PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) mengoperasikan Terminal di bagian barat Tanjung Perak yang bekerjasama dengan Dubai Port World. Dengan berpegang pada nilai Perseroan Service Excellence, Anak Perseroan yang telah berdiri sejak 1999 ini menyediakan pelayanan terminal pelabuhan untuk kapal-kapal Internasional dan domestik. Pendapatan usaha terealisasi sebesar Rp 2,046 triliun atau meningkat 8% dari tahun 2014. PT TPS menghasilkan laba sebesar Rp 1,18 triliun atau mencapai 114,38% dari tahun lalu. Dengan throughput yang ada sekarang, PT TPS memimpin dalam hal produksi yaitu 1.375.101 TEUs selama tahun 2015, setara dengan 80% dari total arus petikemas di wilayah Tanjung Perak, Surabaya. PT TPS memulai operasinya di tahun 1999, bekerja sama dengan PT P&O Dover (saat ini telah diakuisisi oleh DP World) yang saat itu membeli saham TPS sebesar 49%.
Pada tahun 2015 PT TPS mengadakan elektrifikasi untuk 3 (tiga) unit Quay Crane dan modernisasi 8 unit Quay Crane
lain demi meningkatkan selalu pelayanannya, sesuai dengan
Service Excellence yang menjadi semboyan PT TPS.
PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI Port) sejak 2015 lalu melakukan re-branding menjadi “BJTI Port“ sebagai upaya untuk selalu meningkatkan pelayanan dan profesionalitas. PT BJTI tidak hanya melayani kapal-kapal domestik di Terminal Berlian dan sekitarnya, namun juga melayani kapal batu bara di Kalimantan dan mengembangkan kawasan Java
Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, JawaTImur.
SUBSIDIARY
PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) operated Terminal in the west area of Tanjung Perak cooperated with Dubai Port World. By adhering to the Company’s Service Excellence, the Subsidiary that had been established since 1999 is providing port terminal service for international and domestic ships.
The operating revenues realized for Rp 2,046 trillion or increase by 8% from 2014. PT TPS gained profit of Rp 1,18 trillion or reached 114,38% from the previous year. With the existing throughput, PT TPS led in term of production by 1.375.101 TEUs throughout 2015, equivalent to 80% of the total flow of containers in Tanjung Perak region, Surabaya. PT TPS started its operations in 1999, in cooperation with PT P&O Dover (currently have been acquired by DP World), which at that time purchased 49% TPS shares.
In 2015, PT TPS holding electrification for 3 (three) units of Quay Cranes and modernization of other 8 units of Quay Cranes in order to continuously enhance its service, in accordance with the Service Excellence that become the motto of PT TPS.
PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI Port) since 2015 has conducted re-branding to become “BJTI Port” as an attempt to incessantly enhance its service and professionalism. PT BJTI is not only serve domestic ships in Terminal Berlian and surroundings, but also serves collieries in Kalimantan and developing the Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) region in Gresik, East Java.
Unit usaha operator terminal tertua di grup P3 ini mencatat pendapatan selama tahun 2015 sebesar Rp 1 triliun, meningkat 2% jika dibandingakan dengan realiasi pendapatan di 2014. Sektor usaha dan cakupan area kerja PT BJTI tidak hanya terbatas bongkar muat petikemas domestik saja, tetapi juga meliputi bongkar muat curah kering dan curah cair di Tanjung Perak, Manyar, gresik dan Kalimantan. PT BJTI mengembangkan sebuah terminal multiguna di Satui, salah satu kota pusat penambangan batu bara di Indonesia.
PT BJTI, melalui Anak Perseroannya yaitu PT BMS membangun pelabuhan Manyar yang selama ini masih belum dikembangkan. Mengingat letak geografisnya yang strategis karena berkdekatan dengan area padat UMKM dan industri di Gresik. PT BJTI mengambil kesempatan ini untuk membangun pelabuhan multi guna. Pelabuhan Manyar dibangun berdampingan dengan Java Integrated Industrial
and Port Estate (JIIPE) – sebuah multi komplek yang juga
dikembangkan oleh Anak Perseroan PT BJTI. JIIPE digarap di lahan seluas 1.761 Ha yang terdiri atas perkantoran, perumahan, gudang, pabrik, dan depo yang semuanya terhubung langsung dengan pelabuhan Manyar.
