• Tidak ada hasil yang ditemukan

Banjir rob adalah genangan air di daratan pantai yang terjadi karena air laut pasang. Banjir rob akan menggenangi bagian daratan pantai atau tempat yang lebih rendah dengan ketinggian banjir yang berbeda-beda. Banjir rob yang sering terjadi menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat Kampung Pondok. Penjelasan tentang persepsi masyarakat mengenai banjir rob dan dampak yang ditimbulkan dijabarkan di bawah ini.

6.1.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Karakteristik Banjir Rob

Letak wilayah Kampung Pondok yang berbatasan langsung dengan laut, kali serta muara sungai memicu ancaman datangnya banjir. Jika periode pasang air laut sedang tinggi maka air dari sungai juga akan meluap ke daratan yang menyebabkan genangan banjir yang lebih besar. Menurut pemahaman masyarakat, banjir rob merupakan hasil interaksi antara posisi bulan purnama dan angin. Masyarakat

Kampung Pondok lebih sering menggunakan istilah kata “lompa” untuk

menjelaskan terjadinya banjir rob. Istilah kata “lompa” ini berdasarkan arah bergeraknya angin, yaitu angin barat dan angin timur sehingga masyarakat sering menyebutnya dengan lompa barat dan lompa timur. Lompa barat terjadi pada bulan Desember-Februari yang merupakan bulan musim penghujan sehingga frekuensi lompa barat sangat besar karena disebabkan juga oleh hujan. Rob yang terjadi saat lompa barat umumnya pada waktu siang hari sekitar jam 13.00 WIB dan mulai surut di sore hari. Lompa timur terjadi pada saat musim kemarau yaitu bulan Mei- Agustus. Rob saat lompa timur umumnya pada malam hari.

Pasang air laut tertinggi dalam sebulan terjadi pada pertengahan bulan yaitu tanggal 15, 16, dan 17 saat bulan purnama terjadi. Bulan purnama terjadi dimana posisi bulan-bumi-matahari berada pada satu garis lurus sehingga gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi saling memperkuat maka akan menghasilkan pasang air laut yang sangat tinggi. Responden dalam penelitian ini mempunyai pendapat masing-masing mengenai karakteristik banjir rob dan perubahan ketinggian genangan yang bervariasi. Hal ini terlihat dari ketinggian serta lama banjir yang

tidak sama menurut setiap responden (Tabel 14). Perbedaan pendapat mengenai ketinggian genangan serta lama terjadinya banjir rob disebabkan oleh kemiringan tanah yang tidak sama antar masing-masing rumah.

Tabel 14 Persepsi responden mengenai karakteristik banjir rob periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013

No Karakteristik Banjir Rob Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 Lama banjir rob (jam/hari)

a. ≤ 3 6 14

b. 3 < x ≤ 12 33 79

c. > 12 3 7

2 Frekuensi banjir rob (hari/bulan)

a. ≤ 7 10 24

b. 7 < x ≤ 14 12 28

c. 14< x ≤ 28 20 48

3 Tinggi banjir rob (cm)

a. ≤ 10 13 31

b. 10< x ≤ 30 22 52

c. > 30 7 17

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Persepsi masyarakat yang dominan mengenai karakteristik banjir rob periode bulan Januari sampai Februari tahun 2013 adalah sebanyak 79% responden menyatakan bahwa lama genangan banjir rob mencapai 3-12 jam/hari. Sebanyak 48% responden menyatakan bahwa frekuensi banjir rob mencapai 14-28 hari dalam sebulan. Ketinggian banjir pada periode bulan Januari sampai Februari menurut 52% responden mencapai 10-30 cm.

