• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

4.5. Evaluasi Pelaksanaan Penyebaran Teknologi

Evaluasi pelaksanaan penyebaran teknologi dilakukan berdasarkan pendapat peserta yang mengikuti pertemuan yang dilakukan KIMBis Suppa di Desa Lotang Salo, Kecamatan Suppa. Evaluasi dilakukan terhadap kesiapan pengurus dalam pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi terhadap nara sumber, waktu pelaksanaan dan materi yang diberikan.

a. Kesiapan Pengurus Dalam Pelaksanaan Kegiatan

Pada saat pelaksanaan kegiatan penyebaran teknologi pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phroneima pada budidaya udang di lahan tambak, kesiapan pengurus dalam melaksanakan kegiatan sangat baik. Hal ini terutama dalam membantu peserta selama pertemuan berlangsung dan menanggapi keluhan serta keberadaan pengurus mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung yang menunjukkan respon positif.

Berdasarkan hasil penilaian peserta bahwa pelaksanaan kegiatan penyebaran teknologi pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phrineima pada budidaya udang di lahan tambak, khususnya kesiapan pengurus terhadap pertemuan menunjukkan hasil yang positif. Persepsi peserta terhadap kesiapan pengurus terhadap kegiatan penyebaran teknologi pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phroneima pada budidaya udang di lahan tambak masih mengalami permasalahan , khususnya dalam memahami proses pembuatan probiotik dan penumbuhan Phroneima (tabel 4).

Tabel 4. Kesiapan pengurus kegiatan penyebaran teknologi pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phroneima pada budidaya udang di lahan tambak di Kabupaten Pinrang.

No Kriteria

Jumlah Responden

Baik Tidak Baik n % N % 1

2 3 4

Kesiapan pengurus penyiapkan kegiatan pertemuan

Kesiapan pengurus membantu peserta selama pertemuan Respon pengurus terhadap peserta selama pertemuan berlangsung Keberadaan pengurus

mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung. 30 26 27 24 100 % 87 % 90 % 80 % - 4 3 6 - 13% 10% 20% Nilai Rata-Rata 89.25% 10,75% Sumber : Data Primer Diolah (2014).

Sesuai dengan nilai rata rata peserta yang memberikan respon dan nilai positif baik sebesar 89,25 %, sehingga unsur kesiapan pengurus dalam melaksanakan pertemuan penyebaran teknologi pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phroneima pada budidaya udang di lahan tambak di desa-desa dalam Kabupaten Pinrang dapat terlaksana dengan baik dan diharapkan lebih bermanfaat untuk kepentingan kelompok sasaran KIMBis dan masyarakat di Kabupaten Pinrang.

b. Materi Pertemuan yang Disajikan

.Materi pertemuan penyebaran teknologi pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phroneima pada budidaya udang di lahan tambak yang disampaikan oleh nara sumber dihadapan para peserta secara tatap muka dan langsung. Sedangkan bahan observasi lapangan yang digunakan oleh para peserta pertemuan selama kunjungan lapangan disediakan oleh panitia penyelenggara. Bahan-bahan yang disiapkan sesuai dengan keperluan yaitu contoh dan cara penerapan probiotik RICA dan contoh pakan alami Phroneima.

Pada akhir pelaksanaan pertemuan, sesuai dengan hasil penilaian peserta terhadap materi pertemuan yang disajikan dengan mengacu pada pertanyaan yang diajukan apakah materi pertemuan berguna untuk Saudara? yang menyatakan baik sebanyak 30 orang dengan prosentase 100%. Pertanyaan berikutnya apakah IPTEK materi pertemuan merupakan teknologi tepat guna? Peserta yang menjawab dan menyatakan teknologi tepat guna sebanyak 30 orang dengan prosentase 100%. Demikian juga terhadap pertanyaan ketiga apakah panduan dan materi tersebut bermanfaat buat Saudara? dengan mendapat nilai prosentase 100%, Lain halnya dengan pertanyaan keempat apakah materi tersebut pernah Saudara terima sebelumnya pada pertemuan lain?. Terhadap pertanyaan ini semua peserta pertemuan memberikan jawaban tidak pernah sebanyak 30 orang dengan prosentasi 100%.

Manfaat dan kegunaan materi pertemuan yang disampaikan pada dasarnya semua peserta merespon positif atas pertemuan, sehingga manfaat yang diperoleh dari pertemuan tersebut dapat digunakan sebagai upaya untuk mengembangkan usaha perikanan dalam untuk meningkatkan produksi perikanan dan pendapatan pembudidaya serta kesejahteraannya. Penilaian peserta pertemuan terhadap kriteria materi pertemuan yang disajikan dapat di lihat pada tabel 5.

Tabel 5. Materi Pertemuan Kegiatan Penyebaran Teknologi Probiotik dan Pemanfaatan Pakan Alami {hroneima Dalam Budidaya Udang di Kabupaten Pinrang.

No Kriteria

Jumlah Responden

Baik Tidak Baik

n % n %

1 2

3

4

Apakah materi pertemyan berguna untuk Saudara Apakah IPTEK dan materi pertemuan merupakan teknologi tepat guna Apakah panduan dari materi tersebut bermanfaat buat Saudara

Apakah materi pertemuan tersebut pernah Saudara terima pada pelatihan lain

30 30 30 100 % 100 % 100 % - - - 30 100% Nilai Rata-Rata 75,0% 25,0%

Sumber : Data Primer Diolah (2014)

c. Penyajian Instruktur Pertemuan

Dengan memperhatikan kriteria berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada semua responden bahwa penguasaan materi pelatihan oleh instruktur sangat baik. Point pertanyaan pertama sampai keempat menunjukan nilai 100%. Demikian juga dalam membimbing peserta dan penyampaian materi diwarnai pembahasan dan diskusi yang hangat antara peserta dengan instruktur sangat komunikatif. Selain itu, memang masyarakat setempat merespon dengan baik untuk mengikuti pelaksanaan pertemuan penyebaran teknologi ini.

Sesuai dengan data di atas bahwa tingkat penilaian peserta mencapai sempurna, apakah setiap peserta sudah memahami dan mengerti semua materi yang disampaikan. Untuk mengetahui tingkat subjektifitas perlu dilakukan pengulangan terhadap kriteri penyajian instruktur pada masa yang akan datang, sambil dibarengi dengan melihat tindak lanjut dari hasil pertemuan apakah sudah diterapkan oleh kelompok sasaran yang menerima teknologi yang disebarkan melalui pertemuan tersebut. Evaluasi pelaksanaan penyajian oleh nara sumber terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6. Penyajian Instruktur (Nara Sumber) Pertemuan Penyebaran Teknologi Probiotik dan Pemanfaatan Pakan Alami Phroneima pada Budidaya Udang Windu di Tambak Kabupaten Pinrang.

No Kriteria

Jumlah Responden

Baik Tidak Baik

n % n % 1 2 3 4 Apakah instruktur

menguasai materi pelatihan Apakah instruktur terampil membimbing peserta Apakah instruktur terampil menyempaikan materi pelatihan

Apakah instruktur merespon dengan baik pertanyaan peserta 30 30 30 30 100% 100% 100% 100% - - - - - - - - Nilai Rata-Rata 100%

Sumber : Data Primer Diolah (2014)

d. Komposisi dan Jumlah Peserta Pertemuan

Dengan mempelajari data kriteria komposisi dan jumlah peserta pelatihan memberikan kesan angka sedikit bervariatif dengan nilai rata-rata antara yang memberikan nilai positif 90,00% berbanding 10,00%. Data tersebut jika di dipelajari dan dibandingkan dengan data kriteria penyajian instruktur pertemua, sehingga menimbulkan tanda tanya apakah semua peserta sudah memahami materi yang dipelajari dan mengerti penjelasan disampaikan instruktur serta memahami betul pertanyan yang diajukan tertuang dalam kuesioner. Oleh karena itu, tingkat subyektifitas jawaban peserta agar dapat dipertanggung jawabkan, sehingga tingkat subyektifitas tidak terlalu signifikan. Dan tidak mempengaruhi terhadap kebijakan melalui program KIMBis Badan Penelitian dan Pengebangan Kelautan dan Perikanan yang sekarang sedang dilaksanakan dapat berjalan dan berhasil guna.

Unsur kriteria kompusisi dan jumlah peserta pertemuan, dengan mempelajari data dalam tabel dibawah bahwa komposisi dan jumlah peserta pertemuan dapat dikatakan ideal, karena jawaban dari pernyataan 50% sebaiknya jumlah peserta perempuan, peserta yang memberikan jawaban mendukung sebanyak 25 orang (83%), sedangkan yang tidak baik 5 orang (17%). Dengan demikian, pelaksanaan pertemuan pemanfaatan probiotik dan pemanfaatan pakan alami Phroneima tersebut

memenuhi standar dari aspek komposisi dan jumlah peserta. Data yang mengemukakan komposisi dan jumlah peserta pertemuan terdapat pada tabel 7.

Tabel 7. Komposisi dan Junlah Peserta Pertemuan Pemanfaatan Probiotik dan Pakan Alami Phroneima pada Budidaya Udang pada Lahan Tambak di Kabupaten Pinrang.

No Kriteria

Jumlah Responden

Baik Tidak Baik

n % n %

1 2

3

Apakah jumlah peserta sudah ideal

Apakah perserta yang dilatih merupakan kelompok sasaran sesuai dengan materi

Apakah peserta yang dilatih seharusnya lebih dari 50% adalah perempuan 25 30 26 83 % 100 % 87 % 5 - 4 17 % - 13 % Nilai Rata-Rata 90,00% 10,00%

Sumber : Data Primer Diolah (2014)

Faktor Pendukung Lainnya

Tingkat keberhasilan pada pertemuan pemanfaatan probiotik dan pemanfaatan pakan alami Phroneima dipengaruhi factor pendukung. Faktor pendukung lainnya yang dimaksudkan dalam pelaksanaan pertemuan tersebut adalah: 1) tempat pelatihan, 2) peralatan pelatihan sudah terpenuhi, 3) bahan baku pakan yang tersedia telah memnuhi persyaratan, 4) komsumsi tersedia memadai, 5).kesiapan untuk memanfaatkan hasil pelatihan.

