• Tidak ada hasil yang ditemukan

Banjir rob yang selalu terjadi setiap tahun di Kampung Pondok memiliki ketinggian genangan banjir yang berbeda-beda sehingga menyebabkan masyarakat

mengalami kerugian. Pengertian umum “kerugian” yang diakibatkan suatu bencana

meliputi beberapa klasifikasi mencakup jumlah korban jiwa, jumlah kerusakan bangunan, biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan/pergantian, rusak atau hilangnya fungsi komunikasi, transportasi, dan infrastruktur lainnya, biaya terganggunya bisnis, jumlah penduduk yang kehilangan rumah tinggal, dan sebagainya (Wuryanti 2007). Kerugian ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat banjir rob dalam penelitian ini merupakan kerugian tangible. Kerugian tangible

dibagi menjadi dua, yaitu kerugian langsung (direct) dan kerugian tidak langsung (indirect). Informasi mengenai kerugian tangible ini diperoleh melalui hasil wawancara dan observasi langsung dengan masyarakat Kampung Pondok. Estimasi total kerugian didasarkan pada jumlah nilai kerugian masyarakat yang mengalami dampak banjir rob.

6.2.1 Kerugian Langsung (Direct)

Kerugian direct yang dialami responden meliputi perbaikan bangunan rumah dan peralatan rumah tangga yang rusak serta kehilangan peralatan rumah tangga. Perbaikan bangunan rumah dan peralatan rumah tangga merupakan bangunan rumah dan peralatan rumah tangga yang rusak namun masih dapat dipakai jika responden mengeluarkan biaya servis. Kehilangan peralatan rumah tangga

merupakan peralatan rumah tangga yang sudah dibuang karena tidak dapat diperbaiki dan digunakan kembali.

6.2.1.1Perbaikan Bangunan Rumah

Banjir rob membuat bangunan rumah rusak dikarenakan pasang air laut yang tinggi sehingga sebagian responden melakukan perbaikan bangunan rumah. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 76% (32 responden) menyatakan banjir rob menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah. Kerusakan bangunan rumah yang dialami responden diantaranya lantai, kusen, dinding dan tiang rumah (Tabel 20). Tabel 20 Kerusakan bangunan rumah

No Bangunan Rumah Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 Lantai dan dinding rumah 17 53

2 Lantai 9 28

3 Lantai, dinding, dan kusen 4 13

4 Tiang rumah 2 6

Jumlah 32 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Rusaknya tiang rumah biasanya terjadi pada jenis rumah non permanen yang masih terbuat dari bambu sebagai pondasi (tiang) rumah. Hal ini dikarenakan responden tersebut telah membangun rumah yang sudah permanen dan melakukan peninggian rumah (seperti rumah panggung) sehingga banjir rob dapat dicegah. Responden yang mengeluarkan biaya perbaikan atas kerusakan bangunan rumah berjumlah 4 responden (12,5%) dari 32 responden yang mengalami kerusakan bangunan rumah.

Tabel 21 Total biaya perbaikan bangunan rumah

No Hal Jumlah

1 Biaya perbaikan bangunan rumah (Rp) 5.000.000

2 Responden (KK) 4

3 Rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah (Rp/KK) 1.250.000

4 Populasi (KK) 32

Total biaya perbaikan bangunan rumah (Rp) 40.000.000

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah biaya perbaikan bangunan rumah sebesar Rp 5.000.000 dengan jumlah 4 responden sehingga diperoleh rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah sebesar Rp 1.250.000. Jumlah masyarakat yang mengalami kerusakan bangunan rumah sebesar 32 KK dari total populasi sebesar 54 KK. Total biaya perbaikan bangunan rumah yang ditanggung masyarakat

Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 40.000.000 (Tabel 21).

6.2.1.2Perbaikan Peralatan Rumah tangga

Perbaikan peralatan rumah tangga perlu dilakukan oleh responden agar peralatan rumah tangga tersebut dapat digunakan kembali. Responden yang mengalami kerusakan peralatan rumah tangga sebanyak 62% (26 responden). Kerusakan peralatan rumah tangga yang dialami responden meliputi lemari pakaian, buffet, kursi (sofa), meja, tempat tidur, lemari es, TV 14 inch dan rak piring (Tabel 22).

Tabel 22 Kerusakan peralatan rumah tangga

No Jenis Peralatan Rumah tangga Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 Lemari pakaian 5 19 2 Kursi (sofa) 6 23 3 Meja 1 4 4 Buffet 6 23 5 Tempat tidur 3 11 6 Lemari es 2 8 7 TV 14 inch 1 4 8 Rak piring 2 8 Jumlah 26 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan wawancara, saat banjir rob sebagian masyarakat telah melakukan pencegahan terlebih dahulu dengan memindahkan sebagian peralatan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi. Responden yang mengeluarkan biaya untuk memperbaiki kerusakan peralatan rumah tangga sebanyak 3 responden (12%) dari 26 responden yang mengalami kerusakan peralatan rumah tangga.

