BAB II KAJIAN PUSTAKA
E. Pendidikan
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
56
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
(Undang-undang RI No. 20 2003, 50).
Menurut M. Arifin, pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian dan keterampilan dasar siswa dalam pendidikan formal dan nonformal. (M. Arifin 1990, 14).
Berdasarkan penjelasan UU SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003, pengertian jenis-jenis pendidikan tersebut sebagai berikut:
a. Pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan ekspansi pengetahuan yang diharapkan siswa buat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama buat bekerja pada bidang eksklusif.
c. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama dalam dominasi disiplin ilmu pengetahuan eksklusif.
d. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi sesudah program sarjana yang mempersiapkan siswa buat
57
menentukan pekerjaan menggunakan persyaratan keahlian khusus.
e. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan siswa buat mempunyai pekerjaan menggunakan keahlian terapan eksklusif.
f. Pendidikan keagamaan adalah pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan siswa buat bisa menjalankan peranan yang menuntut dominasi pengetahuan mengenai ajaran kepercayaan dan atau sebagai pakar ilmu kepercayaan . (M. Alisuf Sabri 2005, 98). Pendidikan luar biasa adalah pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus atau peserta didik dengan kecerdasan khusus yang diberikan dalam bentuk satuan pendidikan inklusi atau khusus pada pendidikan dasar dan menengah.
58 F. Kerangka Berpikir
Setiap anak berhak memperoleh pendidikan sesuai dengan UU RI NO 23 Tahun 2007
Anak Yatim Kaum Dhuafa
Lembaga Sosial yaitu RUMAH YATIM
Pelayanan dalam bidang pendidikan
Evaluasi Teori, Stufflebeam (2000)
Contexs Input Process Product
59
Sebagaimana dalam Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 “setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Maka sewajarnya kita sebagai orang dewasa membekalan pendidikan pada anak-anak. Pendidikan suatu yang harus diperoleh oleh semua kalangan. Terutama untuk anak yatim dan kaum dhuafa yang sepatutnya harus kita berikan kasih sayang, kebutuhan yang cukup serta pendidikan yang bermanfaat untuk dirinya. Karena mereka berhak memperoleh hak yang sama dalam pendidikan.
Salah satu perhatian besar islam dalam bidang sosial adalah pada anak yatim dan kaum dhuafa. Islam sangat memperhatikan nasib anak-anak yatim dan dhuafa. Untuk itu perlu dibentuk nya sumber daya manusia dalam pengawasan terhadap pengamatan, pengasuhan terhadap anak-anak dalam program pendidikan anak yatim dan dhuafa dalam upaya untuk menanggulangi masalah sosial di dalam masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pengurus rumah yatim.
Yayasan Rumah Yatim Arrohman merupakan sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam memberdayakan, mengurus, mengasuh, memberikan kasih sayang terhadap anak asuh. Rumah yatim adalah lembaga masyarakat yang memberikan pelayanan sosial terhadap anak yatim dan dhuafa buat mempertinggi kesejahteraan mereka melalui pendidikan.
Kesejahteraan anak yatim dan dhuafa sebagaimana yang sudah dilindungi sang Undang-Undang diimplementasikan
60
melalui aktivitas yang dilakukan pada Yayasan Rumah Yatim Arrohman. Melalui pelayanan dalam bidang pendidikan, tentunya masyarakat khususnya anak yatim dan dhuafa yang diasuh oleh pengurus Yayasan Rumah Yatim Arrohman dibekali pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan agar dapat mengerti, mau melakukan bakat yang dimiliki nya. Mendidik anak yatim dan dhuafa termasuk bagian dari perbuatan ihsan kepadanya, sudah menjadi hak bagi anak asuh untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan seimbang.
Dalam hal ini, peneliti ingin mengevaluasi pelaksanaan program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.
61 BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Yayasan
Rumah Yatim adalah Lembaga Amil Zakat sekaligus lembaga sosial tingkat nasional yang berkhidmat secara professional dalam membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan menjadi lembaga sosial terdepan dalam pengasuhan dan pemberdayaan anak yatim dan dhuafa di Indonesia.
Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim dikukuhkan melalui SK. Menteri Agama RI No.209 Tahun 2017. Rumah Yatim memiliki prioritas program unggulan pada segmen Pendidikan, Kesehatan dan Pengembangan Ekonomi produktif bagi para Mustahik.
Sebagai wujud transparansi dan tanggung jawab publik, Rumah Yatim secara rutin melakukan audit keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sejak tahun 2008 sampai saat ini.
