• Tidak ada hasil yang ditemukan

M emiliki penget ahuan dan pema haman prakt ikal, t eori at au cara

Dalam dokumen Buku Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris (Halaman 31-36)

Sistem Ser tifikasi di I nggr is

Level 5 M emiliki penget ahuan dan pema haman prakt ikal, t eori at au cara

t eknikal dari sebuah subjek atau lingkungan kerja unt uk menemu- kan cara selanjut nya yang secara luas didefinisikan, kont eks yang kompleks.

 M am pu menganalisa, mengint er- pret asi dan m engevaluasi informasi, konsepan ide yang sesuai.

 M enyadari sifat dan cakupan lingkungan st udi at au kerja.

 M emaham i perbedaan pandangan, pendekat an at au pem ikiran sekolah- sekolah besert a alasannya.

M enent ukan, mengadapt asi dan menggunakan met ode, ket eram pilan kognit if dan prakt ikal yang sesuai unt uk m nyelesaikan m asalah kom pleks.

M enggunakan penelit ian at au pengem bangan yang sesuai unt uk menyam paikan t indakan.

M engevaluasi t indakan- t indakan, m etode besert a hasilnya.

Level 6  M em iliki penget ahuan dan pema- haman yang bersifat prakt ikal, kon- sept ual at au secara t eknikal yang berkelanjut an m engenai sebuah subjek at au lingkungan kerja unt uk mencipt akan kemajuan dalam kont eks di m ana t erdapat berbagai macam fakt or yang berkait an.

 M em ahami perbedaan pandangan, pendekat an atau pemikiran sekolah besert a t eori-t eori yang

mendukung.

 M ampu menganalisa, mengint er- pret asi dan mengevaluasi informasi, konsep dan ide yang kompleks secara krit is.

M enent ukan, menyaring, m engadapt asi dan mengguna- kan met ode dan ket erampilan kognit if sert a prakt is t ingkat lanjut an yang sesuai unt uk m enyelesaikan masalah yang m em iliki ket erbat asan pen- jelasan dan melibat kan banyak fakt or yang berkait an.

M enggunakan dan menyesuai- kanrancangan penelit ian dan pengem bangan yang sesuai unt uk menyam paikan t indakan.

M engevaluasi t indakan, m et ode, dan hasil besert a implikasinya.

L7  M erumuskan ulang dan m engguna- kan penget ahuan dan pemaham an yang bersifat prakt ikal, konsept ual, sert a scara t eknikal pada suat u subjek at au lingkup kerja unt uk mencipt akan langkah selanjut nya dalam kont eks di m ana banyak t er- dapat fakt or yang berkait an.

 M enganalisis, mengint erpretasi dan

 M enggunakan ket erampilan khusus unt uk menggam barkan dan menyelesaikan keadaan bermasalah yang melibat kan banyak fakt or yang berkait an.

 M enent ukan dan mengguna- kan met ode dan pendekat an yang sesuai.

19

Davina Azalia Khan

Kesimpulan dan Pembelajaran

Sejak t iga dekade lalu negara Inggris telah merancang sist em sert ifikasi keahlian dan vokasional secara sistem at is unt uk m em enuhi kebut uhan tenaga kerja ahli. Perubahan-perubahan standar kualifikasi yang ditetapkan sejak tahun 1980 hingga kini m enunjukkan bahw a pemerint ah Inggris t erus berusaha unt uk m eningkatkan pendidikan vokasi. Pem erintah Inggris juga

dapat faktor yang berkait an.

 M enganalisis, m engint erpret asi dan mengevaluasi informasi, konsep dan t eori secara krit is untuk menghasil- kan gambaran yang dimodifikasi.

 M emaham i kont eks lingkup st udi at au lingkup kerja dengan lebih luas.

 M emaham i perbedaan pandangan t eori dan met odi sert a bagaimana kedua hal t ersebut mempengaruhi ruang lingkup st udi at au kerja.

yang sesuai.

 M erancang dan melaksanakan kegiat an penelit ian, pengem- bangan at au st rat egi unt uk menyampaikan at au meng- hasilkan perubahan pada ruang lingkup st udi at au lingkup kerja.

 M engevaluasi t indakan, met ode, hasil besert a implikasi jangka pendek dan panjang secara krit is.

L8  M engem bangkan pemahaman yang bersifat prakt ikal, konsept ual at au secara t eknikal unt uk m encipt akan kem ajuan dalam kont eks yang minim penjelasan dan di mana t er- dapat banyak fakt or yang ber- hubungan dan kompleks.

 Secara krit is analisis, mengint er- pret asikan dan mengevauasi infor- masi, konsep dan ide yang kompleks unt uk mencipt akan penget ahuan dan t eori yang baru.

 M emaham i dan mampu m eng- konsep kembali kont eks yang lebih luas pada bidang penget ahuan at au di mana pekerjaannya berada.

