BAB V PEMBAHASAN
B. Evaluasi Input
Dilihat pada segi input, hal ini mempunyai tujuan untuk melihat mengenai Keadaan tenaga pendidik (pendamping) yang ada di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Kondisi Anak Yatim dan Dhuafa saat awal berada di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Metode (kurikulum yang digunakan) selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, serta kondisi sarana dan
132
prasarana yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang.
Keadaan tenaga pendidik (pendamping) yang ada di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang melalui 2 informan yaitu pendamping dan sekretaris yayasan menunjukkan ketercapaian yang tinggi. Pendamping di yayasan terdapat 2 orang yaitu abi dan umi. Sehingga ini terlihat dari pencapainya indikator yaitu untuk masuk sebagai pengurus di yayasan. Dengan persyaratan yang dapat dilihat, di yayasan tidak menyetujui untuk membawa orang sebagai pendamping tanpa diketahui latar belakang nya.
Kemudian kondisi anak asuh di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang. Dapat diketahui bahwa yayasan telah melakukan pemilihan yatim dan dhuafa.
Dengan dilakukan pensurveyan dan dititipkan oleh keluarganya, dimana anak-anak yang dirasa sangat beresiko akan dilakukan pendekatan dan dibina sampai mereka mau untuk masuk dalam Yayasan Rumah Yatim Arrohman. Sehingga pada pemilihan yatim dan dhuafa untuk berada di yayasan bukan hanya berstatus yatim saja, ada juga yang berstatus piatu, dhuafa, dan yang sudah tidak ada orang tuanya.
Selanjutnya adalah strategi pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang yaitu pada Skema Aktifitas Program Asrama
133
Kurikulum Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, bahwa sistem pendidikan dan pengajaran di yayasan ini yaitu adanya kurikulum perjenjang di yayasan, namun pelaksanaan program yayasan terutama dibidang pendidikan ada panduan kurikulumnya, acuan yang disampaikan oleh pendamping tidak lepas dari acuan kurikulum yang ada di yayasan. Tetapi fokus metode yang diajarkan adalah mendalamkan keagamaan dan mengembangkan bakat mereka agar tujuan mereka kedepannya tercapai. Selain itu, pelayanan pendidikan tambahan khususnya seperti les bahara arab, bahasa inggris, karate dan lainnya yayasan ini mendatangkan guru untuk memberikan pembelajaran kepada anak yatim dan dhuafa. Dalam kegiatan pelayanan pendidikan di sekolah mengikuti kurikulum yang ada di sekolah.
Perihal sarana dan prasarana yang dilakukan oleh yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang dapat dikatakan memenuhi standar. Tempat untuk melaksanakan kegiatan pelayanan dapat dikatakan lengkap. Tetapi untuk fasilitas pembelajaran kurang memadai karena memang keterbatasan anggaran dana dan disini sifatnya sosial jadi hanya mengandalkan dari donator atau tamu yang memberikan sesuatu seperti donasi sumbangan atau lainnya. Hal itu terbukti dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh Abi Asep sebagai pendamping anak asuh di yayasan.
134 C. Evaluasi Process
Dalam tahap ini dilaksanakan yang dapat dilihat mengenai Proses intervensi sosial yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan; Apakah pelaksanaan suatu program sesuai dengan jadwal; Kapan program dikatakan sudah berhasil atau selesai; Faktor pendukung dan penghambat kegiatan intervensi yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.
Proses intervensi sosial yang terkait dengan pelayanan pendidikan tersebut meliputi, Tahap persiapan.
Pada persiapan proses pelayanan pendidikan dimana pendamping abi dan umi selalu berkomunikasi dengan baik, rutin mempersiapkan bahan ajar dan memberikan materi kepada anak asuh sesuai jadwal yang ditentukan.