Atas dukungan dan kepercayaan masyarakat Indonesia, kini Rumah Yatim telah tersebar di 20 provinsi dengan 72 kantor cabang dan asrama. Pertumbuhan organisasi telah berkembang sejalan dengan meningkatnya jumlah Muzakki/Donatur dan Mustahik/Penerima. Sampai saat ini Rumah Yatim telah
62
mengelola dan membantu tidak kurang dari 60.253 Anak Yatim dan Dhuafa serta 726.240 orang Mustahik Zakat lainnyaatas kepercayaan masyarakat dan dedikasi manajemen yang terus menerus tambah. Pusat Yayasan Rumah Yatim Arrohman ini terletak di Kota Bandung.
Yang beralamatdi Jl. Buah Batu No. 296 Kel. Cijagra, Kec. Lengkong Kota Bandung, Jawa Barat.
Rumah Yatim didirikan di Bandung pada bulan Mei 2017. Awal tahun 1997, seorang pria bernama Abdullah meninggal, penyakit ginjal akutnya memisahkannya dari dunia, meninggalkan istri dan empat anaknya yang masih anak-anak. Empat anaknya yang tinggal bersama M.Iqbal (5 tahun), Aty Nuraini (3,5 tahun), M.Faruq Waliullah (2 tahun) dan Salma Hannifah (5 bulan) harus rela menghadapi dan hidup tanpa cinta dan bimbingan Kenyataan dari ayah mereka.. Situasi ini membuat sekelompok orang di sekitarnya sedikit khawatir. Sulit membayangkan bagaimana ibu (Zainah Hayati, 36 tahun) ini harus bekerja keras membesarkan dan memberikan makanan terbaik untuk masa depan keempat anaknya.
Sumbangan yang ditinggalkan almarhum tidak banyak, dan tentunya sangat kecil, tidak mampu membiayai dan memenuhi segala kebutuhannya
Kemudian sekelompok orang tergerak untuk membantu mereka, mereka mencoba mengesampingkan semua batasan untuk memenuhi kebutuhan ibu Zainah
63
dan anak-anaknya yang sedang mengalami masa-masa yang sangat sulit. Bersama-sama, rombongan menyewa rumah sederhana untuk ibu dan keluarga Zainah, dan memastikan anak-anak mereka bisa bersekolah dengan normal. Tak disangka, para tetangga yang tinggal di dekat rumah kontrakan komplotan tersebut mengungkapkan keprihatinan dan simpati atas apa yang dilakukan kelompok tersebut. Mereka secara sukarela menyumbang kepada anak yatim piatu yang dipedulikan oleh kelompok tersebut. Seiring berjalannya waktu, para dermawan di sekitar juga telah berbagi dan peduli dengan nasib anak yatim.
Seiring dengan kebutuhan anak yatim yang terus meningkat, dan kebutuhan anak yatim lainnya akan pengasuhan kolektif yang semakin meningkat, mereka akhirnya terdorong untuk membentuk sebuah lembaga formal yang dapat merawat anak yatim dan dhuafa dengan lebih baik. Kemudian pada tahun 2006, sebuah yayasan sosial bernama Rumah Yatim – Arrohman Indonesia lahir, yang bertujuan untuk mengasuh dan merawat anak-anak yatim yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Saat ini, Rumah Yatim telah menjadi organisasi sosial yang legal dan profesional yang didedikasikan untuk memberikan pelayanan dan perawatan terbaik kepada anak yatim dan dhuafa, sehingga mereka dapat tetap memegang kendali di jalan menuju masa depan yang lebih baik.
64
Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan adalah asrama yang berada di wilayah DKI Jakarta. Yayasan yang beralamat di Jl. Kemang Utara No.21A, Bangka, Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan,, Daerah Kh, RT.3/RW.1, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta, 12730. Yayasan Rumah Yatim Arrohmah cabang Kemang, Jakarta Selatan merupakan salah satu asrama laki-laki cabang Jakarta Selatan. Dalam Yayasan Rumah Yatim ini terdapat 16 anak yatim. Di asrama, anak asuh tersebut tinggal bersama staf yayasan. (Sumber: Brosur Yayasan Rumah Yatim Arrohman)
B. Visi dan Misi Yayasan
Tujuan Yayasan Panti Asuhan Arrohman adalah menjadi organisasi mandiri yang mengurus dan merawat anak yatim dan dhuafa. Selain itu, pendidikan dan kesejahteraan anak yatim dan dhuafa dapat lebih terpusat dan terpantau dari waktu ke waktu, sehingga apa yang dimiliki setiap anak dapat lebih optimal dan efisien.
