• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN KEMANG, JAKARTA SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN KEMANG, JAKARTA SELATAN."

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN KEMANG,

JAKARTA SELATAN Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu

Sosial (S.Sos)

Oleh : Rinda Dealani 11170541000009

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M / 1442 H

▸ Baca selengkapnya: download contoh proposal santunan anak yatim dan dhuafa

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Rinda Dealani, 11170541000009, Evaluasi Program Pelayanan Anak Yatim Dan Dhuafa Dalam Bidang Pendidikan Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

Salah satu permasalahan dalam bidang kesejahteraan sosial terdapat pada anak yatim dan dhuafa disebabkan rendahnya faktor ekonomi keluarga yang menyebabkan mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan kebutuhan yang terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan implementasi program pelayanan pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang. Proses penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis deskriptif dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Teori yang dipakai pada penelitian ini adalah model evaluasi CIPP berdasarkan Stufflebeam dkk, yang mencakup penilaian conteks, input, proses dan produk.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pelayanan program pendidikan yang dilaksanakan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang memberikan dampak yang membawa manfaat positif untuk kehidupan anak yatim dan dhuafa. Mereka menjadi lebih hidup mandiri dan mempunyai nilai keagamaan yang tinggi baik dari segi bahasa, etika, dan perbuatan.

Kata Kunci : Evaluasi program, Pelayanan, Anak yatim, Dhuafa, Bidang Pendidikan

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan pembuatan skripsi dengan judul EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN KEMANG, JAKARTA SELATAN. Tentunya penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Strata Satu Sarjana Sosial (S.Sos).

Karya dari bangku kuliah ini saya persembahkan untuk orang-orang penting dalam hidup saya. Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya suatu proses dukungan dan bantuan pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, pihak-pihak tersebut : 1. Kedua orang tua tercinta Mamah Nurlaila dan Ayah Hendrik

Zainal, yang telah mendidik, memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dan tidak lepas do’a dan restunya beliau demi kelancaran studi dan penulisan skripsi ini.

2. Keluarga untuk kakak Dana Mardiyah dan suaminya Christanto Sinambela, Abang Randi Adnan dan istrinya Kusnayanta yang telah memberikan dukungan serta do’a untuk penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

iii

4. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ibu Dr. Siti Napsiyah Eriefuzzaman. S.Ag. BSW. MSW sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Dr. Sihabuddin Noor, M.A sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum.

Bapak Drs. Cecep Sastrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

5. Bapak Ahmad Zaky, M.Si sebagai Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Suhendra M. Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dengan sabar, memberi dukungan kepada penulis, dan baik hati mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. InsyaaAllah sehat selalu ya bapak.

7. Bapak Helmi Rustandi, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik

8. Ibu Nadya Kharima, M.Kessos yang selalu memberi arahan, dukungan, dan setia mendengarkan keluh kesah penulis.

9. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan khususnya tentang ilmu kesejahteraan sosial selama penulis menjalani masa kuliah di kampus tercinta ini.

10. Manajer Yayasan Rumah Yatim Arrohman Bapak Ramdani yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

11. Ka Ajeung Laras selaku Sekretaris Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang yang telah banyak memberikan informasi

(8)

iv

serta bantuan dalam melakukan penelitian di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang.

12. Abi Asep selaku Ketua Pengurus dan Pendamping Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang dan Umi Laila selaku Pendamping Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang yang telah bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

13. Anak asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang khususnya kepada Fatir, Syahrul, dan Marwan yang telah bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

14. Teman-teman Badak Geng, Adhe Fadhilah Mulya Putri, Rima Salima, Rohmah Hidayanti, Alya Savira, Rizky Dhea Nindita dan Nur Halimah yang mau menerima kekurangan atau kelebihan penulis untuk menjadi teman selama masa awal perkuliahan sampai saat ini dan setia menemani penulis dikala senang maupun duka. Terima Kasih banyak gengs semoga kita selalu bersama sampai tua.

15. Nurul Aini sebagai teman seperbimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.

16. Nasya Eka Khuzaimah sahabat sejati penulis yang selalu memberi dukungan dan selalu menemani penulis. Terima Kasih semoga kita selalu bersama sampai tua.

17. Rizki Fauzi Budiman yang telah setia menemani kemanapun, selalu memberikan dukungan dan motivasi serta memberikan banyak pengalaman setiap fase kehidupan penulis. Terima Kasih banyak semoga kita bahagia selalu.

18. Seluruh teman-teman Kesejahteraan Sosial khususnya angkatan 2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak

(9)

v

dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga memberikan kehidupan baru sejak awal kuliah, saling menyemangati dan saling mendukung. Terima Kasih atas suka duka yang kita jalani bersama.

19. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam membuat skripsi dan tidak disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih memiliki banyak kekurangan. Semoga bantuan yang telah diberikan dan amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan yang setimpal dari-Nya. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Aaamin Yaa Rabbal Alaamiin.

(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN...………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Batasan Masalah ... 12

D. Rumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 12

F. Tinjauan Kajian Terdahulu... 14

G. Metodologi Penelitian ... 19

1. Metode Penelitian... 19

2. Jenis Penelitian ... 20

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

4. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian ... 21

5. Teknik Pengumpulan Data ... 23

6. Sumber Data ... 25

7. Teknik Analisis Data ... 26

8. Keabsahan Data... 27

9. Jadwal Penelitian ... 28

10. Pedoman Penulisan Skripsi ... 28

(11)

vii

H. Sistematika Penulisan ... 29

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 31

A. Teori Evaluasi Program ... 31

1. Pengertian Evaluasi Program ... 31

2. Tujuan Evaluasi Program ... 33

3. Model Evaluasi Program ... 34

4. Tujuan Evaluasi CIPP ... 46

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Evaluasi CIPP ... 47

B. Pelayanan Sosial ... 48

C. Anak Yatim ... 53

D. Dhuafa ... 54

E. Pendidikan ... 55

F. Kerangka Berpikir ... 58

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 61

A. Sejarah Berdirinya Yayasan ... 61

B. Visi dan Misi Yayasan ... 64

C. Skema Aktifitas Program Yayasan ... 65

D. Struktur Organisasi Yayasan ... 66

E. Sistem Pendidikan dan Pengajaran Yayasan ... 67

F. Program - Program Yayasan ... 68

1. Program Pendidikan ... 68

2. Program Kemandirian Yatim dan Dhuafa ... 68

3. Program Kesehatan ... 69

4. Program Ekonomi Produktif ... 69

5. Pendayagunaan ... 70

6. Program Kemanusiaan ... 70

7. Program Qurban ... 70

(12)

viii

8. Program Dakwah ... 71

9. Program Wakaf ... 71

10. Program Ramadhan ... 71

G. Prestasi Yayasan Yang Pernah Diraih ... 72

H. Penyaluran Donasi Yayasan ... 73

I. Nama-Nama Anak Asuh di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 74

J. Denah Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 74

BAB IV ... 75

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 75

B. Karakteristik Anak Asuh Yayasan... 77

C. Deskripsi Hasil Evaluasi Context, Input, Process dan Product dan Model Pelayanan Pendidikan untuk anak yatim dan dhuafa di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 86