Tabel 23 Total biaya perbaikan peralatan rumah tangga

No Hal Jumlah

1 Biaya perbaikan peralatan rumah tangga (Rp) 480.000

2 Responden (KK) 3

3 Rata-rata biaya perbaikan peralatan rumah tangga (Rp/KK) 160.000

4 Populasi (KK) 26

Total biaya perbaikan peralatan rumah tangga (Rp) 4.160.000 Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah biaya perbaikan peralatan rumah tangga dari keseluruhan responden sebesar Rp 480.000. Jumlah biaya ini dibagi dengan 3 responden yang mengeluarkan biaya perbaikan peralatan rumah tangga sehingga diperoleh rata-rata biaya perbaikan peralatan rumah tangga sebesar Rp 160.000. Jumlah masyarakat yang mengalami kerusakan peralatan rumah tangga

sebesar 26 KK dari total populasi sebesar 54 KK. Total biaya perbaikan peralatan rumah tangga yang ditanggung masyarakat Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 4.160.000 dapat dilihat pada Tabel 23. Hasil perhitungan secara rinci biaya perbaikan kerusakan bangunan rumah dan peralatan rumah tangga disajikan dalam Lampiran 4.

6.2.1.3Kehilangan Peralatan Rumah tangga

Kehilangan peralatan rumah tangga yang dialami responden meliputi buffet, bangku (sofa), tempat tidur, rak piring dan TV. Nilai dari biaya kehilangan peralatan rumah tangga yang berbeda untuk setiap tahunnya maka menggunakan pendekatan Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK digunakan untuk mendapatkan nilai riil dari biaya kehilangan peralatan rumah tangga yang disebabkan oleh adanya pengaruh inflasi terhadap biaya kehilangan pada setiap tahun. Indeks harga yang dipakai adalah indeks harga umum konsumen dengan tahun dasar 2007 = 100. Tabel 24 Total biaya kehilangan akibat kerusakan peralatan rumah tangga

No Hal Jumlah

1 Biaya kehilangan peralatan rumah tangga (Rp) 5.795.490

2 Responden (KK) 2

3 Rata-rata biaya kehilangan peralatan rumah tangga (Rp/KK) 2.897.745

4 Populasi (KK) 26

Total kehilangan peralatan rumah tangga (Rp) 75.341.370

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan perhitungan, jumlah biaya kehilangan peralatan rumah tangga sebesar Rp 5.795.490. Jumlah biaya tersebut dibagi dengan 2 responden yang mengeluarkan biaya kehilangan peralatan rumah tangga sehingga diperoleh rata- rata biaya kehilangan sebesar Rp 2.897.745. Total biaya kehilangan peralatan rumah tangga yang dialami masyarakat Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 75.341.370 (Tabel 24).Hasil perhitungan biaya kehilangan peralatan rumah tangga disajikan dalam Lampiran 5.

6.2.1.4Total Kerugian Langsung (Direct) yang Dialami Masyarakat

Total kerugian langsung (direct) diperoleh dari penjumlahan total biaya perbaikan bangunan rumah, biaya perbaikan peralatan rumah tangga dan biaya kehilangan peralatan rumah tangga.

Tabel 25 Total kerugian langsung (direct) yang dialami masyarakat

No Hal Jumlah

1 Total biaya perbaikan bangunan rumah (Rp) 40.000.000

2 Total biaya perbaikan peralatan rumah tangga (Rp) 4.160.000 3 Total biaya kehilangan peralatan rumah tangga (Rp) 75.341.370 Total kerugian langsung yang dialami masyarakat (Rp) 119.501.370 Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan perhitungan, diperoleh total kerugian langsung (direct) yang dialami masyarakat Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 119.501.370 dapat dilihat pada Tabel 25.

6.2.2 Kerugian Tidak Langsung (Indirect)

Kerusakan tidak langsung (indirect) dalam penelitian ini meliputi biaya kesehatan yang terdiri dari biaya pengobatan dan kehilangan pendapatan yang diperoleh karena sakit. Kerugian indirect lainnya, yakni kehilangan pendapatan yang diperoleh karena memilih tidak pergi bekerja dan perubahan pendapatan dari usaha tambak yang menjadi berkurang karena banjir rob.

