Laporan Keberlanjutan 2011 Sustainability Report
Harmony in Sustainability
Harmony in Sustainability
Keselarasan dalam
Keberlanjutan
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTORPROFIL PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
PT BUKIT ASAM PERSERO TBK PROFILE4
14
16 Sekilas PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Brief History
17 Sumber daya dan cadangan batubara
Coal resources and reserves
18 Saham Perseroan
PTBA Shares
18 Visi, Misi dan Strategi Umum
Vision, Mission and Strategy
21 Grup Usaha PTBA
PTBA Business Group
22 Struktur Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
Structure of Subsidiaries and Associated Companies
22 Peta Operasional Perseroan
Company Operational Location
23 Bidang Usaha
Line of Business
24 Struktur Organisasi
Organization Structure
25 Peristiwa penting
Significant Events
KINERJA EKONOMI
ECONOMIC PERFORMANCE32
34 Kontribusi kepada Perekonomian Negeri
Contribution to the Nation’s Economy
36 Kontribusi pada Negara
Contribution to the State
38 Hubungan dengan Mitra Kerja
Relationship with Business Partners
38 Produk dan Jasa
Product and Services
39 Manajemen Produk
Product Management
41 Pengendalian Mutu
Quality Control
41 Layanan Kepada Pelanggan
Customer Service
43 Pemasaran dan Promosi
Marketing and Promotion
44 Pengembangan Usaha
Business Development
44 Pembangunan PLTU Mulut Tambang
Construction of Mine Mouth Thermal Power Plants
47 Pengembangan Angkutan Laut Batubara
Development of Coal Sea Transport
47 Implikasi Keuangan terhadap Perubahan Iklim
Financial Implication of Climate Change
26 Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certification
28 Manajemen Pemangku Kepentingan
Stakeholders Management
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
SUSTAINABILE CORPORATE GOVERNANCE50
53 Struktur Tata Kelola
Corporate Governance Structure
54 Struktur Tata Kelola di Perseroan
The Structure of Corporate Governance in the Company
55 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders
55 Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
58 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of Commissioners and Directors
59 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
59 Direksi
Board of Directors
60 Komite-komite Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Committees
63 Kebijakan Pokok Tata Kelola
Governance Standard Policy
69 Kode Etik Berperilaku
Code of Conduct
71 Budaya Perusahaan
Corporate Culture
72 Perkara Hukum Yang Dihadapi
PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM
136
LAPORAN PENGECEKAN LEVEL PENGECEKAN GRI
STATEMENT GRI APPLICATION LEVEL CHECKED154
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENT PROTECTION104
of Human Resources Management
78 Pembinaan Hubungan Industrial dengan Pegawai
Industrial Relationship with Employees
Regulations
84 Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Karir
Competence and Career Development
84 Rekrutmen
Recruitment
85 Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
Training and Development
Development
88 Paket Kesejahteraan
Remuneration Package
89 Kesetaraan Gender Dalam Hal Remunerasi
Gender Quality in Remuneration
91 Penyelarasan Organisasi dan Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM
Organization Alignment and Human Resources Management System Improvement
91 Peningkatan Budaya Unggul
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
WORK SAFETY AND HEALTH92
94 Komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Commitment to Work Safety and Health
94 Komite K3
WSH Committee
95 Kegiatan-kegiatan Utama di Tahun 2011
Major Activities in 2011
96 Tingkat Kecelakaan Kerja
Work-related Accidents
99 Kesehatan Kerja
Work Health
100 Sertifikasi dan Audit K3
WSH Audit and Certification
101 Penghargaan
Awards
106 Pengelolaan Lingkungan Dengan Sistem Terakreditasi
Accredited Environmental Management
107 Struktur Organisasi Lingkungan
Environment Organization Structure
107 Pengelolaan Lingkungan
Environmental Management
115 Proses Penanganan Air Tambang dengan Metode Wetland
Mine Water Treatment by Wetland Method
117 Pengelolaan Kuasa Pertambangan dan Biodiversivitas
Mining Concession & Biodiversity Management
122 Pengendalian Emisi
Emission Control
125 Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Waste Management and Processing
126 Penelitian dan Pengembangan Lingkungan
Environmental Research and Development
127 Pemantauan Lingkungan
Emission Monitoring
131 Biaya dan Penghargaan untuk Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan
Cost and Commendation for Environmental Management and Conservation
132 Laporan Pelaksanaan Reklamasi dan Rehabilitasi
Progress Report of Reclaation and Rehabilitation Program
139 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Partnership and Community Development Program
140 Struktur Organisasi Pelaksana PKBL
PKBL Organization Structure
141 Program Kemitraan
Partnership Program
146 Program Bina Lingkungan
Community Development Program
102 Kegiatan Latihan Penaggulangan Kabakaran dan Pencarian Korban di Dalam Ruangan
Fire Control and Victim Rescue Drill in Confined Areas
150 Program Bina Wilayah
TENTANG LAPORAN INI
ABOUT THIS REPORT
TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
Kami menggunakan prinsip ketepatan (Accuracy),menyeluruh (Completeness), serta reliabilitas (Reliability) untuk menampilkaninformasi dalam laporan ini. Melalui proses internal audit yang kami lakukan, kami memberikan jaminan bahwa ketiga prinsip tersebut diterapkan dalam laporan ini.
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengkomunikasikan komitmen dan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial kami kepada para pemangku kepentingan serta masyarakat secara transparan. Melalui laporan ini kami berharap para pemangku kepentingan bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan terbuka mengenai segala kegiatan pembangunan berkelanjutan yang kami lakukan.
LINGKUP DAN BATASAN ISI LAPORAN(3.6, 3.7)
Laporan ini melaporkan semua aspek kinerja operasional Perseroan dan anak usaha dalam wilayah penambangan PTBA serta perubahan-perubahan yang dialami selama tahun 2011, mencakup pembangunan berkelanjutan, kondisi keuangan serta hasil produksi. Akan tetapi, kinerja supplier maupun kontraktor Perseroan belum dilaporkan dalam laporan ini.
PENDEKATAN DAN ISI LAPORAN (3.11, 3.5)
Laporan Keberlanjutan ini tetap menekankan pada pelaporan kinerja program dalam mencapai pembangunan berkelanjutan serta keterlibatan pemangku kepentingan dalam pembangunan tersebut. Adapun proses pembuatan laporan kami lakukan secara berjenjang mulai dari penyediaan data, proses penulisan, editing, pengecekan akurasi data audit hingga didapat draft final untuk kemudian kami sajikan dalam bentuk laporan akhir. Kami menerapkan pendekatan yang seimbang dalam pemenuhan indeks GRI dengan kebutuhan penyampaian laporan kepada pihak eksternal yakni para pemangku kepentingan.
Sementara itu isi laporan yang kami sampaikan mencakup:(3.11, 3.6)
• Kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan yang disyaratkan dalam indikator
GRI. Laporan tahun ini mencoba menampilkan semua indikator yang ada dalam GRI standar.
• Perubahan-perubahan yang terjadi selama periode 1 Januari–31 Desember 2011. • Kegiatan yang bersifat operasional yang disyaratkan dalam indikator GRI. • Kegiatan operasional yang memenuhi kepatuhan perundang-undangan
atau ketentuan lainnya.
• Indikator tambahan (additional indicator) yang ada dalam GRI.
TEKNIK PENGUKURAN DATA(3.9)
Kami menggunakan metoda pengukuran data yang relevan dengan bidang yang dilaporkan dan sesuai dengan kaidah yang umum. Informasi dalam laporan kami sajikan berdasarkan prinsip materialitas, yakni mengungkapkan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan, maupun yang memiliki dampak penting dalam kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan Perseroan.
PERIODE DAN PEDOMAN PELAPORAN
Laporan ini merupakan laporan berkelanjutan ke-6 yang dibuat oleh
perusahaan sejak tahun 2005. Periode laporan mencakup periode 1 Januari
s/d 31 Desember 2011, diterbitkan setahun sekali dan dibuat dengan mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines 3.1 (GRI G3.1) & Mining and Metal
REPORTING PURPOSE
We apply Accuracy, Completeness and Reliability principles in providing information in this report. Through internal audit that we conduct, we give our assurance that these three principles are applied in this report.