a. Deskripsi Data Contex ... 87

1. Legalitas Yayasan ... 87

2. Perumusan Tujuan Yayasan ... 88

3. Dukungan Dari Stake Holder ... 90

b. Deskripsi Data Input... 92

1. Keadaan tenaga pendidik (pendamping) Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan .. 92

2. Kondisi Anak Yatim dan Dhuafa yang masuk di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 95

(13)

ix

3. Metode (kurikulum yang digunakan) selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 96 4. Kondisi Sarana dan Prasarana di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 98 c. Deskripsi Data Process ... 101 1. Proses Intervensi Sosial Yang Dilakukan Oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 102 2. Apakah Pelaksanaan Suatu Program Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang Sesuai Dengan Jadwal ... 107 3. Kapan Program Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan Dikatakan Sudah Berhasil atau Selesai... 112 4. Faktor pendukung dan penghambat proses intervensi yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 114 d. Deskripsi Data Product ... 118 1. Bagaimana Anak Asuh Akan Menjadi Berbeda Setelah Menerima Program Tersebut ... 118 2. Manfaat Yang Dirasakan Yayasan Dengan Adanya Program Ini ... 122 3. Hasil Proses Intervensi Anak Asuh di Yayasan ... 124 D. Dampak Program Pelayanan Anak Yatim Dan Dhuafa Dalam Bidang Pendidikan Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 127

(14)

x

BAB V PEMBAHASAN ... 130

A. Evaluasi Contex ... 130

B. Evaluasi Input ... 131

C. Evaluasi Process ... 134

D. Evaluasi Product ... 137

E. Dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 138

BAB VI KESIMPULAN... 142

A. Kesimpulan... 142

B. Saran ... 144

DAFTAR PUSTAKA ... 146

LAMPIRAN ... 152

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Informan Penelitian... 22 Tabel 4.1 Fasilitas dan Sarana Prasarana Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan... 100 Tabel 4.2 Kegiatan program di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang ... 107

(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Denah yayasan Rumah Yatim Arrohmah ... 74

Gambar 4.1 Beasiswa Dhuafa ... 82

Gambar 4.2 Beasiswa Kuliah ... 84

Gambar 4.3 Rumah Qur’an ... 85

Gambar 4.4 Skema Aktifitas Program Asrama Kurikulum Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 98

Gambar 4.5 Pelayanan pendidikan dengan pemberian materi dari sekolah masing-masing anak ... 105

Gambar 4. 6 Pemberian materi kegiatan pelayanan pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang ... 106

Gambar 4.7 Kegiatan Sholat Berjama’ah ... 108

Gambar 4.8 Kegiatan Zikir dan Doa Berjama’ah ... 108

Gambar 4.9 Kegiatan Muroja’ah Hafalan Al-Qur’an ... 109

Gambar 4.10 Kegiatan Piket ... 109

Gambar 4.11 Kegiatan Memasak ... 110

Gambar 4.12 Kegiatan Makan Bersama ... 110

Gambar 4.13 Kegiatan Senam ... 111

(17)

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur organisasi di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 77

(18)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan (Abi Asep Sholihin, Kepala Asrama, Pendamping dan Ketua Pengurus Yayasan) ... 152 Lampiran 2 Transkip Wawancara Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan (Umi Laila, Pendamping dan pengurus Yayasan) ... 156 Lampiran 3 Transkip Wawancara Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan (Moh. Syahrul Ramdan, Anak Asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan)160

Lampiran 4 Transkip Wawancara Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan (Marwan Nugraha, Anak Asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan) ... 162 Lampiran 5 Transkip Wawancara Di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan (Muhamad Abdul fatir, Anak Asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan) ... 164 Lampiran 6 Foto wawancara dengan Abi Asep Sholihin. Kepala asrama sekaligus pengurus dan pendamping Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan .. 166 Lampiran 7 Foto wawancara dengan Umi Laila. Pengurus dan pendamping Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 167 Lampiran 8 Foto wawancara dengan anak asuh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ... 168 Lampiran 9 Surat Izin Penelitian ... 169

(19)

xv

Lampiran 10 Surat Persetujuan Proposal Skripsi ... 170

Lampiran 11 Surat Pengajuan Dosen Pembimbing... 171

Lampiran 12 Surat Pengajuan Penelitian ... 172

Lampiran 13 Sura Keterangan Penelitian ... 173

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu perhatian terbesar Islam di bidang sosial adalah orang miskin dan anak yatim. Anak adalah anugerah atau amanah yang diberikan oleh Allah SWT.

Yatim Piatu adalah anak yang tidak memiliki ayah biologis karena meninggal. ( Iswatul Hasanah 2019, 1).

Anak yatim tersebut sangat kehilangan kepala keluarga yaitu ayahnya yang seharusnya memberikan ia perhatian, kasih sayang dan memberikan fungsi sebagai pemberi nafkah terhadap anaknya. Tetapi karena faktor kematian maka anak tersebut hanya mempunyai ibu yang harus menanggung sendiri untuk kebutuhan hidup keluarganya.

Sebagai perempuan tidak lepas dari pekerjaan sebagai pengurus anak dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tanggung jawab seorang ibu yang besar untuk menghidupi anaknya yang ditinggal oleh sosok ayahnya.

Padan zaman inilah dimana kehidupan semakin sulit, karena seorang istri atau ibu untuk anaknya bukan lagi bekerja sebagai mengurus anak tetapi ia harus berjuang untuk memenuhi kehidupan keluarga yang tidak lagi bisa dinafkahi atau diberi oleh sang suami karena ditinggal selamanya. Tentunya kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, dalam hal perlindungan dan pelayanan sosial, perlu adanya kehadiran masyarakat di antara anak yatim.

(21)

2

Islam sangat memperhatikan nasib anak-anak yatim. Anak yatim sangat berharga, ia butuh sosok kepedulian dan kasih sayang terhadapnya. Menurut Islam, orang yang memarahi anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin dicap sebagai pembohong agama. Ancamannya berupa api neraka dan merupakan salah satu kejahatan paling serius dalam Islam. Hal ini juga dijelaskan dalam ayat 1-3 Surat Al Ma'un Al-Qur'an.

ِِمْي ِح َّرلا ِِن ٰمْح َّرلا ِِٰاللّ ِِمْسِب (1) ِ ِنْيِ دلاِب ُِبِ ذَكُي ِْيِذَّلا َِتْيَء َرَا

(2) َِمْيِتَيْلا ِ عُدَي ِْيِذَّلا َِكِلٰذَف (3) ِ ِنْيِكْس ِمْلا ِِماَعَط ِ ضُحَيٰلَعي َِل َو

Artinya : “Tahukah kamu individu yang mendustakan agama, itulah individu yang menghardik seorang anak yatim piatu, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada individu miskin”.

