EFEKTIVITAS MONITORING DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI RENSTRA
PERKUMPULAN STRADA TAHUN 2016 – 2024
TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh
Heribertus Erwin Dwi Prasanto
192222121
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2021
ii
EFEKTIVITAS MONITORING DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI RENSTRA
PERKUMPULAN STRADA TAHUN 2016 – 2024
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh
Heribertus Erwin Dwi Prasanto
192222121
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2021
iii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
TESIS
EFEKTIVITAS MONITORING DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI RENSTRA
PERKUMPULAN STRADA TAHUN 2016 – 2024
Diajukan oleh
Heribertus Erwin Dwi Prasanto 192222121
Telah disetujui oleh dosen pembimbing
Dosen Pembimbing
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
EFEKTIVITAS MONITORING DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI RENSTRA
PERKUMPULAN STRADA TAHUN 2016 – 2024
Oleh:
Heribertus Erwin Dwi Prasanto 192222121
Tesis ini telah dipertahankan pada tanggal 15 Juli 2021 di depan Dewan Penguji yang terdiri dari:
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. Penguji Ahli I
Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si. Penguji Ahli II
Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. Pembimbing/Ketua Tim Penguji
Telah diperbaiki dan disetujui untuk diterima
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Yogyakarta, 22 Juli 2021
Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma
Ketua Program Studi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Heribertus Erwin Dwi Prasanto
Nomor Mahasiswa : 192222121
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Efektivitas Monitoring dan Evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan, gambar atau image yang ada dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine), misalnya google.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 6 Juli 2021
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan pendampingan-Nya Tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tesis yang berjudul “Efektivitas Monitoring dan Evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024” ditulis untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Magister Manajemen di Universitas Sanata Dharma.
Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tahap penyelesaian Tesis ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D., Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph. D., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A., Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma, Dosen Pembimbing, dan Ketua Tim Penguji.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., Penguji Ahli I.
5. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., Penguji Ahli II.
6. Bapak Aloysius Triwanggono, M.S., Dosen pembahas proposal Tesis dan kolokium.
7. Seluruh dosen dan staf Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. 8. Romo Odemus Bei Witono, SJ, Direktur Perkumpulan Strada.
viii
9. Bapak Robertus Tujo, S, Pd., M.Ed., Wakil Direktur Pendidikan Perkumpulan Strada.
10. Bapak Stevanus Surana, S. Pd., M.M., Wakil Direktur Personalia Perkumpulan Strada.
11. Ibu Theresia Sri Sulandari, S. Pd., M.M., Wakil Direktur Keuangan dan Sarana Prasarana Perkumpulan Strada.
12. Bapak Drs. Matias, Kepala Cabang Strada Tangerang.
13. Bapak Yohanes Leonardus Sujito, S.Pd., Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Perkumpulan Strada.
14. Ibu Maria Imaculata Rini Agustin, S. Pd., M.Pd., Kepala Bagian Pendidikan Jenjang SMP/SMA/SMK Perkumpulan Strada.
15. Bapak Antonius Sugiyanto, S. Pd., Kepala Bagian Personalia Perkumpulan Strada.
16. Ibu C. Heri Dwi Suwartini, S. Pd., Pengawas Sekolah Jenjang SMP/SMK Cabang Jakarta Utara Timur.
17. Ibu Veronika Yuli Budiasri, S. Pd., Kepala SMP Strada Santa Maria II. 18. Ibu D.S. Heni Darwati, S. Pd., Kepala SMP Strada Pelita II.
19. Bapak FX. Ramlan Kusuma Atmaja, S. Pd., Kepala SMP Strada Kampung Sawah.
20. Ibu Feronika Leli Retnawati, S. Pd., Kepala SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius II.
21. Teman-teman kuliah School Management Program di Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma atas semangat, kerjasama, dan dukungannya.
ix
22. Istri dan anak-anak tercinta atas dukungan dan doanya.
23. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas bantuannya demi kelancaran penyelesaian Tesis ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat yang melimpah kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa Tesis ini jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang berguna untuk perbaikan sangat diharapkan dari penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat berguna dan memberi manfaat untuk meningkatkan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra di Perkumpulan Strada.
Yogyakarta, 6 Juli 2021
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN... iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv ABSTRAK ... xvi ABSTRACT ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 7 1.3. Tujuan Penelitian ... 8 1.4. Manfaat Penelitian ... 9
1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORI ... 11
2.1. Pengantar ... 11
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ... 13
2.3. Konsep Monitoring ... 15 2.3.1. Pengertian Monitoring ... 15 2.3.2. Tujuan Monitoring ... 17 2.3.3. Fungsi Monitoring ... 18 2.3.4. Prinsip Monitoring ... 19 2.4. Konsep Evaluasi ... 20 2.4.1. Pengertian Evaluasi ... 20 2.4.2. Tujuan Evaluasi ... 21
xi
2.4.3. Fungsi Evaluasi ... 22
2.4.4. Prinsip Evaluasi ... 22
2.5. Prosedur Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ... 23
2.6. Konsep Efektivitas... 24
2.6.1. Pengertian Efektivitas ... 24
2.6.2. Ukuran Efektivitas ... 26
2.7. Monitoring dan Evaluasi di Perkumpulan Strada ... 28
BAB III METODE PENELITIAN... 31
3.1. Pengantar ... 31
3.2. Paradigma Penelitian ... 31
3.3. Metode dan Strategi Penelitian ... 32
3.4. Data... 33
3.4.1. Data Penelitian ... 33
3.4.2. Metode Pengumpulan Data ... 38
3.4.3. Metode Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1. Pengantar ... 47
4.2. Objek Penelitian ... 48
4.2.1. Sejarah Perkumpulan Strada ... 48
4.2.2. Profil Perkumpulan Strada ... 53
4.2.3. Struktur Organisasi Perkumpulan Strada ... 54
4.2.4. Visi, Misi, dan Nilai Dasar Perkumpulan Strada ... 55
4.2.5. Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 ... 60
4.3. Deskripsi Data ... 71
4.3.1. Pentingnya Monitoring dan Evaluasi ... 73
4.3.2. Monitoring dan Evaluasi ... 82
4.3.3. Prosedur Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ... 84
4.3.4. Alat Monitoring dan Evaluasi ... 112
4.4. Pembahasan ... 119
4.4.1. Efektivitas Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ... 119
4.4.2. Efektivitas Alat Monitoring dan Evaluasi ... 144
xii
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 159
5.1. Simpulan ... 159
5.2. Keterbatasan ... 161
5.3. Saran ... 161
DAFTAR PUSTAKA ... 165
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Penyesuaian dan Penyelarasan Renstra Perkumpulan Strada ... 61
Tabel 4.2. Program Monitoring Tahun Pelajaran 2019/2020 ... 87
Tabel 4.3. Jadwal Monitoring 2019/2020 ... 89
Tabel 4.4. Berita Acara Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Renstra 2016/2017 ...101
Tabel 4.5. Implementasi Renstra Tahun Pelajaran 2017/2018 ...107
Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Monitoring Implementasi Renstra Tahun Pelajaran 2017/2018...108
Tabel 4.7. Evaluasi Kinerja Renstra Tahun Pelajaran 2017/2018 ...109
Tabel 4.8. Kategori Capaian Kinerja ...110
Tabel 4.9. Capaian Kinerja Renstra Perkumpulan Strada ...110