The purpose of making this report is to communicate our economic, environmental and social commitment and performance to the stakeholders and public in a transparent manner. Through this report we hope all stakeholders will gain a clear and transparent picture of our sustainable development activities.
REPORTING SCOPE AND LIMITATION (3.7)
This report discloses all operating performance aspects in the Company’s mining areas and any changes occurring in 2011, covering sustainable development, financial condition and production output. However, our contractors’ environmental performance is not reported in this report.
REPORTING APPROACH AND CONTENT(3.11, 3.5)
This Sustainability Report continues to emphasize on reporting the Company’s program performance in reaching sustainable development and stakeholder engagement in the development.
The content of this report covers the following: (3.11, 3.6)
• Economic, social and environmental performance as required by GRI indicators. This year’s report attempts to present all indicators within GRI standard.
• Changes occurring from 1 January through 31 December 2011.
• Operating activities required by GRI indicators. • Operating activities in compliance with the laws
and regulations.
• Additional indicators contained in GRI.
DATA ASSESSMENT TECHNIqUE(3.9)
We apply data assessment technique relevant to the activities being reported and to the generally applied standards. The information presented is based on materiality principle, that is disclosing information that may influence the stakeholders’ decision making, as well as that may materially affect the Company’s economic, social and environmental performance.
REPORTING PERIOD AND GUIDE
Sector Supplement Final Version (MMSS Final Version). Laporan untuk periode sebelumnya diterbitkan pada bulan Maret 2011. (3.1, 3.2, 3.3)
PERUBAHAN SIGNIFIKAN (3.10, 3.11)
Tidak ada perubahan signifikan menyangkut struktur, prinsip akunting maupun metoda pengukuran data dari laporan yang disajikan di tahun sebelumnya.
Juga tidak ada perubahan signifikan menyangkut struktur usaha, struktur
kepemilikan dan struktur organisasi selama periode pelaporan.(2.9)Sehingga basis pelaporan tidak mengalami perubahan dan tidak mempengaruhi prinsip komparabilitas.(3.8)
GRI INDEKS (3.12)
Untuk memudahkan pembaca memahami ketaatan yang telah dipenuhi dan dilaporkan oleh Perseroan, kami mencantumkan indeks GRI G3 yang ditetapkan dalam laporan ini dengan huruf warna merah di dalam kurung pada setiap halaman yang relevan. Adapun kompilasi atas pemenuhan seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam indeks GRI bersangkutan, kami cantumkan pada halaman 155 Laporan ini.
ASSURANCE(3.13)
Pada saat ini PTBA belum melakukan assurance oleh pihak ketiga yang independend untuk menjamin keakuratan data-data yang kami cantumkan dalam laporan ini, namun kami melakukan self assesment dalam memverifikasi data-data dimaksud. Selain itu kami melaksanakan proses pengecekan yang dilakukan oleh pihak ketiga atas kelengkapan laporan dengan standar GRI yang dijadikan acuan. Berdasarkan pengecekan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga sebagaimana kami cantumkan pada halaman 154, laporan ini telah memenuhi standar penerapan GRI dengan kriteria peringkat “A”
KONTAK PERSON (3.4)
Setiap permintaan, masukan maupun komentar atas laporan ini dapat disampaikan kepada:
Sector Supplement Final Version (MMSS Final Version). The report for the previous period was published on March 2011.
(3.1, 3.2, 3.3)
SIGNIFICANT CHANGES(3.10, 3.11)
There were no material changes in the structure, accounting principle or data assessment method from previous yearís report. Nor were there changes in the Companyís business structure, shareholding or organization structure during the reporting period. (2.9)
Hence, there is no change in the reporting basis and there is no effect on the comparability principle. (3.8)
GRI INDEx(3.12)
To help readers understand the Company’s compliance with the guidelines as reported in this report, relevant GRI-G3 indexes are quoted in red letters between parentheses on every relevant page. Compilation of compliance with all GRI index requirements are listed on page 155 of this report.
ASSURANCE (3.13)
PTBA has not secured any independent third-party assurance as to the accuracy of our data presented in this report, but we have made self-assessment to verify such data. We have also engaged a third party to assess the report with regard to full compliance with GRI standard. According to the third party assessment as presented on page 154, this report has met GRI application standard with an “A” rating.
CONTACT PERSON(3.4)
Any request, feedback or comment on this report may be submitted to:
DIVISI CORPORATE SECRETARY CORPORATE SECRETARY DIVISION
HANANTO BUDI LAKSONO
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2.1)
Menara Kadin Indonesia lantai 15th / 15th floor
Jl H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav 2-3 Jakarta – 12950 Indonesia
Tel. (62 21) 525.4014 Fax. (62 21) 525-4002
Email: hblaksono@bukitasam.co.id
atau / or
DIVISI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES DIVISION
M. HATTA
KANTOR PUSAT PTBA (2.4)
PTBA HEAD OFFICE
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim – 31716
Sumatera Selatan
Tel: (62-734) 451-096, 452-352 Fax : (62-734) 451-095, 452-993
Once again we present our Sustainability Report to give an
in-depth, transparent and balanced report on our efforts and
achievements in making economic, social and environmental
contribution to the state and the community, in addition to our
participation in dealing with global warming issue through a
well-planned and accountable environmental management.
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA
MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
Milawarma
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERHORMAT,
Tahun 2011 ini adalah untuk ke-enam kalinya PTBA membuat Laporan Keberlanjutan secara terpisah dari Laporan Tahunan. Laporan ini kami buat dengan mengacu pada sistim pelaporan berstandar internasional yakni Sustainability Reporting Guidelines G 3.1 & Mining and Metal Sector Supplement Final Version /MMSS Final Version.
Melalui laporan berstandar internasional ini, kami ingin memberikan gambaran mendalam, transparan dan berimbang mengenai upaya yang kami jalankan dan kinerja yang berhasil kami raih dalam memberikan kontribusi ekonomi dan sosial kemasyarakatan terhadap negara maupun masyarakat sekitar, termasuk dalam hal pelestarian lingkungan. Melalui laporan ini kami ingin memberi gambaran nyata kesungguhan dan komitmen kami untuk berpartisipasi pada upaya-upaya mengatasi dampak pemanasan global yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial kemasyarakatan di seluruh dunia.
Bidang usaha kami adalah penambangan dan perdagangan salah satu bahan bakar fosil yang tidak terbaharui, yakni batubara. Seperti pada umumnya perusahaan tambang batubara, operasional penambangan kami meliputi pembukaan tanah pucuk, lapisan tanah penutup, pengambilan lapisan batubara kemudian mengembalikan lapisan tanah pucuk dan tanah penutup untuk kegiatan penanaman kembali. Namun demikian, kami sangat menaruh perhatian pada upaya pengelolaan lingkungan sebelum dan pasca tambang untuk meminimalisir dampak kegiatan operasional kami. Operasional tersebut kami lakukan secara terencana serta memperhatikan kaidah penambangan yang baik dan benar dengan menerapkan pola penambangan green mining. (1.1)
TO OUR DISTINGUISHED STAKEHOLDERS,
This 2011 Sustainability Report is the sixth Sustainability Report of the Company that is made separate from Annual Report. The Report is written using an international standard reporting system, i.e. Sustainability Reporting Guidelines G 3.1 & Mining and Metal Sector Supplement Final Version / MMSS Final Version.By this international standard report we wish to present an in-depth, transparent and balanced description of our ongoing efforts and success in making economic, social and environmental contribution to the state and the community. This report is also intended to show our determination and commitment to participate in dealing with global warming that is increasingly affecting the whole world.
