• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA PEGAWAI LPMP DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEDIKLATAN SESUAI DENGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO : 2010-

J. Saimima1 dan Wenno, I.H2

1Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah 2Dosen tetap FKIP Unpatti Ambon

ABSTRACT

The aim of this research was want to know the results of education and training with the implementation of the Quality Management System ISO 2010-2015 by the Institute for Education Quality Assurance Maluku province. The method used was evaluation research programme method which conducted at the Institute for Education Quality Assurance employees Maluku province in the year 2013/2014. Data collection techniques include: observation, interviews, documentation, and triangulation. Analysis of data using qualitative descriptive analysis. The results showed that the rate of successful implementation of education and training in Maluku province consecutive ranked according to success are; library technical training, technical training of personnel, training excellent service management and technical training archives. Aspects of implementation is already well assessed widyaswara aspect, whereas most balanced judgment between good and quite covering aspects of curriculum, facilities and infrastructure, organizers, and accommodation except for the training of archival proportion of votes more than enough good ratings. Performance or work performance of employees is determined by understanding the program of the Institute for Education Quality Assurance Maluku province on its programme work, training and education ministry employee knowledge and motivation to work.

Key words: performance evaluation, training service

PENDAHULUAN

Sebagai komponen birokrasi, lembaga-lembaga diklat pemerintah tentu berkewajiban mendukung agenda pembangunan nasional sesuai dengan peran dantanggungjawabnya. Salah satunya adalah memfokuskan pada upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat sebagai salah satu strategi pengembangan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur. Lembaga diklat, harus mempu menjadi daya ungkit (leverage) yang paling kuat dalam mewujudkan sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kompeten dan professional, melalui upaya-upaya inovasi dan pengembangan dalam program, kurikulum, metode serta sarana dan prasarana diklat.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku memiliki peran sangat besar dalam mewujutkan tujuan pendidikan nasional, hal ini sesuai dengan visi LPMP yaitu

“Menjadi Lembaga Profesional Penjamin Mutu Pendidikan Dasar dan Menegah termasuk

Taman Kanak-Kanak (TK) atau bentuk lain yang sederajat di Provinsi Maluku yang berstandar Nasional pada tahun 2012 dan berwawasan global pada tahun 2014. Untuk mencapai Visi ini LPMP Provinsi Maluku menerapkan Misi yaitu : 1). Mengembangkan dan mengelola sistim informasi mutu pendidikan dasar dan menegah termasuk TK atau bentuk lain yang sederajat, 2). Memetakan mutu pendidikan dasar dan menegah termasuk TK atau bentuk lain yang sederajat, 3). Mensupervisi satuan pendidikan dasar dan menegah termasuk TK atau bentuk lain yang sederajat dalam pencapaian standar mutu pendidikan nasional, 4). Memfasilitasi sumberdaya pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan menegah termasuk TK atau bentuk laun yang sederajat dalam penjaminan mutu pendidikan, 5). Mengedepankan akuntabilitas kinerja lembaga.

Agar Visi dan Misi LPMP tersebut tercapai diperlukan sinergi dari semua unsur yang ada di lembaga tersebut, diantara berbagai unsur yang ada tersebut, unsur manusia dalam hal ini para pegawai LPMP merupakan faktor yang terpenting yang menjadi penggerak lembaga. Hal ini dikarenakan pegawai LPMP sebagai manusia memiliki 3 unsur penting yaitu; cipta, rasa, karsa yang selalu berkembang.

Suprihanto (2000) menyatakan bahwa Pegawai LPMP merupakan unsur utama serta tenaga inti yang menggerakkan dinamika LPMP. Faktor tenaga kerja tidak dapat diabaikan, bahkan merupakan faktor kunci. Sebab kesalahan dan kekeliruan yang terjadi dapat menyebabkan hambatan-hambatan yang serius, bahkan dapat menyebabkan kegagalan. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan terhadap para pegawai LPMP, agar dapat memberikan kepuasan kerja pada setiap individu pegawai yang akan berakibat juga pada peningkatan prestasi kerja bagi kepentingan lembaga.

Para pegawai LPMP dituntut memiliki cakrawala pengetahuan yang luas, kemampuan yang cakap, keterampilan yang tinggi, kepribadian yang mantap dan sikap yang positif untuk dapat mencapai dan mempertahankan kinerja yang tinggi.

Dilihat dari sudut pandang pengukuran dan evaluasi kinerja, tingkat kinerja pelayanan kediklatan para pegawai LPMP di Provinsi Maluku akan dapat tercapai apabila menguwasai dasar pengetahuan yang mendukung dalam memberikan pelayanan prima kediklatan secara utuh. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses pencatatan dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, visi dan misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan beberapa produk, jasa ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan, dalam kaitan ini adalah keberhasilan atau kegagalan Kepala LPMP dalam melaksanakan pengembagan visi dan misi Penjamin Mutu Pendidikan di Provinsi Maluku. Evaluasi kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja. Evaluasi kinerja berfungsi; 1). Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja suatu organisasi, 2). Memberikan masukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Melalui evaluasi dapat diketahui apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang.

Sejak bulan September tahun 2005 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku telah menerima sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 2010 Tentang Kediklatan. Hal ini berarti setip penyelenggaraan Kediklatan LPMP harus sesuai dengan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 2010. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 2010 ini merupakan tututan dari diterapkannya Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa; system pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tututan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Hal ini didukung pula oleh; Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional sebagai dasar untuk memacu pengelola, penyelenggara dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan, dan Rensra Kementrian Pendidikan Nasional telah diamanatkan bahwa dalam kurun waktu 2009-2014, setiap unit kerja dilingkungan Kementrian Pendidikan Nasional memiliki standar mutu manajemen pelayanan.

Dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 2010 ini tidak terlepas dari peran serta dan kerja keras dari para pegawai LPMP dalam memberikan pelayanan kediklatan, sehingga dapat memuaskan pelanggang yang dalam hal ini adalah guru-guru yang menjadi peserta diklat.

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan diklat yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku dan mekanisme kerja pegawai dalam memberikan pelayanan kediklatan sesuai dengan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO : 2010. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis bermaksud melakukan suatu penelitian

dengan judul “Evaluasi Kinerja Pegawai LPMP Dalam Memberikan Pelayanan Kediklatan

Sesuai Dengan SMM ISO : 2010.

LANDASAN TEORI

Garis besar

Dokumen terkait