 M emperluas bidang penget ahuan at au pekerjaannya dengan ber- kont ribusi t erhadap penget ahuan dan pemikiran yang original.

 Secara krit is m em ahami perbedaan t eorit is dan pendekat an m et odo- logis, sert a bagaim ana it u semua berpengaruh t erhadap area penge- t ahuan at au pekerjaannya.

 M enggunakan ket erampilan dan t eknik khusus sert a berke- lanjut an unt uk menggam bar- kan dan merum uskan sit uasi bermasalah yangmelibat kan banyak fakt or yang kompleks dan berhubungan.

 M erumuskan dan mengguna- kan met ode dan pendekat an yang sesuai. M enginisiasi, me- rancang dan melakukan riset , mengembangkan akt ivit as st rat egis yang memperluas at au melakukan perubahan yang signifikan pada bidang at au st udi yang dit ekuni.

 Secara krit is m elakukan evaluasi t erhadap kegiat an, met ode dan hasil, besert a implikasi pendek dan panjang, pada bidang pekerjaan at au pun penget ahuan dalam kont eks yang lebih luas.

berkolaborasi dengan pihak swasta dalam pengimplemen-tasian pendidik- an vokasi, yang sesuai dengan standar kom petensi dan kebut uhan dalam persaingan global.

Dalam konteks Indonesia, pent ing bagi Indonesia unt uk m em etakan jum lah tenaga kerja ahli yang dibut uhkan dari sistem pendidikan vokasi unt uk m enghadapi persaingan int ernasional. Sebagai anggot a ASEAN, Indonesia dapat mengacu pada ASEAN M utual Recognition Arrangement

(M RA). Kesepakatan M RA ini m endorong mobilisasi high-skilled w orkers

dan juga perdagangan jasa (Int ernat ional Labour Organization and Asian Developm ent Bank, 2014). Terdapat delapan profesi yang diutam akan dalam hal ini, yait u: Insinyur (Sarjana Teknik), Arsitek, Tenaga Pariw isata, Akuntan, Dokter Gigi, Tenaga Survei, Tenaga Pariw isata, dan juga Perawat . Tidak hanya it u, ASEAN pun sebenarnya t elah m enet apkan kerangka standar tenaga kerja yang diberi nam a ASEAN Qualificat ions Reference Framew ork (AQRF).

Lulusan pendidikan vokasi dijabarkan dalam Kem endikbud dan GIZ SED-TVET (2016) secara ideal ditent ukan berdasarkan penguasaan standar kom petensi kerja (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Dalam kait annya dengan pendidikan vokasi di Inggris, RQF dapat m enjadi bahan untuk menent ukan kualifikasi pendidikan vokasi di Indonesia dari perspekt if yang berbeda.

Berdasarkan penjabaran di at as, berikut beberapa pelajaran yang dapat dipet ik oleh Indonesia dari pengalam an Inggris:

1. M elakukan inisiasi program yang dapat m endukung peningkat an kecakapan/ keahlian vokasional m elalui sektor form al dan inform al, sert a m enent ukan st andar kom pet ensi at au kualif ikasi yang t er- integrasi baik unt uk kualifikasi um um m aupun vokasional sejak jenjang pendidikan SM A hingga pendidikan t inggi.

2. Berkaca pada program apprent iceship, Indonesia dapat m eningkat- kan part isipasi perusahaan dan inst it usi sw ast a sebagai upaya pening- katan im plem entasi konsep t riple helix antara inst it usi pendidikan, pem erint ah, dan juga sw ast a m elalui program m agang yang t er- st rukt ur dan diakui kualifikasinya. Hal ini bisa diselaraskan dengan skala priorit as bidang indust ri yang sesuai dengan Naw acit a dan Indonesia Em as 2045.

21

Davina Azalia Khan

3. Unt uk sektor form al, pem erintah perlu unt uk berkolaborasi secara lebih serius dengan pihak swast a dalam m enent ukan standar kom - pet ensi dan kualifikasi t erkait penget ahuan dan skills dalam bidang vokasi, t erm asuk juga at uran penyelenggaran pendidikan vokasi ber- bent uk sekolah form al dan lem baga kursus. Sehingga diharapkan kem am puan vokasional yang diakui dapat diperoleh t idak hanya dari jenjang sekolah form al pem erint ah ataupun swast a berbent uk

Sekol ah M enen gah Keju r ua n (SM K), t et api j uga d ar i l em baga kursus keahlian/ vokasional. Sebagaim ana yang dit erapkan Inggris pada sist em NVQs dan GNVQs.