Dampak pemanasan global yang saat ini melanda diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan cuaca ekstrim berskala global. Bagi Indonesia, termasuk kawasan penambangan kami, perubahan cuaca ekstrim yang sangat terasa adalah perubahan cuaca yang dramatis dari kondisi panas dan munculnya hujan lebat yang berlangsung dalam rentang waktu tertentu di tahun 2011, sehingga menyulitkan perhitungan prakiraan cuaca dalam merancang kegiatan penambangan. Sedangkan untuk kawasan subtropis, cuaca ekstrim menimbulkan seringnya terjadi badai salju, pergeseran waktu tiba musim dingin, serta badai maupun angin topan dengan curah hujan yang tinggi.
RISIKO UTAMA, TANTANGAN DAN PELUANG USAHA
(1.2)Kondisi iklim dan perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi dengan lebih akurat tersebut secara tidak langsung mempengaruhi rencana penambangan kami sehingga pada akhirnya mempengaruhi pencapaian produksi kami karena kinerja alat produksi menjadi tidak optimal. Walaupun tidak secara signifikan mempengaruhi kondisi finansial Perusahaan, hal ini menjadi tantangan operasional, baik aspek penyusunan rencana tambang, aspek kegiatan produksi maupun aspek keselamatan. Untuk menjawab kondisi tersebut, kami memperbaiki dan mengoptimalkan aspek operasional serta menerapkan sistem drainase yang mendukung operasional penambangan sekaligus meningkatkan aspek keselamatan kegiatan produksi. (EC2)
Dampak perubahan iklim yang kami rasakan tersebut serta semakin meningkatnya keprihatinan masyarakat dunia, membuat kami semakin bertekad menunjukkan komitmen dan partisipasi untuk turut mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Sebagai wujud kepedulian terhadap dampak pemanasan global yang semakin meluas, kami meluncurkan program efisiensi operasional melalui berbagai inisiatif perencanaan tambang yang lebih ekonomis, perawatan alat produksi secara rutin, perbaikan sarana dan prasarana, penggantian alat produksi utama termasuk pelaksanaan kampanye penghematan listrik.
Program tersebut merupakan bentuk kepedulian dan dukungan nyata kami terhadap program pengurangan dampak pemanasan global dan perubahan iklim. Efisiensi operasional yang salah satu caranya adalah dengan memperpendek jarak angkut bertujuan mengurangi pemakaian BBM yang berarti mengurangi emisi karbon dioksida. Penggantian dan perawatan alat tambang utama juga berarti meningkatkan unjuk kerja dan efisiensi penggunaan BBM yang pada akhirnya mengurangi emisi.
Demikian juga program penghematan listrik, selain bertujuan untuk mengurangi pemakaian listrik yang tidak sesuai peruntukannya, juga bertujuan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang digunakan sebagai pembangkit listrik. Selain penghematan listrik, kami merancang dan melaksanakan inisiatif perbaikan sistem operasional yang terpadu, pengembangan kompetensi SDM serta pengembangan usaha yang senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan.
The global warming effects are reflected in extreme weather change in every part of the world. For Indonesia, including our mines, extreme weather change was very obvious in the drastic shift from hot weather to heavy rains during a certain period in 2011, making it difficult for us to forecast the weather and plan mining activities. While in the sub-tropical region, extreme weather causes frequent snowstorms, shifting winter time, hurricane and typhoon with excessive rainfall.
MAJOR RISKS, CHALLENGES AND
BUSINESS OPPORTUNITIES
(1.2)The unpredictable climate and weather changes indirectly affected our mining plans and eventually our production output as production equipment failed to function to the utmost. Though its effect on our operations was not significant, it posed challenges to our operations, in terms of planning, production and safety. To address the situation, we improved and optimized our operations and applied drainage system to support mining operations and ensure the safety of production activities. (EC2)
The climate change and the world growing concern prompted us to increase our commitment and participation in reducing the adverse effect of climate change. To deliver our commitment towards the widening impact of global warming we launched operating efficiency program through more economical mining initiatives, regular maintenance of production equipment, improvement of facilities and infrastructure, replacement of main mining equipment and electricity saving campaign.
The program was a reflection of our tangible concern and support of reducing the effect of global warming and climate change. Operating efficiency is reached by shortening transport distance to reduce fuel consumption and carbon dioxide emission. Maintenance and replacement of main mining equipment also enhanced performance and fuel consumption efficiency that would in turn reduce emission.
Kami telah semakin dekat dengan upaya pemanfaatan kandungan Coal Bed Methane (CBM) yang pada proses penambangan biasa, gas ini terbuang ke atmosfir sebagai salah satu unsur perusak ozon (ozone depleting substance). Gas methane tersebut pada akhirnya akan dipergunakan sebagai bahan bakar PLTU menggantikan diesel, sehingga akan mengurangi emisi CO dan S0x maupun NOx yang mengiringi penggunaan minyak diesel atau BBM lain sebagai bahan bakar pembangkit PLTU.
Kami mendukung dan melaksanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di mulut tambang, untuk mengurangi emisi CO2 dari kegiatan transportasi batubara ke PLTU yang jauh lokasinya dari area tambang. Kami telah merintis akan melanjutkan kegiatan penambangan dengan sistem BWE, yang menggunakan listrik dari PLTU Mulut Tambang milik sendiri, sehingga mengurangi emisi CO2 dari operasional alat tambang dengan sistem shovel & truck.
Selain dari sisi operasional tambang, dari aspek pemeliharaan lingkungan, kami berhasil mengembangkan cara mengurangi angka cemaran logam berat dalam air dari proses penambangan, mengembangkan sistem
We are getting closer to the exploitation of Coal Bed Methane (CBM), which in mining is normally wasted to the atmosphere and becomes ozone depleting substance. The methane gas will eventually be used for fueling TPP to replace diesel, and is expected to reduce CO and SOx and NOx emission that accompanies diesel fuel or other fuel used for TPP.
We endorse and carry out the construction of mine mouth TPP to reduce CO2 emission from coal transportation to TPP which is distant from the mines. We will continue using BWE system in our mining activities, using electricity produced by our own mine mouth TPP, so as to cut down CO2 emission from mining equipment operations using shovel and truck.
tertutup dalam penggunaan air, dan memanfaatkan limbah cair lain untuk membantu proses penambangan. Keseluruhan hasil tersebut akan memberi dampak positif berupa lebih terpeliharanya lingkungan biota asal maupun terpeliharanya lingkungan revegetasi yang kami laksanakan.
MENGEMBANGKAN USAHA DAN MEMELIHARA
LINGKUNGAN DENGAN PENJAMINAN MUTU MELALUI
IMPLEMENTASI SISTEM TERAKREDITASI
Pada tahun pelaporan, kami berhasil menambang batubara sebesar 12,95 juta ton. Kami senantiasa berupaya mengatasi hambatan produksi dan menyiapkan rencana produksi tahun berikutnya dengan tetap mengedepankan pelestarian lingkungan dalam kegiatan produksi. Kami menerapkan program “green mining” dengan mempersiapkan dan melakukan pola penambangan yang ramah lingkungan.
Kami terus berupaya beroperasi dengan efisien, sehingga penjualan dan laba kami meningkat. Dengan demikian kami tetap mampu meningkatkan sumbangsih kepada negara, berupa peningkatan royalti dan jumlah a way to reduce heavy metal polution in mine water,
developed closed loop system in water use, and used other liquid waste in mining process. The overal result will result in a better preserved original biota environment and re-vegetated areas.
BUSINESS DEVELOPMENT AND
ENVIRONMENTAL CONSERVATION
BY qUALITY CONTROL THROUGH
ACCREDITED SYSTEM APPLICATION
During the year, we managed to mine 12.95 million tons of coal. We handle production obstacles and make next year’s plan by taking into consideration environmental conservation in our production process. We adopt green mining concept by practising eco-friendly mining.pajak yang kami bayarkan serta membantu peningkatan kehidupan masyarakat sekitar. Mengantisipasi peningkatan permintaan batubara dimasa mendatang baik di pasar domestik maupun internasional, kami merencanakan peningkatan kapasitas produksi secara bertahap hingga mencapai 50 juta ton pertahun pada tahun-tahun mendatang.