Dari penjelasan surat diatas, bahwa jika siapa yang memarahi yatim dan dhuafa, begitulah manusia tersebut dikatakan sebagai orang yang mengingkari keyakinan agama. Untuk itu, kita umat Islam diminta untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa. Selain itu, jika ada harta lebih sebaiknya digunakan untuk memberikan kepedulian dan kepekaan terhadap anak yatim dan fakir

(22)

3

miskin. Tentunya hal yang dilakukan membuat mereka mencukupi kebutuhannya dan bagi yang memberikannya mendapatkan pahala dan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Pada tahun 2019 ada 3,2 juta anak yatim di Indonesia, sebagian besar di NTT dan Papua. (Andik Eko Siswanto 2017, 700). Pada tahun 2020 ini, saat adanya wabah Virus Covid 19, ribuan anak di Indonesia diperkirakan anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal karena Covid 19. Sejauh ini, menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 pada 10 Juni 2020, sebanyak 1.959 orang meninggal dunia akibat virus corona. (Jakarta, Ayotasik.com). Diakses pada 12 November 2020.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi jumlah anak di taman kanak-kanak sambil memastikan bahwa anak-anak di taman kanak-kanak mendapatkan perawatan yang memadai. Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan sejumlah inisiatif, seperti Standar Nasional Pengasuhan Anak 2011. Saat ini belum ada data anak yang tidak dalam pengasuhan orang tua, namun diperkirakan ada 2,2 juta. Anak Indonesia yang tidak tinggal bersama orang tua. (UNICEF 2020, 45)

Seorang anak yatim sangat perlu diberikannya kasih sayang, kebutuhan yang cukup serta pendidikan yang bermanfaat untuk dirinya. Bagaimana mereka bisa bersekolah dan menerima pendidikan yang layak? Masih

(23)

4

banyak anak yatim piatu yang belum sekolah dan mendapatkan kesejahteraan hidupnya karena hambatan biaya sekolah yang semakin naik tiap tahunnya. Selain itu, juga dikarenakan faktor ekonomi atau tidak ada orang tua yang bertanggung jawab mencari nafkah sebagai tumpuan hidup nya. Untuk mencapai kesejahteraan nya, maka kesejahteraan anak sangat penting.

Mempertahankan kesejahteraan hidup ini dan selanjutnya terkait dengan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Keduanya merupakan rangkaian alternatif untuk mengangkat umat Islam dari kemiskinan. Untuk itu perlu dibentuk seorang direktur personalia. Mengurus dan mengasuh anak dalam program pendidikan untuk anak yatim dan dhuafa. Bekerja keras untuk memecahkan masalah sosial di masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pengurus Rumah Yatim. (Fifi Nofiaturrahmah 2015, 281)

Rumah yatim merupakan sebuah organisasi sosial yang didedikasikan untuk memberdayakan, mengurus, mengasuh, memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anak yatim dan dhuafa. Rumah yatim merupakan lembaga sosial yang memberikan pelayanan sosial kepada anak yatim dan dhuafa untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pendidikan dan keterampilan lainnya. Termasuk juga sarana dan prasarana penunjang yang disediakan oleh sarana penunjang pendidikan anak asuh yang diselenggarakan oleh Rumah Yatim.

(24)

5

Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang menjadi dewasa melalui pendidikan dan pelatihan. (Badudu 1994, 342).

Maka sewajarnya orang dewasa memberikan bekal pendidikan pada anak-anak. Sebagaimana dalam Undang- Undang RI Nomor 23 tahun 2002 “setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”.

Rumah yatim yang akan penulis teliti yaitu Yayasan Rumah Yatim Arrohman cabang Kemang, Jakarta Selatan. Yayasan yang beralamat di Jl. Kemang Utara No.21A, Bangka, Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan,, Daerah Kh, RT.3/RW.1, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta, 12730. Pusat Yayasan Rumah Yatim Arrohman ini terletak di Kota Bandung. Yayasan ini berjumlah 68 kantor cabang, pra dan asrama. Salah satunya Yayasan Rumah Yatim Arrohmah cabang Kemang, Jakarta Selatan merupakan salah satu asrama laki-laki cabang Jakarta Selatan. Dalam Yayasan Rumah Yatim ini terdapat 16 anak yatim. Sebagai bagian dari yayasan, anak-anak tinggal di asrama bersama staf.

Rumah yatim juga mempunyai visi tersendiri yaitu Amil Zakat adalah lembaga nasional yang dapat meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) masyarakat dan berupaya menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana

(25)

6

ZISWAHIB di Indonesia. Target yang sudah dicapai Rumah Yatim yaitu 84.262 anak asuh yang di bina dan 726,240 mustahiq yang telah menerima zakat.

Asal mula didirikannya Yayasan Rumah Yatim ini yaitu pada saat bulan April tahun 1997 salah seorang rekan yang bernama Sdr. Abdullah meninggal dunia. Ia meninggalkan seorang isteri dan empat anak nya yang masih kecil-kecil. Kondisi keluarga tersebut sangat membuat prihatin. Tetangga yang sangat peduli terhadap kondisi tersebut maka melakukan perhatian dan memberikan sumbangan terhadapnya. Semakin banyak tetangga dan orang dermawan yang peduli terhadap nasib anak-anak yatim tersebut maka semakin terpenuhi kebutuhan nya.

Berkat semua ini maka pada tahun 2006, Yayasan Sosial Rumah Yatim-Arrohman Indonesia didirikan untuk menampung dan merawat anak yatim di Bandung dan sekitarnya. Sejauh ini, Ruma Yatim telah menjadi organisasi sosial yang legal dan profesional yang didedikasikan untuk memberikan perawatan dan perawatan terbaik kepada anak yatim dan dhuafa, sehingga mereka tidak kehilangan kendali dan mencapai masa depan yang lebih baik. (http://rumah-yatim.org) Diakses pada 10 november 2020.

Di dalam Yayasan ini terdapat banyak program salah satunya program pendidikan. Dimana pelayanan anak-anak yatim dan dhuafa ini dilakukan melalui

(26)

7

program pendidikan. Pelayanan anak melalui pendidikan sangat penting dalam melengkapi masyarakat untuk mensejahterahkan dan meningkatkan pemberdayaan mereka. Dengan adanya pendidikan, tentunya masyarakat memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan agar dapat mengerti, mau melakukan dalam mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki nya.

Mendidik anak yatim termasuk bagian dari perbuatan ihsan kepadanya, sudah menjadi hak bagi anak yatim untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan seimbang.

Dalam program pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman ini terdapat tiga bagian yaitu Pertama Beasiswa Dhuafa, ini adalah program yang dirancang untuk membantu anak-anak sekolah yang berada dalam kesulitan keuangan dan akan putus sekolah.

Kedua Beasiswa Kuliah, Ini adalah program pendanaan yayasan pendidikan bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan studi mereka di universitas Ini mendefinisikan standar universitas dan jurusan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan profesional masa depan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program ini diharapkan bisa mencetak generasi unggul dan professional dibidangnya sehingga bisa ikut membantu mempercepat terwujudnya misi Rumah Yatim untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas IPM umat.

(27)

8

Ketiga Rumah Qur’an, Ini merupakan program pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan dan karakter anak melalui pengajaran Al-Qur'an melalui pelaksanaan kegiatan utama berdasarkan nilai-nilai Tahsin, Tahfdz, Tafsir dan Taklim. Dalam kehidupan publik. (http://rumah-yatim.org) Diakses pada 10 november 2020.