Tahap Assessment, ditujukan dan diamati bagaimana anak asuh menyelesaikan tugas belajar yang telah disiapkan. Pendamping melihat apa yang dibutuhkan oleh anak tersebut kemudian pendamping membantu nya dengan berdiskusi untuk menyelesaikannya. Berikutnya pada Tahap Perencanaan Alternatif. Perencanaan alternatif dilaksanakan bahwa anak asuh perlu fokus untuk mengajak mereka berbicara dengan baik selama kegiatan pendidikan karena jika tidak, hal yang ditakuti akan mengalami kejenuhan.
135
Berikutnya Rencana Aksi, pengurus Rumah Yatim Arrohman Kemang menerkaitkan anak asuh dalam berpendapat mengenai apa yang mereka butuhkan saat dilaksanakan kegiatan pendidikan. Contohnya anak asuh mengalami kendala atau kesusahan dalam melakukan kegiatan maka pendamping mempersilahkan anak tersebut untuk tidak gabung dahulu agar menghilangkan rasa bosan mereka dan tentunya dapat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Yang terakhir Tahap Pelaksanaan, Dimana tahap ini adalah yang paling utama karena di tahap ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran ini sudah sesuai dengan jadwal kegiatan dari yayasan.
Yayasan memberikan pelayanan pendidikan dengan pemberian materi secara rutin untuk meningkatkan pendidikan mereka selain pendidikan disekolah. Sehingga dapat dilihat dari hasil proses kegiatan pelayanan pendidikan anak asuh dengan keberhasilan yang cukup tinggi. Maka dari itu anak tersebut merasakan manfaat yang didapatkan dan mendapatkan dampak yang positif.
Dalam pelaksanaan program di yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang dikatakan sudah berhasil, dimana kegiatan program sudah dilaksanakan dengan aturan jadwal yang tertera di yayasan. Sehingga kegiatan program sudah dilaksanakan dengan baik. Selain itu program yang dilakukan oleh yayasan Rumah Yatim
136
Arrohman Kemang dikatakan sudah selesai atau berhasil ketika anak asuh yang diberikan pelayanan pendidikan paham dengan materi yang diajarkan dan ia menerapkannya. Karena pembelajaran yang ia dapatkan sangat bermanfaat untuk mereka kedepannya, jika ia hanya mengikuti kegiatan tetapi ia tidak paham sangat lah rugi untuk dirinya, dan sebagai pendamping juga merasa tidak puas dengan pengajarannya. Tetapi di yayasan ini anak asuh yang mendapatkan pembelajaran sangat memahami dan menerapkannya. Hal itu terbukti pada saat observasi anak asuh melakukan piket, sholat dhuha dan lainnya.
Tentunya dalam melakukan proses intervensi kegiatan program ada faktor pendukung dan faktor penghambat nya. Faktor penghambatnya yaitu anggaran yang terbatas dan fasilitas yang belum memadai seperti fasilitas pembelajaran yaitu laptop dimana anak asuh ini memerlukan laptop semua untuk pembelajaran di sekolah apalagi saat adanya pandemi sekarang pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online maka laptop sangat dibutuhkan untuk pembelajaran. Tetapi dengan adanya faktor pendukung maka proses intervensi kegiatan tetap dapat berjalan. Pengurus merasa mendapat dukungan yang kuat dari keluarga, lingkungan, dan para donatur karena mereka menyumbangkan anggaran mereka untuk
137
kegiatan pendidikan dan mengajar anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yayasan.
D. Evaluasi Product
Evaluasi product dilakukan untuk melihat dan mendapat gambaran terkait aspek atau komponen Product hasil intervensi komprehensif Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang dalam proses pendidikan. Hasil akhir yang akan diukur dalam intervensi adalah indikator evaluasi, antara lain: Ketersediaan, Relevansi, Keterjangkauan, Pemanfaatan, Cakupan, Kualitas, Upaya, Efisiensi. Seperti yang dipaparkan pada bab IV oleh penulis mengenai analisis dari indikator proses evaluasi.