Dalam rangka pengembangan usaha ini, kami telah melakukan perbaikan infrastruktur utama maupun sarana penunjang, termasuk penambahan peralatan dan peningkatan kerjasama pengangkutan yang selama ini menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha kami. Kami menerapkan sistem pengendalian mutu terakreditasi ISO 9001: 2008 untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan melanggengkan kerja sama dalam jangka panjang.
Dalam bidang pengelolaan lingkungan, kami menjalankan amanah peraturan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Lingkungan No. 32 tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karenanya, kami senantiasa memperhatikan butir-butir yang direkomendasikan dalam dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang dipresentasikan dan disetujui dalam setiap tahapan pengembangan maupun pelaksanaan kegiatan operasional.
Sebagai wujud komitmen kami untuk senantiasa melakukan pengembangan usaha dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, kami berupaya meningkatkan kemampuan operasional seluruh jajaran kami. Kami melaksanakan pengelolaan SDM dengan baik, melaksanakan program peningkatan kompetensi SDM secara terarah dan memberikan kesadaran pentingnya memelihara lingkungan.
Untuk menjamin pangelolaan lingkungan yang berkualitas, kami memfasilitasi audit sistem pengelolaan lingkungan bertaraf internasional yang kami jalankan. Kami berhasil mempertahankan sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001: 2004 hingga tahun 2013, yang kami tujukan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan.
Kami mempersiapkan rencana penambangan dan pengelolaan lahan pasca tambang dengan seksama, mempersiapkan tanaman revegetasi, memelihara biota endemik dan mengelola areal revegetasi dengan baik bekerja sama dengan pihak independen. Kami bahkan telah memulai pembangunan Taman Hutan Rakyat di areal bekas penambangan utama seluas 5.934 Ha, sebagai bukti komitmen kami pada pemeliharanaan lingkungan.
and to improve the living standard of the surrounding community members. In anticipation of future higher coal demand both in domestic and export markets, we plan to increase production capacity gradually to 50 million tons a year in the coming years.
In business development, we have improved main and auxiliary infrastructure, added new equipment and enhanced loading capacity that so far has become the main obstacle in our business development. We implement ISO 9001:2008 accredited quality control system to honor our customers’ trust and maintain long-term cooperation.
In managing the environment we comply with the laws and regulations, particularly Law No. 32/2009 regarding environmental conservation and management. Therefore, we always observe the agreed points of recommendation presented in AMDAL, RKL and RPL on every stage of operating activities.
As an evidence of our commitment to develop business with environmental emphasis, we do our best to upgrade the proficiency of all personnel. We have a good personnel management and a well-directed competence upgrade program, and we encourage our people to be environment-conscious.
To ensure a good environmental management, we facilitate the audit of our international standard environmental management. We are entitled to retain until 2013 our ISO 14001:2004 certification for environmental management system to make our environmental management activities more effective.
Secara teratur kami melakukan pemantauan dan pengelolaan atas emisi maupun kadar cemaran diseluruh areal penambangan dan areal terdampak. Seluruh parameter indikator lingkungan kami jaga agar senantiasa berada dalam batas baku mutu yang ditetapkan. Pemantauan dan pengelolaan melibatkan pihak independen yang berkompeten, hasilnya, kami senantiasa memenuhi persyaratan standar parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) untuk kegiatan pertambangan (Standar Mining) dalam pengolahan air, emisi maupun effluent dan pengelolaan limbah B3. (4.12)
Seluruh upaya tersebut kami lakukan untuk mempertahankan biodiversitas ekosistem agar sedapat mungkin kembali seperti sebelum kegiatan penambangan. Kami menargetkan peningkatan peringkat PROPER yang semakin positif, baik pada tingkat propinsi maupun nasional.
MEWUJUDKAN SDM YANG KOMPETEN DAN MENYADARI
MAKNA MENJAGA KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
Untuk mendukung rencana pengembangan usaha, kami mempersiapkan SDM dengan seksama. Kami memberikan pelatihan secara terencana untuk meningkatkan kompetensi SDM kami, dan memberikan remunerasi yang sejalan dengan kinerja yang ditunjukkan. Mengingat SDM merupakan mitra dan tulang punggung pertumbuhan Perusahaan, kami sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan tempat bekerja. Untuk menunjang implementasi program K3, kami menyediakan peralatan keselamatan kerja yang memadai, ketersediaan peralatan APK yang handal serta menyelenggarakan training khusus mengenai K3, yang diikuti oleh para pekerja Perusahaan maupun kontraktor. Kami bahkan membangun rumah sakit, RS Bukit Asam, untuk mendukung pemberian jaminan kesehatan kerja bagi karyawan maupun masyarakat sekitar.
Untuk menunjang implementasi program dan meningkatkan standar
K3, kami menerapkan sistem K3 terakreditasi dari OHSAS 18001: 2007
serta memfasilitasi pemeriksaan penerapannya oleh pihak independen secara periodik. Kami juga menerapkan perluasan Standar Manajemen K3 (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Implementasi standar K3 terakreditasi tersebut juga kami lengkapi dengan pelaksanaan Contractory Safety Management System (CSMS) yang ditujukan untuk mengetahui kinerja satuan kerja di lingkungan Perseroan dan mitra kerja atau kontraktor pihak ke tiga, dalam menerapkan SMK3.
Oleh karenanya kami kemudian bersyukur dengan meningkatnya kesadaran pekerja atas pentingnya menerapkan prosedur K3, sehingga kekerapan kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan jam kerja terus menurun seperti dicerminkan dari grafik LTIFR. Kami mentargetkan perolehan zero accident dalam seluruh kegiatan operasional. Untuk mencapainya, kami melibatkan seluruh komponen pekerja dan kontraktor dalam menerapkan K3 melalui Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2 K3).
(4.12)
Regularly we monitor and manage emission and polution in all mining areas and affected areas. We keep all environmental indicators within the established quality standard limits. Monitoring and treatment of emission and polution involve independent competent parties. The result is that we always meet the environment quality standards (BML) for mining activity in treating water, emission & effluent and managing hazardous waste. (4.12)
All our efforts are made to preserve and reinstate the biodiversity of eco-system to the original condition. We are targetting a higher level of our PROPER rating, either on provincial or national scale.
PREPARING COMPETENT PEOPLE WHO
ARE CONSCIOUS OF WORK SAFETY
AND HEALTH
To realize business development plans, we prepare our people with utmost care. Well-designed training courses are conducted to upgrade their proficiency, and performance-based remuneration is provided. As the personnel are our partners and the backbone of the Company, we care deeply for their safety and health at work. As part of our WSH program, we provide adequate work safety gear, reliable fire extinguishers, and WSH training for employees and contractors. The Company built a hospital, RS Bukit Asam, to give medical care to the employees and surrounding community members.
To support this program and improve WSH standard, we apply OHSAS 18001: 2007 accredited WSH system and facilitate the audit by third parties periodicaly. We also adopt the enlarged SMK3 (WSH Management Standard) of the Manpower and Transmigration Ministry. Implementation of the accredited WSH standard is also accompanied by Contractory Safety Management System (CSMS) to assess the performance of work units and partners or third party contractors in applying SMK3.
MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Kami menunjukkan komitmen pengembangan kehidupan masyarakat sekitar kegiatan operasional melalui pelaksanaan program pengembangan masyarakat (community development) yang terarah dalam bentuk pelaksanaan Program PKBL dan Bina Wilayah. Agar program dimaksud memberikan dampak yang optimal, kami melibatkan para pemangku kepentingan setempat, seperti tokoh masyarakat dan pemerintah daerah dalam merancang, menetapkan dan melaksanakan program pengembangan masyarakat. Dengan demikian kami berharap tumbuhnya kesadaran masyarakat sekitar bahwa mereka juga adalah pemilik program yang juga bertanggung jawab terhadap keberhasilannya.