Anak-anak yang berada di dalam yayasan ini anak-anak yang sudah tidak ada bapak kandungnya dan anak-anak dari orang tua yang finansialnya tidak mencukupi untuk membiayakan pendidikan sekolah.

Maka dari itu, orang tua nya menyerahkan anak-anak tersebut kepada pihak pengurus yayasan agar kehidupan mereka terjamin dan dapat mensejahterahkan hidupnya.

Yayasan Rumah Yatim Arrohman menyelenggarakan pelayanan sosial kesejahteraan anak dengan memberikan pendidikan yang baik terhadap anak yatim dan dhuafa.

Pelayanan yang baik seperti mengelola dan mengembangkan bakat mereka, mengelola dalam mengurus beasiswa mereka dan mengembangkan dalam pembentukan karakter mereka dengan pendidikan Al- Qur’an.

Pemberdayaan di bidang pendidikan dianggap hal yang sangat penting bagi kita sendiri dan orang lain untuk merasakan kesuksesan dan pengalaman yang di miliki.

Dalam proses pemberdayaan, dapat dibedakan dua kecenderungan: Pertama: fokus pada proses

(28)

9

pemberdayaan atau transfer kekuasaan, kekuasaan atau keterampilan kepada masyarakat guna memperoleh keberdayaan lebih. Kedua, tren yang menekankan pada proses mendorong atau memotivasi orang dengan kemampuan atau otoritas untuk menentukan peluang hidupnya. (Fitriyandi Putra, dkk 2015, 53)

Penulis tertarik untuk memilih dan melakukan penelitian di Yayasan Rumah Yatim Arrohman karena yayasan ini sangat berperan aktif dalam mengayomi anak yatim dan anak dhuafa. Tentunya pada saat penulis melakukan observasi dan wawancara singkat terhadap staff yayasan maka identifikasi masalah yg di temui ada di yayasan rumah yatim ini dan juga di yayasan rumah yatim ini jarang sekali dilakukan untuk penelitian. Selain itu, hal yang menarik untuk dijadikan sesuatu yang baru diteliti yaitu dimana yayasan ini sangat berperan aktif dalam program pendidikannya, sudah banyak prestasi yg diraih dan penghargaan yg didapatkan oleh anak-anak asuhnya.

Dalam referensi terdahulu yang telah penulis baca bahwa tidak ada penelitian yang berfokus pada bidang pendidikan tetapi penelitian yang dilakukan rata-rata berfokus ke bidang ZIS. Sehingga hal ini lah yang menjadi pembeda untuk penulis melakukan penelitian di Yayasan Rumah Yatim Arrohman.

Dalam program pendidikan tersebut terdapat juga kegiatan keagamaan lainnya. Disamping berbagai program, yayasan juga menyediakan sarana prasarana

(29)

10

yaitu mendirikan asrama rumah yatim dan dhuafa sebagai pusat seluruh kegiatan di yayasan. Pendidikan formal dan non-formal dapat membantu dalam mencapai potensi dan pada akhirnya meningkatkan kebahagiaan hidup.

(Poerwadarminta 1982, 766).

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan dalam program pelayanan bidang pendidikan anak yatim dan dhuafa di Yayasan Rumah Yatim Arrohman. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori evaluasi, karena evaluasi dibutuhkan dalam setiap kegiatan program untuk membahas keseluruhan proses evaluasi mulai dari input, proses, dan hasil suatu program. Selanjutnya akan mengetahui keberhasilan dan kemajuan serta untuk melihat kelebihan dan kekurangan sasaran pencapaian program. Terlepas dari tercapai atau tidaknya hal tersebut, hasilnya akan ditingkatkan di masa yang akan datang untuk menjadi lebih baik pada kegiatan yang direncanakan selanjutnya.

Tentu saja ada kendala dalam pelaksanaan rencana tersebut, yang menghambat proses pemberian layanan kepada anak yatim dan dhuafa. Pembatasan pada input, proses, dan output program, program tidak akan dijalankan sesuai keinginannya. Karena setiap program pada dasarnya perlu dievaluasi untuk memastikan keberhasilan dan kemajuannya, dan apakah tujuan telah tercapai, maka perlu dilakukan evaluasi dari awal hingga akhir program.

(30)

11

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan terhadap pembahasan bidang pendidikan pada penelitian program pendidikan bantuan para yatim di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang. Dimana yang dilakukan pada anak asuh di asrama yayasan. Anak yang berusia 6 tahun sampai 18 tahun.

Oleh karena itu, penulis tertarik lebih jauh untuk meneliti dalam mengevaluasi mengenai awal pembuatan hingga pencapaian tujuan yang terdapat pada program pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Maka da ri itu penulis akan menuangkan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Evaluasi Program Pelayanan Anak Yatim dan Dhuafa Dalam Bidang Pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan dari deskripsi latar belakang diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

Peneliti akan melakukan identifikasi masalah mengenai program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Kemang Arrohman Kemang dan dampak yang diperoleh dari anak yatim dan dhuafa terhadap program pendidikan yang dilaksanakan.

(31)

12 C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian skripsi. Hal ini dilakukan agar penelitian tidak menyimpang jauh dari topik yang penulis ingin teliti.

Selain itu, menjadikan pembahasan terlihat lebih spesifik dan terfokuskan mengarah pada kesimpulan diskusi yang perlu dieksplorasi. Dengan mempertimbangkan keterbatasan pertanyaan penelitian ini, peneliti hanya mengkaji evaluasi program pendidikan yang melayani anak yatim dan dhuafa dan dampak dari program yang dilaksankan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana evaluasi program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ? 2. Bagaimana dampak program pelayanan anak yatim

dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan ?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui permasalahan yang ingin diteliti, maka penelitian ini bertujuan untuk :

(32)

13

1. Mengetahui evaluasi program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

2. Mengetahui dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna dalam :

a. Manfaat Akademis

1) Untuk menambah wawasan serta dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang evaluasi program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Kesejahteraan Sosial.

2) Menambah wawasan dan pengalaman peneliti secara langsung di lapangan melalui penelitian ini, khususnya tentang pelayanan anak yatim dan dhu’afa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

3) Penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak sebagai referensi dan dapat memberikan informasi

(33)

14

untuk pengembangan penelitian tersebut di masa berikutnya.

4) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dokumen universitas dan sebagai referensi kerja bagi lembaga penelitian pelayanan anak dalam pendidikan.

b. Manfaat Praktis

1) Memberikan materi kepada lembaga (dalam hal ini Yayasan Arrohman Kemang Jakarta Selatan) untuk memajukan pendidikan anak.

2) Sebagai kontribusi orang tua terhadap perkembangan pengasuhan anak untuk meningkatkan taraf hidup.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Adapun tinjauan pustaka yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jurnal Nonformal Education, disusun oleh Nurul Istiqomah, dkk Mahasiswi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Tahun 2017, dengan judul “Evaluasi Mutu Layanan Pendidikan Kesetaraan pada PKBM Citra Ilmu di Semarang”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang evaluasi mutu layanan pendidikan kesetaraan pada PKBM Citra Ilmu di Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan

(34)

15

deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah pendiri, ketua program, tutor, dan warga belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) observasi, (2) dokumentasi, dan (3) wawancara. Metode analisis data dilakukan dengan cara: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) menarik kesimpulan atau verifikasi. Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti adalah informan yang dituju dari penelitian ini adalah orang-orang pada PKBM Citra Ilmu di Semarang, sedangkan peneliti menggunakan informan pada anak-anak yatim, manajer dan staf pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang.