4. Set elah m elakukan serangkaian int ervensi, pem erint ah perlu secara konsisten m eningkat kan kualitas pendidikan vokasi. Selain it u perlu m elakukan evaluasi berkala sesuai dengan perkem bangan indust ri. Pent ing juga unt uk m em pert im bangkan prioritas dan aneka kebijak- an pem bangunan Indonesia, serta m engikut i perkem bangan ketetap- an ASEAN dalam kerangka ASEAN Comm unit y. Sehingga sert ifikasi keahlian yang ditetapkan pem erintah Indonesia diharapkan dapat di- t ransfer ke t ingkat ASEAN sebagaimana sert ifikasi Inggris yang dapat ditransfer ke sistem sert ifikasi Uni Eropa (EQF).

Referensi

Brit ish Council. (2015). The UK Skills Syst em : An Int roduct ion. Ret rieved f rom ht t ps:/ / w w w.br it ishcouncil.org/ sit es/ default / f iles/ uk_ski lls_ sect or_brochure_2017.pdf

Furt her Educat ion Funding Council, I. (1994). General nat ional vocat ional qualif icat ions in t he f urt her educat ion sect or in England. Nat ional Survey Report, (Sept em ber), 34 p.

Hayw ar d, G. (1995). Get t ing t o gr ips w it h GNVQs/ : A handbook f or t eachers. London: Kogan Page.

Int ernat ional Labour Organizat ion and Asian Developm ent Bank. (2014).

ASEAN Communit y 2015: M anaging int egrat ion for bet t er jobs and shared prosperit y. Bangkok. Ret rieved from ht t ps:/ / w w w.adb.org/ si t es/ def aul t / f i l es/ p u bl i cat i o n /42818/ asean -co m m u n i t y-2015- m anaging-int egrat ion.pdf

NCC Resources Ltd. (2017). What are t he Differences bet w een QCF, RQF and NVQ (Infographic) - Latest New s. Ret rieved f rom ht t ps:/ / w w w. ncchom elearning.co.uk/ blog/ w hat-are-t he-differences-bet w een-qcf- rqf -and-nvq-infographic/

Ofqual. (2015a). Aft er t he QCF: A New Qualifications Framework - Decisions on Cond it ion s and Guid an ce f or t he Regul at ed Qu ali f i cat io ns Fram ew ork (RQF), (Septem ber), 1–6. Ret rieved f rom ht t ps:/ / w w w. gov.uk / go ver n m en t / n ew s/ o f qu al -t o -in t ro d uce-n ew -r egu lat ed - qualificat ions-fram ew ork.

Ofqual. (2015b). Qualificat ion and Com ponent Levels: Requirem ent s and Guidance f or All Aw arding Or ganisat ions and All Qualif icat ions. Ret rieved f rom ht t ps:/ / w w w.gov.uk/ governm ent / uploads/ syst em / uploads/ at tachm ent _dat a/ file/461637/ qualificat ion-and-com ponent -levels.pdf

QAA, SCQF, CEA, OFQUAL, CQFW, Q. (2014). Qualif icat ions can cross boundaries. A rough guide t o com paring qualificat ions in t he UK and Ireland. Ret rieved from htt p:/ / scqf.org.uk/ w p-content / uploads/2014/ 11/ Qualificat ions-Can-Cross-Boundaries-2014-f or-w eb.pdf

Raggatt , P., & W illiam s, S. (1999). Government , market s and vocat ional qualificat ions/ : An anatomy of policy. London: Falm er P.

Winch, C., & Hyland, T. (2007). A Guide to Vocational Education and Training. London: Continuum .

Young, M . (2011). National vocat ional qualifications in t he United Kingdom: their origins and legacy. Journal of Education and Work, 24(3–4), 259– 282. ht t ps:/ / doi.org/10.1080/13639080.2011.584686

Pendidikan adalah investasi yang sangat erat hubung- annya dengan human capital (Becker, 1994). Sat u hal yang sangat pent ing dalam m eningkat kan pendidikan vokasi adalah penjam inan mutu. M enurut Vlãsceanu, et al., (2007) jam inan pendidikan adalah ist ilah yang m engacu pada proses evaluasi yang t erus m enerus dalam hal penilaian, pem ant auan, penjam inan, pem e- liharaan dan perbaikan kualit as sist em pendidikan, inst it usi at au program . Sist em penjam inan m ut u bisa dilakukan secara internal (praktik intra-inst itusi) dan ekst ernal (dengan lem baga lainnya). Kegiat an pen- jam inan m ut u bergant ung pada adanya m ekanism e kelem bagaan.

M enurut Bat em an dan Coles (2013) proses pen- jam inan m ut u t erkait dengan kerangka kualif ikasi nasional at au sekt oral. Kerangka kualifikasi nasional dikait kan dengan proses penjam inan m ut u karena m ereka m enet apkan st andar unt uk akredit asi kualifi- kasi yang dapat dilakukan dan juga m em berikan ukur- an st andar unt uk sist em penilaian yang dirancang dan diuji. Bab 2 telah m em bahas m engenai kerangka yang

Bab 3: Penjam inan M utu

Dalam dokumen Buku Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris (Halaman 31-36)