6.1.2 Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Banjir Rob

Suatu wilayah yang rentan terhadap bencana alam akan memberikan dampak tidak hanya terhadap lingkungan alam sekitar, tetapi juga mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Begitu juga dengan banjir rob yang sering terjadi di Kampung Pondok mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta kondisi lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil survei, seluruh responden dalam penelitian ini memiliki pendapat yang cukup bervariasi mengenai penyebab terjadinya banjir rob. Hal-hal yang dikemukakan oleh responden sebagai penyebab terjadinya banjir rob, yakni: (1) siklus pasang air laut, (2) pendangkalan sungai, (3) limbah sampah yang menumpuk, serta (4) intensitas hujan yang tinggi. Penyebab yang paling banyak menimbulkan banjir menurut responden adalah siklus pasang air laut. Responden menganggap bahwa banjir rob terjadi karena

bentuk kejadian alam setiap terjadi bulan purnama (siklus pasang air laut). Persepsi responden mengenai penyebab banjir rob dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Persepsi responden mengenai penyebab banjir rob

No Penyebab Banjir Rob Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%)

1 Siklus pasang air laut 30 71

2 Pendangkalan sungai 6 14

3 Limbah sampah yang menumpuk 4 10 4 Intensitas hujan yang tinggi 2 5

Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Genangan banjir rob yang terjadi sampai area pemukiman menjadikan pengalaman yang cukup lama bagi masyarakat Kampung Pondok sehingga menganggap banjir rob sebagai hal yang biasa dalam kehidupan mereka. Sikap masyarakat Kampung Pondok yang sudah terbiasa dengan banjir rob ini menunjukkan sikap bertahan untuk tinggal di wilayah tersebut. Beberapa alasan yang menyebabkan masyarakat tetap bertahan adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan di wilayah pesisir seperti nelayan dan pemilik atau buruh tambak.

2. Masyarakat tidak memiliki biaya untuk memiliki tempat tinggal baru di luar kawasan Kampung Pondok.

3. Masyarakat yang telah bermukim cukup lama merasakan bahwa tempat tinggal mereka saat ini adalah rumah yang tepat bagi mereka/lingkungan yang telah terbentuk.

6.1.2.1Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Banjir Rob terhadap Terganggunya Aktivitas dan Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan hasil survei, dampak yang ditimbulkan dari banjir rob meliputi terganggunya aktivitas dan kesehatan pada responden. Hasil penelitian terhadap 42 responden rumah tangga, sebanyak 88% responden menyatakan bahwa banjir rob menganggu aktivitas mereka. Persepsi responden mengenai pengaruh banjir rob terhadap aktivitas responden dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Persepsi responden mengenai pengaruh banjir rob terhadap aktivitas responden

No Menganggu Aktivitas Responden Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 37 88

2 Tidak 5 12

Jumlah 42 100

Banjir rob menyebabkan wilayah Kampung Pondok terendam air sehingga mengakibatkan kegiatan masyarakat terganggu. Ketika air laut sedang pasang, masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas diluar rumah dan mengakibatkan terganggunya kegiatan mata pencaharian masyarakat. Genangan rob juga mengakibatkan waktu istirahat (tidur) masyarakat menjadi terganggu karena banjir rob yang terjadi pada malam hari.

Tabel 17 Persepsi responden mengenai pengaruh banjir rob terhadap gangguan kesehatan responden

No Mengalami Gangguan Kesehatan Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 27 64

2 Tidak 15 36

Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Banjir rob juga mempengaruhi kondisi lingkungan tempat tinggal wilayah Kampung Pondok, terbukti sebanyak 64% responden menyatakan bahwa banjir rob menyebabkan terganggunya kesehatan (Tabel 17). Lamanya genangan banjir rob menyebabkan sebagian responden menyatakan bahwa sering terkena berbagai jenis penyakit pasca banjir rob.

6.1.2.2Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Banjir Rob terhadap Berkurangnya Penghasilan

Banjir rob juga menimbulkan dampak terhadap berkurangnya penghasilan yang diperoleh Kepala Keluarga (KK). Berdasarkan hasil survei, sebanyak 29% responden menyatakan bahwa banjir rob tidak mempengaruhi penghasilan yang diperoleh. Saat banjir rob, responden yang bekerja sebagai buruh dan supir pribadi tetap pergi bekerja seperti biasa. Hal ini dikarenakan tempat bekerja mereka yang jauh dari laut dan tempat tinggal mereka sehingga tidak mempengaruhi hilangnya penghasilan responden tersebut secara langsung.