Terminal Multi Guna Teluk Lamong dibangun dengan kade sedalam-13 LWS dan dilengkapi peralatan-peralatan tercanggih yang mendukung modernisasi dan otomatisasi pelayanan jasa kepelabuhanan. Terminal yang pada 2015 lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo ini mengusung konsep Go Green
dengan menggunakan Bahan Bakar Gas dan meminimalisir emisi dari keseluruhan proses bisninsnya-sebagai bentuk kontribusi Pelindo III Group terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.
PT Terminal Teluk Lamong (PT TTL) telah menginisiasi modernisasi operasi kepelabuhan dalam rangka mengurangi tingkat emisi dan pada saat yang sama mengefisiensikan biaya operasional melalui otomatisasi fasilitas pelabuhan yang diharapkan dapat mendatangkan manfaat baik bagi bisnis dan lingkungan. PT TTL bekerjasama dengan Gaussin Manugistique sebagai key partner dengan tujuan bersama- sama meningkatkan performa pelabuhan.
The business unit’s oldest terminal operator P3 group recorded revenue for 2015 of Rp 1 trillion, an increase of 2% compared with the realization of revenues in 2014. The business sector and the coverage area of PT BJTI is not only limited to the loading and unloading of domestic containers, but also includes loading and unloading of dry bulk and liquid bulk in Tanjung Perak, Manyar, Gresik, and Kalimantan. PT BJTI develops a multipurpose terminal in Satui, one of the town centres of coal mining in Indonesia.
PT BJTI, through its subsidiary, PT BMS, build Manyar Port, which until recently has not yet been developed. Considering its strategic geographical location adjacent to the congested area of SMEs and industrial in Gresik. PT BJTI took this opportunity to build a multi-purpose port. Manyar port was built side by side with Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE)-a multi complex that was also developed by PT BJTI Subsidiary. JIIPE is constructed in an area of ## Hectares consisting of office complex, housing, warehouses, factories and depots of which are connected directly to the Manyar port.
Teluk Lamong Multi-Purpose Terminal was built with kade as deep as 13 LWS and equipped with state-of-the-art instruments that supports modernization and automation of port services. Teluk Lamong Terminal that was inaugurated by President Joko Widodo in 2015 carries the concept Go Green by using gas fuel and minimize emissions of the whole business process as a form of Pelindo III Group contribution towards environmental sustainability.
PT Terminal Teluk Lamong (PT TTL) has initiated the modernization of port operations in order to reduce emissions and at the same time streamline the operational costs through automation of port facilities that in turns are expected to bring benefits for both businesses and the environment. PT TTL collaborate with Gaussin Manugistique as a key partner with the aim of conjointly improving the port performance.
PT TTL menggunakan Teknologi Informasi dalam sebagian besar proses bisnisnya, dimana pelaynaan jasa di Terminal Teluk Lamong menggunakan online platform sebagai medianya. Pengguna jasa pun dimudahkan dengan proses yang paperless, cepat, dan mudah. Metode ini sekaligus yang peprtama kali diadakan di lingkungan maritime Indonesia. Terminal Teluk Lamong saat ini telah merampungkan pembangunan tahap I dan resmi memulai aktifitasnya pada Januari 2015 serta menghasilkan Pendapatan Usaha sebesar Rp 74 miliar selama di tahun 2015 ini. Secara konsolidasian, kerugian yang dihasilkan adalah Rp 81 miliar. Di tahun 2016, diharapkan pendapatan akan meningkat sbeesar 446 % karena operasi bongkar muat curah kering sudah aktif dilaksanakan.
Saat ini Terminal Teluk Lamong telah memulai tahap pembangunan II yaitu perluasan area yang dimaksudkan untuk Container Yard dengan tambahan 10 ASC dan kawasan industrial. PT TTL juga saat ini mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) untuk menyediakan listrik di area Terminal Teluk Lamong yang bekerjasama dengan PT Adhi Karya. Pembangkit ini nantinya direncanakan untuk dapat menyediakan listrik di luar area Terminal Teluk Lamong juga.
Rumah Sakit PHC Surabaya (RS PHC) merupakan trauma
centre dan Rumah Sakit rujukan utama untuk penyakit
jantung di wilayah Indonesia Timur. Setelah berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka untuk pertama kalinya di Surabaya, RS PHC membangun beberapa klinik di kota lain dan mengembangkan asuransi kesehatan PHC Health Care
untuk memberikan pelayan yang lebih baik.