Dengan adanya program pendidikan di yayasan ini, anak asuh sangat merasakan ada perubahan pada dirinya. Pelayanan ini sangat bermanfaat dan merubah dirinya untuk ke masa depan yang lebih baik. Dimana Program pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman ini memiliki tujuan memberikan pengembangan keilmuan, akhlak yang baik dan keterampilan dalam tujuan meningkatkan mutu kehidupan mereka di masa depan.
Maka dari itu, manfaat sangat dirasakan oleh anak asuh yang belajar di yayasan rumah yatim arrohman, sehingga permasalahan yang ada di selesaikan dengan baik. Selain itu dapat membantu anak yatim dan dhuafa
138
mengembangkan ilmu, akidah dan akhlaknya untuk masa depan mereka yang lebih baik.
E. Dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan
Dampak utama dari rumusan masalah penelitian ini adalah pelayanan pendidikan yang terpengaruh kuat untuk anak di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang.
Dampak positif yang dirasakan anak asuh yaitu dimana ia merasa lebih cerdas, lebih pintar dan lainnya. Di yayasan ini juga memprioritaskan untuk belajar keagamaan yang tujuannya untuk mereka jadi lebih bisa mengawas diri dimanapun mereka berada.
Tentunya pelayanan pendidikan di yayasan rumah yatim arrohman sangat berdampak positif untuk anak asuh dan juga keluarga anak asuh. Karena dengan ia sungguh-sungguh dalam mempelajarinya perubahan yang ada pada dirinya sangat menjadi lebih baik untuk mereka kedepannya.
Penelitian ini memfokuskan pada anak yatim dan dhuafa yang keluarganya tidak lagi bisa dicukupi atau dinafkahi oleh ayahnya dan rendahnya perekonomian.
Mereka tidak mampu memberikan anak tersebut pendidikan yang layak dan kehidupan yang sejahtera.
139
Maka dari itu, diadakannya sumber daya manusia dalam pengawasan terhadap pengamatan, pengasuhan terhadap anak-anak dalam program pendidikan anak yatim dan dhuafa dalam upaya untuk menanggulangi masalah sosial di dalam masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pengurus rumah yatim yang penulis teliti yaitu Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Sehingga dengan adanya rumah yatim ini dapat mensejahterahkan hidup mereka serta memberikan dampak yang baik untuk mereka.
Salah satu bentuk perlindungan terhadap anak yatim adalah menyediakan tempat tinggal yang layak untuknya serta memperbaiki rumahnya jika rusak.
Allah berfirman dalam surat Ad-Dhuha ayat 6 yang berbunyi :
ى ا ًم ۡيِتَي ٰوٰاَف َِكۡد ِجَي ِۡمَلَا
“Bukanlah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”
Dari ayat diatas menunjukkan bahwa ini adalah prioritas pertama untuk menyelesaikan masalah anak yatim, yaitu menyediakan lingkungan hidup yang aman bagi setiap anak yatim. Ayat ini juga menyiratkan bahwa Allah melindungi Nabi Muhammad dan memberinya tempat tinggal. (Butsainah As-Sayyid Al-Iraqi 2013, 63).
140
Selain itu setiap anak yang lahir di dunia berhak mendapatkan pendidikan atau pelatihan. Mengorganisir atau mendidik anak, khususnya anak yatim, adalah wajib. Melalui pendidikan semacam ini, diharapkan anak yatim memiliki sifat, kualitas dan nilai sehingga dapat berjuang dan bersaing dengan orang lain.. Seperti dijelaskan pada surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi,
ا ْوُحَسْفاَف ِ ِسِل ٰجَمْلا ىِف ا ْوُحَّسَفَت ِْمُكَل َِلْيِق اَذِا ا ْْٓوُنَمٰا َِنْيِذَّلا اَهِ يَآْٰي
ِْوُنَمٰاا َِنْيِذَّلا ُِٰاللّ ِْوُزُشْناَفاِعَف ْرَي َِلْيِق ْو ُزُِشْناا اَذِا َو ِ ْمُكَل ُِٰاللّ ِِحَسْفَِي
َِمِباَن ْوُلَمْعَتٌرْيِبَخ ُِٰاللّ َو ِ ت ٰج َرَد َِمْلِعْلا ا ِْو ُِت ْوُا َِنْيِذَّلا َو ِ ْمُكْنِم
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
Dari ayat ini, setiap muslim memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Ini mirip dengan anak yatim. Membesarkan anak yatim adalah bagian dari akal sehat mereka. Pepatah Arab mengatakan bahwa mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi pria Muslim dan wanita Muslim. Yatim Karena ilmu, manusia dikualifikasikan secara mental dan intelektual. Dengan ilmu,
141
manusia juga bisa membedakan baik dan buruk. Semua tindakan dan tindakan Anda ditangkap oleh mereka yang tahu dan mereka yang tidak.
