• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik sosial ekonomi responden Kampung Pondok diperoleh berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 42 responden yang mewakili rumah tangga. Karakteristik sosial ekonomi responden untuk rumah tangga ini dilihat dari beberapa aspek yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir, jenis mata pencaharian kepala keluarga, pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, status kependudukan, status kepemilikan dan jenis rumah, dan lama tinggal. Penjelasan masing-masing kriteria karakteristik sosial ekonomi responden dapat dijabarkan pada pembahasan di bawah ini.

5.3.1 Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini 88% adalah berjenis kelamin laki-laki dan 12% berjenis kelamin perempuan. Perbandingan persentase jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 37 88

2 Perempuan 5 12

Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Dominasi responden laki-laki dalam penelitian ini dikarenakan pada umumnya kepala keluarga adalah sebagai pengambil keputusan dan lebih berperan dalam suatu rumah tangga sehingga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut membantu peneliti dalam memperoleh informasi kerugian yang dialami oleh responden akibat banjir rob.

5.3.2 Usia

Tingkat usia menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman dan pola pikir seseorang dalam melakukan pengambilan suatu keputusan dan tindakan. Distribusi tingkat umur responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik responden berdasarkan usia

No Usia Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 24-31 tahun 11 22 2 32-39 tahun 11 22 3 40-47 tahun 8 19 4 48-55 tahun 7 17 5 56-63 tahun 2 5 6 64-71 tahun 2 5 7 72-79 tahun 1 2 Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat usia responden tergolong bervariasi, dimulai dari usia 24 sampai 74 tahun. Sebagian besar responden berada pada kelompok usia 24-31 tahun dan 32-39 tahun yaitu masing-masing sebesar 22% dari keseluruhan responden.

5.3.3 Tingkat Pendidikan Terakhir

Pendidikan menunjukkan pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang. Tingkat pendidikan seseorang yang lebih tinggi berpengaruh terhadap pemahaman dan pola pikir orang tersebut dalam melakukan suatu pekerjaan dan tindakan yang akan diambil untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Tingkat

pendidikan responden dalam penelitian ini mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Perbandingan persentase tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 SD 29 69 2 SMP 10 24 3 SMA 2 5 4 D2 1 2 Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Hasil survei menunjukkan jumlah responden terbanyak terdapat pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 69% dan 24% responden menempuh pendidikan sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan jumlah responden terendah terdapat pada tingkat SMA, yaitu sebanyak 7%. Hal ini mengindikasikan bahwa pada umumnya tingkat pendidikan responden masih rendah karena sebagian besar mengenyam pendidikan terakhir hanya sampai SD.

5.3.4 Jenis Mata pencaharian Kepala Keluarga

Jenis mata pencaharian kepala keluarga responden dalam penelitian ini bervariasi. Jenis mata pencaharian tersebut diantaranya adalah nelayan, petani tambak, buruh dan supir pribadi seperti yang terdapat pada Tabel 8.

Tabel 8 Karakteristik responden berdasarkan jenis mata pencaharian kepala keluarga

No Jenis Pekerjaan Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 Nelayan 25 60 2 Petani tambak 14 33 3 Buruh 2 5 4 Supir Pribadi 1 2 Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Tabel 8 menunjukkan jenis mata pencaharian kepala keluarga (KK) responden dengan jumlah terbanyak adalah sebagai nelayan sebanyak 60%. Hal ini dikarenakan wilayah Kampung Pondok yang berdekatan dengan laut sehingga sebagian besar masyarakat di wilayah ini sebagai adalah nelayan. Jumlah mata pencaharian KK responden dengan jumlah terbanyak kedua adalah petani tambak sebanyak 33%.

5.3.5 Pendapatan Rumah tangga

Besarnya pendapatan rumah tangga responden dalam penelitian ini bervariasi. Pendapatan rumah tangga adalah jumlah dari penghasilan utama dan sampingan yang diperoleh kepala keluarga. Besarnya pendapatan rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rumah tangga

No Pendapatan Rumah tangga (Rp) Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 900.000-1.400.000 4 9 2 1.400.001-1.900.000 18 43 3 1.900.001-2.400.000 8 19 4 2.400.001-2.900.000 2 5 5 2.900.001-3.400.000 7 17 6 ≥3.400.001 3 7 Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Tabel 9 menunjukkan tingkat pendapatan suatu rumah tangga, pendapatan rumah tangga terbanyak berada pada kisaran Rp 1.400.001-1.900.000 yaitu sebesar 43%. Tingkat pendapatan rumah tangga paling sedikit berada pada kisaran Rp 2.400.001-2.900.000, yaitu sebanyak 5%.