Tabel 4.10. Form 01 ...114
Tabel 4.11. Form 02 ...114
Tabel 4.12. Form 03 ...117
Tabel 4.13. Form 04 ...117
Tabel 4.14. Program Kerja Monev Tahun Pelajaran 2019/2020 ...134
Tabel 4.15. Serah Terima Barang Inventaris ...136
Tabel 4.16. Contoh Rangkuman Hasil Monitoring Implementasi Renstra ...143
Tabel 4.17. Lembar Monitoring Pelaksanaan Renstra di SMP Strada 1 ...146
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perkumpulan Strada ... 54
Gambar 4.2. Siklus Monev... 78
Gambar 4.3. Buku Tamu Kunjungan Staf Monev ... 99
Gambar 4.4. Buku Tamu Kunjungan Staf Monev ...100
Gambar 4.5. Bagan Alur Implementasi, Monitoring dan Pelaporan Program Kegiatan ...126
Gambar 4.6. Lembar Monitoring Pelaksanaan Renstra di SMP Strada 2 ...148
Gambar 4.7. Lembar Monitoring Pelaksanaan Renstra di SMP Strada 3 ...149
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Wawancara dengan Kepala SMP Strada 1 ...169
Lampiran 2. Wawancara dengan Kepala SMP Strada 2 ...174
Lampiran 3. Wawancara dengan Kepala SMP Strada 3 ...180
Lampiran 4. Wawancara dengan Kepala SMP Strada 4 ...185
Lampiran 5. Wawancara dengan Pengawas Sekolah Jenjang SMP/SMK Cabang Jakarta Utara Timur ...190
Lampiran 6. Wawancara dengan Kabag Sarana dan Prasarana ...203
Lampiran 7. Wawancara dengan Kabag Pendidikan Jenjang SMP/SMA/SMK ...216
Lampiran 8. Wawancara dengan Wakil Direktur Pendidikan ...233
xvi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Implementasi Renstra; (2) Menganalisis efektivitas alat yang digunakan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Implementasi Renstra; (3) Mereview pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra di Perkumpulan Strada. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Objek penelitiannya adalah Perkumpulan Strada. Pemilihan narasumber menggunakan metode purposive sampling yaitu pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada. Narasumber penelitian ini adalah Wakil Direktur Pendidikan, Tiga (3) Kepala Bagian, Pengawas Sekolah, dan empat (4) Kepala Sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan FGD. Analisis data menggunakan teori menurut Moleong yang terdiri dari tiga tahap yaitu pemrosesan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data, dan penafsiran data. Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada telah efektif pada saat dilaksanakan oleh Tim Monev; (2) Alat monitoring dan evaluasi yang digunakan saat ini efektif dalam menggali data dari sekolah; (3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang efektif harus memenuhi tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Secara umum pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada telah memenuhi tiga tahap tersebut ketika dilaksanakan oleh Tim Monev.
xvii
ABSTRACT
This study aims to: (1) Analyze the effectiveness of the implementation of monitoring and evaluation of Strategic Plan Implementation activities; (2) Analyzing the effectiveness of the tools used in the monitoring and evaluation of Strategic Plan Implementation activities; (3) Reviewing the implementation of monitoring and evaluation of Strategic Plan Implementation at the Strada Association. The research method used is qualitative research. The object of the research is the Strada Association. The selection of sources using purposive sampling method, namely the parties who are directly related to the implementation of monitoring and evaluation at the Strada Association. The resource persons for this research were the Deputy Director of Education, Three (3) Heads of Sections, School Supervisors, and four (4) Principals. Data collection methods used in-depth interviews, documentation studies, and FGDs. Data analysis uses theory according to Moleong which consists of three stages, namely unit processing, categorization including checking the validity of the data, and interpreting the data. The results of the study prove that (1) the implementation of monitoring and evaluation at the Strada Association has been effective when carried out by the Monev Team; (2) The monitoring and evaluation tools currently used are effective in extracting data from schools; (3) The implementation of effective monitoring and evaluation must fulfill three stages, namely planning, implementation, and reporting. In general, the implementation of monitoring and evaluation of the Strategic Plan of the Strada Association has fulfilled these three stages when carried out by the Monitoring and Evaluation Team.
Keywords: Monitoring and Evaluation, Strategic Plan Implementation,
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyusunan visi dan misi merupakan langkah awal dalam mewujudkan tujuan lembaga atau sekolah. Perkumpulan Strada sebagai Lembaga Pendidikan Katolik milik Keuskupan Agung Jakarta memiliki visi dan misi untuk menentukan arah dan tujuan lembaga untuk periode tahun 2016 s.d. 2024. Visi dan misi Perkumpulan Strada saat ini disusun untuk kurun waktu 8 tahun dan akan berakhir di tahun 2024 bertepatan dengan 100 tahun Perkumpulan Strada. Visi dan misi Perkumpulan Strada ini telah ditandatangani dan ditetapkan oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta pada tanggal 10 Juni 2016.
Visi dari organisasi harus mampu menjawab pertanyaan dasar ingin menjadi apa sebuah organisasi dan visi yang jelas akan memberikan landasan untuk mengembangkan misi yang komprehensif (David & Forest R. David, 2017: 158). Dengan kata lain pernyataan visi harus dirumuskan dengan baik agar mampu menjadi kompas yang mengikat dan mempersatukan semua unsur dalam unit kerja sebagai komunitas yang mencerdaskan. Visi juga bisa menjadi wahana komunikasi untuk berinteraksi dalam tata pelayanan pendidikan. Visi Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 adalah “Komunitas
pendidikan yang unggul, peduli, dan berjiwa melayani”. Berdasarkan visi
2
Strada sebagai komunitas pendidikan yang unggul, peduli, dan berjiwa melayani.
Visi yang telah disusun agar lebih konkrit dan pragmatis maka akan diterjemahkan ke dalam misi. Menurut Garcia (dalam Andrade & Lundberg, 2016:12) Misi dapat memandu organisasi dan institusi menuju praktik transformatif yang dapat mendorong siswa, publik, dan pemangku kepentingan serta mampu memenuhi kebutuhan mereka. Misi adalah alasan keberadaan sebuah organisasi atau lembaga dan harus mampu menjawab pertanyaan penting apa bisnis yang dijalankan sehingga misi yang jelas akan efektif dalam menentukan tujuan dan merumuskan strategi (David & Forest R. David, 2017: 160). Misi Perkumpulan Strada ada 3 (tiga) yaitu: (1) Menyelenggarakan pendidikan yang unggul bagi kaum muda agar berkembang menjadi pribadi yang cerdas, peduli, dan berkarakter; (2) Meningkatkan kepedulian terhadap sesama, menghargai keberagaman, dan berjuang demi terpeliharanya lingkungan hidup; (3) Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Dari ketiga misi Perkumpulan Strada tersebut sangat jelas bahwa bisnis yang dijalankan adalah pelayanan pendidikan untuk kaum muda. Misi tersebut juga jelas memberikan panduan bagi seluruh warga Strada untuk peduli dan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
Nilai-nilai dasar adalah keyakinan atau cita-cita lembaga dan merupakan fondasi di mana lembaga tersebut bertanggung jawab. Nilai-nilai dasar memandu kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari dan perencanaan jangka panjang termasuk pembuatan kebijakan (Andrade & Lundberg, 2016:
3
12). Perkumpulan Strada memilih 5 (lima) nilai dasar yang melandasi dalam mewujudkan visi dan misi. Lima nilai dasar tersebut adalah pelayanan, kejujuran, disiplin, kepedulian, dan keunggulan. Kelima nilai dasar ini diharapkan mampu terwujud dalam perilaku dan membimbing seluruh warga Perkumpulan Strada dalam mewujudkan visi dan misi.