Sebanyak 71% responden menyatakan bahwa banjir rob menyebabkan penghasilan yang diperoleh menjadi berkurang (Tabel 18). Responden yang mengalami berkurangnya penghasilan mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan maupun petani tambak. Berkurangnya penghasilan yang diperoleh dikarenakan genangan banjir rob menyebabkan mereka menderita sakit dan tidak dapat bekerja. Petani tambak rentan terhadap banjir rob karena kehidupan mereka sangat bergantung pada sektor perikanan tambak yang dipengaruhi oleh iklim.

Tabel 18 Persepsi responden mengenai pengaruh banjir rob terhadap berkurangnya penghasilan yang diperoleh

No Berkurangnya Penghasilan Yang Diperoleh Jumlah Responden Frekuensi Persentase (%) 1 Ya 30 71 2 Tidak 12 29 Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Selain menggenangi kawasan pemukiman, banjir rob juga menggenangi dan menimbulkan kerusakan pada tambak-tambak di Kampung Pondok. Tambak pada wilayah ini berbatasan langsung dengan sungai sehingga apabila datang banjir rob, maka petani tambak selalu mengalami kerugian. Kerugian yang dialami petani tambak ini dikarenakan ikan bandeng maupun udang di tambak hilang terbawa genangan air. Jika banjir rob datang maka para petani tambak langsung segera pergi ke tambaknya untuk memastikan apakah tanggul tambak mereka rusak atau tidak. Menurut persepsi petani tambak, kerugian yang dialami saat banjir dapat mencapai 30% sampai dengan 50% dari hasil yang seharusnya diperoleh setiap kali musim panen. Banjir rob terkadang membuat udang alam atau udang dari laut menjadi masuk ke dalam lahan tambak karena terbawa saat air laut pasang. Masuknya udang alam ke lahan tambak dapat menjadi penghasilan tambahan bagi petani tambak.

6.1.2.3Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Banjir Rob terhadap Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan suatu wilayah dapat terlihat dari kebersihan lingkungan di wilayah tersebut. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang penting untuk menentukan kualitas hidup masyarakat yang baik, karena lingkungan merupakan salah satu bagian dari ekosistem tempat manusia hidup dan berinteraksi. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 76% responden melihat bahwa kondisi lingkungan di Kampung Pondok cenderung kotor karena masih banyak sampah dan limbah dari Kali CBL yang dekat dengan area pemukiman masyarakat. Sebanyak 24% responden menyatakan bahwa kondisi lingkungan sekitar Kampung Pondok cukup bersih. Persepsi responden mengenai kebersihan lingkungan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Persepsi responden mengenai kondisi lingkungan di Kampung Pondok

No Kondisi Lingkungan di Sekitar Kampung Pondok Jumlah Responden Frekuensi Persentase (%) 1 Ya 32 76 2 Tidak 10 24 Jumlah 42 100

Responden Kampung Pondok pada umumnya sadar akan risiko tinggal di wilayah pesisir pantai yang sering terancam bencana banjir rob. Banjir rob yang sering terjadi mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar Kampung Pondok. Mayoritas responden menyatakan bahwa kondisi lingkungan Kampung Pondok menjadi kotor karena pencemaran air setelah banjir rob datang. Pencemaran air ini berasal dari interusi air laut maupun sampah dari sungai yang naik ke jalan setelah air pasang laut terjadi. Banjir rob juga membuat tanah-tanah di wilayah Kampung Pondok menjadi tergerus karena air laut pasang. Kondisi wilayah Kampung Pondok setelah banjir rob datang disajikan dalam Lampiran 3.

Dokumen terkait