2020 pada hari Rabu, 30 Oktober 2019 pada pukul 11.30 WIB.
101
Tabel 4.4: Berita Acara Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Renstra 2016/2017
Tabel 4.4 menunjukkan hasil kunjungan Tim Monev ke SMP Strada 3 pada hari Senin, 22 Mei 2017. Dalam berita acara tersebut terdapat dua pihak yang bertanda tangan yaitu Staf Monev dan Kepala SMP Strada 3. Terdapat juga deskripsi temuan oleh Tim Monev dan penjelasan dari pihak sekolah. Di bagian akhir juga terdapat catatan rekomendasi untuk segera ditindaklanjuti oleh sekolah.
102
Dalam FGD peneliti ingin mengetahui harapan dari sekolah terhadap Tim Monev saat melakukan kunjungan ke sekolah. KS 1 mengharapkan Tim Monev yang hadir ke sekolah mampu memberikan solusi dan mendampingi sekolah dalam Implementasi Renstra. Selain itu harapannya Tim Monev bisa melibatkan pihak-pihak lain misalnya Staf Pemasaran dari cabang untuk mencari solusi bersama terkait IKU yang berhubungan dengan penerimaan murid baru. KS 2 mengharapkan saat kunjungan ke sekolah bisa bergabung dengan bapak dan ibu guru yang lain agar diskusi dan rekomendasi bisa langsung tersampaikan. KS 4 mengharapkan Tim Monev mampu memberikan solusi terhadap kesulitan yang dihadapi sekolah dalam mengImplementasikan Renstra.
Selain ketiga narasumber, ternyata KBS dan KBP juga memberikan harapannya terhadap Tim Monev saat kunjungan ke sekolah. KBS yang telah mempunyai pengalaman dalam melakukan kunjungan ke sekolah mengharapkan nantinya frekuensi kunjungan ke sekolah bisa lebih ditingkatkan dan lebih sering. Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan berkolaborasi dengan pengawas sekolah di cabang. Sedangkan narasumber KBP berharap bahwa Tim Monev bisa memastikan pencapaian target
103
kinerja sesuai dengan pada saat perencanaan yang dibuat di awal tahun.
Selain harapan pada saat kunjungan, dalam FGD juga ditanyakan banyaknya kunjungan Tim Monev ke sekolah yang ideal menurut narasumber. Berdasarkan jawaban dari 6 (enam) narasumber sebagian besar memberikan jawaban sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun. Salah satu narasumber KBP memberikan jawaban sedikit berbeda yaitu 6 bulan sekali atau 2 (dua) kali dalam satu tahun.
4.3.3.3. Pelaporan
Laporan merupakan dasar penentuan kinerja sebuah program dalam hal kontribusinya terhadap dampak melalui hasil kegiatan. Laporan harus mampu memberikan informasi mutakhir yang akurat, mengidentifikasi kendala utama, dan mengusulkan arah ke masa depan. Menurut Nanang Fattah (1996) laporan monitoring dan evaluasi disarankan mencakup hal-hal berikut: (1) penetapan standar, (2) pengukuran prestasi atau hasil kerja, (3) penilaian apakah prestasi memenuhi standar, dan (4) tindak lanjut hasil penilaian. Berdasarkan buku 2 BAB VII tentang Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Renstra/Renop pada point 5.g. menyatakan bahwa Tim Monev dan Auditor melaporkan
104
seluruh kegiatan aktivitas setiap koordinator dua (2) kali setahun bulan Oktober dan April serta merekomendasikan keberlanjutan aktivitas kepada Direktur.
Berdasarkan hasil wawancara dengan empat narasumber yaitu PS, KBS, KBP, dan WDP diperoleh keterangan mengenai laporan monitoring dan evaluasi. Menurut jawaban dari PS selama ini laporan mengikuti format yang dibuat bagian pendidikan dan di dalamnya memuat tingkat pencapaian IKU Renstra. Hal ini sesuai dengan format laporan yang dibuat oleh KBP, karena sejak