Selain lima nilai dasar tersebut untuk mewujudkan visi dan misi Perkumpulan Strada juga telah menyusun buku Implementasi Rencana Strategis Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024. Buku ini juga telah disahkan oleh Direktur Perkumpulan Strada pada tanggal 1 Oktober 2016. Struktur isi Rencana Strategis (Renstra) ini menjelaskan sistematika Panduan Implementasi Rencana Strategis Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 yang terdiri atas delapan bagian. Bagian pertama berisi pengantar, landasan, dan struktur isi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024. Bagian kedua berisi evaluasi kinerja Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2012 – 2016 yang menggambarkan pencapaian kinerja selama lima tahun. Bagian ketiga berisi analisis terhadap kondisi nyata yang berada pada lingkungan internal dan eksternal disertai dengan asumsi-asumsinya. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Bagian keempat berisi perumusan strategi, kebijakan, dan program yang disertai dengan indikator keberhasilan kebijakan dan program. Bagian kelima berisi tahapan-tahapan berupa peta jalan untuk memberikan arahan bagi pengembangan yang dijelaskan pada dokumen Renstra. Bagian keenam menggambarkan model koordinasi yang harus dilakukan dalam Implementasi setiap kebijakan dan program. Bagian ketujuh
4
berisi tentang mekanisme monitoring dan evaluasi yang memiliki peran untuk mengawal dan mengevaluasi Implementasi Renstra. Bagian kedelapan yang merupakan bagian terakhir dari buku ini adalah penutup.
Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 terdiri dari 41 (empat puluh satu) Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama adalah target-target yang telah ditetapkan Perkumpulan Strada dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. IKU Perkumpulan Strada terbagi ke dalam 5 (lima) kebijakan. Kebijakan pertama adalah peningkatan kualitas hasil akademik dan non-akademik yang terdiri dari 10 (sepuluh) IKU yang implementasinya dilakukan oleh unit pelaksana yaitu sekolah. Kebijakan kedua adalah peningkatan kualitas pembinaan subjek dampingan yang terdiri dari 2 (dua) IKU. Kebijakan ketiga adalah peningkatan mutu manajemen dan sumber daya yang terdiri dari 17 (tujuh belas) IKU. Kebijakan keempat adalah penataan kelembagaan yang terdiri dari 7 (tujuh) IKU. Ketiga kebijakan tersebut implementasinya dilakukan oleh untuk unit pelaksana yaitu pengurus dan direktorat. Sedangkan kebijakan kelima adalah peningkatan citra dan kemitraan yang terdiri dari 5 (lima) IKU yang implementasinya dilakukan oleh unit pelaksana yaitu sekolah.
Untuk dapat menilai keberhasilan implementasi pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan berdasarkan rencana strategis, maka sangat diperlukan adanya monitoring dan evaluasi. Terdapat perbedaan makna antara monitoring dan evaluasi meskipun terkadang kedua pengertian tersebut seringkali dipandang sebagai satu pengertian. Sebenarnya perbedaan
5
pengertian monitoring dan evaluasi terletak pada fokusnya. Menurut Markiewicz & Patrick (2015:11) Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi program yang terencana, berkelanjutan dan sistematis yang mampu memberikan indikasi kepada pihak manajemen dan pemangku kepentingan tentang sejauh mana kemajuan dalam implementasi, dan dalam kaitannya dengan kinerja program terhadap tujuan dan harapan yang ditetapkan. Fokus utama monitoring adalah melacak implementasi dan kemajuan program, termasuk kegiatan dan proses program, keluaran yang dihasilkan, dan hasil awal yang dicapai. Monitoring berfokus pada apa yang dilakukan dalam suatu program dan bagaimana program itu dilakukan, berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi tindakan korektif yang diperlukan. Indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan sering kali digunakan sebagai acuan penting untuk monitoring. Monitoring terutama digunakan untuk mendukung tujuan manajemen dan akuntabilitas. Sedangkan evaluasi merupakan proses untuk menentukan tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan.
Evaluasi adalah penelitian sistematis untuk melihat apakah suatu program dapat mencapai hasil dan dampak yang diinginkan (Singh, Chandurkar, & Dutt, 2017: 28). Orientasi utama dari evaluasi adalah pembentukan penilaian pada kinerja program. Analisis yang dilakukan sebagai bagian dari evaluasi didasarkan pada sintesis berbagai data, termasuk yang diperoleh melalui monitoring. Evaluasi berkaitan dengan identifikasi pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan dan isu-isu yang terkait
6
dengan program dan pelaksanaannya. Berdasarkan penilaian ini, evaluasi biasanya melibatkan pengambilan keputusan terkait program dan juga merumuskan kesimpulan dan rekomendasi untuk masa depan. Evaluasi bertujuan untuk menginformasikan pengembangan kebijakan dan program berdasarkan refleksi dan pembelajaran. Fungsi monitoring dan evaluasi memiliki berbagai bentuk dalam praktiknya dan diadaptasi untuk diterapkan pada berbagai konteks yang berbeda.
Strategi evaluasi diperlukan untuk semua ukuran dan jenis organisasi. Strategi evaluasi harus memulai pertanyaan manajerial tentang harapan dan asumsi, harus memicu tinjauan tujuan dan nilai, dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternatif dan merumuskan kriteria evaluasi (David & Forest R. David, 2017: 363). Hal penting lainnya dari strategi evaluasi adalah mengukur kinerja organisasi (David & Forest R. David, 2017: 366).
Kebijakan pelaksanaan monitoring dan evaluasi renstra tertuang di BAB VII Buku Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 yang tertulis bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi internal (monevin) dilaksanakan terpusat oleh Tim Monev. Pada awal terbentuknya visi dan misi sampai tahun 2019 Perkumpulan Strada memiliki Tim Monev yang bertugas mengawal Implementasi Renstra ini, namun Tim Monev ini hanya berumur kurang lebih tiga setengah tahun dan sampai sekarang posisi Tim Monev tersebut tidak ada. Ketika Tim Monev tersebut ditiadakan maka proses monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra dilakukan secara
7
terintegrasi dan langsung di bawah koordinasi bagian pendidikan. Sementara itu di setiap Cabang, kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh pengawas sekolah yang kemudian melaporkan hasil monev kepada kepala bagian pendidikan.