Selain itu, Yayasan Panti Asuhan Aroman menggunakan berbagai metode agar anak yatim dan dhuafa dapat mengembangkan potensi dan sumber daya yang lebih baik dan lebih baik di bidang pendidikan, kesehatan, agama, dan keterampilan.
Visi
65
Menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional yang mampu mewujudkan peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) umat dan terunggul dalam penerimaan, pengadministrasian dan penyaluran dana ZISWAHIB di Indonesia.
Misi
1. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan umat.
2. Membantu meningkatkan kesehatan umat.
3. Membantu meningkatkan kualitas ekonomi umat.
4. Menjadi Lembaga Amil Zakat terunggul dalam penerimaan, pengelolaan dan penyaluran dana ZISWAHIB. (Sumber: Brosur Yayasan Rumah Yatim Arrohman)
C. Skema Aktifitas Program Yayasan 1. Kemandirian Yatim Dhuafa 2. Kurikulum Asrama
5 poin kurikulum
- Kemampuan Diniyah - Yaumiyah
- Akhlak
- Nilai Akademis - Skill
3. Pengurus Asrama
66 4. Asrama Ramah Anak 5. Kelas Diniyyah
Tahsin, Fiqih Ibadah, Tauhid, Hadits, Doa, Tarikh Islam
6. Budaya Harian / Yaumiyah 7. Karakter / Akhlak
8. Nilai Akademis 9. Skill PPA 10. Insan Mandiri
(Sumber: Pada saat observasi Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang)
D. Struktur Organisasi Yayasan
Pola kepengurusan Yayasan Rumah Yatim Arrohman bersifat terpusat. Asrama yang ada di 13 kota di Indonesia dipimpin oleh Kepala Asrama. Dimana setiap Kepala Asrama Area yang kemudian bertanggung jawab kepada Dewan Pembina.
Berikut struktur kepengurusan pusat Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia :
DIREKTUR UTAMA Nugroho BW
WAKIL DIREKTUR UTAMA Abdurrahman
SEKJEN Rozalina
67
DIREKTUR KEMANDIRIAN YATIM DHUAFA Tedi Hendarsyah
DIREKTUR PENDIDIKAN Iwan Nurfachrudin
DIREKTUR PEMBERDAYAAN Timbul Yuwono
DIREKTUR SDM & UMUM Boy Hardy Harjadinata
DIREKTUR KEUANGAN DAN AKUNTING Ridwan Setyo Mihardjo
DIREKTUR MARKOM Abdurrahman
DIREKTUR PEMBELIAN Nana Sujana
(Sumber: Pada saat observasi Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang)
E. Sistem Pendidikan dan Pengajaran Yayasan
Di yayasan ini terdapat kurikulum perjenjang, jadi sudah tentu pengajaran nya ini sesuai dengan 5 poin kurikulum yang terdapat di yayasan, yaitu :
- Kemampuan Diniyah - Yaumiyah
- Akhlak
- Nilai Akademis - Skill
68
Untuk segi akademisnya dalam sistem pendidikan dan pengajarannya menyesuaikan program yang ada disekolah masing-masing. (Wawancara dengan Abi Asep Sholihin, pada tanggal 14 April 2021)
F. Program - Program Yayasan 1. Program Pendidikan
Program penyelenggaraan pendidikan formal maupun nonformal berupa penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta beasiswa untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa meraih cita-cita. Program ini meliputi :
Bimbel Yatim dan Dhuafa
Beasiswa Kuliah
Beasiswa Yatim dan Dhuafa Berprestasi
Sarana Prasarana Pendidikan
Beasiswa Guru
Penyelenggaraan Pendidikan Formal TK, SD, SMP dan SMA
2. Program Kemandirian Yatim dan Dhuafa
Program memuliakan anak yatim dan dhuafa melalui penguatan pendidikan formal dan pendidikan agama, pemenuhan kebutuhan hidup, pembentukan karakter dan pengembangan skill. Program ini meliputi:
Pendidikan Yatim dan Dhuafa
69
Kesehatan Yatim dan Dhuafa
Pengembangan Potensi Anak
Pemenuhan Gizi Yatim dan Dhuafa
Pemenuhan Sandang Yatim dan Dhuafa
Operasional Asrama
Pemenuhan Fasilitas Asrama
Pemenuhan Sarana Bermain dan Rekreasi
3. Program Kesehatan
Program kepedulian kesehatan untuk anak yatim dan dhuafa dengan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga mampu meringankan beban penyakit dan biaya pengobatan mereka. Program ini meliputi :
Pengobatan Gratis
Penyuluhan Kesehatan
Layanan Ambulan
Layanan Klinik
Sarana Prasarana Klinik
4. Program Ekonomi Produktif
Program yang bertujuan mencetak Mustahik menjadi Muzakki. Bantuan yang diberikan berupa modal usaha, pelatihan dan pendampingan. Program ini meliputi :
Bidang Peternakan
70
Bidang Pertanian
Bidang Perkebunan
Bidang Perikanan
Bidang Industri Kreatif
Bidang Enterpreneur
5. Pendayagunaan
Adalah program bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mustahik dengan keluarganya.