6.2.2.1Biaya Kesehatan

Banjir rob menimbulkan dampak bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di wilayah Kampung Pondok. Penyakit yang diderita masyarakat menyebabkan masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut. Kerugian lainnya yang diderita masyarakat ialah masyarakat tidak dapat pergi bekerja karena sakit. Hal ini menyebabkan masyarakat kehilangan pendapatan yang seharusnya mereka peroleh jika mereka pergi bekerja.

6.2.2.1.1 Biaya Pengobatan

Genangan dari banjir rob menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu karena lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat yang tercemar oleh sampah- sampah. Sampah-sampah yang kotor tersebut hanyut dan terbawa saat banjir yang kemudian menggenangi jalan bahkan masuk ke rumah masyarakat sehingga kesehatan masyarakat menjadi terganggu. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 15 responden (36%) yang menderita sakit dan mengeluarkan biaya berobat ke dokter. Penyakit yang kebanyakan diderita oleh masyarakat adalah gatal-gatal pada kulit, diare, demam, dan flu. Responden yang menderita sakit biasanya pergi berobat ke puskemas desa.

Tabel 26 Total biaya pengobatan

No Hal Jumlah

1 Biaya pengobatan (Rp) 1.510.000

2 Responden (KK) 15

3 Rata-rata biaya pengobatan (Rp/KK) 100.667

4 Populasi (KK) 27

Total biaya pengobatan (Rp) 2.718.000

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 26, jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh responden yang menderita sakit sebesar Rp 1.510.000. Besar biaya tersebut dibagi dengan jumlah responden yang mengeluarkan biaya untuk pengobatan sebanyak 15 responden maka rata-rata biaya yang dikeluarkan setiap responden sebesar Rp 100.667. Jumlah masyarakat yang mengalami kerusakan bangunan rumah sebesar 27 KK dari total populasi sebesar 54 KK. Total biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh responden akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari 2013 adalah Rp 2.718.000. Hasil perhitungan biaya pengobatan disajikan dalam Lampiran 6.

6.2.2.1.2 Kehilangan Pendapatan yang Diperoleh karena Sakit

Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 4 responden tidak pergi bekerja karena sakit sehingga mengalami kehilangan pendapatan. Responden yang mengalami adalah responden yang bekerja sebagai nelayan. Kehilangan pendapatan responden nelayan diestimasi dari jumlah hari tidak bekerja karena sakit dikalikan dengan pendapatan responden per hari.

Tabel 27 Total pendapatan yang hilang karena sakit

No Hal Jumlah

1 Pendapatan yang hilang (Rp) 630.000

2 Responden yang mengalami kehilangan pendapatan karena sakit (KK) 4

3 Rata-rata pendapatan yang hilang (Rp/KK) 157.500

4 Populasi (KK) 6

Total pendapatan yang hilang karena sakit (Rp) 945.000

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 27, jumlah pendapatan yang hilang dari keseluruhan responden akibat tidak bekerja karena sakit sebesar Rp 630.000. Jumlah biaya ini dibagi 4 responden yang tidak bekerja sehingga rata-rata pendapatan yang hilang sebesar Rp 157.500. Total pendapatan responden yang hilang karena sakit akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 945.000 (Lampiran 7).

Tabel 28 Total biaya kesehatan

No Hal Jumlah

1 Total biaya pengobatan (Rp) 2.718.000

2 Total pendapatan yang hilang karena sakit (Rp) 945.000

Total biaya kesehatan (Rp) 3.663.000

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Tabel 28 menunjukkan total biaya kesehatan yang dikeluarkan masyarakat akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013. Total biaya kesehatan diperoleh dari penjumlahan total biaya pengobatan dengan total pendapatan yang hilang karena sakit. Total biaya kesehatan masyarakat Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 adalah sebesar Rp 3.663.000.

6.2.2.2Kehilangan Pendapatan yang Diperoleh karena Memilih Tidak Pergi Bekerja

Kerugian yang dirasakan oleh keseluruhan responden pada saat banjir rob adalah kehilangan pendapatan. Banjir rob yang terjadi menyebabkan jalan di wilayah Kampung Pondok menjadi tergenang oleh air dan membuat responden tidak dapat melakukan aktivitas di luar rumah termasuk bekerja. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 8 responden yang bekerja sebagai nelayan memilih untuk tidak pergi bekerja. Alasan lainnya responden tidak pergi bekerja dikarenakan responden membersihkan rumah mereka yang tergenang banjir rob dan mewaspadai datangnya banjir rob kembali.

