• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elemen Tujuan Pada Pengembangan Balai Mekanisasi Pertanian Jawa Barat

JAWA BARAT

4) Mengembangkan dan Mendiseminasikan Teknologi Mekanisasi Pertanian BPT Mekanisasi Pertanian memiliki wewenang dalam pengembangan

6.2.3. Elemen Tujuan Pada Pengembangan Balai Mekanisasi Pertanian Jawa Barat

Pengolahan horizontal pada tingkat empat menggambarkan besarnya bobot dari tiap elemen tujuan masing-masing terhadap masing-masing faktor pengembangan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat.

6.2.3.1. Elemen Tujuan Pada Aktor Sumberdaya Balai

Pada faktor meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pertanian dengan aktor sumberdaya balai, tujuan peningkatan kualitas sumberdaya manusia balai merupakan hal yang paling penting dengan bobot sebesar 0.694 (Tabel 13), karena sumberdaya manusia balai merupakan salah satu sumberdaya manusia pertanian yang ahli dalam bidang teknologi pertanian yang selanjutnya akan menyalurkan pengetahuannya kepada petani yang mengikuti pelatihan dan selanjutnya akan disebarkan kepada para petani lain di daerahnya. Selanjutnya peningkatan sarana dan prasarana balai memiliki bobot sebesar 0.306, peningkatan sarana dan prasarana balai akan meningkatkan kenyamanan para petani yang memerlukan informasi dari balai sehingga peningkatan kemampuan sumberdaya manusia pertanian akan menjadi lebih baik.

75 Tabel 13. Prioritas Elemen Tujuan pada Aktor Sumberdaya Balai

Elemen Faktor Elemen Tujuan KSDM PSP SDM 0.694 (1) 0.306 (2) PAT 0.656 (1) 0.344 (2) ELP 0.682 (1) 0.318 (2) MTMP 0.580 (1) 0.420 (2) Keterangan : ( ) : Prioritas

KSDM : Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Balai PSP : Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai

Pada elemen faktor lembaga pengujian alsintan yang terakreditasi dan terstandardisasi, menumbuhkembangkan embrio lembaga pemberdayaan juga mengembangkan dan mendesiminasikan teknologi mekanisasi petanian di Jawa Barat elemen tujuan balai memiliki bobot lebih tinggi dibandingkan dengan elemen tujuan peningkatan sarana dan prasarana balai dengan bobot berturut-turut 0.656, 0.682, dan 0.580. Hal ini karena peningkatan sumberdaya manusia lebih penting didahulukan dibandingkan dengan peningkatan sarana dan prasarana sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Jika sarana dan prasarana terlebih dahulu ditingkatkan namun kualitas sumberdaya manusia yang ada belum dapat menggunakan sarana dan prasarana tersebut maka akan terjadi ketimpangan sehingga sarana dan prasarana tersebut tidak akan berfungsi maksimal sesuai dengan fungsinya.

6.2.3.2. Elemen Tujuan Pada Aktor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Faktor meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pertanian dengan aktor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, tujuan peraturan daerah (Perda) tentang pengujian alsintan merupakan hal yang paling penting dengan bobot sebesar 0.364. Hal ini karena pada saat ini Perda tentang pengujian alsintan di Jawa Barat oleh BPT Mekanisasi Pertanian masih belum ditetapkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Balai Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian melaksanakan pengujian alsintan atas dasar Peraturan Menteri Pertanian No. 05/Permentan/OT.140/1/2007 yang dikeluarkan

76

oleh Departemen Pertanian Republik Indonesia. Diharapkan dengan adanya Perda dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat maka seluruh pengujian alsintan di Jawa Barat akan dilaksanakan oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat. Setelah adanya Perda diharapkan keberadaan BPT Mektan Jabar dalam bidang Alsintan di Jawa Barat menjadi lebih kuat, memiliki kekuatan hukum akan posisinya dalam pemerintahan dan juga dengan Dispertan sebagai lembaga pemerintah yang berada di atasnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan peran BPT Mektan dalam pertanian di Jawa Barat sehingga keadaan alsintan di Jawa barat dapat dipantau dengan baik oleh BPT Mektan.

Prioritas kedua adalah peningkatan anggaran dengan bobot sebesar 0.332. Dalam pelaksanaan kegiatan operasional dan pencapaian rencana di BPT Mekanisasi Pertanian diperlukan adanya anggaran yang sesuai dengan kebutuhan balai, dengan semakin meningkatnya anggaran maka semakin baik fasilitas balai sehingga pelaksanaan program balai untuk peningkatan kemampuan sumberdaya manusia pertanian pun akan semakin baik. Prioritas ketiga adalah penempatan sumberdaya yang kompeten dengan bobot sebesar 0.303. Dengan penempatan sumberdaya yang kompeten di BPT Mekanisasi Pertanian maka output yang dihasilkan dari balai pun akan semakin baik sehingga peningkatan kemampuan sumberdaya manusia pertanian akan semakin baik pula.

