• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN LEGISLASI

Dalam dokumen RK3 FO Cengkareng (Halaman 51-55)

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut)

Manajemen Pengelolaan B3,Pengadaan MSDS di Gudang Bahan Kimia,Pengaturan Denah Membuat TPS B3 sebagai tempat

penyimpanan sementara. Metode Pengelolaan Limbah,

Pengadaan TPS & IPAL Pembuangan Sampah oleh Pihak

Ke-3

Status mutu air,status nutu udara

AMDAL Proyek Shangri-La HC

No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut) Point (1)

Tanpa suatu keputusan, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media lingkungan hidup

Point (2)

Pembuangan limbah kemedia lingkungan hidup hanya dapat dilakukan kelokasi pembuangan yang ditetapkan oleh Menteri

Pasal 20

Pasal 28

Dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan/ atau kegiatan, pemerintah √ mendorong penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan untuk melakukan

audit lingkungan hidup.

2 UU No.14/1992 Lalulintas Jalan

3 PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Pasal 3Pasal 4Pasal 10 Point (1)Pasal 11 Point (1)

Penghasil limbah B3 wajib membuat dan menyimpan catatan tentang :

a. Jenis, Karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3 √ √

Point (2)

TPS proyek, record pembuangan limbah

Dalam rangka peningkatam kinerja usaha dan/atau kegiatan , pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan audit lingkungan hidup

Audit Internal Melakukan pembuangan secara

berkala,menyediakan TPS

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara langsung kedalam media

lingkungan hidup, tanpa pengolahan lebih dahulu

Membuat Washing Bay,IPAL dan TPS di area proyek, sebagai sarana

pendukung. Audit Internal

Pengaturan oleh Security

1. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan paling lama 90

hari (sembilan puluh hari) sebelum menyerahkan kepada pengumpul atau pemanfaat

atau pengolah atau penimbun limbah B3

Maksimal penyimpanan limbah diproyek 90 hari Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan,

pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3 dilarang melakukan pengenceran untuk maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan bahaya limbah B3

Mendesign TPS B3 & Membuat Bak B3 tertutup

Pemasangan Label & Simbol B3 b. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau

No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut)Pasal 28Pasal 29Pasal 40

1. Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan :

a. penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3

wajib memiliki ijin operasi dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab.

b.Pengangkut limbah B3 wajib memiliki ijin pengangkutan dari Menteri Perhubungan

setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.

c. Pemanfaat limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki ijin pemanfaatan dari instansi yang berweang memberikan ijin pemanfaatan setelah mendapat

rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.

Pasal 52 Point (1)Pasal 58 Point(2)

4 PP No.41/1999 Pengendalian Pencemaran Udara

Pasal 2

Pasal 21

Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah

Karakteristik tdp di Label & Simbol Penghasil limbah B3 wajib menyampaikan catatan sekurang-kurangnya sekali dalam

enam bulan kepada instansi yang bertanggung jawab

Berita Acara, Laporan Bulanan

Surat Divisi

-Penyimpanan limbah B3 dilakukan ditempat penyimpanan yang sesuai dengan

persyaratan

Design TPS B3

Penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah B3 wajib memiliki sistem tanggap darurat

Membuat Tanggap darurat terjadinya

tumpahan,kebakaran,gempa bumi & kebanjiran

Untuk menjaga kesehatan pekerja dan pengawas yang bekerja dibidang pengelolaan limbah B3 dilakukan uji kesehatan secara berkala

-Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien wajib ;

Pengendalian pencemaran udara meliputi pengendalian dari usaha dan/ atau kegiatan sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak, dan sumber tidak bergerak spesifik yang dilakukan dengan upaya pngendaian sumber emisi dan/ atau

sumber gan

Melakukan Uji emisi dan Uji udara ambient

No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut) √ √ √ Pasal 22 √ √ Pasal 23Pasal 25 √ √ Pasal 30

1. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu

emisi, dan baku tingkat gangguan.

Pasal 54

√ a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang

ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

Uji emisi,status mutu udara ambient

1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/

atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

Uji Emisi, Tindakan Perbaikan dan pencegahan

2. Izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

-b. Melakukan pencegahan dan atau penanggulangan pencemaran udara yang

diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

uji emisi,CAR c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka

upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.

Satus Mutu Udara Ambient

1. Setiap orang dan/ atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan

upaya penanggulangan dan pemulihannya.

Rencana pemantauan, tindakan perbaikan dan pencegahan 2. Kepala instansi yang bertanggungjawab menetapkan pedoman teknis

penanggulangan dan pemulihan pencemaran udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Sasaran Program Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak

lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

Uji emisi, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

1. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran udara wajib menanggung biaya penanggulangan pencemaran

udara serta biaya pemulihannya.

2. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2).

Status mutu udara ambient Uji emisi

No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut)

5 PP No.82/2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Dalam dokumen RK3 FO Cengkareng (Halaman 51-55)

Dokumen terkait