Berdasarkan pengamatan selama ini kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan meminta data dan hasil yang telah dicapai sekolah saja. Kegiatan monitoring dan evaluasi hanya dilaksanakan berdasarkan kebutuhan saja dan terkesan tidak diprogramkan. Melihat hal itu penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian sejauh mana efektivitas monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan sampai saat ini dalam membantu pencapaian visi dan misi Perkumpulan Strada.
Hal lain yang menarik adalah tentang perbedaan konsep pemahaman tentang monitoring dan evaluasi antara tim monev dan pengawas sekolah. Tim Monev lebih fokus dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra karena memang dipilih secara khusus, sedangkan pengawas mungkin hanya sekedar meminta data pencapaian renstra dari sekolah tanpa melakukan analisis dan memberikan rekomendasi. Hal ini disebabkan karena monitoring dan evaluasi kegiatan Implementasi Renstra bukan menjadi tugas pokok dari pengawas sekolah.
1.2. Rumusan Masalah
Keberadaan tim monitoring dan evaluasi memiliki peran yang sangat penting terutama dalam institusi pendidikan. Monitoring dan evaluasi dapat
8
memberikan catatan dan rekomendasi kepada pihak pemangku kepentingan tentang keberhasilan program dan implementasinya. Perkumpulan Strada yang saat ini memiliki 73 (tujuh puluh tiga) unit sekolah dan tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi akan sangat memerlukan monitoring dan evaluasi agar penyimpangan dan kendala dalam Implementasi Renstra dapat segera diketahui.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Sejauh mana efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024?
2. Sejauh mana efektivitas alat monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024?
1.3. Tujuan Penelitian
Dua hal penting dari monitoring dan evaluasi yaitu proses dan alat yang digunakan. Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut maka penelitian kali ini memiliki tiga tujuan yaitu: (1) Menganalisis efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra; (2) Menganalisis efektivitas alat yang digunakan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra; (3) Mereview pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra di Perkumpulan Strada.
9
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini berfokus pada proses monitoring dan evaluasi serta alat yang digunakan dalam monitoring dan evaluasi. Hasil dari penelitian ini tentu sangat bermanfaat terutama bagi Perkumpulan Strada yaitu: (1) Memberikan informasi dan masukan tentang hasil analisis pelaksanaan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra selama ini; (2) Memberikan rekomendasi tentang pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama ini; (3) Memberikan kontribusi yaitu model panduan monitoring dan evaluasi yang efektif untuk Implementasi Renstra.
1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian ini berfokus pada efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap Implementasi Renstra di Perkumpulan Strada khususnya untuk unit pelaksana di sekolah. Penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi sejak visi dan misi Perkumpulan Strada disahkan yaitu sejak tahun 2016.
Penelitian ini didasarkan pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada. Jika dimungkinkan termasuk pihak-pihak yang ikut serta dalam membuat Renstra di Perkumpulan Strada. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan analisis secara mendalam dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dimiliki Perkumpulan Strada.
10
Dokumen yang dimaksud dapat berupa berupa laporan hasil monitoring dan evaluasi, lembar berita acara monitoring dan evaluasi, dan dokumen pendukung lainnya yang pernah dibuat oleh Tim Monev Perkumpulan Strada selama kurang lebih tiga setengah tahun yaitu pada tahun 2016 sampai dengan akhir tahun 2019.
11
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Pengantar
Sebuah lembaga pendidikan dalam menjalankan prosesnya pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dalam menjalankan perannya, lembaga pendidikan harus dikelola dengan baik agar tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan optimal. Pengelolaan lembaga pendidikan yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat mengganggu fungsi dari lembaga tersebut. Visi dan misi merupakan elemen yang sangat penting dalam lembaga pendidikan. Visi dan misi disusun agar proses dalam lembaga pendidikan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh para pemangku kepentingan.
Tujuan sebuah lembaga pendidikan tertuang dalam visi dan misi lembaga. Visi lembaga pendidikan merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu (Calam & Qurniati, 2016: 53). Bagi sebuah organisasi atau lembaga, visi memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan arah kebijakan dan karakteristik organisasi atau lembaga tersebut (Calam & Qurniati, 2016: 54). Sebuah visi agar menjadi realistik, dapat dipercaya, dan meyakinkan maka harus disusun dalam pernyataan yang jelas dan memiliki daya tarik. Dalam menyusun visi dan misi lembaga perlu keterlibatan semua pemangku
12
kepentingan. Hal ini dimaksudkan agar visi dan misi yang tersusun merupakan wujud kesatuan ide dan cita-cita dari seluruh elemen dalam lembaga tersebut.
Visi yang telah tersusun kemudian diterjemahkan dalam misi yang sifatnya lebih pragmatis dan konkrit sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan program dan strategi kegiatan. Indikator keberhasilan sebuah lembaga pendidikan atau sekolah dalam menjalankan programnya dapat dilihat dari kesesuaian antara proses kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Kesesuaian ini dapat dilihat dari pencapaian tujuan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien, kemampuan dalam melakukan pengendalian melalui suatu mekanisme yang baik dan sistematis. Mekanisme pengendalian yang dimaksudkan adalah sebuah upaya sistematik yang merupakan bagian dari manajemen untuk memastikan bahwa tidak terjadi penyimpangan antara program yang sudah dibuat dengan implementasinya. Sistem yang dibuat diharapkan mampu membantu pihak-pihak pemangku kepentingan dalam melakukan pengawasan, namun di sisi lain pihak yang diawasi tidak merasa di bawah tekanan.
Proses monitoring terhadap pelaksanaan program kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi, fakta-fakta, dan data dalam upaya mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Monitoring sebaiknya dilakukan secara langsung dengan melihat proses yang terjadi didukung dengan dokumen dan informasi dari yang dimonitor. Hal ini dilakukan sebagai bentuk konfirmasi
13
dan validasi proses monitoring. Informasi, fakta-fakta, dan data yang telah diperoleh akan dianalisis untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan standar dan target yang telah ditentukan atau bahkan telah terjadi penyimpangan. Data tersebut juga dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan atau proyek yang telah dilakukan dan evaluasi terhadap program yang telah dirancang.
Dalam konteks lembaga pendidikan, monitoring dapat dilakukan oleh personil atau staf yang telah ditunjuk untuk melakukan monitoring ke sekolah-sekolah dalam lembaga tersebut. Monitoring yang dilakukan bisa berupa monitoring implementasi kegiatan yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut. Dalam konteks sekolah, kegiatan monitoring dapat dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dalam hal kegiatan administratif yang dilakukan guru dan proses pembelajarannya.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Widiasih dan Dr. Tri Sumiar, M.Pd. menyimpulkan bahwa proses monitoring dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Kegiatan monitoring dan evaluasi berdampak pada peningkatan kinerja peserta pelatihan. Hal ini menunjukkan pentingnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja peserta pelatihan. Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dapat digunakan untuk memvalidasi proses pelatihan dan mengontrol kegiatan.