Pendapatan PT PHC pada thun 2015 ini tercatat Rp 184 miliar atau meningkat 29% dari pendapatan pada tahun 2014. PT PHC meraih keuntungan sebesar Rp 11 Miliar atau meningkat sebesar 14% dari Laba berjalan tahun 2014. Hal ini sejalan dengan kenaikan realisasi produksi yaitu sebesar 23%, dibandingakn dengan tahun 2014 yang dipicu oleh terlaksananya program Jaminan Kesehatan Nasional melalui
PT TTL is using Information Technology in most of its business processes, whereas the services in Terminal Teluk Lamong are using online platform as its media. The process that is paperless, fast, and easy also facilitates the service user. This method is the first kind used in Indonesia’s maritime environment.
Terminal Teluk Lamong has now completed the construction of phase I and officially started its activities in January 2015 and resulted in Operating Revenue of Rp 74 billion throughout 2015. In the consolidated way, the resulting loss was Rp 81 billion. In 2016, the revenue is expected to increase as much as 446% due to the dry bulk loading and unloading operations has been actively implemented.
Presently Terminal Teluk Lamong has started its phase II construction, which is the area expansion that is intended for Container Yard with an additional 10 ASC and industrial area. PT TTL is also developing Power Plant to provide electricity in Terminal Teluk Lamong areas in cooperation with PT Adhi Karya. This Plant will be designed to be able to provide electricity outside Terminal Teluk Lamong area as well.
Rumah Sakit PHC Surabaya (RS PHC/PHC Hospital) is a trauma centre and is the main referral hospital for heart disease in Eastern Indonesia. After a successful open-heart surgery for the first time in Surabaya, RS PHC constructing few clinics in other cities and develop health insurance of PHC Health Care to provide better service.
PT PHC revenue in 2015 recorded of Rp 184 billion or increase by 29% from the 2014 revenue. PT PHC earned profit of Rp 11 billion, an increase by 14% from the current earnings in 2014. This is in line with the increase in the actual production amounting to 23% compared to 2014’s, triggered by the implementation of the National Health Insurance program through the Social Security Agency (BJPS). However, the
Badan Pengelola Jaminan Sosial (BJPS). Namun, kontribusi peningkatan ini memang belum sebanding dengan peningkatan pendapatan, karena tariff BPJS lebih rendah dari tariff normal PT PHC. Untuk merangkul pasar BPJS ini, PT PHC membangun 5 (lima) klinik yang tersebar di kota Surabaya dan Semarang sebagai Fasilitias Kesehatan Tingkat I BPJS.
Gedung baru PHC Medical Center (PMC) diresmikan pada awal tahun 2015 lalu menyediakan tempat konsultasi baru untuk para Dokter spesialis, ruang tunggu yang luas dan nyaman untuk para paseien, dan pengantar serta tambahan kamar operasi dan ICU yang dilengkapi dengan peralatan yang lebih terkini.
Pada tahun 2015 ini, RS PHC berhasil menorehkan satu prestasi gemilang yaitu sebagai Rumah Sakit pertama yang berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka di Surabaya. Mengikuti pencapaian ini, saat ini RS PHC menjadi rujukan penyakit jantung di Surabaya hingga area Indonesia Timur. Selain itu, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pegawai PT Pelindo III dan keluarganya, PT PHC mengelola asuransi kesehatan PHC Health Care yang bekerja sama dengan AdMedika.
Dengan jenis produk jasa yang beragam, PT Pelindo Marine Service (PT PMS) merupakan salah satu penyediaan jasa perkapalan yang terbaik. Mulai 2016 ini, PT PMS melalui cucu Perseroan PT Pelindo Energi Logistik yang berbasis di Bali, akan menyediakan layanan distribusi Gas dan Minyak, terutama ke wilayah Indonesia Timur.
PT PMS mencatat pendapatan sebesar Rp 285 miliar meningkat 4% daritahun 2014 dengan pendapatan terbesar berasal dari jasa pemanduan (pilotage). Rugi tahun ini tercatat Rp 12 miliar akibat dari adanya beban sharing kerjasama operasi PT Alur Pelayaran Barat Surabaya. PT PMS unggul dalam penyediaan jasa perkapalan bagi pengguna jasa Nasional maupun Internasional. Jasa-jasa yang tersedia antara lain
contribution of this increase is not proportional to the increase in revenues, due to the BPJS rates is lower than the normal rates in PT PHC. To embrace this BPJS market, PT PHC builds 5 (five) clinics spread across Surabaya and Semarang city as Health Facilities Level I for BPJS.
