• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah RKPD Tahun 2016 dan Tahun 2017

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2018

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.2.1. Evaluasi Atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah RKPD Tahun 2016 dan Tahun 2017

Kapasitas fiskal daerah pada dasarnya tercermin dalam besaran APBD. APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah (penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah). Untuk pendapatan daerah bersumber dari: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Pemerintah Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Dana Bantuan Keuangan Provinsi atau Pemerintah daerah Lainnya, dan Dana Insentif Daerah .

Selanjutnya untuk pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Selain dana dari penerimaan daerah tersebut, daerah menerima dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat berupa dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan dan urusan bersama, yang dialokasikan untuk menunjang program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan berdasarkan prioritas dan bersifat penugasan kepada perangkat daerah. Secara rinci, realisasi penerimaan pendapatan daerah di tahun 2015, 2016 dan target 2017 ditunjukkan oleh tabel 3.5.

Tabel 3.5

Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Semarang Tahun 2015, 2016, dan Target 2017

KODE URAIAN 2015 2016 2017 Rerata (%) Realisasi (Rp) Per- tum bu- han (%) Realisasi (Rp) Per- tumbu-han (%) Realisasi (Rp) Per- tumbu-han (%) 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.201.581.778.459 5,55 1.496.668.633.083 24,56 1.513.277.689.000 1,11 10,41 1.1.1 Pajak Daerah 816.208.853.784 3,12 999.987.561.148 22,52 1.080.695.471.000 8,07 11,24 1.1.2 Retribusi Daerah 88.329.210.805 (20,06) 121.473.200.629 37,52 117.775.919.000 (3,04) 4,81 1.1.3 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 10.530.576.700 31,04 52.309.979.748 396,74 30.177.110.000 (42,31) 128,49 1.1.4 Lain-Lain PAD Yang

Sah 286.513.137.170 25,48 322.897.891.558 12,70 284.629.189.000 (11,85) 8,78

1.2 DANA

PERIMBANGAN

1.270.371.271.674 (0,34) 1.644.277.729.716 29,43 1.901.703.664.000 15,66 14,91

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 95.124.155.500 (30,95) 182.951.352.221 92,33 211.672.784.000 15,70 25,69 1.2.2 Dana Bagi Hasil Bukan

Pajak 1.738.332.174 (42,65) 2.731.426.525 57,13 2.755.743.000 0,89 5,12 1.2.3 Dana Alokasi Umum 1.126.847.634.000 2 1.211.708.204.000 7,53 1.376.255.966.000 13,58 7,70 1.2.4 Dana Alokasi Khusus 46.661.150.000 59,60 246.886.746.970 429,11 311.019.171.000 25,98 171,56

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 875.207.156.305 16,25 472.885.657.702 (45,97) 567.527.200.000 20,01 (3,24) 1.3.1 Hibah - - 3.060.000.000 - 0 - - 1.3.2 Dana Darurat - - - - - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Pemerintah Daerah Lainnya

432.645.344.655 8,28 427.901.413.702 -1,10 535.160.000.000 25,07 10,75

1.3.4 Dana Penyesuaian

dan Otonomi Khusus

- Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD dan Tunjangan Profesi Guru PNSD pada Daerah/Prop/ Kab/Kota 355.298.952.000 25,14 0 (100) 0 - (37,43) 1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya

66.532.836.650 (4,14) 41.924.244.000 (36,99) 32.367.200.000 (22,80) (21,31)

1.3.6 Dana Intensif Daerah 20.730.023.000 - 0 (100) 0 - (100)

JUMLAH 3.347.160.206.438 5,72 3.613.832.020.501 7,97 3.982.508.553.000 10,20 7,96

Dari tabel di atas, realisasi penerimaan pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2016 sebesar Rp. 3.613.832.020.501,- atau mengalami peningkatan sebesar 7,97% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp. 3.347.160.206.438,-. Peningkatan pendapatan di tahun 2016 berasal dari pos Dana Perimbangan yang tercatat mengalami kenaikan sebesar 29,43% dan pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang naik sebesar 24,56%. Sedangkan untuk pos Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah mengalami penurunan sebesar -45,97%. Sedangkan penerimaan pendapatan tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp. 3.982.508.553.000,- atau naik 10,20% dari realisasi 2016.