2. Jurnal Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, disusun oleh Rivanlee Annadar, dkk Mahasiswa Universitas Padjajaran Tahun 2016,

dengan judul “EVALUASI PROSES

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN TERHADAP ANAK JALANAN BINAAN DI RUMAH SINGGAH”. Dalam pembahasan penelitian ini menjelaskan bahwa kebutuhan anak jalanan akan pendidikan di rumah singgah sangat penting. Program pendidikan memiliki pengaruh positif pada individu.

pendidikan memang suatu kebutuhan yang dibutuhkan oleh individu, entah dalam keadaan terpuruk entah

(35)

16

untuk menjadikan dirinya lebih baik lagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian evaluatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode studi pustaka yang terdiri atas pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen pendukung berupa data dari buku, jurnal ilmiah, dan dokumen elektronik dari internet.

Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama- sama memfokuskan pembahasan pada topik penelitian yaitu evaluasi pelaksanaan program pendidikan.

Perbedaan dalam penelitian ini dengan peneliti adalah pertama, objek dari penelitian ini adalah anak jalanan, sedangkan peneliti objek penelitiannya adalah anak yatim dan dhuafa. Kedua, metode yang digunakannya berbeda, penelitian ini menggunakan metode evaluative, peneliti menggunakan metode kualitatif.

3. UNES Journal of Social and Economics Research, disusun oleh Eka Rista Harimurti Mahasiswi Universitas STKIP Kusuma Negara Tahun 2018, dengan judul “EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LAPAS KLAS II A SALEMBA DALAM RANGKA

PEMENUHAN HAK ANAK DIDIK

PEMASYARAKATAN”. Penelitian ini bertujuan untuk \mendeskripsikan efektifitas dari pelaksanaan program pendidikan Pusat Kegiatan Belajar

(36)

17

Masyarakat (PKBM) LAPAS Klas II A Salemba yang bertempat di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Klas II A Salemba ditinjau dari konteks, input, proses dan produk dari pendidikan kesetaraan Kejar Paket B, agar dapat dijadikan sebagai dasar untuk tetap dapat melanjutkan program pendidikan PKBM LAPAS Klas II A Salemba dalam rangak pemenuhan hak Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) di LAPAS Klas II A Salemba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan evaluasi program model CIPP (Context-Input- ProcessProduct) untuk mengungkap efektivitas penyelenggaraan pendidikan kesetaraan program Kejar Paket B. Sedangkan pendekatan kualitatif dipergunakan untuk mendeskripsikan kendala-kendala dari penyelenggaraan pendidikan kesetaraan kesetaraan program Kejar Paket B dan alternative pemecahannya. Persamaan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat bahwa sama-sama mengkaji evaluasi pelaksanaan program pendidikan. Yang membedakan dari penelitian ini dengan peneliti yaitu pertama, penelitian ini memfokuskan program pendidikan pada PKBM, sedangkan peneliti memfokuskan program pendidikan pada pelayanan anak yatim dan dhuafa.

Kedua, penelitian ini menggunakan mix metode, sedangkan peneliti hanya menggunakan metode kualitatif. Ketiga, penelitian ini dilakukan di Lapas,

(37)

18

sedangkan peneliti melakukan penelitian di Yayasan Rumah Yatim.

4. Skripsi Aulia Ninda Haryoni, disusun oleh Mahasiswi jurusan Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2019, dengan judul “EVALUASI PROGRAM PELAYANAN PENDIDIKAN ANAK JALANAN DI YAYASAN RUMAH IMPIAN YOGYAKARTA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pelayanan pendidikan Anak Jalanan di Yayasan Rumah Impian Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Model evaluasi yang digunakan adalah CIPP (context, input, process, dan product). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam evaluasi ini yaitu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan program SPSS 20.0 dan kualitatif dilakukan dengan codding. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian dengan pendekatan mix methods yaitu angket, observasi, dan wawancara.

Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama- sama membahas dengan topik penelitian yang sama yaitu evaluasi program pelayanan pendidikan.

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti adalah pertama, pada penelitian ini menggunakan metode

(38)

19

penelitian dengan mix methods, sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif.

G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono 2012, 2). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara mendalam. Untuk itu yang akan diteliti adalah bagaimana evaluasi program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan dan bagaimana dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

Metode dalam penelitian ini didasarkan pada metode kualitatif. Kualitatif adalah metode mempelajari keadaan benda-benda alam. Metode kualitatif ini digunakan oleh peneliti dengan pertimbangan yang berbeda, yaitu metode kualitatif bersifat fleksibel (berguna atau menarik), diartikan sebagai suatu konsep, ketika ditemukan fakta-fakta yang lebih mendasar, menarik dan penting dalam suatu bidang tertentu, memberikan kemungkinan perubahan. (Burhan Bungin 2003, 39)

(39)

20 2. Jenis Penelitian

Melalui pendekatan penelitian kualitatif ini peneliti berharap untuk menggambarkan dan menganalisis evaluasi dan dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian terhadap objek yang tujuannya adalah untuk secara sistematis dan objektif menghasilkan gambaran, gambaran atau gambaran tentang fakta, ciri, ciri, dan hubungan antara unsur-unsur yang ada atau fenomena tertentu. (Suharsimi Arikunto 1993, 10).

Jenis penelitian deskriptif ini berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan hal-hal tertentu, seperti kondisi atau hubungan yang ada, perkembangan pendapat, proses yang sedang berlangsung, konsekuensi atau pengaruh yang muncul, atau tren saat ini. Oleh karena itu, pertanyaan penelitian yang diberikan dalam penelitian ini dirancang agar lebih sistematis, berdasarkan fakta, dan melakukan penelitian yang spesifik terhadap fakta dan populasi di suatu wilayah tertentu. (Sumadi Surya Brata 1998, 18)

(40)

21

Berdasarkan uraian diatas bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang berkaitan mengenai penelitian ini yaitu menggambarkan dan menganalisis bagaimana evaluasi dan dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh keingintahuan peneliti bagaimana program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Juli 2021 sekitar 6 bulan kegiatan penelitiannya.

4. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, metode pemilihan orang dalam yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel yang disengaja (targeted), sehingga peneliti dapat secara

(41)

22

fleksibel memilih orang dalam yang memenuhi tujuan investigasi. Karena pengambilan sampel secara sadar atau purposive sampling adalah beberapa tindakan pencegahan untuk metode pengambilan sumber data.

Diyakini bahwa siapa pun yang lebih memahami harapan kita, atau mungkin penguasa, dapat memudahkan peneliti untuk mengeksplorasi objek/situasi yang diteliti. (Prof. Dr. Sugiyono 2009, 54).