Program ini meliputi :
Bantuan Bahan Pokok
Bantuan Kemitraan
Pembangunan/Perbaikan Sarana Publik
6. Program Kemanusiaan
Program kepedulian kepada sesama yang mengalami kesulitan karena penyakit tertentu atau akibat dampak bencana, baik bencana alam maupun bencana nonalam. Program ini meliputi :
Bantuan Peduli Sesama
Bantuan Bencana
7. Program Qurban
Program penghimpunan hewan qurban pada bulan Dzulhijjah dari para donator untuk didistribusikan
71
kepadapara mustahik terutama daerah kantong kemiskinan, rawan pangan atau mengalami krisis.
8. Program Dakwah
Adalah program bantuan pemenuhan sarana dakwah dan peningkatan kesejahteraan para da’i.
Program ini meliputi :
Santunan Da’i
Pembangunan/Perbaikan Masjid dan Madrasah
Rumah Qur’an
Bantuan Al Qur’an dan Kitab (Hadits)
9. Program Wakaf
Program wakaf untuk pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pendidikan dan sarana ibadah. Program ini meliputi :
Wakaf Sarana Pendidikan
Wakaf Sarana Ibadah
Wakaf Produktif
Wakaf Sarana Kesehatan
10. Program Ramadhan
Adalah serangkaian program di Bulan Ramadhan untuk memberikan bantuan kepada para mustahik yang membutuhkan. Program ini meliputi :
Ramadhan Bersama Yatim
72
Buka dan Sahur Bersama Yatim
Parcel Lebaran Untuk Yatim
Lebaran Bersama Yatim
Parcel Da’i
Dapur Ramadhan
THR Da’i
(Sumber: Brosur Yayasan Rumah Yatim Arrohman)
G. Prestasi Yayasan Yang Pernah Diraih
Tahun 2010 Rumah Yatim mendapatkan peringkat ke 7 brand awwarnes masyarakat sebagai lembaga social professional Versi Majalah SWA
Tahun 2012 Rumah Yatim mendapatkan penghargaan sebagai LAZ ( Lembaga Amil Zakat ) terfavorit tingkat Nasional pilihan masyarakat Indonesia
Tahun 2012 Rumah Yatim mendapatkan penghargaan sebagai Lembaga Zakat Terbaik di Indonesia (Versi IMZ)
Tahun 2013 Sebagai Orsos teladan se Jawabarat
Tahun 2012 s/d 2014 -3 tahun berturut-turut menjadi organisasi Sosial terbaik sekota Bandung
Mendapatkan peringkat ke 5 sebagai Brand Awareness Yayasan Sosial atau Badan Amal tingkat Nasional menurut hasil riset Markplus
73
Dua tahun berturut-turut mendapatkan Rekor Muri pada Hari Anak Nasional tahun 2010 dan 2011
Tahun 2014 hasil riset majalah SWA Rumah Yatim menduduki peringkat ke-3 top of mind lembaga amil zakat
Tahun 2014 mendapatkan penghargaan Gubernur Jawa Barat sebagai organisasi sosial terbaik tingkat Jawa Barat. (Sumber: Brosur Lembaga Rumah Yatim Arrohman)
H. Penyaluran Donasi Yayasan
Donasi disalurkan melalui 5 (lima) program utama yaitu :
1. Pendidikan 40%
2. Ekonomi Produktif 5%
3. Kemandirian Yatim dan Dhuafa 35%
4. Kesehatan 15%
5. Kemanusiaan 5%
Penerima Manfaat
1. Pendidikan : 104,604 orang
2. Ekonomi : 210 orang
3. Kemandirian Yatim dan Dhuafa : 59,380 orang
4. Kesehatan : 47,917 orang
5. Kemanusiaan : 501,529 orang 6. 105 Lembaga Kemitraan : 12,600 orang Total Penerima : 726,240 orang
74
(Sumber: Brosur Lembaga Rumah Yatim Arrohman) I. Nama-Nama Anak Asuh di Yayasan Rumah Yatim
Arrohman Kemang, Jakarta Selatan 1. Syahrul Ramdan
2. M.Abdul Fatir
3. Moh Alziz Alpiansyah 4. Sadewa Parta Dirja 5. Ramzi
6. Chandra Faizal Rahman 7. Robi Ikhsan Rahmansyah 8. Syam Syauqi
9. Sandi Noval Juniawan 10. M Rafi Alwaris 11. Yoga Pranata 12. Habsi Alfarisi 13. Marwan Nugraha 14. Muhammad Ramadan 15. Epi Abudaud
