• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Sektor PDRB

III. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 3

Tabel 3.1

EVALUASI CAPAIAN SASARAN 3 “Meningkatkan Kualitas Pendidikan”

No INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA 1 Angka Melek Huruf (AMH) 2011 % 99,54 91,82 92,24

2012 % 99,60 91,85 92,21

2013 % 99,65 93,68 92,57

2014 % 99,70 94,31 93,87 2015 % 99,80 96,30 96,49 2 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 2011 Tahun 10,00 9,22 92,20 2012 Tahun 10,50 9,68 92,80 2013 Tahun 11,00 9,69 91,01 2014 Tahun 11,50 9,89 94,19 2015 Tahun 12 10,12 84,33

3 Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI 2011 % >105.27 94,14 89,42 2012 % >105.27 100,64 95.60 2013 % >105.27 101,53 96,44 2014 % >105.27 105,67 100,37 2015 % >105.27 102,97 97,81 - SMP/MTs 2011 % >114.19 90,00 78,81 2012 % >114.19 92,03 80,59 2013 % >114.19 97,00 84,94 2014 % >114.19 101,87 89,21 2015 % >114.19 101,58 88,95 - SMA/SMK/MA 2011 % >116.96 73,56 62,89 2012 % >116.96 85,61 73,20 2013 % >116.96 76,44 65,36 2014 % >116.96 73,75 63,06 2015 % >116.96 168,16 143,78 4 Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI 2011 % >89.68 93,44 104,19 2012 % >89.68 95,10 106,04 2013 % >89.68 103,81 115,73 2014 % >89.68 102,00 113,73 2015 % >89.68 74,60 83.19 - SMP/MTs 2011 % >79.01 77,28 97,81 2012 % >79.01 75,79 95,92 2013 % >79.01 120,09 151,99 2014 % >79.01 119,56 151,32 2015 % >79.01 74,44 94,21 - SMA/SMK/MA 2011 % >79.97 68,08 85,13 2012 % >79.97 71,31 89,17 2013 % >79.97 111,20 139,05 2014 % >79.97 108,21 135,31 2015 % >79.97 124,79 156,04

3 Guru yang memperoleh

Sertifikasi (Kualifikasi S1/D4) 2011 % 87 79 90,80 2012 % 88 83 94,31 2013 % 89 83 93,25 2014 % 90 94 104,44 2015 % 91 45,62 50,13

Rata-rata Capaian IKU 99,48

Kinerja Capaian Sasaran 99,48

Sumber : BPS Kota Mataram 2015, Dikpora Kota Mataram

Berdasarkan tabel 3.1 bahwa capaian kinerja pendidikan di Kota Mataram berada diatas capaian nasional yang diukur dari Standar Renstra Pendidikan Nasional. Angka Melek Huruf yang berkaitan dengan Program Pemberantasan Buta Aksara meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil Susenas bahwa mulai tahun 2011 Angka Melek Huruf (AMH) tercatat diatas 91,82 persen, baik perempuan maupun laki-laki. Sedangkan untuk penduduk yang masih buta huruf sebesar 8,15 persen yang masih didominasi oleh penduduk usia lanjut meningkat di tahun 2015 untuk AMH menjadi 93,26 realisasi dengan capaian kinerja sebesar 93,44 persen.

APM SMA tahun 2015 mencapai realisasi 124,79 dengan capaian 156,04% melebihi target RPJMD dengan targetnsebesar 79,97%. Peningkatan kinerja bidang pendidikan masing-masing jenjang diarahkan pada peningkatan kualitas/mutu

pendidikan dan peningkatan pelayanan pendidikan. Dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan terutama bagi masyarakat kurang mampu, Pemerintah Kota Mataram telah menggratiskan biaya pendidikan pada jenjang pendidikan dasar negeri dan menengah pertama negeri. Pada sisi lain juga diterapkan kebijakan untuk menggratiskan biaya pendaftaran saat Penerimaan Siswa Baru (PSB). Legitimasi ini dilakukan dengan menetapkan dan menerapkan Peraturan Walikota Nomodsr 16 Tahun 2012 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) system on line pada SMP, SMA, dan SMK Kota Mataram. Dampak dari kebijakan tersebut menyebabkan semakin bertambahnya siswa pada masing-masing jenjang. Penambahan jumlah siswa tiap tahun menyebabkan meningkatnya partisipasi penduduk usia sekolah. Berbagai kebijakan lainnya ditetapkan, antara lain penyediaan anggaran untuk BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Pembangunan Gedung Sekolah dan Ruang Kelas Baru (RKB), Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (Laboratorium Bahasa, Komputer, IPA, IPS), Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa, serta Pemenuhan Kebutuhan Meubelair Sekolah.

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik.

Selain itu dalam peningkatan kualitas pendidikan, jumlah tenaga pengajar yang lulus pada pendidikan dan latihan profesi guru (sertifikasi guru) terus bertambah setiap tahunnya. Pengembangan guru sebagai profesi; merupakan kebijakan yang strategis dalam rangka membenahi persoalan guru secara mendasar. Sebagai tenaga profesional, guru harus memiliki sertifikat profesi dari hasil uji kompetensi. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan dengan pemetaan profil kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan analisis kesenjangan kompetensi. Capaian indikator kinerja Guru yang memperoleh Sertifikasi mulai tahun 2011-2014 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,5%, dan capaian angka pada tahun 2014 sebesar 94 persen sedangkan untuk tahun 2015 mengalami penurunan dengan realisasi sebesar 45,62.