Tabel 14. Prioritas Elemen Tujuan pada Aktor Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Elemen Faktor Elemen Tujuan

PPA PSDM PA SDM 0.364 (1) 0.303 (3) 0.332 (2) PAT 0.506 (1) 0.274 (2) 0.220 (3) ELP 0.223 (3) 0.436 (1) 0.342 (2) MTMP 0.313 (3) 0.354 (1) 0.333 (2) Keterangan : ( ) : Prioritas

PPA : Peraturan Daerah Pengujian Alsintan

PSDM : Penempatan Sumberdaya Manusia yang Kompeten PA : Peningkatan Anggaran

Elemen faktor lembaga pengujian alsintan yang terakreditasi dan terstandardisasi Perda pengujian alsintan merupakan elemen tujuan yang paling penting dengan bobot sebesar 0.506, hal ini karena dengan adanya Perda

77

pengujian alsintan di Jawa Barat yang dikhususkan di BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat maka pengakreditasian laboratorium balai menjadi sangat diperlukan agar pengujian alsintan dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

Prioritas kedua adalah penempatan sumberdaya manusia yang kompeten dengan bobot 0.274. Penempatan sumberdaya manusia yang kompeten di BPT Mekanisasi Pertanian sangat dibutuhkan agar alsintan yang ada dapat digunakan sesuai dengan fungsinya secara maksimal. Sehingga elemen lembaga pengujian yang terakreditasi dan terstandardisasi dapat tercapai dengan baik. Tanpa sumberdaya manusia yang kompeten alat uji yang baik tidak akan berfungsi secara maksimal.

Faktor menumbuhkembangkan embrio lembaga pemberdayaan juga mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi mekanisasi pertanian dengan aktor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat penempatan sumberdaya manusia yang kompeten penempatan sumberdaya manusia yang kompeten merupakan prioritas utama dengan bobot sebesar 0.436 dan 0.354. Sumberdaya manusia BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang kompeten merupakan penggerak dalam pengembangan lembaga pemberdayaan dan teknologi pertanian, karena dengan semakin tingginya kemampuan dan pemahaman dari para pegawai balai maka pengetahuan yang diberikan kepada para peserta pelatihan seperti UPJA, bengel dan para petani pun akan semakin baik. Selanjutnya peningkatan anggaran dan Perda tentang pengujian alsintan merupakan prioritas kedua dan ketiga dengan bobot sebesar 0.333 dan 0.313. 6.2.3.3. Elemen Tujuan Pada Aktor UPJA dan Bengkel

Tujuan yang paling berpengaruh dalam faktor meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pertanian, lembaga pengujian Alsintan yang terakreditasi dan terstandardisasi, menumbuhkembangkan embrio lembaga pemberdayaan juga mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi mekanisasi pertanian dengan aktor UPJA dan bengkel adalah pengembangan Unit Pelayanan Jasa Alsintan dengan bobot sebesar 0.727, 0.608, 0.608 dan 0.555. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) merupakan lembaga pemberdayaan pertanian dalam bidang alat dan mesin pertanian. Jika petani menjadi anggota UPJA maka petani akan mendapatkan kemudahan dalam penggunaan alsintan dan juga akan mendapatkan

78

pengetahuan tentang cara penggunaan, perbaikan, dan perawatan alsintan sehingga kemampuan sumberdaya manusia pertanian akan semakin meningkat (Tabel 15).

Tujuan kedua yang berpengaruh adalah pengembangan bengkel dengan bobot sebesar 0.273, 0.392, 0.392, 0.445. Bengkel merupakan tempat produksi alsintan yang dirancang oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat, selain itu di bengkel juga petani dapat mengetahui cara penggunaan dan perawatan dari alsintan yang dimiliki petani sehingga kemampuan petani akan Alsintan menjadi semakin baik.

Tabel 15. Prioritas Elemen Tujuan pada Aktor UPJA dan Bengkel

Elemen Faktor Elemen Tujuan UPJA Bengkel SDM 0.727 (1) 0.273 (2) PAT 0.608 (1) 0.392 (2) ELP 0.608 (1) 0.392 (2) MTMP 0.555 (1) 0.445 (2) Keterangan: ( ) Prioritas

6.2.3.4. Elemen Tujuan Pada Aktor Petani

Tujuan yang paling berpengaruh dalam faktor meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pertanian, lembaga pengujian alsintan yang terakreditasi dan terstandardisasi, menumbuhkembangkan embrio lembaga pemberdayaan juga mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi mekanisasi pertanian dengan aktor petani adalah peningkatan pemahaman petani tentang alsintan dengan bobot sebesar 0.656, 0.632, 0.727, dan 0.604. Apabila pengetahuan petani tentang pentingnya Alsintan bagi usaha pertaniannya semakin baik maka penggunaan alat mesin pertanian tepat guna akan semakin tinggi, dengan semakin tingginya permintaan akan adanya alsintan yang tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan petani maka kebutuhan akan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat akan semakin tinggi, sehingga dibutuhkan pula laboratorium yang telah terakreditasi. Selain itu kebutuhan akan lembaga pemberdayaan masyarakat seperti UPJA dan bengkel akan semakin tinggi sehingga pengembangan juga pendiseminasian teknologi pertanian akan semakin baik.

79

Tujuan kedua yang berpengaruh adalah inventarisasi kebutuhan petani dengan bobot sebesar 0.344, 0.368, 0.273, dan 0.396. Inventarisasi kebutuhan petani sangat dibutuhkan dalam perancangan alat dan mesin pertanian yang akan dibuat dalam bentuk prototype oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat, karena apabila alsintan yang dihasilkan oleh balai tidak sesuai dengan kebutuhan petani maka alsintan yang dibuat oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat tidak akan diminati oleh petani sehingga tujuan utama pembuatan alsintan tersebut tidak tercapai.

Tabel 16. Prioritas Elemen Tujuan pada Aktor Petani.

Elemen Faktor Elemen Tujuan

PPA IKP SDM 0.656 (1) 0.344 (2) PAT 0.632 (1) 0.368 (2) ELP 0.727 (1) 0.273 (2) MTMP 0.604 (1) 0.396 (2) Keterangan: ( ) : Prioritas

PPA : Peningkatan Pemahaman Petani Tentang Alsintan IKP : Inventarisasi Kebutuhan Petani

6.2.4. Elemen Alternatif Pada Pengembangan Balai Mekanisasi Pertanian