16. Sahrul Gunawan (Sumber: Pada saat observasi Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang)
J. Denah Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan
Gambar 3.1 Denah yayasan Rumah Yatim Arrohmah
75 BAB IV
DATA DAN HASIL TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan membahas data-data dan temuan lapangan selama proses penelitian. penulis akan memaparkan data dan temuan lapangan mengenai evaluasi program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Pada dasarnya tidak semua orang nasibnya sama, sebagian dari kita memiliki nasib yang lebih rendah dari kemampuan untuk menjalani kehidupan yang layak, yaitu pendidikan, kecerdasan dan keterampilan. Penelitian yang dilakukan terkait pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Untuk itu solusinya adalah memberikan pelayanan kepada anak yatim dan dhuafa agar lebih mandiri dengan pengalaman berada di asrama dan mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang mereka dapatkan di asrama sebagai bekal hidup masa depan mereka.
Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang berlokasikan di di Jl. Kemang Utara No.21A, Bangka, Mampang Prpt, Kota Jakarta Selatan RT.3/RW.1, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta, 12730. Letak
76
lokasi Yayasan berada di pinggir jalan raya sehingga mudah untuk dijangkau dengan akses jalan yang luas.
Tetapi sulit untuk dijangkau jika saat lagi hujan besar dikarenakan akses jalanan menuju Yayasan banjir.
Yayasan ini berada di antara Kelurahan Tegal Parang dan Kelurahan Kemang.
Yayasan Rumah Yatim Arrohman merupakan lembaga sosial berbasis islam yang memberikan solusi sangat efektif bagi pertumbuhan hidup mereka. Motto dari yayasan ini adalah “Rumah Cinta dan Kemandirian” yaitu penuh cinta dengan kemandirian, jadi mereka ditumbuhkan rasa cinta, rasa sayang terhadap sesama. Prioritas utama dari yayasan ini adalah “kemandirian.”(Catatan lapangan yayasan pada bulan April 2021).
Karakteristik dari yayasan ini dilakukan dengan cara membimbing mereka yang sudah tentu mengutamakan komunikasi dan pendekatan dengan mereka setiap harinya.Kemudian lebih memahami karakter artinya di setiap asrama terdiri dari beberapa jenjang yaitu SD, SMP, dan SMA. Dari ketiga jenjang itu akan menjadi satu. Jadi untuk pendekatan di yayasan ini dilakukan hanya komunikasi dan pendekatan dalam setiap pembinaan dan pengarahan ilmunya supaya lebih bisa tergali potensi yang ada di
77
diri mereka. (Wawancara dengan Abi Asep Sholihin, pada tanggal 12 April 2021).
Bagan 4.1
Berikut struktur organisasi di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan :
B. Karakteristik Anak Asuh Yayasan
Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan terdapat 16 anak asuh.
Anak Yatim 85 %
Dhuafa 25 % KEPALA ASRAMA
Asep Solihin
BENDAHARA Siti Solihat SEKRETARIS
Ajeung Laras
LOGISTIK Umi Nurlaila
PENDIDIKAN &
KESEHATAN Ilmi Meilani
UMUM Oning Robani
78
Abi Asep Sholihin mengungkapkan bahwa jumlah anak asuh yang menjadi sasaran Yayasan Rumah Yatim Arrohman kemang, Jakarta Selatan terdiri dari 85% anak yatim dan 25% dhuafa. Anak asuh disini tidak hanya yang berstatus yatim saja, tetapi ada juga yang berstatus piatu dan ada juga yang kedua orang tuanya sudah meninggal karena keluarganya tidak mampu (dhuafa) maka anak tersebut dititipkan di yayasan.