142 BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara yang dilakukan peneliti mengenai Evaluasi Program Pelayanan Anak Yatim Dan Dhuafa Dalam Bidang Pendidikan Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Evaluasi program yang dilakukan sesuai dengan teori Stufflebeam (2000). Dimana model evaluasi ini terdiri dari Context, Input, Process, dan Product atau dalam singkatannya yaitu CIPP.
1. Evaluasi aspek contex pada data kualitatif menunjukkan hasil bahwa indikator keberhasilan sudah dijalankan oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman yakni latar belakang lahirnya atau berdirinya Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan, Legalitas Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan, Perumusan Tujuan Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan, Dukungan dari stakeholder.
2. Evaluasi pada aspek input dari data kualitatif menunjukkan, bahwa pada tahap input yakni
143
Keadaan tenaga pendidik (pendamping) yang ada di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang sudah memberikan pembelajaran sesuai kurikulum yang jelas, Kondisi Anak Yatim dan Dhuafa yang masuk di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang harus dilihat bagaimana kondisi anak yatim dan dhuafa yang akan dibina hingga proses pemutusan hubungan dengan yayasan, Metode (kurikulum yang digunakan) selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang mengikuti kurikulum yang ada di yayasan dan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan sudah memenuhi standar tetapi untuk fasilitas pembelajaran kurang memadai karena memang keterbatasan anggaran dana dan disini sifatnya sosial jadi hanya mengandalkan dari donator atau tamu yang memberikan sesuatu seperti donasi sumbangan atau lainnya.
3. Evaluasi pada tahap process menunjukkan ketersesuaian bahwa pelayanan pendidikan yang terintegrasi di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang dapat dilaksanakan dengan sesuai perumusan tujuan dan indikator keberhasilan intervensi yang terdiri dari persiapan, assessment,
144
perencanaan alternative, rencana aksi, dan pelaksanaan dapat terpenuhi.
4. Evaluasi pada tahap product dilihat dari Proses Intervensi Anak Asuh di Yayasan. Hasil akhir yang akan diukur dalam sebuah proses intervensi adalah indikator evaluasinya, adapun indikator tersebut meliputi: Ketersediaan, Relevansi, Keterjangkauan, Pemanfaatan, Cakupan, Kualitas, Upaya, Efisiensi.
Tentunya pelayanan pendidikan di yayasan rumah yatim arrohman sangat berdampak positif untuk anak asuh dan juga keluarga anak asuh. Karena dengan ia sungguh-sungguh dalam mempelajarinya perubahan yang ada pada dirinya sangat menjadi lebih baik untuk mereka kedepannya. Dampak positif yang dirasakan anak asuh yaitu dimana ia merasa lebih cerdas, lebih pintar, lebih mandiri, lebih memahami dengan kondisi dia, dan mempunyai akhlak yang baik baik dari segi sikap, perkataan, dan perbuatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi pada penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan dalam pelaksanaan pelayanan pendidikan bagi anak yatim dan dhuafa di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :
145
1. Kepada Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang untuk lebih meningkatkan kuantitas tenaga pengajar dan menambah sarana dan fasilitas pembelajaran yang mendukung keberhasilan program ini.