14
Dalam konteks pendidikan, monitoring dan evaluasi dapat berguna untuk meningkatkan kinerja sekolah maupun individu yang ada di dalamnya. Monitoring dan evaluasi muncul sebagai bagian tak terpisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan karena monitoring dan evaluasi memastikan bahwa identifikasi dan intervensi dini terhadap masalah dengan kebijakan, program, dan proyek pendidikan dapat diketahui. Monitoring memastikan apa yang berhasil atau gagal sedangkan evaluasi memeriksa relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan kebijakan, rencana dan strategi pendidikan, proyek dan program pendidikan.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Jannatul Ferdaus menyimpulkan bahwa monitoring dan evaluasi dapat membantu semua program yang telah dibuat agar dapat mencapai tujuan. Hal ini juga menunjukkan pentingnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam sebuah lembaga termasuk lembaga pendidikan. Ketercapaian tujuan dari lembaga pendidikan dapat terlihat seberapa efektivitasnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Lembaga pendidikan pasti memiliki program atau rencana yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuannya.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Dwi Maulidin menyimpulkan bahwa monitoring dan evaluasi merupakan komponen perencanaan yang sangat penting yang merupakan alat untuk mengontrol kinerja perencanaan yang telah dilakukan. Monitoring dan evaluasi menjelaskan informasi yang relevan dari masa lalu, kegiatan atau aktivitas yang sedang dilakukan saat ini yang akan dijadikan dasar untuk penyusunan program di masa yang akan datang.
15
Efektivitas dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi mutlak diperlukan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan dan tujuan lembaga.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tentang monitoring dan evaluasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sangat penting sebuah organisasi memiliki divisi atau tim khusus yang bekerja untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini penting karena monitoring dan evaluasi dapat berperan dalam meningkatkan kinerja organisasi dan memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai. Namun dalam melakukan monitoring dan evaluasi diperlukan perencanaan yang baik yang menyangkut hal-hal yang akan menjadi fokus dalam monitoring dan evaluasi.
2.3. Konsep Monitoring
2.3.1. Pengertian Monitoring
Keberhasilan sebuah program agar dapat mencapai tujuan diperlukan dan dipengaruhi oleh perencanaan yang baik yang telah disusun sebelumnya. Faktor lain yang juga turut memengaruhi keberhasilan sebuah pelaksanaan program adalah berkaitan dengan fungsi pengawasan atau monitoring. Monitoring merupakan pengamatan yang dilakukan terhadap sesuatu hal yang telah terjadi atau dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Kegiatan monitoring dilakukan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan apakah sesuai dengan rencana yang telah
16
disusun. Monitoring juga dapat digunakan untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi jika terjadi penyalahgunaan sumber daya, dan mengupayakan agar tujuan dapat dicapai dengan optimal.
Sebelum seseorang melakukan monitoring terlebih dahulu diperlukan pemahaman, keterampilan, dan kompetensi dalam melaksanakan monitoring. Hal ini diperlukan kemampuan menyusun instrumen yaitu mulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data, hingga pada menginterpretasikan hasil analisis, dan menyusun kesimpulan dari hasil analisis. Hasil analisis menjadi informasi yang berharga bagi pengambil keputusan untuk perencanaan program di masa mendatang.
Menurut OECD (2011:7) monitoring adalah proses pengumpulan dan penafsiran informasi yang berkelanjutan dan bertujuan untuk memelihara data terbaru yang memungkinkan manajer dan pihak lain yang berkepentingan melacak kemajuan terhadap tujuan dan komitmen yang dinyatakan. Pengertian monitoring menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (dalam Soekartawi, 1995: 9) adalah sebuah alat untuk mengamati atau memberikan saran atau peringatan. Sedangkan menurut Suherman dkk. (dalam Daman, 2012: 3) monitoring adalah suatu kegiatan yang mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus.
17
Dari tiga pengertian tentang monitoring tersebut dapat disimpulkan bahwa monitoring merupakan sebuah alat yang digunakan dalam proses mengolah informasi yang sebelumnya telah dikumpulkan dan dipelajari untuk memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan untuk pengambilan keputusan selanjutnya, dan hal ini dilakukan terus-menerus. Pengumpulan data dalam kegiatan monitoring untuk mengetahui fakta yang terjadi terkait dengan pelaksanaan program yang sedang dipantau. Sasaran monitoring adalah keberlanjutan program yang mencakup input, proses, output, dan outcome. Hasil monitoring digunakan untuk meluruskan dan memperbaiki program yang menyimpang.
2.3.2. Tujuan Monitoring
Umpan balik dari implementasi sebuah program akan digunakan untuk perbaikan dan penyesuaian indikator-indikator yang tidak maksimal. Jika dimungkinkan bisa dilakukan perubahan skenario atau rencana dalam implementasi program. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya monitoring yang dilakukan.
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang berjalan. Menurut Suryana (dalam Daman, 2012: 18) monitoring bertujuan untuk:
a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
b. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program.
18
c. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan.
d. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan.
e. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan kegiatan.
f. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program.
g. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
Berdasarkan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa monitoring bertujuan untuk menyajikan informasi dan data tentang pelaksanaan program sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi para pengelola dan pelaksana program. Informasi dan data dari kegiatan monitoring akan menjadi masukan serta rekomendasi bagi para pemangku kepentingan untuk mengoreksi dan memeriksa kembali strategi yang sudah direncanakan setelah dibandingkan dengan kenyataan yang terjadi.
2.3.3. Fungsi Monitoring
Fungsi dari kegiatan monitoring tidak kalah penting dengan sebuah perencanaan. Sebuah program akan berhasil sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang dan monitoring yang tepat. Menurut Dunn (2003: 510) monitoring mempunyai 4 (empat) fungsi yaitu:
a. Kepatuhan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat
19
sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
d. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Berdasarkan fungsi-fungsi monitoring tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi monitoring adalah mengukur hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program. Monitoring juga berfungsi untuk mengendalikan para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program agar bertanggung jawab dan taat prosedur.
2.3.4. Prinsip Monitoring
Prinsip dalam kegiatan monitoring adalah acuan dan komitmen dari kegiatan monitoring tersebut, yaitu ketentuan-ketentuan yang disepakati dan akan diberlakukan. Menurut Suryana (dalam Daman, 2012: 20) prinsip monitoring adalah sebagai berikut:
a. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus.
b. Monitoring harus menjadi umpan balik terhadap perbaikan kegiatan program organisasi atau lembaga.
c. Monitoring harus memberikan manfaat terhadap organisasi atau lembaga maupun terhadap pengguna produk atau layanan. d. Monitoring harus dapat memotivasi staf dan sumber daya lainnya
untuk berprestasi.
e. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku. f. Monitoring harus objektif dan berorientasi pada tujuan program.
20
2.4. Konsep Evaluasi
2.4.1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi yang sering dipahami dalam dunia pendidikan selama ini adalah terbatas pada penilain saja. Ketika penilaian sudah dilakukan, maka dianggap evaluasi sudah dilaksanakan (Munthe: 2015). Pada proses pendidikan bukan hanya nilai yang dilihat, tetapi ada banyak faktor yang membuat berhasil atau tidaknya sebuah program. Evaluasi tidak hanya terbatas pada nilai yang diukur tetapi evaluasi harus mampu mengkaji banyak faktor. Evaluasi sangat penting dalam pengembangan mutu pendidikan.
