• Tidak ada hasil yang ditemukan

EMISSION CONTROL

erosi.

Melakukan penanaman tanaman cepat tumbuh (

pioneer)

untuk membentuk naungan (canopy). Penanaman tanaman hutan hujan tropis (

rain forest species).

Pada tahun pelaporan, program rehabilitasi dan revegetasi yang dilakukan oleh Perseroan dalam rangka implementasi green mining adalah sebagai berikut. (EN13)

Program revegetasi di lakukan di lahan pasca tambang di IUP

TAL, MTB dan Banko Barat pada lahan-lahan yang sudah final dan siap tanam. Revegetasi dilakukan dengan menggunakan berbagai macam bibit tanaman Pioner, tanaman Keras, tanaman Eksotik, tanaman Penghasil Minyak dan Tanaman Buah-buahan.

Melakukan penghijauan melalui kegiatan Jumat Hijau dan Jumat •

bersih di dalam dan di luar lokasi tambang, mendistribusikan bibit ke sekolah-sekolah dan instansi total bibit yang dibagikan

sebanyak 42.590 batang, 9.520 kg bokashi, 7 Ea Biopori dan 10

kg hidrogel.

PENGENDALIAN EMISI

Isu pemanasan global dan kondisi cuaca ekstrem yang saat ini terjadi adalah salah satu ancaman bagi keberlangsungan usaha Perseroan, mengingat bidang usaha pertambangan batubara yang dilakukan secara terbuka harus bersinggungan dengan penebangan pohon dan pemindahan sejumlah volume tanah penutup. Kegiatan tersebut dituding menjadi salah satu sebab semakin tingginya konsentrasi gas perusak ozon akibat berkurangnya zona hijua yang mampu menyerap gas karbon dioksida. Terlebih lagi kegiatan pembukaan lahan tersebut dilakukan menggunakan alat berat yang mengeluarkan emisi CO2. Menghadapi kondisi tersebut, Perseroan melaksanakan program pengendalian emisi secara terstruktur dan terencana. Dalam kegiatan Perseroan, sumber utama emisi adalah penggunaan peralatan tambang yang berbahan bakar fosil tidak terbaharukan yaitu solar dan bensin. Seiring dengan peningkatan kegiatan dan produksi batubara yang dihasilkan, maka total emisi juga mengalami peningkatan, dengan jumlah emisi greenhouse gas (GHG/CO2) pada tahun pelaporan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebesar 129.843,9 ton, seperti tampak pada tabel perhitungan dibawah. (EN16, EN17)

Berdasarkan jumlah penggunaan BBM dan tingkat efektifitas pembakaran alat-alat produksi maupun alat operasional yang dimiliki, maka tabel perkiraan emisi CO2 di tahun 2011 dari kegiatan pertambangan yang dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut.

PERHITUNGAN EMISI CO2 PERSEROAN, 2011 (EN16, EN17)

JENIS BAHAN BAKAR SATUAN TOTAL BAHAN BAKAR KONVERSI EMISI CO2 (Ton eq)

Solar Kilo liter 48.546,51 2,6681 129.526,9

Gasoline Kilo liter 136,35 2,3247 317,0

Total Emisi 129.843,9

Planting cover crop to control erosion. •

Planting fast-growing (pioneer) trees to •

form canopies.

Planting rain forest species. •

In the year under review, rehabilitation and revegetation activities by the Company in the framework of green mining included: (EN13)

Revegetating post-mining sites in TAL, MTB •

and Banko Barat which were ready for planting. A variety of seedlings were planted, i.e. pioneer trees, tree crops, exotic plants, oil palms and fruit trees.

Launching Green Friday and Clean Friday •

programs inside and outside the mining sites, distributing seedlings to schools and government agencies. Total distribution included 42,590 seedlings, 9,520 kg bokashi, 7 EA Biopori and 10 kg hydrogel.

EMISSION CONTROL

Global warming and climate change are a threat to the Company’s business continuity, in view of the fact that mining activites in the open air entail cutting down trees and removing overburden. These activites are blamed for contributing to the high concentration of ozone-depleting gases resulting from diminishing green zones that absorb carbon dioxide. Moreover, land clearing is done by heavy equipment that emits CO2.

