• Tidak ada hasil yang ditemukan

erbandingan antara Pawang Geni dan Fire Motor

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

5.3. erbandingan antara Pawang Geni dan Fire Motor

Baik Pawang Geni maupun Fire Motor, keduanya memiliki peralatan pemadam kebakaran. Berikut disajikan perbedaan kedua alat pemadam kebakaran dalam bentuk tabel.

Universitas Kristen Maranatha

5-14

Tabel 5.1

Perbandingan Pawang Geni dan Fire Motor

Spesifikasi Aktual

Pawang Geni Fire Motor

Harga Rp 10.300.000,00 Rp 260.000.000,00

Peralatan

2 Pompa Tekan Manual 1 Sepeda Motor Roda Tiga Viar 1 Drum Air 200 l 1 Tangki Air 200 l

1 Selang 10 m 1 Pompa Portable Tohatsu VC82ASE 1 Nozzle 1 Hose Reel 2,5 inci x 20 m

2 Selang Penghisap 3,5 inci x 3 m 10 bar 1 Nozzle 2,5 inci jet /spray

1 Foam Induktor 1 Saringan Hisap Kuningan 2 Kampak Personel Baja 1 Fire Helmet

1 Fire Man Suit (jaket, pant, glove , sepatu boot anti api) 1 Megaphone

1 Jakcet Construction & Lining Construction 1 By pass eductor

1 Foam Aspirating Tubes 1 Fire Blanket 2 APAR

1 Waterproof Flashlight 4 Lampu Strobo 1 Toa dan Sirine Cara Pengoperasian Manual Otomatis

Mobilitas Didorong Dikendarai Lebih Mudah Dibelokkan Lebih Sulit Dibelokkan

Space saat Mencapai Titik Api 240 x 80 x 150 cm 335 x 120 x 172 cm

Space saat Sedang Dioperasikan 240 x 240 x 190 cm 335 x 120 x 172 cm

Pump Performance 1,6 liter/detik 25 liter/detik

- 1,0 Mpa

Fuel Capacity - 18 liter Cadangan Bahan Bakar - -

Fuel Consumption - 20 liter/jam Durasi Penyemprotan - 0,9 jam

Daya Semprot Radius 15 meter Radius 30 meter Media Pemadaman Api Air Air, Foam, APAR Jumlah Operator Minimum 5 2

Pelatihan Mudah dan Murah Paling Rumit dan Paling Mahal Perawatan Mudah dan Murah Paling Rumit dan Paling Mahal

Sumber: (Aziza, 2012)

Pawang Geni memiliki harga yang jauh lebih rendah dari pada Fire Motor. Anggaran pembelian satu unit Fire Motor dapat membeli sekitar 25 unit Pawang Geni. Dari segi harga Pawang Geni memiliki keunggulan, karena harganya yang murah. Pengadaan alat pemadam kebakaran pertama ini menjadi lebih tersebar dan merata di daerah rawan kebakaran dan juga merupakan daerah padat penduduk. Mengingat alat pemadam harus diletakkan dekat dengan permukiman warga.

Sebagai media pemadaman utama kedua alat ini menggunakan media yang sama yaitu air. Air yang ditampung pada kedua alat pemadam kebakaran tersebut

memiliki volume yang sama yaitu 200 liter. Pawang Geni memungkinkan pengisian ulang drum air, dengan alat tambahan yang mereka sebut sebagai hydrant berjalan. Sejatinya alat ini adalah drum air berkapasitas 200 liter yang diletakkan di atas trolley, sehingga mudah dipindahkan. Cara pemakaiannya pun mudah, namun dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengisi kembali air dalam drum utama.

Ditemukan 4 jenis peralatan pada Pawang Geni, sedangkan pada Fire Motor ditemukan 30 peralatan. Empat peralatan pada Pawang Geni sangatlah sederhana, hanya ditujukan untuk memadamkan api, namun Fire Motor telah memikirkan tujuan lain selain untuk memadamkan api, diantaranya untuk dapat melindungi pemadam terhadap kobaran api, untuk memberi sinyal akan keberadaan Fire Motor, serta untuk membantu penerangan saat usaha pemadaman dilakukan. Selain itu Fire Motor memiliki alat pemadaman lain selain air, seperti foam, APAR, serta fire blanket. Dengan adanya berbagai macam alat pemadaman api ini, berbagai jenis kebakaran dapat di atasi.

Selain itu Fire Motor dilengkapi alat pelindung pemadam itu sendiri. Hal ini penting, karena keselamatan adalah hal yang terutama (safety first). Jika pemadam tidak menggunakan PPE (Personal Protective Equipment) seperti firehelmet dan fire man suit, malahan menimbulkan masalah baru, misalnya anggota tubuh pemadam ikut terbakar saat melakukan usaha pemadaman, ataupun mata pemadam terasa perih dan berair karena terkena asap sisa pembakaran. Sehingga pemadam tidak dapat melihat objek secara jelas, dan tidak dapat mengarahkan selang pemadam tepat pada titik api. Syarat utama penolong adalah penolong harus dijamin keamanannya pada saat menolong. Oleh karena itu, pemakaian PPE sangatlah penting.