Menurut Munthe (2015) evaluasi program adalah suatu proses pencarian informasi, penemuan informasi, dan penetapan informasi yang dipaparkan secara sistematis tentang perencanaan, nilai, tujuan, manfaat, efektivitas, dan kesesuaian sesuatu dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi akan melihat perbedaan pencapaian tersebut dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program Selain itu evaluasi juga melihat manfaat pelaksanaan program dibandingkan dengan harapan-harapan dan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Paulson (dalam Soekartawi, 1995: 10) evaluasi adalah sebuah proses penilaian yang terdiri dari objek dan kegiatan dengan standar tertentu yang bertujuan untuk membuat keputusan. Sutomo,
21
Hikmat, & Saragi (dalam Agusta & Sita, 2011) mendefinisikan evaluasi sebagai proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program tersebut.
Hasil dari evaluasi digunakan untuk memberikan umpan balik serta perbaikan kualitas program tersebut. Dalam kegiatan evaluasi termasuk juga mengukur sejauh mana tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam pembuatan kebijakan terpenuhi, pengukuran sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari implementasi program. Selain itu evaluasi juga untuk mengetahui efek perubahan yang ditimbulkan dari kebijakan yang dibuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menilai kinerja suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilannya dan dampak yang ditimbulkannya. Evaluasi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.
2.4.2. Tujuan Evaluasi
Menurut Arikunto & Jabar (2009: 18) tujuan diadakannya evaluasi program adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan program kegiatan. Dengan kata lain evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan tentang komponen input
22
pada program, implementasi program yang mengarah kepada kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan dampak dari program kegiatan.
2.4.3. Fungsi Evaluasi
Menurut Rifa’i sebagaimana dikutip dalam Daman (2012:19) evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan monitoring yang memiliki fungsi yaitu sebagai pengukur kemajuan, alat perencanaan, dan alat perbaikan. Pengukur kemajuan yang dimaksud adalah untuk mengetahui sejauh mana sebuah rencana yang telah diterapkan sudah berjalan dengan baik atau belum. Alat perencanaan dimaksudkan bahwa evaluasi dapat dijadikan sebagai dasar dari sebuah perencanaan yang diperoleh dari hasil evaluasi implementasi kegiatan yang telah dilakukan. Fungsi evaluasi sebagai alat perbaikan adalah bahwa hasil dari evaluasi dapat dijadikan dasar bahwa kegiatan yang akan datang agar lebih baik dari yang telah dilakukan sebelumnya.
2.4.4. Prinsip Evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi menurut Fattah (dalam Daman, 2012:21) terdapat 6 (enam) prinsip yaitu:
a. Prinsip kesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut. b. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen
23
c. Prinsip objektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.
d. Prinsip sahih, artinya mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang seharusnya diukur.
e. Prinsip penggunaan kritis. f. Prinsip kegunaan dan manfaat.
Jadi antara monitoring dan evaluasi merupakan suatu kegiatan yang saling terkait dan berjalan beriringan dalam sebuah perencanaan program. Tanpa monitoring, kegiatan evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak tersedia data dasar untuk melakukan analisis dan dikhawatirkan mengakibatkan spekulasi (Dalyana, 2019:167). Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal. Hal ini membuktikan bahwa monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau lembaga.
2.5. Prosedur Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Perencanaan dilaksanakan dengan melakukan identifikasi hal-hal yang akan dimonitor, variabel-variabel apa saja yang akan dimonitor serta indikator-indikator yang akan digunakan dalam monitoring dan evaluasi sehingga sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang akan dimonitor harus jelas dulu, serta dipastikan terlebih dahulu batasan dan definisinya (Dunn, 2003).
24
Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel yang dimonitor serta indikatornya, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Instrumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data pada saat pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat berupa angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Tahap terakhir dari prosedur pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah pelaporan. Laporan merupakan dasar penentuan kinerja sebuah program dalam hal kontribusinya terhadap dampak melalui hasil kegiatan. Laporan harus mampu memberikan informasi mutakhir yang akurat, mengidentifikasi kendala utama, dan mengusulkan arah ke masa depan. Laporan sebaiknya ringkas dan berisi unsur dasar minimum untuk menilai hasil, masalah utama, dan tindak lanjut untuk perbaikan ke depan. Menurut Nanang Fattah (1996) laporan monitoring dan evaluasi disarankan mencakup hal-hal berikut: (1) penetapan standar, (2) pengukuran prestasi atau hasil kerja, (3) penilaian apakah prestasi memenuhi standar, dan (4) tindak lanjut hasil penilaian.
2.6. Konsep Efektivitas
2.6.1. Pengertian Efektivitas
Sebuah organisasi atau lembaga dapat dikatakan berhasil dapat diukur dari sejauh mana organisasi atau lembaga tersebut mampu mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Sebuah organisasi atau lembaga dalam upaya mencapai tujuan pasti memiliki
25
serangkaian rencana atau program. Rencana-rencana yang disusun berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya akan menjadi sebuah rencana strategis yang telah dipilih berdasarkan rencana-rencana yang ada. Rencana strategis disusun guna mencapai hasil yang optimal dari pencapaian tujuannya. Pencapaian hasil sebuah program sering kali dihubungkan dengan istilah efektivitas. Efektivitas merupakan perbandingan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang telah dicapai. Efektivitas berasal dari kata efektif yang mempunyai arti dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas menunjukkan sejauh mana output yang direncanakan, efek yang diharapkan, dan dampak yang dimaksud tercapai. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan oleh organisasi atau lembaga. Mahmudi (2005: 92) mendefinisikan efektivitas sebagai hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif sebuah organisasi atau lembaga, program atau kegiatan. Sedangkan menurut Emerson (dalam Handayaningrat, 1985:16), efektivitas merupakan penilaian hasil pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan pengukuran pencapaian tujuan yang
26
berhubungan dengan sejauh mana output yang diberikan mampu memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kaitannya dengan implementasi renstra maka efektivitas adalah tentang sejauh mana kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan mampu berdampak serta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.6.2. Ukuran Efektivitas
Pengukuran efektivitas dalam sebuah organisasi atau lembaga dapat dilihat dari sejauh mana kemampuan organisasi atau lembaga dapat mengoptimalkan fungsi-fungsi dari organisasinya. Dalam kaitannya dengan efektivitas organisasi, Sudarmono & Mulyono (dalam Makmur, 2008:122) mengemukakan bahwa efektivitas organisasi harus mampu menggambarkan hubungan timbal balik yang harmonis antara organisasi dengan lingkungannya. Efektivitas sebuah organisasi adalah sejauh mana suatu organisasi mampu bertahan dan hidup terus dalam lingkungannya sehingga kelangsungan hidup organisasi merupakan ukuran terakhir atau ukuran jangka panjang tentang efektivitas sebuah organisasi.