5.3.6 Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga responden yang dimaksudkan dalam penelitian ini ditentukan dari jumlah anggota rumah tangga yang terdiri dari istri, anak, dan anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama dalam satu atap dan menjadi tanggungan. Perbandingan persentase jumlah anggota keluarga yang dimiliki responden tercantum pada Tabel 10.

Tabel 10 Karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga

No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 2 orang 1 2 2 3 orang 10 24 3 4 orang 12 28 4 5 orang 8 19 5 6 orang 7 17 6 7 orang 2 5 7 Lebih dari 7 orang 2 5 Jumlah 42 100 Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga terbanyak dalam penelitian ini adalah yang berjumlah 4 orang dengan persentase sebanyak 28% dari

keseluruhan responden. Responden yang paling sedikit memiliki jumlah anggota keluarga adalah yang berjumlah 2 orang dengan persentase sebanyak 2 %.

5.3.7 Status Kependudukan

Status kependudukan diklasifikasikan menjadi penduduk asli dan pendatang. Penduduk asli adalah penduduk yang berasal (lahir) dan telah turun temurun bertempat tinggal di Kampung Pondok, yaitu sebesar 57%. Perbandingan persentase status kependudukan responden dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Karakteristik responden berdasarkan status kependudukan

No Status Kependudukan Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 Asli 24 57 2 Pendatang 18 43

Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Penduduk pendatang adalah penduduk yang berasal dan bertempat tinggal di luar Kampung Pondok sebelum akhirnya menetap di tempat tinggal yang sekarang yang berjumlah sebesar 43%. Alasan penduduk pendatang mendiami wilayah ini yaitu karena ingin mencari alternatif pekerjaan sebagai nelayan dan petani tambak maupun karena ikut istri/suami yang sudah berstatus penduduk asli.

5.3.8 Status Kepemilikan dan Jenis Rumah

Berdasarkan hasil survei, seluruh kepemilikan rumah responden di Kampung Pondok adalah milik sendiri. Kepemilikan sendiri rumah tersebut menunjukkan bahwa bila terjadi banjir rob maka responden akan menanggung sendiri kerugian dari kerusakan bangunan tempat tinggal mereka. Jenis rumah responden berkaitan dengan kerugian yang dirasakan responden dan tindakan adaptasi saat terjadi banjir rob. Jenis rumah yang umumnya dimiliki di Kampung Pondok yaitu jenis rumah permanen dan non permanen. Rumah permanen adalah rumah yang lantai serta dindingnya dibuat dari campuran pasir, batu bata dan semen. Rumah non permanen adalah rumah yang tidak terbuat dari campuran pasir dan semen maupun campuran batu bata serta potongan besi dan bambu, namun terbuat dari bambu atau jalinan bambu saja serta jenis lainnya. (Marfai et al. 2008). Perbandingan persentase jenis rumah dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Karakteristik responden berdasarkan jenis rumah

No Jenis Rumah Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 Permanen 32 76 2 Non Permanen 10 24

Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Tabel 12 menunjukkan bahwa responden yang memiliki rumah permanen di Kampung Pondok sebesar 76% sedangkan responden yang memiliki rumah nonpermanen sebesar 24%. Rumah nonpermanen yang terdapat di lokasi penelitian merupakan jenis rumah yang dibuat hanya dari kayu serta bambu.

5.3.9 Lama Tinggal

Lama tinggal responden berkaitan dengan sejauh mana responden melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Lama tinggal responden di Kampung Pondok cukup bervariasi dengan distribusi lama tinggal dari 5 tahun sampai 74 tahun. Perbandingan distribusi status tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Karakteristik responden berdasarkan lama tinggal

No Lama Tinggal Jumlah Responden

Frekuensi Persentase (%) 1 5-14 tahun 1 2 2 15-24 tahun 5 12 3 25-34 tahun 16 38 4 35-44 tahun 5 12 5 45-54 tahun 8 19 6 55-64 tahun 4 10 7 65-74 tahun 3 7 Jumlah 42 100

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Mayoritas responden sudah tinggal di Kampung Pondok selama 25-34 tahun yaitu sebesar 38%. Meskipun banjir rob sering terjadi namun masyarakat sudah merasa nyaman tinggal disana. Hal ini dikarenakan mata pencaharian mereka yang berhubungan dengan kegiatan di wilayah pesisir, seperti nelayan dan pemilik tambak maupun karena lahir dan telah turun temurun tinggal di kawasan ini. Kurangnya pendidikan dan keahlian telah menyebabkan masyarakat tidak memiliki pilihan pekerjaan lain di luar wilayah pesisir sehingga tempat tinggal yang dekat dengan pekerjaan menjadi pilihan bagi mereka.

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Karakteristik dan Dampak dari

Dokumen terkait