Berikut ini akan dipaparkan tiga anak asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan yang menjadi informan peneliti :
1. Moch Syahrul Ramdan
TTL : Tasikmalaya, 16 Oktober 2004 Status : Piatu
Sekolah : MA Al Khairiyah Kelas : 1 SMA
Cita-cita : Guru
Motto Hidup : Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu
Informan pertama bernama Moch Syahrul Ramdan, biasa dipanggil syahrul. Ia berasal dari TasikMalaya. Sebelum ia tinggal di yayasan ia tinggal bersama saudaranya. Kegiatan ia dirumah
79
hanya membantu jualan saudaranya di warung.
Awalnya syahrul seorang anak piatu yang kehidupan keluarganya kurang mampu. Syahrul mengenal yayasan ini dari saudaranya. Saudaranya membujuk untuk masuk yayasan agar memperoleh pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.
Pada akhirnya kesadaran ia untuk memperoleh pendidikan mulai muncul dari dirinya pada tahun 2008 ia masuk yayasan sampai saat ini.
“Saudara saya membujuk untuk masuk yayasan, karena saudara saya tidak mampu untuk memberikan pendidikan sekolah buat saya. Dan saya akhirnya sadar saya ingin menjadi seorang yang sukses maka dari itu saya mau masuk ke yayasan agar saya memperoleh pendidikan yang layak agar masa depan saya menjadi lebih baik.”
2. Marwan Nugraha
TTL : Sukabumi, 06 Desember 2004 Status : Yatim
Sekolah : MA Al Khairiyah Kelas : 1 SMA
Cita-cita : TNI
Motto Hidup : La Takhof Wala Tahzan “Jangan Takut Jangan Bersedih Sesungguhnya Allah Bersama Kita”.
80
Informan kedua bernama Marwan Nugraha, biasa dipanggil Marwan. Awalnya Marwan mempunyai seorang ibu yang tinggal bersamanya. Saat Marwan berusia 7 tahun ibunya menikah lagi yang akhirnya Marwan dititipkan oleh ibunya ke yayasan. Setelah ibunya menikah, 3 tahun kemudian ternyata ibunya meninggal dunia. Kondisi Marwan sangat memprihatinkan yang sudah tidak mempunyai kedua orang tuanya.
Tetapi saat Marwah sudah tinggal di yayasan, Marwan sudah merasa nyaman sampai saat ini. Ia lebih menghabiskan waktunya untuk mendalami ilmu keagamaan. Marwan merupakan anak yang paling aktif disini. Ketika sholat berjama’ah ia menjadi imam nya.
“Saya sedih aja kenapa saya harus dititipkan ke yayasan, padahal saya tinggal berdua bersama ibu saya juga tidak masalah.
Saya perlu kasih sayang apalagi sudah tidak ada ayah. Saat ibu menikah lagi, ibu malah menitipkan saya ke yayasan. Yaudah saya terpaksa mau dari pada saya nanti ditelantarkan, tapi selama saya tinggal di yayasan saya sangat lebih nyaman disini. Saya merasa mendapatkan kasih sayang, saya diurus, sampai saya sudah bisa lebih mengenal ilmu keagamaan.”
81 3. Muhamad Abdul Fathir
TTL : Bogor, 05 Agustus 2004 Status : Dhuafa
Sekolah : MA Al Khairiyah Kelas : 1 SMA
Cita-cita : Direktur Pertanian
Motto Hidup : Man Jadda Wajada “Barang Siapa Yang Bersungguh-sungguh Maka Ia Akan Berhasil”.
Informan ketiga Muhamad Abdul Fathir, biasa dipanggil Fathir. Kekurangan dalam keluarganya membuat Fathir nekat untuk membantu tetangga berjualan untuk mencari rupiah. Sampai akhirnya tetangga Fathir menawarkan untuk sekolah, karena keinginan Fathir untuk sekolah maka ia di masukkan ke Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.
“Dulu karena kehidupan saya serba kekurangan dan saya bercita cita menjadi direktur pertanian yaudah saya juga niat sekali untuk sekolah supaya masa depan saya sukses ya saya mau apa yang ditawarkan oleh tetangga saya.”
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan terhadap pembahasan bidang pendidikan pada penelitian program pendidikan bantuan para yatim di Yayasan
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan terhadap pembahasan bidang pendidikan pada penelitian program pendidikan bantuan para yatim di Yayasan