Efektivitas dalam pelaksanaan implementasi renstra sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan program. Menurut Robbins (dalam Makmur, 2008: 123) ada 5 (lima) faktor yang memengaruhi efektivitas yaitu: (1) Adanya tujuan yang jelas; (2) Sumber daya manusia; (3) Struktur organisasi; (4) Adanya
27
dukungan atau partisipasi masyarakat; dan (5) Adanya sistem nilai yang dianut.
Ada tujuan yang jelas dari organisasi serta renstra yang jelas harus sesuai dengan kebutuhan dalam organisasi dan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mengimplementasikan kegiatan sesuai dengan renstra yang telah dibuat, sehingga tujuan juga mampu dioptimalkan. Hal lain yang penting adalah struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tugas pokok fungsi dari organisasi tersebut. Struktur organisasi yang baik akan memudahkan organisasi dalam mencapai tujuannya. Adanya dukungan dan partisipasi masyarakat yang baik akan membuat efektivitas program dan kegiatan akan mudah dicapai. Lalu adanya sistem nilai yang dianut merupakan faktor terakhir yang menentukan efektivitas dari kegiatan sebuah organisasi. Dalam kaitannya di Perkumpulan Strada mulai Tahun Pelajaran 2019/2020 sistem penilaian kinerja menggunakan sistem EKI (Evaluasi Kinerja Individu). Setiap posisi dan jabatan memiliki sistem penilaian tersendiri disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari posisi dan jabatannya.
Menurut Gibson (dalam Kurniawan, 2005: 107) terdapat 7 (tujuh) indikator dalam pengukuran efektivitas yaitu: (1) Kejelasan tujuan yang akan dicapai; (2) Kejelasan strategi pencapaian tujuan; (3) Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap; (4)
28
Perencanaan yang matang; (5) Penyusunan program yang tepat; (6) Tersedianya sarana dan prasarana; dan (7) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik.
Dari beberapa faktor dan indikator efektivitas yang disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengukuran efektivitas sebuah implementasi kegiatan tidak mudah dan membutuhkan perencanaan yang baik agar proses pengukuran benar-benar akurat.
2.7. Monitoring dan Evaluasi di Perkumpulan Strada
Di Perkumpulan Strada kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim dari Kantor Strada Pusat. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menjamin kualitas pelayanan pendidikan Perkumpulan Strada dijalankan dan mampu mencapai hasil sesuai target. Monitoring merupakan pemantauan pelaksanaan kegiatan pelayanan pendidikan yang berkesinambungan dan diikuti dengan tindakan koreksi dan perbaikan secara terus-menerus.
Sedangkan evaluasi merupakan suatu kegiatan terencana yang dilakukan untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen tertentu dan hasilnya dibandingkan dengan suatu standar untuk mendapatkan kesimpulan. Fungsi utama dari evaluasi di Perkumpulan Strada adalah menelaah kualitas pelayanan pendidikan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
29
Tujuan monitoring dan evaluasi tidak berfokus pada kesalahan dan keterbatasan tetapi pada aspek-aspek lain yang positif. Monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada perencanaan, pelaksanaan, dan rekomendasi renstra.
Dengan monitoring dan evaluasi diharapkan Perkumpulan Strada memiliki kapasitas dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola proses perencanaan, memberikan layanan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Melalui monitoring dan evaluasi diharapkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dapat dipantau dan diidentifikasi keunggulan dan kelemahannya.
Khusus pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan renstra, Perkumpulan Strada telah memiliki format khusus lembar monitoring. Pelaksanaan monitoring dilakukan oleh pihak I (pertama) yaitu petugas yang melakukan monitoring dan pihak II (kedua) adalah kepala sekolah sebagai salah satu unit pelaksana resntra dan pihak yang dimonitor. Indikator yang dimonitor disesuaikan dengan IKU Renstra yang dilaksanakan di sekolah. Terdapat 8 (delapan) IKU yang menjadi indikator yaitu: (1) IKU 1.a.1 Target kejuaraan akademik/non akademik. (2) IKU 1.c.1 Jumlah siswa baru non Katolik, (3) IKU 1.c.2 Realisasi beasiswa, (4) IKU 1.e.1 Jumlah guru yang menerapkan e-learning, (5) IKU 2.a.1 Nilai rerata hasil monev pembelajaran berpola PPR, (6) IKU 4.c.1 Program arsip vital, (7) IKU 5.a.1 Target PMB, dan (8) Jumlah visitor/pengunjung website.
30
Hasil dari kegiatan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada dijadikan rekomendasi untuk melakukan perbaikan terus-menerus dalam menjamin kualitas pelayanan pendidikan. Dengan demikian profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan yang berkinerja tinggi diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk perkembangan Perkumpulan Strada sebagai Lembaga Pendidikan Katolik.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pengantar
Pada bab ini akan membahas metode yang akan digunakan dalam penelitian kali ini. Bab ini terdiri atas beberapa bagian yaitu bagian pertama, membahas tentang paradigma penelitian; bagian kedua membahas tentang metode dan strategi penelitian; dan bagian ketiga membahas tentang data. Pada bagian terakhir tentang data akan dibahas tiga hal tentang data yaitu data penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
3.2. Paradigma Penelitian
Menurut Sarantakos (dalam Manzilati, 2017: 1) paradigma merupakan cara pandang mengenai suatu hal dengan dasar tertentu. Sedangkan menurut Neuman (dalam Manzilati, 2017: 1) paradigma adalah kerangka pikir umum mengenai teori dan fenomena yang mengandung asumsi dasar, isu utama, desain penelitian dan serangkaian metode untuk menjawab suatu pertanyaan penelitian. Dengan kata lain, paradigma akan memberikan konteks bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya tentang objek atau fenomena tertentu (Supratiknya, 2019: 7).
Penelitian merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran (Moleong, 2017: 49). Metodologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana
32
prosedur kerja dalam mencari kebenaran. Untuk mengungkap permasalahan efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Menurut Denzin & Lincoln (dalam Moleong, 2017: 5) penelitian kualitatif adalah adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kualitatif bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah dengan wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
3.3. Metode dan Strategi Penelitian
Dalam pendekatan kualitatif, aktivitas penelitian pada hakekatnya adalah mengamati dan melakukan wawancara mendalam kepada orang yang langsung bersinggungan dengan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada. Dengan metode penelitian kualitatif, data yang akan didapatkan diharapkan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Metode kualitatif dianggap tepat didasarkan pada pertimbangan berikut ini (Bungin, 2006):
33
1. Permasalahan efektivitas monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 merupakan permasalahan yang masih belum jelas dan layak diteliti.
2. Penelitian ini untuk memahami makna dibalik data berkaitan dengan monitoring dan evaluasi Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024.
3. Penelitian ini untuk mengevaluasi dan menganalisis monitoring dan evaluasi pelaksanaan Implementasi Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024.
3.4. Data
3.4.1. Data Penelitian
Menurut Lofland & Lofland (dalam Moleong, 2017: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat 2 (dua) jenis data dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder.