Kegiatan pengembangan masyarakat kami jabarkan kedalam berbagai program spesifik sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat setempat, seperti pelaksanaan program pada bidang-bidang: pendidikan, pengembangan sarana umum, kegiatan ekonomi, kegiatan moral keagamaan, kesehatan, bantuan bencana alam dan pelestarian alam. Pilihan prioritas pelaksanaan program kami lakukan secara dinamis tergantung kondisi lingkungan dan prioritas masalah yang harus segera ditangani.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, kami mengalokasikan sejumlah dana yang berasal dari sebagian pendapatan kami. Untuk mendukung percepatan pengembangan kehidupan kemasyarakan, pada tahun pelaporan, kami meningkatkan alokasi dana pelaksanaan kegiatan PKBL maupun Bina Wilayah secara substansial. Seluruh program pemberdayaan masyarakat tersebut menunjukkan dukungan kami terhadap program Millenium Development Goals.
PENINGKATAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TATA
KELOLA USAHA BERKELANJUTAN
Kami memandang penting pelaksanaan tata kelola perusahaan yang terbaik untuk menjamin pertumbuhan usaha secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Bagi kami pertumbuhan usaha dalam jangka panjang seimbang yang dengan terpeliharanya kepentingan seluruh stakeholder akan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas praktek tata kelola terbaik.
Untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola terbaik, pada tahun pelaporan kami telah melaksanakan berbagai langkah penting untuk menjamin peningkatan pelaksanaan azas-azas akuntabilitas, kewajaran, keterbukaan, kemandirian dan pemenuhan tanggung-jawab terhadap stakeholders. Kami melaksanakan beberapa program yang kami tujukan meningkatkan kualitas implementasi tata kelola, meliputi:
Penyempurnaan ”Tatalaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran”
•
(Whistle Blowing System) beserta satuan pelaksana yakni Satker Sistem Manajemen Perusahaan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas dan transparansi.
COMMUNITY WELFARE DEVELOPMENT
We prove our commitment towards the development of neighboring community welfare through a well-focused community development programs manifested in Partnership and Community Development Program (PKBL) and Area Development Program. To optimize these programs, we engage local stakeholders, public figures and regional government officials in designing, enforcing and running the programs. In this way, hopefully, the community members will realize that they are also the owners of the programs and therefore they should share the responsibility of their success.Community development programs are translated into various specific programs in accordance with the local community needs, such as education, public facilities development, economic activities, religious activities, healthcare, natural disaster relief and natural conservation. Setting the program priority scale depends on the condition and urgency of the problems
To finance these activities, we allocate some fund from our income. To speed up improving the community welfare, during the year we made a substantial increase in our fund allocation for both PKBL and Area Development Program. All the community empowerment programs prove our support to reach Millenium Development Goals.
ONGOING IMPLEMENTATION OF
GOOD CORPORATE GOVERNANCE BEST
PRACTICES
We consider it important to implement good corporate governance best practices to ensure long-term business sustainability. A long-term business sustainability that is balanced with safeguarding stakeholders’ interests is attainable through commendable implementation of good corporate governance best practices.
In order to enhance the implementation of good corporate governance principles, during the year we took several important steps to ascertain that the principles of accountability, fairness, transparency, independency and compliance were continually observed and stakeholder interests were satisfied.
Several programs conducted during the year towards good corporate governance include:
Revising Whistle Blowing System together with the •
Pemenuhan prinsip tanggung jawab yang tercermin dari adanya audit
•
lingkungan hidup berkala oleh pemerintah daerah maupun pusat.
Peninjauan dan penyusunan ulang “
• Board Manual“ yang memberi
panduan tegas bagi pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi untuk menegakkan prinsip independensi.
Sosialisasi panduan ’’Kode Etik’’ yang diantaranya mengatur
•
mekanisme pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan untuk meningkatkan prinsip kemandirian.
Menerbitkan laporan manajemen secara triwulanan, laporan tahunan,
•
laporan tahunan PKBL maupun laporan keberlanjutan untuk menegakkan prinsip keterbukaan.
PENUTUP
Akhirul kata, atas nama Direksi Perseroan, perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas peran sertanya dalam mendukung keberlangsungan usaha Perseroan dan mendukung upaya yang kami lakukan dalam menyeimbangkan kinerja ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan secara berkesinambungan.
Dalam kesempatan ini atas nama Direksi, kami mengharapkan sumbang saran, masukan maupun kritik yang konstruktif untuk penyempurnaan Laporan Keberlanjutan yang kami lakukan secara berkelanjutan.
Jakarta, April 2012
Milawarma
Direktur Utama President Director Fulfilling compliance principle through•
environmental audit performed periodically by central as well as local government.
Reviewing and revising Board Manual that clearly •
directs the duty of Commissioners and Directors to uphold independency principle.
Socializing Code of Conduct that regulates •
decision making mechanism in case of conflict of interest to adopt independency principle. Making quarterly, annual managements reports, •
annual Partnership and Community Development Program reports and Sustainability Report in compliance with disclosure principle.
CLOSING
Finally, allow me on behalf of the Board of Directors to thank all the stakeholders for supporting the Company’s efforts to sustain business operations and to balance its economic, social and environmental performance.
PROFIL PT BUKIT
ASAM (PERSERO) Tbk
PROFIL PT BUKIT
ASAM (PERSERO) Tbk
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PROFILE
Kami beroperasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan
dan di Samarinda Kalimantan Selatan, mengelola
areal seluas lebih dari 90.000 Ha, memproduksi
enam jenis batubara berkualitas dengan total sumber
daya mencapai lebih dari 7,3 miliar ton yang kami
We operate in Tanjung
Enim, South Sumatera
and in Samarinda, South
Kalimantan, exploiting an
area of 90,000 hectares,
producing six types of high
quality coal with total
reserves of over 7.3 billion
SEKILAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2.1), sekarang dikenal dengan sebutan PTBA, untuk selanjutnya disebut juga Kami atau Perseroan, didirikan pada 2 Maret 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 1980. Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nama tagline PTBA, pada 23 Desember 2002. Perseroan tergabung dalam Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI) dan Indonesian Mining Asociation (IMA) serta tergabung ke dalam kelompok badan usaha milik negara (BUMN).(2.6, 4.13)
Pada awalnya Perseroan menjalankan usaha pertambangan batubara melalui 2 unit pertambangan, yakni Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) dengan lokasi 200 km arah barat daya Palembang, dan Unit Pertambangan Ombilin (UPO) di Sawah Lunto, 90 km arah tenggara Kota Padang. Kini Perseroan juga beroperasi di dekat Samarinda (Kalimantan Timur).
Seiring dengan kebijakan pengembangan ketahanan energi nasional, Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara di Tanjung Enim - Sumatera Selatan, Natar - Lampung, dan
Gresik di Jawa Timur, dan sejumlah anak perusahaan yang bergerak dalam
usaha terkait batubara.
Dengan demikian, kini Perseroan mengelola dua unit usaha operasional, yakni pertambangan batubara dan memproduksi briket. Perseroan mendistribusikan produk batubara kepada konsumen melalui pelabuhan utama di Lampung dan Palembang di Sumatera dan di Palaran, Samarinda (Kalimantan Timur). Sementara produk briket langsung didistribusikan kepada konsumen disekitar unit-unit produksi terkait. Perseroan kini tengah berupaya memanfaatkan kandungan CBM dari areal kelolaannya menjadi bidang usaha baru yang terintegrasi dengan kegiatan penambangan batubara sebagai sumber pendapatan baru (2.2)
Seiring dengan perkembangan kondisi, tujuan Perseroan sebagaimana tercantum pada pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan telah bertambah, dengan uraian kegiatan sebagai berikut:
Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum,
•
eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara.
Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi
bahan-•
bahan galian terutama batubara.
Memperdagangkan hasil produksi sendiri maupun pihak lain, baik di
•
dalam maupun di luar negeri.
Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus
•
batubara.
Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap.
•
Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang
•
terkait pertambangan batubara dan hasil olahannya.
