• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan dalam urusan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat dapat dilihat pada tabel 2.22 di bawah ini:

E. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Pencapaian kinerja pada RKPD tahun 2016 Triwulan IV pada Urusan Pemerintahan Umum sudah baik. Dari 8 indikator yang menjadi ukuran, seluruhnya termasuk kategori capaian sangat tinggi.

Sementara itu, evaluasi hasil RPJMD sampai dengan triwulan IV adalah 6 indikator termasuk kategori capaian sangat tinggi, 1 indikator termasuk kategori capaian tinggi dan 1 indikator termasuk kategori sangat rendah.

Secara rinci perkembangan pencapaian target kinerja pembangunan daerah Kota Semarang tahun 2016 pada Urusan Pemerintahan Umum dapat dilihat pada tabel 2.92 berikut ini:

Tabel 2.92.

Evaluasi Hasil RKPD pada Fungsi Penunjang Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan s.d Triwulan IV Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan

Kinerja RKPD s.d Triwulan IV Tahun 2016 Evaluasi Hasil RPJMD s.d Triwulan IV Tahun 2016 Target RKPD Th. 2016 Realisasi Kinerja s/d TW IV Th 2016 Capaian Kinerja thdTarget RKPD 2016 Status S.D 2016 Trw IV Target Kinerja Akhir RPJMD Realisasi Kinerja s/d TW IV Th 2016 Capaian Kinerja thd Target Akhir RPJMD Status S.D 2016 Trw IV Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1

Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran

% 100 100 100,00% Sangat Tinggi 100,00 100 100,00% Sangat Tinggi

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

1 Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur % 100 100 100,00% Sangat Tinggi 100,00 100 100,00% Sangat Tinggi

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

1 Cakupan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur % 100 100 100,00% Sangat Tinggi 100,00 100 100,00% Sangat Tinggi

No Indikator Kinerja Satuan

Kinerja RKPD s.d Triwulan IV Tahun 2016 Evaluasi Hasil RPJMD s.d Triwulan IV Tahun 2016 Target RKPD Th. 2016 Realisasi Kinerja s/d TW IV Th 2016 Capaian Kinerja thdTarget RKPD 2016 Status S.D 2016 Trw IV Target Kinerja Akhir RPJMD Realisasi Kinerja s/d TW IV Th 2016 Capaian Kinerja thd Target Akhir RPJMD Status S.D 2016 Trw IV 1 Tertib pelaporan capaian kinerja dan keuangan

% 100 100 100,00% Sangat

Tinggi 100,00 100 100,00%

Sangat Tinggi

Program Peningkatan ketentraman dan kenyamanan lingkungan

1

Jumlah kejadian konflik sosial yang berlatar belakang suku agama ras dan antar golongan jumlah konflik 2 0 100,00% Sangat Tinggi 1 0 100,00% Sangat Tinggi

Program pengembangan wawasan kebangsaan

1 Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara % 90 89 98,89% Sangat Tinggi 95,00 89 93,68% Sangat Tinggi

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1

Jumlah ormas dan lembaga nirlaba lainya yang keberadaanya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara melalui partisipasi aktif dalam pembangunan jumlah organisa si

50 50 100,00% Sangat Tinggi 100 50 50,00% Rendah Sangat

Program pendidikan politik masyarakat

1 Tingkat partisipasi masyarakat dalam bidang politik % 69 68 98,55% Sangat Tinggi 82,00 68 82,93% Tinggi

Sumber : Badan Kesbangpol

2.3 POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH

Berdasarkan karakteristik wilayah Kota Semarang, dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti perikanan, pertanian, pariwisata, industri, pertambangan dan lain-lain. Berdasarkan RTRW Kota Semarang 2011-2031 pengembangan struktur ruang Kota Semarang memiliki 3 fokus kebijakan yaitu (i) kebijakan dan strategi pengembangan fungsi regional dan nasional; (ii) kebijakan dan strategi pengembangan kawasan metropolitan Semarang; (iii) kebijakan dan strategi pengembangan struktur pelayanan kegiatan (internal) Kota Semarang. Sedangkan pengembangan pola ruang memiliki fokus kebijakan yaitu (i) kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan lindung; (ii) kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan budidaya. Selain itu, terdapat potensi pengembangan wilayah di beberapa kawasan strategis di Kota Semarang sebagai berikut:

2.3.1 Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi

a) Kawasan cepat berkembang. Kawasan cepat berkembang ini perlu

diprioritaskan penataan ruangnya karena potensi yang dimiliki apabila tidak diarahkan justru menimbulkan permasalahan. Sedangkan kawasan perbatasan di Kota Semarang memiliki peranan yang sangat penting, karena kawasan inilah yang akan mengintegrasikan perkembangan Kota Semarang dengan daerah yang ada disekitarnya. Kawasan cepat berkembang di Kota Semarang adalah kawasan pusat kota yang terletak pada Koridor Peterongan – Tawang – Siliwangi (PETAWANGI). Trend perubahan intensitas kegiatan perdagangan di kawasan PETAWANGI untuk 20 tahun kedepan diperkirakan akan terus terjadi. Berdasarkan dokumen RTRW Kota Semarang 2011-2031, arahan kebijakan untuk kawasan cepat berkembang dikembangkan untuk:

 Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala besar harus memberikan ruang bagi kegiatan sektor informal untuk melakukan kegiatannya.

 Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa harus mempertimbangkan rasio kecukupan ruang parkir dan ruang terbuka hijau dalam rangka menciptakan kawasan PETAWANGI yang nyaman.

 Pengaturan pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang spesifik per koridor jalan untuk menciptakan spesifikasi perkembangan kawasan.  Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa harus menghindari

perkampungan atau kawasan yang memiliki nilai historis bagi Kota Semarang

b) Kawasan Perlu Kerja Sama dengan Daerah Sekitarnya (Kawasan Perbatasan).

Kawasan perkotaan Semarang telah tumbuh hingga keluar batas administrasi Wilayah Kota Semarang. Kondisi ini menyebabkan terdapat keterkaitan pengembangan antara Wilayah Kota Semarang dengan Daerah Kabupaten disekitarnya, khususnya di kawasan perbatasan. Berdasarkan dokumen RTRW Kota Semarang 2011-2031, perlu dilakukan pengelolaan kawasan di perbatasan sehingga tidak terjadi konflik antar dua wilayah:

(1) Kawasan Genuk - Sayung  Pengembangan industri

 Transportasi (pengelolaan pelajon/ commuter)  Penyediaan perumahan dan fasilitas pendukungnya  Penanganan rob dan banjir

(2) Kawasan Pedurungan - Mranggen  Pengembangan industri

 Transportasi (pengelolaan pelajon/ commuter)  Penyediaan Perumahan dan fasilitas pendukungnya (3) Kawasan Mangkang – Kaliwungu

 Pengembangan industri

 Transportasi (pengelolaan pelajon/ commuter)  Penyediaan perumahan dan fasilitas pendukungnya  Penanganan rob dan banjir

(4) Kawasan Banyumanik – Ungaran

 Perkembangan kawasan perdagangan & jasa  Penyediaan fasilitas transportasi (terminal)

 Penyediaan perumahan dan fasilitas pendukungnya (5) Kawasan DAS Kaligarang

 Perkembangan kawasan terbangun di hulu DAS Kaligarang

 Pola kerja sama pengelolaan kawasan DAS Kaligarang dalam tataran Pemerintah Kabupaten/ Kota

2.3.2 Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya

Kawasan strategis bidang sosial budaya di Kota Semarang adalah Kawasan Cagar Budaya Kota Lama. Kawasan bersejarah Kota Lama merupakan kawasan cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya. Dalam pemanfaatannya, kawasan cagar budaya dapat ditingkatkan fungsinya untuk dapat menunjang kegiatan pariwisata, yang nantinya dapat memberikan kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata. Berdasarkan dokumen RTRW Kota Semarang 2011-2031, rencana penanganan Kawasan Kota Lama adalah :

a. Pemeliharaan dan pelestarian bangunan dari pengaruh kegiatan dan ketahanan kontruksi bangunan

b. Revitalisasi fungsi dan penggunaan bangunan

c. Pengembangan sistem kepariwisataan Kota Semarang yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan Kota Lama

2.3.3 Kawasan Strategis Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Alam atau Teknologi Tinggi

Kawasan strategis bidang pendayagunaan sumber daya alam atau teknologi tinggi di Kota Semarang adalah Kawasan pelabuhan Tanjung Mas. Berdasarkan dokumen RTRW Kota Semarang 2011-2031, arahan pengelolaan di kawasan pelabuhan ditekankan pada kegiatan :

a. Memperlancar pergerakan manusia dan barang di dalam kawasan pelabuhan maupun kawasan pelabuhan dengan kawasan diluarnya melalui peningkatan jaringan jalan yang memadai dan pengembangan sistem terminal yang terintegrasi dengan pergerakan darat (pergerakan jalan raya dan kereta api) dan pergerakan udara.

b. Perlunya dilakukan penanganan percepatan penurunan permukaan tanah dan banjir rob.

c. Penyusunan kebijakan penataan ruang kawasan pelabuhan dalam rangka memadukan kegiatan pelabuhan dengan kawasan yang ada disekitarnya.

2.3.4 Kawasan Strategis Bidang Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Kawasan strategis bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah Kawasan Bendungan/ Waduk Jatibarang. Pembangunan Bendungan/ Waduk Jatibarang berfungsi sebagai pengendali limpasan air ke kawasan bawah Kota Semarang. Bendungan/waduk ini berlokasi di Kecamatan Mijen dan Gunungpati.

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH DAN KEBIJAKAN