The new building of PHC Medical Center (PMC) was inaugurated in early 2015 and provides a new consultation place for the specialist, a spacious and comfortable lounge for the patients and their attendant, as well as additional operating rooms and the ICU that is equipped with the newest paraphernalia.
In 2015, RS PHC managed to inscribe a brilliant achievement to be the first Hospital that successfully performs open-heart surgery in Surabaya. Following this achievement, presently RS PHC has become the referral to heart disease in Surabaya up to Eastern Indonesia area. In addition, to provide better services to PT Pelindo III employees and their families, PT PHC is organizing health insurance of PHC Health Care in collaboration with AdMedika.
With various types of service products, PT Pelindo Marine Service (PT PMS) is one of the best shipping service provision. Starting this 2016, PT PMS through its sub-subsidiary Company PT Pelindo Energi Logistik based in Bali, will provide distribution services of Gas and Oil, primarily to Eastern Indonesia area.
PT PMS recorded a revenue of Rp 285 billion, an increase of 4% from 2014, with the largest revenue derived from the pilotage services. This year Loss recorded Rp 12 billion as a result of sharing cost of the co-operation PT Alur Pelayaran Barat Surabaya. PT PMS is excel in the provision of shipping services for National and International service users. The services provided include transportation services in the
adalah jasa pengangkutan di perairan, pilotage, tug assist
and towage, penyediaan kapal dan togkang, pemenuhan
logistik kapal, pemeliharaan/perbaikan kapal, serta pelayanan kapal lainnya seperti pengangkatan bangkai kapal. Armada PT PMS tersebar di berbagai wilayah P3, mulai Cilacap (jawa Tengah), Kalimantan Tengah dan Timur, hingga Kupang (Nusa Tenggara).
Di tahun 2015 ini, PT PMS melalui Anak Perseroan PT APBS yang berkerja sama dengan Van Oord Dredging and Marine melakukan pengerukan dan reklamasi terhadap Alur Pelayaran Barat Surabaya sehingga saat ini kedalaman alur tersebut menjadi-13 LWS, yang berarti saat ini Tanjung Perak dapat dilalui oleh kapal Panamax, mendukung perkembangan terminal di wilayah Jawa Timur dan perekonomian secara keseluruhan.
Membaca tren pasar dan kondisi ekonomi Internasional, ekspansi bisnis juga dilakukan dengan mempersiapkan PT Pelindo Energi Logistik, untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pokok di bidang perdangan, distribusi, dan penyimpanan barang energi khusunys jenis Gas dan BBM, serta energi listrik. Distribusi enegri listrik dimaksdukan untuk memenuhi kepentingan kapal yang bersandar di pelabuhan, supply
BBM untuk PMS dan supply Gas untuk PT PLN di Bali menggunakan fasitas Floating Storeage dan Regasification Unit (FSRU) dan diprediksikan akan memberikan kontribusi pendapatan sbeesar Rp 731 Miliar di tahun 2016.
Melalui PT Pelindo Daya Sejahtera (PT PDS), Pelindo III Group
berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan 1.890 tenaga kerja alih daya di lingkungan Pelindo III. PT PDS aktif mengadakan training dan pelatihan dan saat ini telah mendirikan Anak Perseroan yang khusus menyediakan tenaga kerja Tally.
Pada tahun 2015, PT PDS mampu menghasilkan laba yang sangat signifikan sebesar 442% dari anggaran, seiring dengan meningkatnya pendapatan jasa pemboronngan, sehingga
waters, Pilotage, tug assist and towage, the provision of ships and barges, the fulfillment of ships logistics, the ships maintenance/repairmen, as well as other services such as removal of ship wrecks. PT PMS fleets dispersed in various P3 areas, from Cilacap (Central Java), Central and East Kalimantan, to Kupang (Nusa Tenggara).
In 2015, PT PMS through its subsidiary PT APBS, which in cooperation with Van Oord Dredging and Marine, carried out dredging and reclamation of the West Surabaya Shipping Channel, so as today the depth of the channel becomes 13 LWS, which means today Tanjung Perak can be passed by Panamax vessels, supporting the development of the terminal in East Java area and the overall economy.