Realisasi penerimaan pendapatan pada pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2016 sebesar Rp. 1.496.668.633.083,- atau mengalami peningkatan sebesar 24,56% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp.

1.201.581.778.459,-. Kontribusi terbesar PAD berasal dari Pajak Daerah yang tercatat sebesar 41,42%, terutama dari penerimaan PBB dan BPHTB. Selanjutnya pos Lain-lain PAD Yang Sah memberikan kontribusi sebesar 8,94% dari total PAD, dengan penerimaan terbesar berasal dari Pendapatan BLUD RSUD Kota Semarang dan Pendapatan Bunga Deposito. Pos Retribusi Daerah memberikan kontribusi sebesar 3,36%, dengan proporsi terbesar berasal dari Retribusi Ijin Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan Sewa Lahan Hotel Tentrem. Pos yang paling sedikit proporsinya terhadap PAD adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang hanya sebesar 1,45%, walaupun mengalami peningkatan 396,74% dari penerimaan tahun 2015, yaitu dari bagi laba penyertaan modal Bank Jateng Cabang Semarang. Tahun 2017 ditargetkan Pendapatan Asli daerah Rp. 1.513.277.689.000,- atau hanya mengalami kenaikan 1,11% dari tahun 2016, dengan kontribusi terbesar dari pajak daerah, sedangkan dari pos retribusi daerah, pos hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pos lain-lain PAD yang sah mengalami penurunan penerimaan.

Pada pos Dana Perimbangan, penerimaan di tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 1.644.277.729.716,- atau mengalami peningkatan sebesar 29,43% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp. 1.270.371.271.674,-. Penerimaan dari pos ini tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp Rp. 1.901.703.664.000,- atau naik 15,66% dari tahun 2016.

Penerimaan pendapatan pada pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 472.885.657.702,- atau mengalami penurunan sebesar 45,97% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp. 875.207.156.305,-. Sedangkan target penerimaan tahun 2017 sebesar Rp. 567.527.200.000,-. Target kontribusi terbesar pada pos ini di tahun 2017 berasal dari Pos Dana Bagi hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya sebesar 25,07%. Pos Bantuan Keuangan dari Provinsi turun sebesar 22,80%.

Dilihat dari pertumbuhan penerimaan pendanaan Kota Semarang kurun waktu 2015-2017 mengalami pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan 7,96% per tahun. Dari tiga pos penerimaan pendapatan daerah yang dapat secara langsung diupayakan untuk dapat meningkatkan adalah pada Pos Penerimaan PAD, sedangkan untuk pos penerimaan Dana Perimbangan dan Pos Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah tidak dapat secara langsung.

Penerimaan pendapatan kota Semarang tahun 2016 masih diperoleh dari berbagai sumber yaitu pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan bahwa kontribusi PAD terhadap total penerimaan pendapatan daerah belum memberikan lonjakan yang signifikan rata-rata sebesar 38,44% dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Kontribusi penerimaan pendapatan terbesar diperoleh dari dana perimbangan dimana dana tersebut diperoleh dari dana yang berasal dari APBD yang bertujuan untuk menutup celah fiskal (fiscal gap) sebagai akibat selisih kebutuhan fiscal (fiscal need) dengan kapasitas fiscal (fiscal capacity).

Komposisi penerimaan pendapatan terbesar masih pada pos Dana Perimbangan dengan rata-rata sebesar 43,73%, hal tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Semarang masih bergantung pada dana perimbangan. Jika ketergantungan tersebut berlanjut maka pemerintah kota tidak akan optimal dalam mengembangkan sendi-sendi perekonomian daerah sehingga untuk mengurangi ketergantungan tersebut diperlukan upaya-upaya yang meminimalisir guna meningkatkan proporsi pendapatan yang bersumber dari PAD dan lain-lain

pendapatan daerah yang sah. Secara lengkap, persentase sumber pendapatan daerah dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.6

Persentase Kontribusi Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Semarang 2015 - 2016, dan Target 2017

No URAIAN 2015 2016 2017 Rerata (%)