To address the situation, the Company exercises a well-planned and structured emission control. The activities of the Company, the main source of emissions is the use of mining equipment which is not renewable fossil fuel, namely diesel and gasoline. Along with increased activity and production of coal produced, then the total emissions also increased, with the amount of greenhouse gas emissions (GHG/ CO2) in the year of reporting, either directly or indirectly, amounting to 129,843.9 tons, as shown in the table below the calculation. (EN16, EN17)

Based on fuel consumption and combustion effectiveness of production and operation machinery, estimated CO2 emission from the Company’s mining operation in 2011 is shown in the following table:

Untuk menekan sumber emisi, Perseroan melakukan kegiatan uji emisi secara rutin terhadap fasilitas produksi maupun kendaraan penunjang transportasi di lapangan maupun di kantor pusat/cabang.Uji emisi benda bergerak dilakukan sesuai dengan ketentuan PermenLH No.05 Tahun 2006 maupun emisi tidak bergerak sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumsel No.6 Tgl. 15 Februari 2012 mengenai Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak dan Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Kep.Men.LH No.533 Th.2009 untuk Insinerator RSBA dan no. 44 Th. 2012 untuk Insinerator tambang.

Pengujian dilaksanakan oleh pihak ke 3, bekerjasama dengan instansi yang berwenang. Tujuannya adalah memastikan bahwa seluruh peralatan utama maupun pendukung operasional Perseroan mengeluarkan emisi seminimal mungkin, sesuai peraturan yang berlaku. Hasil pemantauan menunjukan bahwa emisi yang dikeluarkan memenuhi ketentuan BML.

(EN18, EN19)

Hasil pengukuran kualitas udara emisi gas buang pada inscenerator yang dilakukan oleh pihak ketiga adalah sebagai berikut.

NO

PARAMETER YANG DIUKUR

MEASUREMENT PARAMETER

SATUAN

UNIT

HASIL PENGUKURAN (LOKASI)

MEASUREMENT RESULT (LOCATION)

KEP.MEN.LH NO.533 TH.2009 UNTUK INSINERATOR RSBA DAN NO.792 TAHUN 2008 UNTUK INSINERATOR TAMBANG INCENERATOR RSBA INCENERATOR TAMBANG TIDAK BERGERAK INSINERATORBAKU MUTU EMISI SUMBER

1 Partikel mg/Nm3 45 39.7 50

2 Sulfur Dioksida (SO2) mg/Nm3 161 136 250

3 Nitrogen Dioksida (NO2) mg/Nm3 230 66.5 300

4 Hidrogen Fluoride (HF) mg/Nm3 1.01 1.01 10

5 Hidrogen Kloride (HCl) mg/Nm3 3.5 4.5 70

6 Carbon Monoksida (CO) mg/Nm3 33 21.6 100

7 Total Hidro Carbon (sebagai CH4) mg/Nm3 0.44 0.67 35 8 Arsen (As) mg/Nm3 < 0.001 < 0.001 1 9 Kadmium (Cd) mg/Nm3 0.002 0.009 0.2 10 Kromium (Cr) mg/Nm3 0.009 0.01 1 11 Timbal (Pb) mg/Nm3 0.266 0.211 5 12 Merkuri (Hg) mg/Nm3 < 0.001 < 0.001 0.2 13 Talium (TI) mg/Nm3 - - 0.2 14 Opasitas % 8 8 10

15 Temperatur Gas Buang 0C 290 115

-To control emission sources, the Company makes regular emission tests on production facilities and operational vehicles on sites, and in head office and branches. Test on emission from moving sources is made in accordance with Environment Minister Regulation No. 05/2006 and non-moving sources under South Sumatera Governor Regulation No. 15 dated 15 May 2005 regarding Non-moving Source Emission Quality, and Environment Minister Regulation No. 533/2009 for RSBA (Bukit Asam Hospital) incinerators and No. 792/2008 for mine incinerators.

The tests are run by third parties and the authorities with an aim to ensure that the Company’s main and auxiliary machinery discharges the least emission as ruled by the law. Monitoring results show that the emissions discharged are within the range of BML.

(EN18, EN19)

Perseroan juga perduli pada upaya masyarakat internasional mengurangi laju penipisan lapisan ozon. Walau secara khusus belum melakukan perhitungan potensi jumlah gas pemicu penipisan lapisan ozon dari aktifitas penambangan yang dilakukan, Perseroan berpartisipasi nyata pada upaya pengurangan emisi gas perusak lapisan ozon. Secara bertahap Perseroan melakukan penggantian penggunaan bahan kimia perusak Ozon yaitu mengganti/retrofitting refrigerant freon (CFC) menjadi hidrokarbon yang ramah lingkungan. Perseroan juga secara serius mengembangkan pemanfaatan CBM, yang selama ini terbuang ke atmosfir dalam proses penambangan batubara. Dengan upaya tersebut, pelepasan CFC maupun gas metana (CBM) ke atmosfir bisa diminimalkan, atau bahkan ditiadakan. (EN19)

Adapun kegiatan menyeluruh yang dilakukan oleh Perseroan dalam rangka mengurangi efek rumah kaca (global warning) adalah: (EN18)

Melakukan

Fugitive Emission:

Monitoring emisi sumber tidak bergerak dan bergerak, a.