BRIEF HISTORY
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2.1), currently known as PTBA further referred to as We or the Company, was established on 2 March 1981 by virtue of Republic of Indonesia Government Regulation No. 42 Year 1980. On 23 December 2002 the Company was listed at the Indonesia Stock Exchange under “PTBA” tagline. The Company is a member of Indonesian Coal Producers Association (APBI-Asosiasi Produsen Batubara Indonesia) and Indonesian Mining Association (IMA) and classified as a state-owned enterprise (SOE). (2.6, 4.13)
Initially the Company operated its coal mining business in two mines, i.e. Tanjung Enim Mining Unit located 200 km southwest of Palembang, and Ombilin Mining Unit in Sawah Lunto, 90 km southeast of Padang, but today the Company has mining operations in East Kalimantan in the vicinity of Samarinda.
In line with the national energy security development program, the Company was assigned by the Government to develop coal briquette business in Tanjung Enim – South Sumatera, Natar - Lampung, and Gresik in East Java, and several subsidiaries engaged in coal-related business.
Hence, the Company is now running two business units, coal mining operation and briquette production. Coal is shipped to consumers from main ports in Lampung and Palembang (Sumatera) as well as Palaran, Samarinda (Kalimantan). While briquette is directly delivered to nearby consumers. The Company is currently exploiting CBM content in its exploited area to be integrated with coal mining operation as a new line of business and new source of income. (2.2)
As circumstances evolve, the Company’s business pursuant to Article 3 of the Articles of Association has developed with the following activities:
Mining operation covering general research, •
exploration, exploitation, processing, purifying, transporting and trading of mining products particularly coal.
Further processing of mining products •
particularly coal.
Trading products of the foregoing business activity, •
either its own or other parties’ production, at home and abroad.
Managing and operating ports and piers •
specifically designated for coal.
Managing and operating thermal power plant. •
Providing consultancy and engineering services •
Kegiatan unit usaha selain batubara dan briket sampai dengan periode laporan ini masih berada dalam tahap pengembangan.
SUMBER DAYA DAN CADANGAN BATUBARA
Perseroan memiliki dan mengoperasikan wilayah IUP Operasi Produksi untuk tambang batubara di Tanjung Enim seluas 66.414 hektar, meliputi Kabupaten Muara Enim dan Lahat di Provinsi Sumatera Selatan, yang terdiri atas:
Air Laya (751/KPTS/Dispertamben/2010, 29 Okt 2010): 7.621 Ha •
Muara Tiga Besar(304/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010):
•
3.300 Ha
Banko Barat (390/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr 2010): 4.500 Ha
•
Banko-Tengah Blok Barat (391/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr 2010):
•
2.423 Ha
Banko-Tengah Blok Timur (389/KPTS/Tamben/1010, 13 Apr 2010):
•
22.937 Ha
Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan Selatan
•
(461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003):
•
24.751 Ha
Bukit Kendi (305/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010):
•
882 Ha.
Tambang batubara Ombilin seluas 2.950 hektar, yakni:
Lembah Segar dan Talawi (05.87.Perindagkop, 30 Apr 2010):2.950 Ha •
Selain IUP Operasi Produksi tersebut, Perseroan juga memegang hak IUP Operasi Produksi dilokasi Peranap, Indragiri Hulu Riau (09/IUP/545-02/
IV/2010, 27 Apr 2010) seluas 17.100 Ha dan di lokasi kecamatan Palaran,
kotamadya Samarinda (melalui anak perusahaan PT Internasional Prima
Coal) dengan no keputusan (454/375/HK-KS/VII/2010, 19 Jul 2010)
seluas 3.238 Ha.
Dari luas area kelolaan, hanya lokasi IPC (4,8% luas total kelolaan) yang letaknya berdekatan dengan tambang skala kecil, sehingga terjadi penjadwalan penggunaan infrastruktur jalan. (MM8) Sementara untuk lokasi di Tanjung Enim, Perseroan menggunakan infrastruktur jalan kereta-api, yang dikelola oleh PT KAI, dalam mengangkut produksi batubara ke areal pelabuhan.
At the time of this report other business units were still in developmental stage.
COAL RESOURCES AND RESERVES
The Company holds Production Mining Concessions for:Tanjung Enim coal mine of 66,414 hectares •
covering Muara Enim Regency and Lahat Regency, South Sumatera, including:
Air Laya (751/KPTS/Dispertamben/2010 of 29 •
Oct 2010): 7,621 Ha
Muara Tiga Besar (304/KPTS/Distamben/2010 of •
30 Apr 2010): 3,300 Ha
Banko Barat (390/KPTS/Tamben/2010 of 13 Apr •
2010): 4,500 Ha
Banko Tengah Blok Barat (391/KPTS/Tamben/2010 •
of 13 Apr 2010): 2,423 Ha
Banko Tengah Blok Timur (389/KPTS/ •
Tamben/2010 of 13 Apr 2010) 22,937 Ha Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, •
Arahan Selatan
(461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003 24,751 Ha •
Bukit Kendi (305/KPTS/Distamben/2010 of 30 •
Apr 2010): 882 Ha.
Ombilin coal mine of 2,950 hectares, covering: Lembah Segar and Talawi (05.87.Perindagkop of •
30 Apr 2010) 2,950 Ha
In addition to these Production Mining Concession s, the Company also holds Production Mining Concession in Peranap, Indragiri Hulu Riau (09/IUP/545-02/ IV/2010 of 27 Apr 2010) measuring 17,100 Ha, and in Palaran, Samarinda (through subsidiary PT International Prima Coal - 454/375/HK-KS/VII/2010 of 19 Jul 2010) measuring 3,238 Ha.
Merujuk pada hasil taksiran sumber daya (resources assessment) pihak independen yaitu “International Mining Consultant (IMC)” pada Desember 2008, total sumber daya batubara (resources) Perseroan mencapai 7,3 miliar ton yang tersebar di seluruh wilayah KP Perseroan. Sedangkan jumlah cadangan tertambang mencapai 1,8 miliar ton, belum termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di Kabupaten Lahat yang sedang bersengketa.
Apabila cadangan tertambang pada wilayah KP tersebut dimasukkan dalam perhitungan cadangan, maka jumlah cadangan tertambang Perseroan mencapai angka lebih dari 1,99 miliar ton.
SAHAM PERSEROAN
Saham Perseroan telah diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia, sejak 5 Desember 2003, dengan nama perdagangan PTBA. Harga saham PTBA di BEI pada tanggal 31 Desember 2011 berada
pada posisi Rp17.750 per lembar. Pada tingkat harga tersebut, nilai
kapitalisasi pasar saham PTBA adalah sebesar Rp40,90 triliun. Posisi kepemilikan saham PTBA pada tanggal 31 Desember 2010, adalah sebesar 65,02% dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan oleh Masyarakat sebesar 34,98%. (2.4, 2.6, 2.7)
SKALA EKONOMI PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (2.8) ECONOMY OF SCALE OF PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk (2.8)
PERIODEPERIOD
2011 2010 2009 2008 2007
Jumlah karyawan 3.100 3.201 3.323 3.292 3.357 Number of employees
Total Penjualan neto (Rp juta) 10.581.570 7.909.154 8.947.854 7.216.228 4.123.855 Total Net Sales (Rp million)
Total kapitalisasi (Rp juta): Total Capitalization (Rp million):
- Utang 3.342.102 2.281.451 2.292.740 2.028.733 1.291.526 - Debt
- Ekuitas 8.165.002 6.366.736 5.701.372 3.998.132 2.675.501 - Equity
Kuantitas produk terjual (ton) 13.466.232 2.950.565 12.484.736 12.797.922 10.852.734 Products sold (tons)
Total aset (Rp juta) 11.507.104 8.722.699 8.078.578 6.106.392 3.979.181 Total assets (Rp million)
VISI, MISI DAN STRATEGI PERUSAHAAN
VISI
Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan.
MISI
Fokus kepada core competency dan pertumbuhan berkesinambungan
•
Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada pemegang
•
saham
Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja
•
Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional
•
Memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan
•
masyarakat dan pelestarian lingkungan.