3.4.1.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan secara langsung dari wawancara kepada narasumber yang digunakan sebagai pendukung dalam melakukan analisis penelitian. Dalam penelitian ini,
34
peneliti akan menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan nara narasumber atau informan, yaitu teknik sampling atau pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri. Sebagaimana diketahui dalam penelitian kualitatif, peneliti akan memasuki suatu situasi sosial tertentu, melakukan pengamatan dan wawancara kepada orang-orang yang dianggap mengetahui tentang situasi dalam objek penelitian penulis.
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subjek dalam penelitian adalah:
1. Wakil Direktur Pendidikan Perkumpulan Strada.
Wakil Direktur Pendidikan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian karena beliau termasuk tim yang menyusun Renstra Perkumpulan Strada Tahun 2016 – 2024 sehingga beliau pasti sangat mengetahui dan memahami tentang implementasi renstra termasuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi implementasi renstra.
2. Kepala Bagian Sarana dan Prasarana (Kabag Sarpras) Perkumpulan Strada dimana beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Staf Monev.
35
Beliau dijadikan subjek penelitian karena pernah menjabat sebagai Staf Monev Perkumpulan Strada sehingga sangat mengetahui tupoksi sebagai Staf Monev dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
3. Kepala Bagian Pendidikan Perkumpulan Strada
Beliau dijadikan subjek penelitian karena beliau terlibat langsung dalam implementasi renstra. Sejak Staf Monev ditiadakan, Kabag Pendidikan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi. 4. Pengawas Sekolah Perkumpulan Strada
Pengawas Sekolah berada di masing-masing Cabang di Perkumpulan Strada. Pengawas Sekolah dijadikan subjek penelitian karena sebagai pelaksana kegiatan monitoring dan evaluasi sejak Staf Monev ditiadakan. 5. Kepala sekolah yang berada di bawah Perkumpulan
Strada yang telah menjabat sebagai kepala sekolah sebelum atau sejak tahun 2016. Kepala sekolah yang dipilih oleh peneliti masing-masing satu kepala sekolah dari setiap cabang.
Selain menggunakan teknik wawancara langsung secara individual, data primer juga akan diambil menggunakan Forum Group Discussion (FGD). Menurut Kitzinger & Barbour (1999) FGD adalah eksplorasi suatu
36
isu/fenomena khusus dari diskusi suatu kelompok individu yang berfokus pada aktivitas bersama di antara para individu yang terlibat di dalamnya untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama. Aktivitas para individu dalam kelompok diskusi antara lain saling berbicara dan berinteraksi dalam memberikan pertanyaan dan memberikan komentar satu dengan yang lainnya tentang permasalahan/isu tertentu untuk diselesaikan dalam kelompok diskusi tersebut.
Dalam penelitian ini FGD akan dilakukan pada narasumber guna mendapatkan informasi, penjelasan, dan mengklarifikasi data tentang efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Perkumpulan Strada selama ini dalam perspektif kelompok.
Data primer yang akan diambil terkait dengan indikator-indikator efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi yaitu kejelasan tujuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, kejelasan strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan monitoring dan evaluasi, proses analisis pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan perumusan kebijakan yang diambil, perencanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yang matang, penyusunan program monitoring dan evaluasi yang tepat, tersedianya sumber daya yang mendukung termasuk
37
sarana dan prasarananya, dan pengawasan terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
3.4.1.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung saat proses penelitian. Data sekunder dapat berupa dokumen-dokumen, buku, kepustakaan, dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas dalam penelitian. Data sekunder dalam penelitian merupakan pendukung dan pelengkap dari data primer. Dengan kata lain, data sekunder merupakan data yang telah disajikan atau dikumpulkan oleh orang lain selain peneliti saat ini.
Data sekunder pada penelitian ini berupa buku-buku, kepustakaan, dokumen, arsip serta sumber-sumber dari internet yang menyediakan banyak data sekunder. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sekunder dari arsip dan dokumen yang dimiliki Perkumpulan Strada. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip maupun dokumen yang terkait yaitu laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Implementasi Renstra tahun 2016 – 2019. Data ini berupa portofolio hasil monitoring dan evaluasi yang
38
dilakukan oleh Staf Monev di setiap unit/sekolah di Perkumpulan Strada.
3.4.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2007). Metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan pendekatan dalam kondisi yang alamiah yakni dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data pada penelitian kualitatif bisa berupa orang, peristiwa dan lokasi, benda, dokumen atau arsip.
Metode pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumen, dan gabungan antara ketiganya atau triangulasi (Sugiyono, 2007). Selain ketiga metode tersebut, dalam penelitian ini data juga kan dikumpulkan dengan metode FGD. Metode FGD merupakan salah satu strategi dalam pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial di antara para individu dalam suatu diskusi. Metode ini terbukti banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, karena metode ini dianggap efektif, cepat dan murah dalam menyediakan data atau informasi.
39
3.4.2.1. Metode Wawancara Mendalam (Indepth Interview) Dalam penelitian kualitatif, wawancara adalah sejenis konversasi atau percakapan panjang berhadapan muka antara peneliti dan partisipan peneliti dengan tujuan mengumpulkan atau memperoleh informasi mendalam tentang topik tertentu (Supratiknya, 2019:126). Gill, Stewart, Treasure & Chadwick (dalam Supratiknya, 2019) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif wawancara secara khusus dimaksudkan untuk mengeksplorasi pandangan, pengalaman, keyakinan dan/atau motivasi individu partisipan tentang fenomena spesifik tertentu.
Metode wawancara mendalam dipilih sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian ini karena melalui wawancara mampu menghasilkan pemahaman yang “lebih mendalam” tentang topik tertentu. Dengan wawancara mendalam juga memungkinkan peneliti menyelidiki pandangan orang atau kelompok orang secara mendalam serta mengeksplorasi cara orang atau kelompok orang mengonstruksi makna terkait fenomena yang terjadi.
Dalam penelitian ini kegiatan wawancara akan dilakukan secara akrab dan luwes dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga akan terbangun hubungan. Cara ini dilakukan agar dapat menggali dan
40
menangkap kejujuran dari informan dalam menyampaikan informasi yang sebenarnya. Selain itu, metode ini digunakan karena dapat memberikan laporan tentang diri sendiri atau pada pengetahuan dan atau keyakinan diri.
Pertanyaan pendalaman secara langsung menurut Guba & Lincoln (dalam Moleong, 2007: 195) bermaksud menggali lebih dalam untuk keperluan: (1) klarifikasi jika pewawancara memerlukan informasi tambahan tentang topik yang dipersoalkan; (2) kesadaran kritis jika pewawancara memerlukan tanggapan kritis tentang sesuatu, penilaian atau contoh tentang sesuatu; (3) penjelasan jika pewawancara memerlukan informasi dari berbagai aspek atau dimensi dari suatu pertanyaan; (4) refocus jika pewawancara memerlukan kaitan, perbandingan, atau pertentangan jawaban dengan topik yang dibahas; (5) informasi tentang intensitas perasaan responden.
3.4.2.2. Metode Dokumentasi
Telaah dokumen adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen yakni berupa peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta, ijazah, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi,