• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi input dilaksanakan untuk mempertimbangkan sumber daya yang ada, mengidentifikasi dan mencari tahu kemampuan atau daya dukung sistem, alternatif strategi program, desain prosedur implementasi program, pengelolaan anggaran dan penjadwalan program. Dalam program kegiatan education expo ini, evaluasi input mencakup evaluasi terhadap strategi pelaksanaan (nara sumber, sasaran, kelengkapan, dan materi), prosedur implementasinya (metode, media, langkah), dan pengelolaan anggaran (sumber biaya dan pengelolaannya).

Evaluasi input juga untuk mengetahui apakah strategi yang ditetapkan oleh panitia (pihak sekolah) dalam mencapai tujuannya sudah tepat, tentunya tidak akan terlepas dari sumber-sumber yang dimiliki. Menurut Gysbers dan Henderson (2006) menyatakan bahwa efisiensi program BK dapat diukur berdasarkan keberadaan sumber-sumber yang dimiliki oleh sekolah. Dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang dimiliki maka strategi akan lebih realistis dan didukung dengan kemampuan yang ada. Strategi pelaksanaan educatio expo meliputi nara sumber, sasaran, kelengkapan dan materi.

Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa sebagaimana diuraikan dalam penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa nara sumber (pembicara) mitra perguruan tinggi (PT) sangat penting, karena PT adalah yang dituju siswa agar mendapat informasi secara detail tentang perguruan tinggi atau universitas. Menurut Patty (2014), pembicara (nara sumber) menjadi kunci dari inti acara

education expo. Seyogyanya sebelum kegiatan, siswa sebelumnya perlu melakukan persiapan misalnya membaca bahan-bahan informasi perguruan tinggi yang diundang dan yang diminati dari sumber-sumber yang tersedia. Dengan begitu mereka akan lebih siap mengikuti acara: mendengarkan ceramah, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan juga menyusun pertanyaan untuk wawancara. Menurut Sulton Masyud (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa education expo mengundang personil dari perguruan tinggi untuk memberikan penjelasan dan berdiskusi tentang keadaan dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

Nara sumber harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga perlu diersiapkan dengan matang. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa pencarian nara sumber atau mitra perguruan tinggi menjadi wewenang guru BK. Selain dari data channel

atau mitra jaringan yang pernah ikut stan education expo di SMA Karangturi, juga referensi dari orang tua siswa alumni. Disamping itu juga mencari informasi

lewat web internet, yaitu dengan mengirimkan email proposal ke perguruan tinggi yang dituju, kemudian setelah mendapat balasan dan ditelfon ada kesepakatan. Proses pelaksanaannya butuh waktu 1-2 bulan. Pihak sekolah berusaha selektif mungkin untuk nara sumber atau mitra perguruan tinggi, tetapi ada sebagian perguruan tinggi yang dahulu mendaftar ikut stan pada education expo, yang hal ini tidak bisa ditolak oleh pihak sekolah karena merasa tidak enak dan agar mereka mempunyai kesempatan mendekatkan diri dengan siswa. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa pencarian nara sumber belum selektif, belum ada kriteria khusus yang bisa mengikuti education expo.

Dari aspek sasaran kegiatan education expo

adalah untuk seluruh siswa SMA baik kelas X, XI, dan XII. Dari hasil wawancara terdapat kesenjangan antara siswa, guru BK dengan mitra perguruan tinggi. Pernyataan siswa yang dikhususkan adalah siswa kelas XII yang mendapat informasi langsung secara detail tentang perguruan tinggi, sedang siswa kelas X dan XI informasinya lewat berkunjung ke stan perguruan tinggi yang diinginkan, itupun secara bergiliran dan terbatas waktu sehingga informasi lanjutan lewat guru BK sekolah. Pernyataan inipun didukung oleh mitra perguruan tinggi karena mengingat efisien waktu, yang dilayani secara detail khusus kelas XII. Dari pernyataan ini dapat diinterpretasikan bahwa sasaran belum sepenuhnya

sesuai dengan proposal education expo karena adanya kendala waktu. Seharusnya selain siswa kelas XII yang mendapatkan informasi dan dapat memilih pendidikan tinggi yang diminati (perguruan tinggi dan jurusannya), maka siswa kelas X dan XI pun dapat memperoleh informasi lebih awal mengenai perguruan Tinggi sehingga siswa lebih mantap dalam pemilihan jurusan di SMA, serta dapat merencanakan perkuliahan dalam penentuan jurusan di perguruan tinggi.

Strategi pelaksanaan berikutnya adalah kelengkapan (sarana dan prasarana) serta materi yang mendukung dalam kegiatan education expo ini. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa kelengkapan (sarana prasarana) disiapkan oleh panitia untuk mendukung kegiatan education expo. Kelengkapan berhubungan dengan media yang digunakan. Menurut Badrujaman (2011) bahwa media diartikan sebagai sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan materi sebuah program. Dalam education expo SMA Karangturi perlengkapannya meliputi ruangan stan, meja, kursi, buku tamu, buku pesan dan kesan, sound system, lampu sorot, poster, selebaran, tas souvenir, buku panduan. Pernyataan ini sesuai penelitian Cahyono (2002) bahwa penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, poster, selebaran.

Sementara pada bagian materi yang merupakan bagian utama dari education expo ini, maka muatan materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Gysbers dan Henderson (2006) bahwa materi dalam program bimbingan ditentukan dari kompetensi yang diharapkan dari program. Pernyataan ini sejalan pula dengan Badrujaman (2011), yaitu materi program dipilih berdasarkan pencapaian tugas perkembangan siswa dan tinkat permasalahan siswa. Integrasi keduanya merupakan kebutuhan siswa yang harus dilayani dalam sebuah program. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa materi education expo SMA Karangturi mencakup informasi tentang perguruan tinggi, jurusan, biaya kuliah termasuk biaya hidup kuliah disana, keunggulan/ fasilitas dari perguruan tinggi, serta syarat masuk kuliah. Penyampaian materi sekitar 20 menit.

Pada aspek kepanitiaan, sebelum pelaksanaan kegiatan education expo, terlebih dahulu dibentuk panitia baik ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi- seksi. Kemudian mengundang mitra sekolah lain dan mitra perguruan tinggi, serta orang tua siswa. Disamping itu mengatur anggaran, menyiapkan materi, berpartisipasi dalam pameran, serta evaluasi pelaksanaan. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Gebarowski (2012) yang menjelaskan langkah menyiapkan dan mengadakan sebuah pameran. Dalam education expo ini juga melalui tahap

pendataan dan penjadwalan agar bermanfaat bagi semua pihak.

Materi merupakan hal penting yang mendukung kegiatan education expo. Materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Gysbers dan Henderson (2006) bahwa materi dalam program bimbingan ditentukan dari kompetensi yang diharapkan dari program. Pernyataan ini sejalan pula dengan Badrujaman (2011), yaitu materi program dipilih berdasarkan pencapaian tugas perkembangan siswa dan tinkat permasalahan siswa. Integrasi keduanya merupakan kebutuhan siswa yang harus dilayani dalam sebuah program. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa materi edu expo SMA Karangturi mencakup informasi tentang perguruan tinggi, jurusan, biaya kuliah termasuk biaya hidup kuliah disana, keunggulan/ fasilitas dari perguruan tinggi, serta syarat masuk kuliah. Penyampaian materi sekitar 20 menit.

Materi education expo di siapkan oleh mitra sekolah (universitas) yang diundang dalam kegiatan

education expo. Substansi materi yang direncanakan adalah memuat informasi perguruan tinggi meliputi jurusan yang disediakan, keahlian, keunggulan, kriteria masuk, syarat-syarat, biaya dan beasiswa, kelulusan dan pendaftaran siswa. Pengemasan informasi tersebut diserahkan sepenuhnya pada masing-masing stand promosi yang telah disediakan oleh panitia pelaksana.

Pada aspek prosedur implementasi layanan, metode pengelolaan education expo menggunakan kombinasi metode kegiatan ceramah, presentasi bersama narasumber terpilih dan yang membuka stan pameran dan pendaftaran bersama universitas yang diundang th 2013:26 , th 2012 :50 tah 2011:46. Media yang digunakan adalah kombinasi audio visual, brosur, pramflet, karya ilmiah, buku dan diskusi/presentasi dan stan pameran kreatif sesuai dengan perguruan tinggi masing-masing.

Prinsipnya, desain langkah-langkah layanan kegiatan disediakan secara terbuka langsung dengan antara siswa/ortu/masyarakat dan mitra (universitas). Sejak awal, kegiatan edu expo tahun 2014 didesain melibatkan sekolah lain (10 sampai 20 sekolah) disekitar SMA Karangturi sebagai penerima manfaat langsung kegiatan education expo.

Hal penting berikutnya yang mendukung pelaksanaan education expo adalah mengenai anggaran atau sumber biaya. Karena tanpa anggaran/sumber biaya, education expo tidak akan terlaksana. Menurut Badrujaman (2011) menyatakan bahwa program BK dapat terlaksana dengan baik, apabila mendapatkan dukungan yang memadai secara finansial. Sebaik apapun strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan akan tetapi tidak mempertimbangkan dukungan keuangan yang dimiliki maka sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Gysbers dan Henderson (2006) mengemukakan bahwa yang termasuk komponen sumber keuangan adalah anggaran, bahan dan perlengkapan, serta fasilitas. Besar kecilnya anggaran tergantung dari tempat yang digunakan beserta fasilitasnya. Menurut hasil wawancara dan diskusi kelompok menyatakan bahwa jika menggunakan tempat pelaksanaan di sekolah akan berbeda biayanya dengan di luar, seperti mall Paragon. SMA Karangturi pada tahun kemarin yaitu tahun 2013 melaksanakan

education expo di mall Paragon, untuk tahun sebelum- sebelumnya (tahun 2011 dan tahun 2012) dilaksanakan di sekolah. Anggaran dana acara

education expo ini berasal dari sponsor dan kontribusi perguruan tinggi peserta education expo. Di sini peserta education expo membayar kontribusi untuk menyewa stand expo di Paragon, kisaran kontribusi ini antara 10-14 juta rupiah. Kisaran harga kontribusi ini berbanding dengan sasaran dari education expo. Selain itu, pengelolaan dana juga digunakan untuk meminjam sarana-prasarana, namun saat di mall

Paragon panitia terbantu karena semua sarana- prasarana sudah disediakan oleh pihak Paragon, sedangkan di sekolah semua sarana-prasarana disiapkan oleh panitia.

Penjadwalah waktu kegiatan diselenggarakan pada waktu awal semester ganjil di tiap tahun ajaran yaitu bulan September. Untuk rencana education expo

pertimbangan waktu yang lebih efektif, tidak sampai malam hari, peserta dari Mitra PT lebih banyak. Sebagaimana jika penyelenggaran education expo

dilakukan di luar sekolah waktu lebih banyak dan sampai malam.

Dokumen terkait