Dalam penelitian ini dipilih beberapa jenis informan, dan masing-masing informan memiliki kriteria tersendiri. Informan terdiri dari :

a. Kepala asrama Yayasan Rumah Yatim Kemang

b. Staf bidang pendidikan

c. Anak asuh asrama Yayasan Rumah Yatim Kemang

Tabel 1.1 Informan Penelitian

Informan Jumlah

Kepala asrama Yayasan Rumah Yatim Kemang

1 orang

Staf bidang pendidikan 2 orang

Anak asuh asrama Yayasan Rumah Yatim Kemang

3 orang

(42)

23 5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang mengharuskan peneliti terjun jauh ke lapangan dan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, lokasi, pelaku, tindakan, objek, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Teknologi observasi adalah cara yang baik untuk mengontrol perilaku objek penelitian dan lingkungan. Atau ruang, waktu dan keadaan tertentu. (Djunaidi Ghony dan Fauzan Manshur 2016, 165)

Observasi merupakan berusaha dalam memperoleh dan mengumpulkan data secara akurat melalui pengamatan langsung di lapangan kegiatan, mencatat fenomena baru dan mempertimbangkan hubungan antara berbagai aspek fenomena tersebut. (E. Kristi Poerwandari 1998, 62).

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil data dari tinjauan langsung ke lapangan serta melihat bagaimana evaluasi dan dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di

(43)

24

Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan bagian observasi juga berkaitan dengan fakta bahwa wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh data melalui informasi yang didengar dengan bantuan lima lembaga dengar pendapat yang ditanyakan terlebih dahulu oleh orang yang diwawancarai. (Nurul Hidayati 2006, 39)

Teknik mengumpulkan data penelitian dengan wawancara ini dilakukan membuat memperoleh data pada lapangan menggunakan cara tanya jawab terhadap responden. Data yang digali menggunakan metode ini diantaranya data yang berkaitan evaluasi dan dampak program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohmah Kemang, Jakarta Selatan. Adapun wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan wawancara secara mendalam kepada pendiri Yayasan Rumah Yatim kemang, Staf atau pengurus pada program pendidikan, dan anak asuh yaitu anak yatim yang berada di asrama Yayasan Rumah Yatim kemang.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode yang tidak langsung membidik objek penelitian, tetapi

(44)

25

mengumpulkan data melalui kepustakaan. (M.

Iqbal Hasan 2002, 87)

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah terjadi dalam bentuk karya tulis, gambar, atau karya peringatan orang lain. Teknologi dokumen digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber di luar organisasi. Sumber-sumber ini termasuk dokumen dan foto. (Iman Gunawan 2013, 82).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen yang berhubungan dengan evaluasi program pelayanan anak yatim dan dhuafa dalam bidang pendidikan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

6. Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya.

(H.M.Sonny Sumarsono 2004, 69).

Data primer diperoleh dari Kepala Asrama Yayasan Rumah Yatim Kemang, staf bidang pendidikan Yayasan Rumah Yatim Kemang, dan anak asuh asrama Yayasan Rumah Yatim Kemang

(45)

26

dengan melakukan pengamatan dan wawancara yang berkaitan mengenal penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari data-data, catatan- catatan, buku, jurnal dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sumber yang terkait.

7. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Hubermann, analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan selama periode pengumpulan data atau setelah peneliti menyelesaikan pengumpulan data dalam waktu tertentu. Setelah dilakukan analisis, jawaban ahli kurang memuaskan, sehingga peneliti terus bertanya sampai peneliti mendapatkan jawaban yang lebih memuaskan.

Kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dapat dilanjutkan sampai selesai, sehingga menjenuhkan data. Aktivitas dalam analisis data, yaitu :

a) Data Reduction

Reduksi data perlu dilakukan untuk analisis data. Mereduksi data berarti merangkum data, memilih poin-poin utama, memfokuskan pada hal-hal penting, dan menemukan tema dan pola yang sesuai dengan tujuan survei. Oleh karena itu, data yang lebih sedikit akan

(46)

27

memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data.

b) Data Display (Penyajian Data)

Display data yakni berusaha menjelaskan secara sistematis dan menyeluruh agar diperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh. Dalam penelitian kualitatif, data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagian-bagian, dan hubungan antar kategori.

c) Kesimpulan atau verifikasi

Langkah ketiga dari analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan review. Penalaran dan verifikasi adalah tentang menemukan data untuk menginterpretasikan data dan melakukan perbaikan, dan menemukan data baru untuk melakukan perbaikan untuk menarik kesimpulan yang benar. (Sugiyono 2014, 90-99).

8. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah tidak ada perbedaan antara data yang diperoleh dengan yang sebenarnya atau data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sebenarnya dihasilkan oleh subjek penelitian. Dalam hal ini, tulis para peneliti, keandalan data diperiksa melalui diskusi atau pertukaran dengan rekan-rekan dalam referensi teoritis dan pengamatan realitas sosial dari isu-isu pembangunan saat ini. Untuk mengetahui

(47)

28

keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi metode dengan melakukan verifikasi terhadap data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan pencatatan terhadap Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

Teknik verifikasi data menggunakan triangulasi sumber artinya menggunakan metode yang sama untuk memperoleh data dari sumber yang berbeda.

Sebagai ilustrasi, bandingkan data dari observasi dan wawancara dengan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. (Sugiyono 2009, 88).

9. Jadwal Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada beberapa tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Jadwal penelitian ini akan dilaksanakan sejak bulan Januari 2021 untuk perizinan tempat penelitian, bulan Januari 2021 pengajuan proposal skripsi, Januari-Februari 2021 penyusunan bab II dan bab III, Maret-Juli2021 penyusunan bab IV dan bab V hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan selesai.

10. Pedoman Penulisan Skripsi

Pedoman penelitian ini mengikuti aturan penulisan skripsi yang diputuskan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun 2017 tentang

(48)

29

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan penulisan hasil penelitian ini, penulis mencoba mensistematisasikannya secara khusus, mengelompokkannya menurut persamaan dan keterkaitan masalah yang ada. Taksonomi tulisan ini dibagi menjadi 6 (enam) bab, dan masing-masing bab akan dibagi menjadi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam memaparkan permasalahan yang diteliti. Penulis akan membahas tentang pengertian evaluasi program, pelayanan sosial, anak yatim dan pendidikan. Pada bab ini akan memberikan kerangka dari penelitian yang dilakukan.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN Pada bagian ini penulis akan menggambarkan mengenai gambaran geografis, historis, sosial budaya dan sebagainya di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

(49)

30

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan data dan temuan yang didapatkan

BAB V PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang, teori dan rumusan teori dari penelitian untuk dianalisis dari hasil temuan evaluasi pada program pendidikan anak yatim yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan.

BAB VI PENUTUP Pada bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan. Selain itu, peneliti juga akan memasukkan saran yang bermanfaat untuk pihak yang terkait dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(50)

31 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Teori Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia untuk mempertahankan kata aslinya, dan pengucapan bahasa Indonesia sedikit disesuaikan menjadi "evaluasi. (Arikunto dan Abdul jabar 2008, 1).