Kemudian pada Fire Motor terdapat peralatan-peralatan yang mengindikasikan kehadiran Fire Motor, seperti lampu strobo, megaphone, toa, dan sirine. Biasanya saat terjadi kebakaran, warga berkumpul di lokasi kejadian, entah ikut membantu memadamkan api atau hanya sekedar menonton. Tentunya karena berkumpulnya warga disekitar lokasi kejadian ini, makin mempersempit jalan akses lokasi kebakaran. Warga sekitar akan menyingkir setelah mendengar

Universitas Kristen Maranatha

5-16

suara sirine ataupun megaphone. Meskipun begitu menurut penulis, peralatan- peralatan yang bukan untuk menunjang tujuan utama alat pemadam kebakaran, tidak perlu sampai beberapa jenis. Misalnya hanya satu alat pengeras suara atau nada yang memperlengkapi alat pemadam kebakaran. Karena alat-alat tersebut (sirine, toa, dan megaphone) tidak dapat digunakan secara bersama-sama, maka dipilih saja salah satu dari peralatan tersebut. Dengan mengurangi 2 alat lain tidak akan mengagalkan tujuan pengadaan alat pengeras suara tersebut.

Pada Fire Motor terdapat waterproof flashlight sebagai alat penerangan saat memadamkan api. Karena saat kebakaran terjadi, biasanya listrik juga padam. Tidak ada penerangan lain selain dari lampu yang dibawa oleh pemadam kebakaran. Sedangkan lampu strobo yang digunakan hanya sebagai penanda hadirnya Fire Motor, dinilai kurang bermanfaat bagi alat pemadam kebakaran pertama.

Seperti yang telah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, bahwa dalam hal cara pengoperasian, Fire Motor lebih unggul dari pada Pawang Geni. Karena Fire Motor sudah dioperasikan secara otomatis, sehingga lebih praktis dan lebih tidak tergantung pada tenaga manusia. Yang kita tahu bahwa tenaga manusia terbatas.

Saat kebakaran terjadi, Fire Motor akan lebih cepat sampai ke lokasi kejadian dibandingkan dengan Pawang Geni, karena Pawang Geni digerakan dengan cara didorong (manual), sedangkan Fire Motor digerakan menggunakan mesin motor Viar tersebut. Namun karena Fire Motor menggunakan sepda motor roda tiga, dengan panjang 335 cm, maka cukup sulit untuk membelokan Fire Motor pada gang-gang sempit. Oleh karenanya penggunaan Fire Motor dinilai mubazir. Berbeda halnya dengan Pawang Geni, alat pemadam kebakaran yang meskipun lambat, setidaknya dapat lebih mudah dibelokkan. Memang dalam hal ini keduanya sama-sama memiliki kelemahan, namun setidaknya Pawang Geni lebih baik, meskipun keterlambatan penanggulangan kebakaran tetap terjadi.

Sedangkan daya semprot Pawang Geni berubah-rubah karena bergantung pada kekuatan otot manusia bila pemompa sudah mulai lelah, maka berkurang jugalah daya semprot Pawang Geni tersebut. Malahan bila dipaksa dipompa

Pawang Geni menjadi rusak. Berbeda halnya dengan Fire Motor, Fire Motor memiliki daya semprot yang konstan, karena kekuatan semprotnya bergantung pada setelan pada pompa. Dengan demikian, keberadaan pompa otomatis akan sangat menguntungkan. Karena fungsi memadamkan api merupakan fungsi utama dari kedua alat ini.

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, api tidak dapat serta merta dipadamkan dengan air. Karena tidak semua api melahap combustiblematerial saja, tapi juga dapat melahap flammable liquid/gasdan electrical equipment, yang dapat dipadamkan dengan foam ataupun APAR dengan jenis yang sesuai. Pawang Geni hanya memiliki satu-satunya media pemadam kebakaran, yaitu air. Namun air tidaklah cukup untuk memadamkan kebakaran di daerah padat penduduk. Kebakaran pada daerah penduduk acap kali disebabkan karena pencurian listrik, atau sambungan listrik yang dibuat bertumpuk-tumpuk. Dengan alasan demikian, Fire Motor juga diperlengkapi dengan 2 buah APAR juga foaminduktor, by pass eductor dan foam aspirating tubes.

Saat kebakaran terjadi, diperlukan kesiapsiagaan warga untuk menanggulangi dengan cepat. Semakin sedikit jumlah personil yang dibutuhkan akan semakin praktis dan cepat. Misalnya saja bila kebakaran terjadi dini hari akan sulit mengumpulkan 5 orang (pawang geni) dari pada 2 (Fire Motor) orang untuk mengoperasikan alat pemadam kebakaran. Dalam segi ini Fire Motor unggul bila dibandingkan dengan Pawang Geni.

Karena sepenuhnya Pawang Geni dioperasikan secara manual, pelatihan dan perawatannya juga mudah. Pawang Geni tidak perlu untuk selalu dicek bahan bakarnya, ataupun melakukan maintenance mesin, karena Pawang Geni tidak menggunakan mesin. Perlu diperhatikan bahwa, semakin banyak peralatan yang dipakai, akan lebih banyak membutuhkan maintenance. Karena perawatan harus dilakukan pada tiap item peralatan yang ada. Dua puluh jenis peralatan pada Fire Motor harus dicek berkala, agar setiap peralatan tersebut siap digunakan setiap saat. Tidak ada gunanya bila mempunyai alat pemadam kebakaran yang lengkap, namun saat dibutuhkan alat tersebut macet, mengalami gangguan ataupun rusak.

Universitas Kristen Maranatha

5-18

Selama ini baik Pawang Geni maupun Fire Motor keduanya sama-sama belum memiliki manajemen pelatihan operator yang cukup, terlebih lagi masalah perawatan yang sama sekali tidak diperhatikan. Dengan demikian, meskipun alat pemadam dapat disebar kebanyak tempat, alat pemadam kebakaran memiliki peralatan yang lengkap dan canggih, akan menjadi mubazir.