2. Kepada Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang supaya menetapkan dan mencari para donatur untuk keterlaksanaan program di yayasan. Namun jika ada donatur yang rutin memberikan dana secara konsisten dan rutin, maka masalah dalam fasilitas pembelajaran yang belum memadai dapat diselesaikan.
3. Kepada pengurus untuk selalu mengembangkan semangat kinerja untuk merekrut kader yang memiliki bakat dan pengalaman terhadap yayasan supaya program dan pelayanan pendidikan semakin baik kedepannya.
4. Kepada seluruh anak asuh di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang selalu tekun dalam belajar dan mengembangkannya dan selalu ingat terhadap yayasan. Jika sudah memiliki pengalaman dan pelajaran yang dibekali jangan langsung meninggalkan yayasan, kembalilah dan bantu menggantikan pendahulu untuk pengembangan yayasan yayasan di masa mendatang.
146
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Abu Zahrah, Muhammad. 1994. Membangun Masyarakat Islam.
Jakarta: PT Pustaka Firdaus.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekartan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
As-Sirjani, Raghib. 2015. Solidaritas Islam Untuk Dunia. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar.
Badudu. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif.
Jakarta: PT Grafindo Persada.
Butsainah As-Sayyid Al-Iraqi. 2013. Berkah Mengasuh Anak Yatim. Solo: Kiswah.
Brata, Sumadi Surya. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Eko Putro Widoyoko. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ghony, Djunaidi and Manshur, Fauzan. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
147
Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik). Jakarta: Bumi Aksara.
Hani T, Handoko. 1997. Manajemen: Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Hidayati, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Irawan, Elly, dkk. 1995. Pengembangan Masyarakat. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Kirkpatrick. 1999. Evaluasi Program. Bandung. CV Pustaka Insani.
M. Arifin. 1990. Hubungan Timbal Balik Pendidikan agama, Lingkungan Sekolah dan Orang Tua Murid, Jakarta: PT Bulan Bintang.
M. Alisuf Sabri. 2005. Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya.
Muri Yusuf. 2015. Asesmen Dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Nasution. 2010. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Poerwadarminta. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
PN Balai Pustaka.
148
Poerwandari, E. Kristi. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: I.PSP 3- VI.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rasyid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam. Bandung. Sinar Batu Al-Gensido.
Rukmanto Adi, Isbandi. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat Dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran Dan Pendekatan Praktis). Edisi Revisi. Jakarta:
Lembaga Penerbitan EFUI.
Sihombing. 2002. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif: Cet-ke 5.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2015. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukoco, Dwi Heru. 1997. Kemitraan Dalam Pelayanan Sosial.
Jakarta: Prestasi Pustaka
149
Sumarsono, H.M. Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wirawan. 2011. Evaluasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Zainal Arifin. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Skrispsi, Tesis, dan Desertasi
Hasanah, Iswatul. 2019. Pemberdayaan Anak Yatim Melalui Program Santunan Kambing oleh Yayasan Dana Sosial Al-Falah Sidoarjo. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya.
Sumber Jurnal
Ismanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam.
Jurnal
Edukasia. Vol. 9, No. 2: 216.
Nofiaturrahmah, Fifi. 2015. Pengumpulan da Penggunaan Daya Zakat, Infaq dan Sedekah. Jurnal Zakat dan Wakaf, Vol 2, no 2: 281.
Siswanto, Andik Eko. 2017. Peran Pendayagunaan Zakat, Infaq dan Shodaqah (ZIS) Dalam Pemberdayaan Anak Yatim (Purna Asuh) Pada Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol 4, no.9: 700.
150 Sumber Website
Ayotasik.com. 2020. Corona, Ribuan Anak Indonesia Diperkirakan Jadi Yatim Piatu Baru
diakses pada tanggal 12 November 2020
https://www.ayotasik.com/read/2020/06/11/5520/corona -ribuan-anak-indonesia-diperkirakan-jadi-yatim-piatu-baru.