Tabel 29 Pendapatan yang hilang karena memilih tidak pergi bekerja

No Hal Jumlah

1 Pendapatan yang hilang (Rp) 1.440.000

2 Responden yang mengalami kehilangan pendapatan karena memilih tidak pergi bekerja (KK)

8

3 Rata-rata pendapatan yang hilang (Rp/KK) 180.000

4 Populasi (KK) 10

Total pendapatan yang hilang karena memilih tidak pergi bekerja (Rp) 1.800.000 Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Pendapatan harian yang hilang dari keseluruhan responden sebesar Rp 1.440.000. Selanjutnya, jumlah pendapatan yang hilang tersebut dibagi dengan 8 responden sehingga rata-rata pendapatan yang hilang sebesar Rp 180.000. Total pendapatan yang hilang masyarakat Kampung Pondok karena memilih tidak pergi bekerja akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 1.800.000 (Tabel 29). Hasil perhitungan kehilangan pendapatan yang diperoleh karena memilih tidak pergi bekerja disajikan dalam Lampiran 8.

6.2.2.3Perubahan pendapatan usaha tambak

Bagi responden yang menggantungkan sumber penghidupannya dari usaha tambak, datangnya banjir rob menyebabkan mereka mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan saat terjadi banjir rob dapat membuat tanggul tambak mereka rusak dan menyebabkan ikan bandeng maupun udang windu menjadi hanyut terbawa air. Kerugian yang dialami akibat rob dapat mencapai hingga 30% dari total benih yang disebar.

Tabel 30 Rata-rata pendapatan usaha tambak akibat banjir rob (per musim panen)

Hal Saat Tidak Banjir Rob Saat Banjir Rob

Penerimaan tambak

Penerimaan ikan bandeng (Rupiah/kg) 4.156.593 2.909.615

Penerimaan udang windu (Rupiah/kg) 3.036.538 2.125.577

Rata-rata penerimaan tambak 7.193.131 5.035.192

Biaya tetap tambak

Pajak/Ha/musim (Rupiah) 70.000 70.000

Biaya rehabilitasi/Ha/musim (Rupiah) 665.659 732.225

Biaya sewa TK. Panen/Ha/musim (Rupiah) 573.778 573.778

Rata-rata biaya tetap tambak 1.309.437 1.376.003

Biaya variabel tambak

Bibit /Ha/musim (Rupiah/ekor) 981.978 981.978

Obat/Ha/musim (Rupiah) 73.100 73.100

Tenaga kerja (Rp/HOK) 600.000 600.000

Rata-rata biaya variabel tambak 1.655.078 1.655.078

Biaya investasi

Pintu air (Rupiah) 1.928.571 1.928.571

Rata-rata biaya investasi tambak 1.928.571 1.928.571

Rata-rata pendapatan usaha tambak 2.300.045 75.540

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan Tabel 30, rata-rata pendapatan usaha tambak saat tidak terjadi banjir rob adalah sebesar Rp 2.300.045 sedangkan saat banjir rob sebesar Rp 75.540. Rata-rata perubahan pendapatan usaha tambak akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 2.224.505. Penjelasan mengenai penerimaan, biaya tetap dan biaya variabel usaha tambak ikan bandeng dan udang windu saat tidak banjir maupun saat banjir rob pada Lampiran 9-12.

6.2.2.4 Total Kerugian Tidak Langsung (Indirect) yang Dialami Masyarakat

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh total kerugian tidak langsung (indirect) yang dialami masyarakat Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 7.687.505 dapat dilihat pada Tabel 31 dibawah ini.

Tabel 31 Total kerugian tidak langsung (indirect) yang dialami masyarakat

No Hal Jumlah

1 Total biaya kesehatan (Rp) 3.663.000

2 Total pendapatan yang hilang karena memilih tidak pergi bekerja (Rp) 1.800.000 3 Total perubahan pendapatan usaha tambak (Rp) 2.224.505 Total kerugian tidak langsung yang dialami masyarakat (Rp) 7.687.505 Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

6.2.3 Total Kerugian Ekonomiyang Dialami Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 42 responden di wilayah Kampung Pondok yang terkena dampak dari banjir rob, kerugian ekonomi terbesar yang dialami masyarakat adalah kerugian langsung (direct) dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32 Total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat akibat banjir rob pada

periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013

No Hal Jumlah

1 Total kerugian langsung (direct) yang dialami masyarakat (Rp) 119.501.370 2 Total kerugian tidak langsung (indirect) yang dialami masyarakat (Rp) 7.687.505 Total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat (Rp) 127.188.875 Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan hasil perhitungan, total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat Kampung Pondok akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 sebesar Rp 127.188.875 (Tabel 32). Total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat akibat banjir rob ini diperoleh dari penjumlahan total kerugian langsung dan total kerugian tidak langsung yang dialami masyarakat.

Dokumen terkait