With reference to the assessment of resources and reserves by an independent consultant, “International Mining Consultant (IMC)” of December 2008, the Company has total coal resources of 7.3 billion tons throughout this Mining Concession area. While total mineable reserves reached 1.8 billion tons, excluding mineable reserves in the Mining Concession location at Lahat Regency which is still in dispute.
If the mineable reserves at Lahat Regency are included, the Company has total mineable reserves of 1.99 billion tons.
PTBA SHARES
The Company shares have been traded at the Indonesia Stock Exchange since 5 December 2003 under the trading name PTBA. On 31 December 2011 PTBA shares closed at Rp17,750 per share. At this price, PTBA market capitalization amounted to Rp40.90 trillion. Shareholders of the Company as of 31 December 2010 were the Government of Republic of Indonesia (65.02%) and public (34.98%). (2.4, 2.6, 2.7)
VISION, MISSION AND STRATEGY
VISION
To be an environment friendly coal-based energy company.
MISSION
Focus on core competency and sustainable growth •
Optimize
• shareholders’ return
Promote a performance-based corporate culture •
Contribute to national economic development •
Contribute to community welfare improvement •
STRATEGI
Upaya pencapaian agar menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia, dilaksanakan dengan enam langkah strategis:
Fokus pada pertumbuhan produksi/penjualan batubara.
•
Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1.
•
Restrukturisasi korporasi.
•
Meningkatkan kompetensi dan regenerasi sumber daya manusia (SDM)
•
serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja. Meningkatkan sistem remunerasi berdasarkan kinerja (
•
performance-based reward).
Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan.
•
SOSIALISASI VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Untuk menjamin tercapainya visi dan misi, Perseroan mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh pegawai secara periodik. Proses sosialisasi dilakukan melalui pendekatan berjenjang. Penjelasan visi dan misi dilakukan melalui pendekatan top-down, disampaikan oleh top manajemen kepada para agen yang kemudian menjelaskan kepada seluruh pegawai hingga level terbawah.
Pada tahap tersebut, secara simultan mulai disaring berbagai ide dan usulan-usulan dari bawah untuk selanjutnya di integrasikan sebagai strategi untuk mencapai visi dan misi. Dengan demikian, seluruh strategi umum yang disusun akan lebih mudah dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perseroan, karena pada dasarnya strategi pencapaian visi dan misi tersebut adalah masukan dari bawah. Hal ini sangat penting mengingat salah satu misi Perseroan adalah “meningkat kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan” yang dalam pelaksanaannya melibatkan interaksi langsung antara pegawai di level pelaksana dengan masyarakat sekitar dan kegiatan operasional yang bersinggungan dengan komitmen pelestarian lingkungan. (4.8)
Tahap penerimaan, evaluasi kinerja pegawai, promosi, demosi dan rotasi merupakan salah satu momen yang digunakan Perseroan untuk sosialisasi visi dan misi perusahaan.
STRATEGI UMUM PERUSAHAAN
PTBA melaksanakan pencapaian visi dan misi melalui berbagai tahap utama, yaitu:
Fokus pada pertumbuhan produksi dan penjualan batubara
•
Dimaksudkan untuk mengatasi hambatan transportasi, yakni keterbatasan daya angkut kereta-api sebagai satu-satunya sarana angkut paling ekonomis, dilaksanakan melalui peningkatan daya angkut dari jaringan yang sudah ada dan peningkatan kapasitas pelabuhan. Sedang peningkatan produksi dan penjualan dilakukan melalui optimasi kinerja unit bersangkutan.
Fokus pada proyek-proyek pengembangan
•
Yakni pembangunan jaringan angkutan kereta api baru dan pelabuhan, perluasan kawasan IUP Proses Produksi, pengembangan tambang Peranap, pengembangan tambang-tambang lainnya, pembangunan
STRATEGY
The aim to become Indonesia’s leading environment friendly coal-based energy company is achieved by six strategic steps:
Focus on the growth of coal production/sales. •
Focus on projects with readiness scale 1. •
Corporate restructuring. •
Boost human resource competence and •
regeneration as well as promote a performance-based corporate culture.
Improve remuneration system based on •
performance-based reward.
Promote performance rating in environmental •
management.
SOCIALIzATION AND REALIzATION OF VISION AND MISSION
Corporate vision and mission are socialized periodically to all employees by tiers to ensure these values are realized. A top-down approach is taken by top management to all agents who will further disseminate and explain the vision and mission to their subordinates.
Simultaneously, various ideas and suggestions are deliberated and further integrated as strategies to realize corporate vision and mission. As a result, all general strategies compiled are easier to be understood and adopted by all functions as basically strategies are based on input from the bottom. This is essential as one of our corporate missions is “to promote community welfare and environmental conservation”, which in practice involves direct inter-action between our executing employees and the local community members in operating activities that affect environmental conservation. (4.8)
Recruitment, performance evaluation, promotion, demotion and rotation are the moment to socialize corporate vision and mission.
GENERAL STRATEGY
The Company realizes its vision and mission in several phases:
Focus on the growh of coal production and sales •
This is to overcome transporation problem that lies in the limited loading capacity of train being the only low-cost means of transport by increasing the loading capacity of existing railway system and the port handling capacity. Stepping up production and sales is carried out by optimizing the work of related units.
Focus on development projects •
Restrukturisasi Korporasi
•
Dilakukan melalui pendirian anak-anak perusahaan yang menangani bisnis non-core.
Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM dan menciptakan
•
budaya korporasi yang mengutamakan kinerja.
Meningkatkan sistem remunerasi yang berdasarkan kinerja
•
(performance based reward).
Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan.
•
PENGEMBANGAN USAHA
Perseroan telah menyusun Rencana Strategis untuk dijadikan panduan dan rujukan pelaksanaan kegiatan operasional dan pengembangan usaha di masa mendatang dalam rangka mewujudkan visi dan misi PTBA. Secara garis besar, pengembangan usaha Perseroan dapat dibagi kedalam beberapa langkah mendasar, yakni: diversifikasi pendapatan, perbaikan sarana dan prasarana produksi serta efisiensi operasional.
Diversifikasi Pendapatan.
•
Perseroan berencana mendiversifikasikan sumber pendapatannya melalui tiga produk utama, yakni: pemanfaatan potensi batubara kalori rendah, dibawah 5.000 kcal/kg, pemanfaatan Coal Bed Methane (CBM), dan pembangunan pusat listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang berbahan bakar batubara kalori rendah.
Perbaikan Sarana dan Prasarana Produksi.
•
Perseroan melakukan berbaikan prasarana Coal Handling Facility (CHF) baik di lokasi penambangan, sarana angkut dan sarana pelabuhan dengan tujuan akhir meningkatkan volume penjualan yang selama ini terkendala oleh terbatasnya angkutan batubara dari lokasi penambangan ke konsumen.
Efisiensi Operasional.
•
Efisiensi operasional dilakukan melalui tiga cara utama, yakni: perbaikan sistem operasi produksi, mengembangkan dan memanfaatkan teknologi komunikasi/informasi (implementasi Supply Chain Management System/SCMS) dan memenuhi kebutuhan listrik dari PLTU milik sendiri.
Restrukturisasi Usaha dan Organisasi
•
Agar semakin fokus dalam menjalankan usahanya, Perseroan berencana melepas kepemilikan pada beberapa anak usaha non-core dan memperkuat kepemilikan pada core bisnis, yakni penambangan batubara beserta seluruh rangkaian usaha yang terkait langsung dengan kegiatan utama. Menindak lanjuti langkah ini, maka akan dilakukan restrukturisasi organisasi, menyangkut sistem, prosedur operasional dan pengelolaan SDM.
Corporate resctructuring •
This is done through setting up subsidiaries that handle non-core business.
Boost the competency and regeneration of human •
resource as well as promote a performance-based corporate culture
Promote a performance-based reward system •
Improve performance rating in environmental •
management
BUSINESS DEVELOPMENT
The Company has formulated Strategic Plan to be used as a guide and reference in business operations and development with an aim to realize corporate vision and mission. Three basic steps underline business development plan: income diversification, facilities and infrastructure improvement and operating efficiency.