Faktor keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh:

1. Program beasiswa miskin dan dana BOS yang berujung pada kebijakan SD Negeri dan SMP Negeri semakin bertambahnya siswa pada masing-masing jenjang. Jumlah siswa yang tiap tahun bertambah juga menyebabkan meningkatnya pencapaian APK/APM.

2. Rata-rata lama sekolah sudah diatas standar Renstra Pendidikan Nasional sebesar 8,25 tahun.

3. APK pendidikan menengah atas sudah diatas target RPJMD dengan realisasi 168,16 persen dengan capaian kinerja sebesar 147,26 persen.

4. Pembinaan minat bakat dan kreativitas siswa baik akademik maupun non akademik yang berkesinambungan menjadikan siswa/siswi Kota Mataram mempunyai prestasi dan menjadi juara baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional.

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama ““Meningkatkan Kualitas Pendidikan”

No INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATU-AN TARGET REALISASI CAPAIA N KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015 1 Cakupan perpustakaan Unit 30 23 23 25 27 30 100,00 2 Jumlah kunjungan perpustakaan orang 22.348 20.116 20.433 21.049 21.513 22.348 100,00

Rata-rata Capaian IKU (%) 100,00

Kinerja Capaian Sasaran 100,00

Sumber: LAKIP Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Mataram

Grafik 3.2

Perkembangan Rata-rata Kunjungan Perpustakaan dan Cakupan Layanan Perpustakaan tahun 2011-2015 19000 19500 20000 20500 21000 21500 22000 22500 23000 2011 2012 2013 2014 2015 Kunjungan Perpustakaan 0 5 10 15 20 25 30 35 2011 2012 2013 2014 2015 Cakupan Layanan Perpustakaan

Peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan rata-rata kunjungan perpustakaan tahun 2011 sebanyak 20.116 orang menjadi sebanyak 22,348 orang pada tahun 2015. Begitu juga dengan cakupan layanan perpustakaan pada tahun 2011 sebanyak 20 unit meningkat pada tahun 2015 menjadi 30 unit dengan capaian sebesar 100%. Dalam meningkatkan minat baca masyarakat dibutuhkan penguatan dalam sarana dan prasarana pendukung, termasuk ketersediaan personil yang memadai dalam hal kuantitas dan kualitas. Keberadaan perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah dan perpustakaan rumah ibadah merupakan sarana

pendukung dalam memperkuat akses masyarakat untuk mendapat data dan informasi, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan koleksi buku dan bahan bacaan lainnya, yang saat ini berjumlah sebanyak 7.611 jenis. Akselerasi cakupan layanan perpusatakan dilakukan dengan optimalisasi layanan Perpustakaan Keliling sebanyak satu unit yang merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional RI. Sebagai alternatif pilihan masyarakat untuk mengakses perpustakaan, keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berjumlah 39 TBM dapat memperpendek jarak layanan perpustakaan bagi masyarakat Kota Mataram.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan evaluasi capaian sasaran meningkatkan kualitas pendidikan selama tahun 2011-2015 adalah:

1. Penerimaan Siswa Baru (PSB) menjadi isu yang berkembang di tengah masyarakat setiap tahunnya, mengingat Kota Mataram sebagai barometer pendidikan di Provinsi NTB menyebabkan meningkatnya minat penduduk usia sekolah untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Mataram. Kemajuan pembangunan pendidikan di Kota Mataram berdampak pada tingginya “urbanisasi siswa” dari daerah lain, sehingga 7% dari jumlah peserta didik adalah berasal dari luar Kota Mataram. Penerapan kebijakan Bina Lingkungan menjadi salah satu alternatif pemecahan terhadap ketidaksesuaian antara ketersediaan ruang belajar/rombongan belajar dibandingkan dengan jumlah pendaftar. Salah satunya melalui peningkatan jumlah Ruang Kelas Baru (RKB) dan meningkatkan jumlah sekolah pada jenjang SD dan SMP sehingga dapat sebanding dengan jumlah rombongan belajar dan siswa baru yang ada.

2. Mekanisme PSB dengan menggunakan sistem on line dihadapkan pada permasalahan gangguan sistem sehingga terdapat kendala bagi masyarakat untuk mendaftar. Mekanisme penerimaan dengan menetapkan batas minimal nilai ujian nasional/ujian sekolah (passing grade) di beberapa sekolah dengan kelebihan peminat dilakukan untuk memberikan pemerataan bagi sekolah lainnya. Permasalahan dalam operasionalisasi PSB on line secara bertahap terus diatasi melalui peningkatan kapasitas personil dan meningkatkan band-width jaringan PSB on line.

3. Keberadaan sekolah swasta dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan masih belum optimal dalam menjaring siswa baru, sementara hampir sebagian besar orang tua siswa menyekolahkan putra putrinya di sekolah negeri. Hal ini menyebabkan adanya ketimpangan jumlah rombongan belajar (rombel) antara sekolah negeri dengan swasta. Tingginya biaya pendidikan di sekolah swasta menjadi salah satu penyebab terjadinya hal tersebut. Untuk

itu sekolah swasta perlu mendapat perhatian, antara lain dalam bentuk subsidi.

4. Masih terbatasnya keanekaragaman bahan pustaka/koleksi perpustakaan yang dapat menunjang minat baca masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut melalui penambahan bahan pustaka/koleksi perpustakaan hingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat.

5. Masih kurangnya sarana prasarana perpustakaan daerah dan masih kurangnya jumlah mobil operasional perpustakaan keliling untuk mengkomodir cakupan pelayanan perpustakaan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan melengkapi sarana perpustakaan, mengembangkan pilihan media kepustakaan daerah secara on-line, dan mengusulkan penambahan mobil operasional perpustakaan keliling.

Dokumen terkait