Berdasarkan pengamatan tim fasilitator dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan pertemuan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Dengan demikian keberadaanya didukung penyediaan tempat yang memadai dan cukup luas, sehingga peserta dapat mengerti dan memahami kelebihan pemanfaatan probiotik dan pakan alami Phroneima dalam budidaya udang di lahan tambak, terutama udang windu. Demikian pula halnya, dengan adanya tempat pertemuan yang cukup luas dapat memudahkan panita untuk menempatkan peralatan perlengkapan pertemuan.

Begitu pula terkait dengan penyediaan santapan dari panitia untuk tim pelatih dan peserta cukup baik.

Terlihat pula kegigihan dan kesungguhan peserta mengikuti pertemuan dengan mendapat nilai prosentase mencapai 90%. Untuk kriteria ke lima yaitu kesiapan peserta untuk memanfaatkan hasil pelatihan sebenarnya tidak perlu diragukan, karena peserta sangat merespon kriteria tersebut dengan mendapatkan nilai prosentasi 100%. Namun demikian keabsahannya perlu dibuktikan dengan melakukan pemantauan dan monitoring terutama kepada pengurus KIMBis setempat sejauh mana mereka menindak lanjuti hasil pelatihan yang diberikan. Persepsi peserta terhadap faktor pendukung lainnya disarikan pada tabel 8.

Tabel 8. Faktor Pendukung Lainnya Dalam Kegiatan Pertemuan Pemanfaatan Probiotik dan Pemanfaatan Pakan Alami Phroneima Dalam Budidaya Udang di Lahan Tambak di Kabupaten Pinrang (Responden 30 Orang).

No Keriteria

Jumlah Responden

Baik Tidak Baik

n % n % 1 2 3 4 5

Apakah tempat pertemuan telah sesuai

Apakah peralatan

pertemuan telah memadai Apakah bahan yang

disediakan untuk pertemuan mencukupi

Apakah konsumsi yang disediakan memadai Siapkah anda

memanfaatkan hasil pertemuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari 24 20 15 27 30 80 % 67 % 50 % 90 % 100% 6 10 15 3 - 20% 33% 50% 10% - Nilai Rata-Rata 77,40% 22,60%

Sumber : Data Primer Diolah (2014)

Dengan demikian, kegitan KIMBis sebagai wadah penyebaran teknologi yang telah dilakukan melalui pertemuan pemanfaatan probiotik dan pemanfaatan pakan alami Phroneima dalam budidaya udang windu di lahan tambak diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kelompok masyarakat sebagai sasaran. Beberapa tanggapan dan saran yang dikemukakan antara lain adalah sebagai berikut;

a. Salah seorang peserta mengusulkan bahwa udang yang mereka pelihara tiba-tiba mengalami kematian setelah adanya hujan. Dalam hal ini nara sumber mengemukakan bahwa ada kemungkinan besar bahwa setelah hujan terjadi proses pencucian pematang tambak yang diperkirakan mengandung asam sulfat masam, sehingga menurunkan salinitas air tambak.

b. Petambak lainnya juga mengemukakan bahwa Phroneima sp merupakan hasil yang didapatkan dari lingkungan tambak yang berada di kecamatan Suppa jangan sampai sudah mendunia dan dimanfaatkan oleh masyarakat petambak lainnya di luar kecamatan Suppa atau di luar Kabupaten Pinrang, tetapi petambak yang berada wilayah Kecamatan Suppa tidak mengenal dan tidak memanfaatkan Phroneima sp dalam upaya meningkatkan penghasilan mereka dalam budidaya udang windu. Dalam hal ini, nara sumber mengemukakan bahwa akan mengusahakan pemanfaatan Phroneima sp seluas-luasnya di wilayah asalnya terlebih dahulu yaitu di wilayah Kecamatan Suppa.

c. Terkait dengan pengembangan pakan alami Phroneima sp secara bertahap pemanfaatan Phroneima ini akan diperluas ke wilayah kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Pinrang, kemudian selanjutnya baru dikembangkan ke wilayah luar Kabupaten Pinrang. Sejalan dengan upaya perluasan pemanfaatan Phroneima ini juga akan dibentuk Tim Koordinasi Kawasan Minapolitan dalam bentuk Surat Keputusan Bupati Kabupaten Pinrang.

d. Peserta yang lainnya juga mengajukan bahwa pertemuan-pertemuan sebagaimana yang diadakan oleh Kimbis ini kiranya juga dapat mengikutsertakan penyuluh dan pembudidaya di wilayah yang jarang diikutkan dalam pertemuan penyebaran inovasi teknologi pemanfaatan pakan alami maupun probiotik. Dalam hal ini, nara sumber mengemukakan bahwa akan terus mengupayakan memperbanyak pertemuan semacam terutama bagi pembudidaya ataupun penyuluh yang belum pernah mengikuti pertemuan.