• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model kelembagaan penyebaran Iptek dalam meningkatkan kapasitas usaha masyarakat merupakan keterkaitan beberapa komponen tertentu termasuk kelembagaan yang membentuk sebuah sistem yang telah terbukti secara berulang dapat menyebarkan Iptek dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kapasitas usaha kelompok masyarakat sasaran. Komponen tersebut dibangun dan dipertimbangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan penyebaran

Iptek dan pengembangan kapasitas usaha masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan mereka. Komponen tersebut adalah sumber informasi, kelembagaan penyebaran inovasi (pelaksana), sarana dan alat penyebaran inovasi (alat bantu dan media), penerima informasi (masyarakat pembudidaya), respon penerima informasi (evaluasi pelaksanaan), penerapan teknologi oleh pengguna (adopsi teknologi), dan evaluasi penyebaran teknologi (difusi teknologi).

Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan sumber teknologi atau inovasi yang akan menjadi bahan yang akan disebarkan kepada masyarakat atau kelompok sasaran. Dalam hal ini, sumber informasi berasal dari lembaga penelitian yang menghasilkan inovasi baru, terutama lembaga penelitian yang berada di lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), baik yang menghasilkan inovasi di bidang perikanan budidaya, perikanan tangkap, teknologi kelautan dan sumberdaya non hayati.

Sumber inovasi yang berasal dari Balitbang KP ini juga merupakan salah satu upaya dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian yang dihasilkan oleh lembaga penelitian dibawah Balitbang KP. Bidang Iptek yang diperlukan dalam lingkup Kimbis Pinrang ini antara lain berkaitan dengan teknologi budidaya udang windu dan atau vaname di lahan tambak. Beberapa teknologi yang telah didiseminasikan berkaitan dengan teknologi perikanan budidaya antara lain adalah pemanfaatan probiotik RICA, pemanfaatan pakan alami Phronima, Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk budidaya udang atau ikan.

Terkait dengan sumber teknologi ini, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Pinrang sudah saatnya mengiventarisasi teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Pinrang ini. Dalam hal ini, peningkatan pengetahuan penyuluh yang ada di BP4K terhadap teknologi baru yang diperkirakan diperlukan masyarakat Kabupaten Pinrang merupakan salah satu keharusan, sehingga masyarakat Kabupaten Pinrang selalu mengikuti perkembangan inovasi baru di bidang usahanya.

Kelembagaan Penyebaran Inovasi

KIMBis dalam hal kelembagaan penyebaran informasi berfungsi sebagai lembaga penyebar informasi. Kimbis saat ini juga berfungsi sebagai pusat informasi dan diskusi bagi masyarakat pembudidaya udang di wilayah Kabupaten Pinrang. Fungsi tersebut dijalankan karena adanya peran dan keberadaan penyuluh, peneliti dan petugas teknis dinas perikanan setempat sebagai lembaga pembina masyarakat perikanan.

Keberadaan pengurus KIMBis sebagai lembaga pembina masyarakat perikanan menempatkan Kimbis untuk lebih berfungsi sebagai fasilitator dalam mengembangkan kapasitas usaha masyarakat berbasis iptek. Dalam hal ini kelembagaan BP4K yang berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pinrang mempersiapkan pelaksanaan penyuluhan pada wilayah yang belum pernah menerima teknologi terbaru yang dianggap penting dalam pengembangan kapasitas usahanya.

Sarana dan Alat Penyebaran Inovasi

Sarana dan alat penyebaran inovasi dalam hal ini merupakan bahan dan peralatan yang dipergunakan sebagai penjelas dalam menyampaikan teknologi atau Iptek yang akan diperkenalkan kepada pembudidaya. Sarana dan alat tersebut misalnya fasilitas pembuatan probiotik dan contoh pakan alami Phronima. Fasilitas pembuatan probiotik antara lain berupa kompor gas, aerator, ember, waskom, selang, dan tabung gas elpiji. Fasilitas produksi pakan alami Phronima antara lain adalah petakan tambak, sumber pakan alami, dan bahan-bahan seperti kapur, pupuk, dan pembasmi hama.

Fasilitas sarana dan alat penyebaran inovasi ini juga harus disiapkan oleh BP4K sebagai pelaksana penyuluhan perikanan di wilayah Kabupaten Pinrang ini. Semakin baik sarana dan alat penyebaran inovasi ini, maka semakin baik diharapkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan usahanya dengan menerapkan teknologi atau inovasi baru.

Penerima Informasi (Kelompok Sasaran)

Penerima informasi dalam hal ini masyarakat pembudidaya yang berada di wilayah Kabupaten Pinrang. Peserta penerima penyebaran iptek ini ditentukan secara sengaja, dengan kualifikasi para pembudidaya udang yang belum pernah menerima informasi tentang teknologi tersebut. Hal ini dengan mencatat peserta yang ikut berlainan desa dengan yang sebelumnya, sehingga untuk setiap pertemuan penyebaran teknologi pesertanya dipastikan belum pernah mengikuti penjelasan teknologi yang disampaikan dalam acara penyebaran teknologi yang dilaksanakan oleh KIMBis.