Income Diversification •
The Company plans to diversify its source of income through three main areas: using low-calorie coal (under 5,000 kcal/kg), exploiting coal bed methane (CBM) and constructing low-calorie-coal-powered mine mouth thermal power plants.
Facilities and Infrastructure Improvement •
Repair and renovation are made to coal handling facilities (CHF) in mining sites, transportation and port facilities to increase sales volume which have so far been hampered by limited transport capacity from the mines to the consumers.
Operating Efficiency •
Efficiency drive is launched by improving production and operating system, developing and using information technology (implementation of Supply Chain Management System/SCMS), and meeting electricity requirements by the Company’s own TPP.
Organization and Business Restructuring •
Penjelasan lebih lanjut rencana Pengembangan Usaha diungkapkan lebih detail pada segmen Kinerja Ekonomi.
GRUP USAHA PTBA
(2.3)Seiring dengan perkembangan usaha, saat ini PTBA memiliki 9 (sembilan) anak usaha dengan kepemilikan mayoritas. Bidang usaha anak perusahan pada intinya bergerak pada sektor-sektor yang memberikan efek sinergi dengan budang usaha Perseroan. Bidang-bidang usaha yang dilakukan oleh anak perusahaan PTBA adalah: pertambangan batubara, pengolahan briket, transportasi batubara, pembangkit listrik tenaga uap, perdagangan batubara dan penambangan gas metana (CBM). Sehingga Grup usaha PTBA saat ini terdiri atas:
SKALA EKONOMI PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk ECONOMIC VALUE
NAMA PERUSAHAAN
COMPANY NAME
KEDUDUKAN
POSITION
BIDANG USAHA
LINE OF BUSINESS STATUS
PT Bukit Asam (Persero), Tbk Induk Perusahaan
Parent Company
Penambangan batubara, produksi briket, distribusi batubara.
Coal mining, briquette production, coal distribution
Beroperasi
Operational
PT Internasional Prima Coal Anak Perusahaan
Subsidiary
Penambangn batubara, persentase kepemilikan 51%
Coal mining, 51% ownership
Beroperasi
Operational
PT Batubara Bukit Kendi Anak Perusahaan
Subsidiary
Penambangan & distribusi batubara, persentase
kepemilikan 75%
Coal mining & distribution, 75% ownership
Beroperasi
Operational
PT Bukit Pembangkit Innovative Anak Perusahaan
Subsidiary
Pembangkit listrik tenaga uap, kepemilkan 59,75%
Thermal power plant, 59,75% ownership
Pengembangan
Developmental stage
PT Bukit Asam Prima AnakPerusahaan
Subsidiary
Perdagangan batubara, kepemilikan 99,99%
Coal trading, 99.99% ownership
Beroperasi
Operational
PT Bukit Asam Metana Ombilin AnakPerusahaan
Subsidiary
Penambangan gas metana, kepemilikan 99,99%
Methane gas mining, 99.99% ownership
Belum beroperasi
Non-operational
PT Bukit Asam Metana Enim AnakPerusahaan
Subsidiary
Penambangan gas metana, kepemilikan 99,99%
Methane gas mining, 99.99% ownership
Belum beroperasi
Non-operational
PT Bukit Asam Metana Peranap AnakPerusahaan
Subsidiary
Penambangan gas metana, kepemilikan 99,99%
Methane gas mining, 99.99% ownership
Belum beroperasi
Non-operational
PT Bukit Asam Banko AnakPerusahaan
Subsidiary
Penambangan batubara, kepemilikan 65%
Coal mining, 65% ownership
Belum beroperasi
Non-operational
PT Bukit Asam Transpacific Railway
AnakPerusahaan
Subsidiary
Angkutan batubara, kepemilikan 10%
Coal transportation, 10% ownership
Belum beroperasi
Non-operational
Business Development is described in more detail in Economic Performance section.
PTBA BUSINESS GROUP
(2.3)PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
PT Batubara Bukit Kendi
PT Internasional Prima Coal PT Bukit Asam
Banko
65%
COAL MINING POWER PLANT COAL TRADING COAL BED METHANE
TRANSPORTATION
PT Bukit Pembangkit Innovative
59,75%
PT Bukit Asam Prima
99,99%
PT Bukit Asam Metana Ombilin
99,99%
PT Bukit Asam Metana Enim
99,99%
PT Bukit Asam Metana Peranap
99,99%
PT Bukit Asam Transpacific Railway
10%
75%
51%
STRUKTUR ANAK PERUSAHAAN DAN
PERUSAHAAN AFILIASI
STRUCTURE OF SUBSIDIARIES AND
ASSOCIATED COMPANIES
1.
2.
3. 1.
2.
Pelabuhan Port TELUK BAYUR
Stockpile Stockpile : 90.000 ton tons
Kapasitas Capacity : 2,5 juta ton/tahun million tons/year
Kapal Ship : Max 40.000 DWT
Dermaga Pier KERTAPATI
Stockpile Stockpile : 50.000 ton tons
Pabrik Briket Briquette Factory TANJUNG ENIM
Kap. 12.000 ton/tahun tons/year
Pabrik Briket Briquette Factory LAMPUNG
Kap. 8.000 ton/tahun tons/year
Pabrik Briket Briquette Factory GRESIK SOUTH CHINA SEA
JAVA SEA
INDIAN OCEAN
BALIKPAPAN SAMARINDA
4
LAMPUNG
3
2
SURABAYA 3 PADANG
PEKANBARU
1
2 1
3
2
1
LOKASI OPERASIONAL PERUSAHAAN
(2.3, 2.7)COMPANY OPERATIONAL LOCATION
(2.3, 2.7)Pelabuhan Port TARAHAN
Stockpile Stockpile : 560.000 ton tons
Kapasitas Capacity : 12 juta ton/tahun million tons/year
BIDANG USAHA
Bidang usaha utama PTBA yang saat ini telah operasional ada dua, yakni menambang dan mendistribusikan batubara kepada pelanggan industrial dan memproduksi briket batubara yang didistribusikan kepada pelanggan industrial maupun residensial. Kegiatan operasional PTBA seluruhnya dilakukan di Indonesia. Pada tahun pelaporan, tujuan pemasaran batubara sekitar 65% adalah pasar domestik sedangkan 35% adalah untuk pasar ekspor, Sementara untuk produk briket, 100% pemasarannya adalah pasar domestik. Total produksi batubara PTBA pada tahun pelaporan adalah sekitar 12,9 juta ton per tahun yang berarti sekitar 4,9% dari total produksi batubara nasional yang mencapai 264,3 juta ton. (2.5, 2.7)
Produk batubara Perseroan bervariasi, sesuai dengan kandungan kalori dan spesifikasi lainnya, dengan perincian sebagai berikut.
COAL BRAND CV (KCAL/KG,ADB)
TM (%,AR)
IM (%,ADB)
ASH (%,ADB)
VM (%,ADB)
FC (%,ADB)
TS (%,ADB)
IPC 53 5.300 34 15,0 8,0 39,0 40,0 0,5
BA 55 5.500 30 14,7 7,3 39,0 39,0 0,6
BA 59 5.900 28 13,1 6,0 40,4 40,5 0,6
BA 63 6.300 21 11.3 5,0 41,2 42,5 0,6
BA 67 6.700 18 7,8 5,0 41,5 45,7 0,6
BA 70 7.000 14 6,1 5,0 41,9 47,0 0,7
Untuk unit produksi briket, Perseroan memproduksi dua (dua) jenis produk, yakni briket karbonisasi (super) dari Unit Usaha Tanjung Enim Sumsel dan briket non karbonisasi (NK) produk Unit Usaha Lampung dan Unit Usaha Gresik. Sementara untuk segmen produk lainnya, hingga tahun pelaporan ini masih belum beroperasi secara komersial.
LINE OF BUSINESS
The Company is currently running two main