Reading the market trends and international economic conditions, business expansion is also performed by preparing PT Pelindo Energi Logistik to organize principal business activities in the field of trade, distribution, and storage of energy goods especially Gas and Fuel, as well as electrical energy. Distribution of electrical energy is meant to serve the interests of ships that rely on the port, the supply of Fuel for PMS and supply of Gas for PT PLN in Bali using Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) facility, and are predicted to contributing revenue of Rp 731 billion in 2016.
Through PT Pelindo Daya Sejahtera (PT PDS), Pelindo III Group is committed to guarantee the welfare of the 1.890 outsourcing employees of Pelindo III. PT PDS actively conduct trainings and presently has established Subsidiary Company that is specialized in providing Tally workforce.
In 2015, PT PDS was able to make very significant profit of 442% of the budget, in line with the increase in chartering services revenue, thus the profit recorded to Rp 4,5 billion.
laba tercatat sebesar Rp 4,5 miliar. PT PDS merupakan Anak Perseroan yang menaungi tenaga kerja alih daya di lingkungan PT Pelindo III. PT PDS didirikan atas dasar komitmen P3 untuk menjamin kesejahteraan pegawainya, organik maupun alih daya. Fokus utama PT PDS adalah memberikan layanan kepada industri kepelabuhanan dan industri pelayaran. Dan secara bertahap, scope dan jenis layan dikembangkan ke Perseroan atau institusi bisnis lain.
Saat ini, PT PDS tidak hanya menyediakan tenaga alih daya yang menangani kegiatan industri kepelabuhanan tetapi juga non-core yang meliputi tetapi juga tally, sekretaris, tenaga keamananan, tenaga kebersihan, operator alat hingga
ke entry data services. Sebagai penyedia tenaga alih daya,
PT PDS aktif mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan SDM PT PDS sehingga dapat mendukung kinerja Pelindo III secara keseluruhan. Perkembangan yang pesat dari PT PDS diakui oleh kalangan Profesional dan mendapatkan The Most Trusted Company in Company Outsourcing of the Year 2015 oleh Indonesia Business Quality Award 2015.
Entitas Afiliasi |Affiliated Entities Perusahaan . Company Tanggal Berdiri . Date of Establish Bidang Usaha .
Line of Business Status
Komposisi Saham . Stock Composition Status Operasi . Operating Status PT Portek Indonesia 21 September 1998
. September 21, 1998 Penyediaan dan Pemeliharaan Peralatan . Equipment Provision and Maintenance Perusahaan Afiliasi . Affiliated Company · Pelindo III (49%) · Portek System &
Equipment Pte Ltd Singapore & Mitsui & Co Ltd (51%) Beroperasi . Operated PT Ambang Barito Nusapersada 01 Januari 2009 . January 1, 2009 Pemeliharaan Alur Sungai Barito .
Barito River Flow Maintenance Perusahaan Afiliasi . Affiliated Company · Pelindo III (40%) · PD Bangun Banua (60%) Beroperasi . Operated
PT Jasamarga Bali Tol 23 September 2013
.
September 23, 2013
Pengelolaan Jalan Tol
. Highway Management Perusahaan Afiliasi . Affiliated Company · Pelindo III (20%) · Jasamarga (60%) · Angkasa Pura I (10%) · Wijaya Karya (5%) · Hutama Karya (2%) · Adhi Karya (2%) · Pengembangan Pariwisata Bali (1%) Beroperasi . Operated PT Terminal Petikemas Indonesia 10 April 2013 . April 10 2013 Terminal Operator . Operator Terminal Perusahaan Afiliasi . Affiliated Company · Pelindo III (25%) · Pelindo I (25%) · Pelindo II (25%) · Pelindo IV (25%) Beroperasi . Operated
PT PDS is a Subsidiary of the Company that houses the outsourcing of labor within the PT Pelindo III. PT PDS is Subsidiary Company that employs the outsourcing workers in Pelindo III. PT PDS was founded grounded on a P3 commitment to ensure the welfare of its employees, organic and outsourcing. PT PDS main focus is to provide services to the port and seafaring industries. And gradually, its services scope and type will be developed to the Company or other business institutions.
Nowadays, PT PDS is not only provide outsourcing workers that handle the seafaring industry but also non-core industry that includes but also tally, secretary, security personnel, cleaners, machine operators, to the data entry services. As an outsourcing provider, PT PDS is actively organizing trainings to improve the competencies and capabilities of PT PDS HR so as to support the PT Pelindo III overall performance.
The rapid development of PT PDS is recognized by the