b. Tidak melakukan pembakaran sampah secara terbuka Melakukan program Pengurangan Green House Gas, melalui :

a. Penghijauan dengan jenis pohon yang terbukti mampu mengurangi polusi udara dan menyerap CO (Angsana, Trembesi, Mangga, Tanjung, dan Mahoni),

b. Membuka lahan seminimal mungkin c. Mempertahankan vegetasi asli

Program Menghilangkan Bahan Kimia Perusak Ozon, yakni

mengganti/retrofitting refrigerant freon (CFC) menjadi hidrokarbon dengan jenis Musicool produk dalam negeri. Melakukan program

Clean Development Mechanism: a. Menggunakan sistem perhitungan karbon dioksida,

b. Green Mining/Jumat Hijau (Kegiatan Penghijauan di

luar tambang)

c. Melakukan proses penghitungan biomassa dalam rangka pengukuran penyerapan CO2 oleh vegetasi hasil reklamasi di kawasan bekas tambang.

Perseroan secara rutin, 3 bulan sekali melakukan pengukuran baku mutu emisi yang keluar dari peralatan bergerak (mobil-mobil operasional) maupun tidak bergerak (Incenerator & Genset). Parameter yang diukur

meliputi diantaranya gas sulfur-oksida (SOX), nitrogen-oksida (NOX),

partikulat dan parameter lainnya. Emisi ini penting untuk dipantau dan dipastikan selalu berada dibawah BML, karena secara langsung maupun tidak langsung berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia maupun hewan. Hasil pengukuran yang dilakukan selama ini menunjukan seluruh parameter senantiasa berada dibawah BML yang ditetapkan. (EN 20)

Selain emisi gas, Perseroan juga melakukan upaya untuk menekan polusi debu, terutama disekitar pemukiman penduduk terdekat sebagai akibat aktivitas penambangan maupun kegiatan transportasi hasil tambang. Pemantauan kualitas udara (salah satu parameternya adalah debu) di sekitar kegiatan penambangan dilakukan secara berkala sebulan sekali. Upaya-upaya yang dilakukan Perseroan untuk menekan polusi debu ini adalah:

The Company is also heedful of the international community’s efforts to slow down ozone layer depletion. Although no calculation has been made of total ozone-depleting gas emission from its mining operations, the Company has participated in the reduction effort by phasing out ozone-depleting chemicals or retrofitting refrigerant freon (CFC) by environment-friendly hydrocarbon. The Company is also serious about developing the usage of CBM which has so far been wasted into the atmosphere during coal mining. This effort will minimize or even eliminate CFC or methane gas (CBM) emissions to the atmosphere. (EN19)

To reduce greenhouse effect or global warming the Company took the following actions: (EN18)

Controlling Fugitive Emission: •

a. Monitoring emissions from moving and non-moving energy sources.

b. Avoiding open waste burning. Reducing greenhouse gas emission by: •

a. Greening with trees that are able to reduce air pollution and absorb CO (Angsana, Trembesi, Mango, Tanjung and Mahogany).

b. Minimizing land clearance. c. Preserving original vegetation. Eliminating ozone-depleting chemicals by •

retrofitting refrigerant freon (CFC) with hydrocarbon type Musicool that is locally produced.

Conducting Clean Development Mechanism •

program:

a. Calculating carbon dioxide level. b. Coordinating Green Friday program

(greening activities outside the mines) c. Calculating biomass to count CO2

absorption by vegetation in reclaimed used mine sites.

Quarterly, emissions from moving sources (operational vehicles) and non-moving sources (incinerators and generators) are measured. Parameters measured are sulphur-oxide (SOX), nitrogen-oxide (NOX), particulate and others. It is important to monitor these emissions to ensure they are always below environment quality standard (BML), because directly or indirectly they are potentially hazardous to human as well as animal health. The measurement results indicate that all parameters are constantly below BML requirement. (EN 20)

Besides curbing gas emission, the Company also makes an effort to suppress dust pollution (particularly in the closest residential area) which is caused by mining activities or product transporting activities. Monitoring air quality (one of the parameters being dust) around the mining site is conducted monthly. Measures taken to suppress dust pollution are:

Melakukan penyiraman jalan dan sarana produksi secara

teratur

Melakukan revegetasi dan membuat daerah penyangga

(buffer zone)

Melakukan penyemprotan debu (

dust suppression system) di

lokasi stockpile secara reguler dan pemantauan emisi genset serta incenerator.

Pembatasan muatan dan kecepatan truk

Perawatan/pemeliharaan peralatan alat berat dan truk

secara teratur untuk mengurangi gas polutan

Penggunaan masker (penutup mulut/hidung) dan earplug

terhadap para pekerja

Dokumen terkait