% % %

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 35,90 41,42 38,00 38,44

1.1.1 Pajak Daerah 24,39 27,67 27,14 26,40

1.1.2 Retribusi Daerah 2,64 3,36 2,96 2,99

1.1.3 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

0,31 1,45 0,76 0,84

1.1.4 Lain-Lain PAD Yang Sah 8,56 8,94 7,15 8,21

1.2 DANA PERIMBANGAN 37,95 45,50 47,75 43,73

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 2,84 5,06 5,32 4,41

1.2.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 0,05 0,08 0,07 0,07

1.2.3 Dana Alokasi Umum 33,67 33,53 34,56 33,92

1.2.4 Dana Alokasi Khusus 1,39 6,83 7,81 5,35

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 26,15 13,09 14,25 17,83

1.3.1 Hibah - 0,08 0 0

1.3.2 Dana Darurat - - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Pemerintah

Daerah Lainnya 12,93 11,84 13,44 12,73

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

- Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD dan Tunjangan Profesi Guru PNSD pada Daerah/Prop/

Kab/Kota 10,61 0 0 3,54

1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah

Daerah Lainnya 1,99 1,16 0,81 1,32

1.3.6 Dana Intensif Daerah 0,62 0 0,00 0,21

JUMLAH 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : DPKAD Kota Semarang

Dari data tabel 3.7, dapat terlihat bahwa kecenderungan penerimaan peningkatan pendapatan daerah dari tahun 2015-2017 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dan variatif, sedangkan pencapaian penerimaan pendapatan khususnya dari Pos pendapatan PAD mengalami peningkatan dengan rerata 10,41%. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian sehingga perlu adanya upaya-upaya dalam peningkatan pendapatan yang lebih intensif yang disertai dengan peningkatan pelayanan pubik serta upaya peningkatan potensi penerimaan pendapatan yang lebih giat, sehingga diharapkan pada tahun 2017 realisasi penerimaan pendapatan daerah dapat meningkat secara optimal.

Tabel 3.7

Persentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kota Semarang 2015-2016, dan Target 2017

No URAIAN 2015 2016 2017 Rerata (%) Pertumbuhan (%) Pertumbuhan (%) Pertumbuhan (%) I PENDAPATAN 5,72 7,97 10,20 7,96 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5,55 24,56 1,11 10,41

1.1.1 Pajak Daerah 3,12 22,52 8,07 11,24

1.1.2 Retribusi Daerah -20,06 37,52 -3,04 4,81

1.1.3 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan 31,04 396,74 -42,31 128,49

1.1.4 Lain-Lain PAD Yang Sah 25,48 12,70 -11,85 8,78

1.2 DANA PERIMBANGAN -0,34 29,43 15,66 14,91

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak -30,95 92,33 15,70 25,69

1.2.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak -42,65 57,13 0,89 5,12

1.2.3 Dana Alokasi Umum 2 7,53 13,58 7,70

1.2.4 Dana Alokasi Khusus 59,60 429,11 25,98 171,56

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG

SAH 16,25 -45,97 20,01 -3,24

1.3.1 Hibah - - - -

1.3.2 Dana Darurat - - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi

Pemerintah Daerah Lainnya 8,28 -1,10 25,07 10,75

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus

- Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD dan Tunjangan Profesi Guru PNSD pada Daerah/Prop/ Kab/Kota

25,14 -100 - -37,43

1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi

Atau Pemerintah Daerah Lainnya -4,14 -36,99 -22,80 -21,31

1.3.6 Dana Intensif Daerah - -100 - -100,00

Sumber : DPKAD Kota Semarang

Kecenderungan realisasi pendapatan daerah dari tahun 2015 – 2017 terlihat mengalami peningkatan yang variatif, sedangkan pencapaian pendapatan khususnya dari pos pendapatan PAD mengalami kenaikan. Namun demikian peningkatan pendapatan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat, sehingga perlu adanya upaya-upaya dalam peningkatan pendapatan lebih intens dilakukan disertai dengan peningkatan pelayanan publik serta upaya intensifikasi/ekstensifikasi yang lebih giat, sehingga diharapkan pada tahun 2017 dapat mengalami peningkatan pendapatan daerah yang optimal.

Dari sisi Belanja Daerah selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir (2015-2016) pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 46,39% dibanding tahun 2015.