UNICEF. 2020. Anak Dibawah Pengasuhan Lembaga, diakses pada tanggal 12 November 2020, dalam https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indone sia/files/2020-07/Situasi-Anak-di-Indonesia-2020.pdf Yayasan Rumah Yatim. 2018. Sejarah, Program dan Visi & Misi,
diakses pada tanggal 10 November 2020, dalam http://rumah-yatim.org
Undang-Undang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta: Media Wacana Press.
Wawancara
Wawancara pribadi dengan Abi Asep Sholihin. Kepala asrama sekaligus pengurus dan pendamping Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pada tanggal 12 April 2021.
151
Wawancara pribadi dengan Umi Laila. Pengurus dan pendamping Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pada tanggal 12 April 2021.
Wawancara pribadi dengan Ajeung Laras. Sekretaris Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pada tanggal 12 April 2021.
Wawancara pribadi dengan Moch Syahrul Ramdan. Anak asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pada tanggal 12 April 2021.
Wawancara pribadi dengan Marwan Nugraha. Anak asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pada tanggal 12 April 2021.
Wawancara pribadi dengan Muhamad Abdul Fatir. Anak asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pada tanggal 12 April 2021.
152 Lampiran 1
TRANSKIP WAWANCARA DI YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN KEMANG, JAKARTA SELATAN Narasumber : Abi Asep Sholihin
Jabatan : Kepala Asrama, Pendamping dan Pengurus Yayasan
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana karakteristik yayasan disini bi
?
Karakteristik dari yayasan ini dilakukan dengan cara membimbing mereka yang sudah tentu mengutamakan komunikasi dan pendekatan dengan mereka setiap harinya.Kemudian lebih memahami karakter artinya di setiap asrama terdiri dari beberapa jenjang yaitu SD, SMP, dan SMA. Dari ketiga jenjang itu akan menjadi satu. Jadi untuk pendekatan di yayasan ini dilakukan hanya komunikasi dan pendekatan dalam setiap pembinaan dan pengarahan ilmunya supaya lebih bisa tergali potensi yang ada di diri mereka
2 Bagaimana Arrohman kemang, Jakarta Selatan terdiri dari 85% anak yatim dan 25% dhuafa. Anak asuh disini tidak hanya yang berstatus yatim saja, tetapi ada juga yang berstatus piatu dan ada juga yang kedua orang tuanya sudah meninggal karena keluarganya tidak mampu (dhuafa) maka anak tersebut dititipkan di yayasan.
3 Bagaimana legalitas yayasan
Untuk legalitas yayasan sudah ada teh izin resminya, karena kan memang dari awal kita juga sudah bekerja
153
ini ? sama dengan Dinas Sosial dan tentunya agar mendapatkan kepercayaan dari warga sekitar teh, jadi untuk legalitas yayasan memang wajib untuk diurus
4 Apa yang
menjadi tujuan utama yayasan ?
Tujuan utama dari yayasan ini adalah Untuk mengasah dan membantu dari totalitas segi pendidikan di yayasan rumah yatim ini. dalam memberdayakan mereka terutama dalam bidang pendidikan, life dan skill nya jadi tidak hanya semata-mata menolong mereka untuk bisa makan, bisa hidup tetapi dalam mengasuh mereka tetap tidak lepas mereka dan tentunya selalu bimbing mereka untuk mengarahkan ke arah yang lebih baik
5 Apakah di alhamdulillah kita sudah berlegalitas izin yang resmi secara tertulis, dan sudah terdaftar di Dinas Sosial, kemudian sudah terakreditasi dan dari sisi domisili sudah diakuin dilingkungan masyarakat
154 ini yaitu adanya kurikulum perjenjang di yayasan. Untuk itu, sudah tentu pengajaran diniyah nya sesuai dengan
154 ini yaitu adanya kurikulum perjenjang di yayasan. Untuk itu, sudah tentu pengajaran diniyah nya sesuai dengan