Evaluasi dalam pandangan M. Chatib Toha (1991, 1). Dikatakan bahwa definisi evaluasi menurut etimologis adalah penaksiran, evaluasi terhadap suatu keadaan, dan penentuan hasil. Mengevaluasi berarti memberikan penilaian atau evaluasi. Evaluasi adalah pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana dan metodenya. Dan bagaimana mencapai tujuan dari rencana tersebut. Evaluasi adalah alat untuk menganalisis dan mengevaluasi fenomena dan aplikasi ilmiah.

Kirkpatrick (1999, 96) dalam pandangannya, ia dengan jelas menyatakan bahwa proses evaluasi mencakup beberapa tahapan atau proses, dan hal-hal berikut harus diperhatikan:

(51)

32

Pertama, apakah rencana pemantauan dan evaluasi berjalan sesuai rencana. Memantau rencana akan memberikan umpan balik yang berkelanjutan tentang rencana implementasi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul.

Kedua, evaluasi proses adalah evaluasi kinerja program, dengan fokus pada pelaksanaan peserta.

Ketiga, penilaian dampak adalah penilaian apakah program berdampak pada masyarakat, keluarga, lembaga, atau lingkungan, dan apakah dampak tersebut dapat didistribusikan secara ilmiah selama pelaksanaan intervensi program.

Pada tahap atau proses ini, keberhasilan evaluasi rencana dapat dievaluasi secara sistematis untuk menentukan kesenjangan dalam rencana dan apa yang perlu dilakukan di masa depan untuk memperbaikinya.

Dalam pandangan Arikunto dan Abdul Jabar (2008, 3) Ia mengatakan bahwa secara umum rencana dapat diartikan sebagai rencana. Jika suatu program dipahami sebagai suatu unit atau unit kegiatan, maka program adalah suatu sistem, yaitu serangkaian tindakan yang dijalankan tidak hanya sekali tetapi juga terus-menerus. Pada saat yang sama (Tayibnapis 2000, 9) menunjukkan dalam bukunya bahwa program

(52)

33

adalah segala sesuatu yang orang berusaha untuk mencapai hasil atau dampak.

Namun, saat menjalankan program yang dijalankan, program tersebut mungkin tidak selalu efektif dan berfungsi dengan baik. Agar program dapat berjalan dengan baik dan efisien, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap program tersebut.

Evaluasi program berusaha untuk menentukan secara cermat tingkat implementasi kebijakan dan bagaimana menentukan evaluasi dari setiap komponen. Evaluasi program menentukan apakah produk dan hasil yang diharapkan dari program dapat tercapai. Tentunya melalui pengumpulan dan analisis data yang benar dan komprehensif.

Evaluasi rencana yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan bentuk tinjauan implementasi atau konsepsi manajer rencana untuk meninjau dan memastikan bahwa tujuan rencana rencana dapat dicapai dan konsisten dengan visi dan misi. Dari sebuah lembaga atau institusi.

2. Tujuan Evaluasi Program

Dalam bukunya (Arikunto 2010, 13) ia juga menjelaskan bahwa evaluasi memiliki dua tujuan, yaitu tujuan keseluruhan dan tujuan khusus, tujuan keseluruhan adalah untuk keseluruhan proyek, dan tujuan khusus untuk setiap komponen.

(53)

34

Organisasi memiliki rencana yang harus dievaluasi secara terus menerus untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana tersebut telah mencapai tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan sejauh mana kebijakan rencana tersebut dapat dilaksanakan.

Tujuan evaluasi rencana adalah untuk memahami realisasi tujuan rencana dengan mempelajari bagaimana melaksanakan kegiatan rencana, karena penilai rencana ketahui bagian mana dari komponen dan sub-komponen rencana yang belum dilaksanakan dan mengapa. (Suharsimi 2006, 19).

3. Model Evaluasi Program

Model berarti pola, rencana, contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dilakukan atau dihasilkan.

(Wirawan 2017, 79).

Evaluasi adalah proses menggambarkan, menerima, dan memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi solusi alternatif. Evaluasi menggunakan informasi tentang pengukuran dan hasil evaluasi. Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk skor (angka), yang kemudian diberi skor dan diinterpretasikan menurut aturan yang menentukan tingkat kemampuan. Hasil dari proses evaluasi kemudian akan dievaluasi untuk menentukan

(54)

35

keberhasilan individu atau kursus. (Ismanto 2014, 216).

Model evaluasi merupakan dasar dari proses evaluasi dan rencana pengumpulan dan pemanfaatan data untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan memiliki informasi yang akurat, memadai dan akurat serta dapat mencapai tujuan evaluasi. Model evaluasi mendefinisikan apa yang harus dilakukan dan bagaimana proses melakukan evaluasi. Ketika memilih model penilaian CIPP, evaluator harus melakukan empat jenis konteks, input, proses, dan produk. (Wirawan, 2014, 147).

Model penilaian yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP, yang didasarkan pada definisi umum tentang evaluasi. CIPP Evaluation Model dikembangkan oleh Stufflebeam (2000) di Ohion State University. Model evaluasi CIPP merupakan model yang paling banyak dikena dan diterapkan oleh para evaluator. Oleh karena itu, uraian yang diberikan relatif panjang dibanding dengan model lainnya. Model evaluasi ini terdiri dari :

 Contex evaluation : Evaluasi terhadap konteks

 Input Evaluation : Evaluasi terhadap masukan

(55)

36

 Process evaluation : Evaluasi terhadap proses

 Product Evaluation : Evaluasi terhadap hasil

Model evaluasi CIIP adalah suatu model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam yang bertujuan untuk membantu dalam perbaikan kurikulum, tetapi juga untuk mengambil keputusan apakah program itu dihentikan saja.

Model memiliki empat komponen yaitu konteks, input, proses, dan produk yang masing- masing komponen memerlukan evaluasi tersendiri.

Penilaian situasional meliputi penelitian tentang lingkungan sekolah, pengaruh eksternal, dan ekonomi.

Kemudian mengevaluasi produk dan proses, seperti kesesuaian antara kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang sebenarnya. Model tersebut mengutamakan evaluasi formatif berkelanjutan untuk meningkatkan hasil belajar. Namun, fokus penelitian bukan hanya hasil belajar, tetapi keseluruhan kurikulum dan lingkungan. Bandingkan kinerja aktual dengan standar yang disepakati. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan standar, termasuk kinerja siswa dalam bidang kognitif, emosional, dan psikomotorik, keterampilan mengajar guru, manajemen sekolah, fasilitas, alat dan sumber

(56)

37

pengajaran, kurikulum, alat peraga, penentu kurikulum, filosofi, dan misi. Data yang dikumpulkan dibandingkan dan dievaluasi dengan standar ini.

(Nasution 2010, 95).

Dari keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut merupakan sasaran dalam evaluasi, dimana komponen dari proses sebuah program kegiatan yang ada di suatu lembaga. Menurut Stufflebeam, evaluasi adalah proses memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan alternative-alternatif pengambilan keputusan. Evaluasi program juga merupakan aktifitas untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan suatu program yang diberikan sebagai kegiatan yang dilakukan berdasarkan perencanaan.