Pemilihan kelompok sasaran yang menjadi peserta penyebaran teknologi ini menjadi tugas para penyuluh di wilayahnya masing-masing untuk mengidentifikasi peserta yang telah pernah mengikuti atau belum pernah mengikuti suatu kegiatan penyebaran teknologi atau inovasi baru. Hasil identifikasi ini disampaikan oleh penyuluh kepada BP4K dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pinrang guna diarsipkan sebagai dokumen yang nantinya diperlukan untuk dasar evaluasi dan monitoring perkembangan usaha masyarakat selanjutnya.

Respon Penerima Informasi (Evaluasi Pelaksanaan)

Respon penerima informasi dilakukan pada saat acara penyebaran teknologi selesai dilaksanakan. Dalam hal ini, dapat dikatakan sebagai evaluasi pelaksanaan pertemuan penyebaran teknologi yang dilaksanakan oleh KIMBis. Dalam hal ini evaluasi dilakukan menggunakan beberapa pertanyaan yang terkait dengan materi yang diberikan, perkiraan manfaatnya bagi peserta, kejelasan materi yang diberikan, serta pelayanan dan persiapan pengurus Kimbis sebagai penyelenggara pertemuan penyebaran teknologi.

Evaluasi respon penerima informasi ini dilakukan oleh penyuluh bersama petugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan guna mengetahui sejauhmana terjadi peningkatan pengetahuan peserta pertemuan penyebaran teknologi. Disampin itu, dalam kesempatan ini diketahui hal-hal lain yang berkaitan kompetensi nara sumber terhadap materi yang diberikan serta evaluasi terhadap pelaksanaan pertemuan itu sendiri yang dapat menjadi masukan bagi pelaksana pertemuan tersebut.

Penerapan Teknologi Oleh Pengguna (Adopsi Teknologi)

Penerapan teknologi oleh pengguna dapat dikatakan sebagai adopsi teknologi. Evaluasi mengenai adopsi teknologi ini dapat dilakukan pada akhir tahun kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana materi yang diberikan dalam pertemuan dapat diketahui, dipahami dan diterapkan oleh masyarakat pembudidaya yang menerima penyebaran teknologi. Hal ini dimulai dengan beberapa indikator yang pada akhirnya menunjukkan bahwa teknologi yang diperkenalkan dan disebarkan kepada pembudidaya tersebut merupakan teknologi tepatguna.

Indikator bahwa adopsi teknologi yang dilakukan oleh masyarakat kelompok sasaran dapat diketahui pula dengan indikator ketepatgunaan teknologi. Tepatguna dalam hal ini, dapat dilihat secara teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan.Dalam hal ini, evaluasi untuk menyatakan bahwa suatu inovasi dikatakan tepatguna dapat menggunakan beberapa kriteria [9] yaitu inovasi tersebut harus;

a) Dirasakan sebagai kebutuhan oleh pengguna, b) Memberi keuntungan secara konkrit bagi pengguna, c) Mempunyai kompatibilitas/ keselarasan,

d) Dapat mengatasi faktor-faktor pembatas, e) Mendayagunakan sumberdaya yang sudah ada f) Terjangkau oleh kemampuan finansial pengguna g) Sederhana, tidak rumit dan mudah dicoba dan diamati.

Evaluasi adopsi teknologi ini ini dilakukan oleh lembaga penelitian yang bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan dibantu oleh penyuluh perikanan setempat. Evaluasi ini dapat menghasilkan bahwa apakah teknologi yang disebarkan sudah tepatguna bagi kelompok sasaran. Evaluasi ini dilakukan minimal 1 bulan setelah pertemuan penyebaran teknologi dilakukan terhadap kelompok sasaran. Kemudian setelah minimal 6 bulan dapat dilakukan evaluasi adopsi teknologi guna melihat sejauhmana teknologi yang disebarkan sudah diterapkan oleh kelompok sasaran.

Evaluasi Penyebaran Teknologi (Difusi Teknologi)

Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana teknologi yang sudah diadopsi dalam pertemuan dapat disebarluaskan kepada pembudidaya lainnya yang belum pernah mengikuti pertemuan [10]. Dalam hal ini dimulai dengan beberapa indikator yang pada akhirnya menunjukkan bahwa teknologi yang diperkenalkan kepada pembudidaya tersebut sudah diterapkan pula oleh penerima teknologi baru yang tidak mengikuti pertemuan penyebaran teknologi. Penerima teknologi tersebut menerima informasi teknologi dari anggota masyarakat yang mengikuti pertemuan penyebaran teknologi yang dilaksanakan oleh KIMBis.

Evaluasi difusi teknologi ini ini dilakukan oleh lembaga penelitian yang bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan dibantu oleh penyuluh perikanan setempat. Evaluasi ini dapat menghasilkan bahwa apakah teknologi yang disebarkan sudah diterapkan oleh masyarakat lainnya yang tidak mengikuti pertemuan penyebaran teknologi. Evaluasi ini dilakukan minimal 1 tahun setelah pertemuan penyebaran teknologi dilakukan terhadap kelompok sasaran di wilayah tersebut. Kemudian setelah minimal 1 tahun tersebut dapat dilakukan evaluasi adopsi teknologi guna melihat sejauhmana teknologi yang disebarkan sudah diterapkan oleh kelompok sasaran yang tergabung dalam kelompok difusi teknologi ini.