Tabel 3.8

Realisasi Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2015, 2016 dan target 2017

No Uraian Belanja Realisasi Tahun 2015 Realisasi Tahun 2016 Pertumbuhan (%) Target 2017 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.363.708.247.623 1.518.476.740.977 11,35 1.599.095.148.000

1.1 Belanja Pegawai 1.325.339.022.371 1.478.722.154.555 11,57 1.517.508.236.000

1.2 Belanja Bunga - - - -

1.3 Belanja Subsidi - - - -

1.4 Belanja Hibah 34.483.084.427 24.482.212.342 -29,00 48.746.500.000 1.5 Belanja Bantuan Sosial 1.998.500.000 11.472.700.000 474,07 21.856.150.000

1.6 Belanja Bagi Hasil - - - -

1.7 Belanja Bantuan Keuangan 865.658.275 1.016.840.775 17,46 984.262.000 1.8 Belanja Tidak Terduga 1.021.982.550 2.782.833.305 172,30 10.000.000.000

2 BELANJA LANGSUNG 1.837.151.848.510 2.413.492.560.514 31,37 2.951.062.556.000

Jumlah Belanja 3.200.860.096.133 3.931.969.301.491 22,84 4.550.157.704.000 Sumber : DPKAD Kota Semarang

Dilihat dari proporsi belanjanya, pada tahun 2016 proporsi belanja tidak langsung mencapai 38,62% dan belanja langsung sebesar 61,38%. Perbandingan belanja langsung yang memiliki porsi lebih besar dan sangat signifikan tersebut mencerminkan perhatian pemerintah kota dalam peningkatan pelayanan publik. Pada tahun 2017 belanja daerah ditargetkan sebesar Rp. 4.550.157.704.000,- atau mengalami peningkatan sebesar 15,72% dibanding realisasi tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp. 3.931.969.301.491,-. Dilihat dari proporsinya, tahun 2017 proporsi belanja tidak langsung mencapai sebesar 35,14% dan belanja langsung sebesar 64,86%. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, proporsi belanja langsung di tahun 2017 mengalami peningkatan yang menunjukkan masih adanya komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk lebih memprioritaskan program/kegiatan pembangunan yang berdampak pada masyarakat.

Dari tabel 3.9, dapat terlihat penerimaan pembiayaan daerah Kota Semarang Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 22% dibanding tahun 2015. Pada tahun 2017 pembiayaan daerah ditargetkan sebesar Rp. 600.016.351.000,- atau turun sebesar 9,50% dibandingkan dengan tahun 2016.

Tabel 3.9

Pembiayaan Daerah Kota Semarang Realisasi Tahun 2015-2016 dan Target 2017 No Uraian Belanja Realisasi Tahun 2015 Realisasi Tahun 2016 Pertum buhan

(%) Target 2017 1 Penerimaan Pembiayaan 1.089.735.415.117 851.527.989.808 (22) 624.255.351.000 1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) 1.050.503.075.467 851.527.989.808 (19) 624.255.351.000

1.2 Pencairan Cadangan Dana 39.232.339.650 0 (100) -

2 Pengeluaran Pembiayaan 41.686.874.742 55.552.285.000 33,26 24.239.000.000

2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - -

2.2 Pembayaran Pokok Hutang 874.742 176.340.000 20.059,09 -

2.3 Pemberian Pinjaman Daerah - - - -

2.4 Pengembalian Sisa Dana DPPID - - - 2.5 Dana Bergulir - 2.350.000.000 -

2.6 Penyertaan Modal Pemerintah

Daerah 41.686.000.000 53.025.945.000 27,20 24.239.000.000 Penyertaan Modal (Bank Jateng) 18.361.000.000 48.901.000.000 166,33 9.339.000.000

Penyertaan Modal Holding Company PT Bhumi Pandanaran Sejahter - - - 10.000.000.000

Penyertaan Modal (PDAM) 20.000.000.000 0 (100) 0 Penyertaan Modal BKK 1.000.000.000 1.000.000.000 0 900.000.000 Penyertaan Modal Bank Pasar 1.000.000.000 2.000.000.000 100 4.000.000.000

Penyertaan Modal Perusda

Percetakan 1.325.000.000 1.124.945.000 (15,10) 0

Penyertaan Modal RPH dan BHP - - - -

Jumlah Pembiayaan

Daerah 1.048.048.540.375 (795.975.704.808) (24,05) 600.016.351.000 Sumber : DPKAD Kota Semarang