Model CIPP didasarkan pada definisi skor total. Tujuan utama evaluasi dan standar profesional adalah untuk memandu dan mengevaluasi serangkaian proses evaluasi. Pada dasarnya, konsep sentral dari model CIPP adalah evaluasi conteks, input, proses, dan produk, yang didefinisikan oleh huruf-huruf akronim.

Penelitian ini menjelaskan metode CIPP secara rinci melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Evaluasi Context

(57)

38

Penilaian ini lebih pada memberikan informasi untuk menetapkan tujuan yang baik, mengembangkan lingkungan yang sesuai, dan mengidentifikasi masalah yang terkait dengan kursus atau kegiatan dan kegiatan pendidikan.

Penilaian latar belakang juga harus memberikan informasi untuk perumusan "tujuan dan sasaran".

Evaluasi konteks dimulai dengan melakukan penilaian latar belakang adalah pertama-tama analisis konseptual tentang identifikasi dan perumusan kawasan yang akan dinilai, kemudian analisis empiris aspek-aspek penilaian melalui penyelidikan dan pengujian. Pada bagian selanjutnya, kedua metode (analisis konseptual dan analisis empiris) digunakan untuk menemukan masalah penilaian utama. (Muri Yusuf 2015, 124).

Evaluasi konteks untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang perlu dilakukan. Evaluasi tersebut mengidentifikasi dan menilai kebutuhan pengembangan proyek. Penilaian situasional adalah situasi atau faktor sebelumnya yang mempengaruhi sifat tujuan dan strategi pendidikan. (Purwanto 2011, 29).

Evaluasi konteks adalah penilaian lingkungan mencoba untuk menggambarkan dan menyajikan lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi,

(58)

39

populasi, dan sampel layanan, dan tujuan proyek secara rinci.

Di bagian konteks, peneliti fokus pada hasil, yaitu:

 latar belakang lahirnya atau berdirinya Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

 Legalitas Yayasan Rumah Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan dengan adanya surat izin resmi Dinas Sosial, ataupun lingkungan tempat berdirinya Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

 Perumusan Tujuan Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan yang tentu akan memenuhi kebutuhan anak yatim dan dhuafa

 Dukungan dari stakeholder antara lain pihak- pihak pemangku kebijakan seperti masyarakat lingkungan sekitar Yayasan Rumah Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan dan pihak Pemerintah

2. Evaluasi Input

Input adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa baru yang akan memasuki sekolah. Sebelum

(59)

40

memasuki suatu tingkat sekolah, calon siswa itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penilaian itu ingin diketahui apakah kelak ia akan mampu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas yang akan diberikan kepadanya. (Suharsimi Arikunto 2015, 4).

Tujuan utama dari evaluasi input adalah untuk menentukan bagaimana menggunakan input untuk mencapai tujuan dari rencana. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi untuk mendapatkan masukan (tenaga dan teknologi) yang tepat guna dan bermanfaat bagi pelaksanaan program pendidikan.

Dengan memahami kualitas masukan, metode yang masuk akal dan terkendali dapat dikembangkan untuk mengimplementasikan rencana dan keterbatasan yang ada dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cara terbaik.

Dimungkinkan juga untuk mengevaluasi masukan ini selama proses pelatihan melalui pencarian komprehensif untuk informasi tentang masukan dan kegiatan pelatihan. Input yang dinilai yaitu termasuk siswa, organisasi pendukung pembelajaran, fakultas dan staf, alat dan strategi pembelajaran, dan penggunaan sumber belajar.

Komponen Input dalam Penelitian Komponen/Aspek Indikator Evaluasi Input, yaitu :

(60)

41

 Keadaan tenaga pendidik (pendamping) yang ada di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

 Kondisi Anak Yatim dan Dhuafa yang masuk di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

 Metode (kurikulum yang digunakan) selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan

 Kondisi Sarana prasarana Komponen input memiliki fokus evaluasi pada indikator di atas, yaitu kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Yatim Arrohman Kemang, Jakarta Selatan, apakah Yayasan Memiliki fasilitas yang cukup untuk menunjang pendidikan bagi anak yatim dan dhuafa.

3. Evaluasi Process

Tujuan dari evaluasi proses adalah untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan apakah proyek sedang dilaksanakan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mendapatkan rencana implementasi, membantu staf perencanaan dalam melaksanakan kegiatan, dan kemudian membantu masyarakat pengguna yang lebih luas

(61)

42

mengevaluasi rencana tersebut dan menjelaskan manfaatnya. Proses ini seperti mesin, mengubah bahan mentah menjadi sesuatu dan membuatnya menjadi keadaan matang. Pelajar yang belajar dibandingkan dengan sesuatu yang dibawa ke dalam proses untuk menjadi bodoh atau bodoh atau sudah mungkin. (Suharsimi Arikunto 2015, 6).

Evaluasi proses dalam model CIPP menunjuk pada “apa” kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa” orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program, “kapan” kegiatan akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana.

Evaluasi proses bertujuan untuk memberikan umpan balik secara teratur pada pelaksanaan rencana. Selain itu, juga dirancang untuk mengontrol prosedur dan rencana yang telah ditetapkan. Ini memungkinkan Anda untuk melihat atau memprediksi apa pun yang mungkin terjadi selama prosedur. Lacak apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, komponen mana yang tidak berfungsi, aspek mana yang tidak terlalu aktif, atau kemacetan mana yang sering terjadi dan perlu diselesaikan.

Gambar

Tabel 1.1  Informan Penelitian.........................................................
Tabel 1.1 Informan Penelitian
Gambar 3.1 Denah yayasan Rumah Yatim Arrohmah
Foto  wawancara  dengan  Abi  Asep  Sholihin.  Kepala  asrama  sekaligus  pengurus  dan  pendamping  Yayasan  Rumah  Yatim  Arrohman Kemang, Jakarta Selatan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Maka berdasarkan program yang dilaksanakan oleh Yayasan Rumah Singgah Caritas Medan kepada para pelaku maupun korban dari penyalahgunaan narkoba, peneliti tertarik

Adapun judul skripsi ini adalah “ Respon Anak Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Tanjung Gusta Medan Terhadap Program Awareness Campaign oleh Yayasan Rumah

Yayasan Rumah Singgah Caritas dengan menyelenggarakan Program Awareness Campaign bekerja sama dengan pihak Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Tanjung Gusta Medan

diberlakukannya program khusus untuk penjara oleh Yayasan Rumah Singgah Caritas maka kenakalan pada anak dalam menyalahgunakan narkoba dapat dicegah agar anak

Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang implementasi green marketing pada Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Banjarmasin (studi dakwah bil hal dalam aspek

Pada hasil wawancara dengan pihak peksos di yayasan Rumah Aman Sumur Nganjuk, ada lima anak yang melakukan tindak kriminal yaitu dalam kasus pencurian motor,

Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup yang akan diteliti oleh fasilitator yaitu kreativitas anak yatim dan dhuafa di Rumah Pintar Al- Ikhlas Taman Graha Asri, pemahaman yang diberikan

Kesimpulan Program pendampingan peningkatan kreativitas anak yatim dan dhuafa di Rumah Pintar Al-Ikhlas Taman Graha Asri melalui pembuatan ekoenzim dari pemanfaatan sampah organik Di