2. Setiap orang/ Badan yang membuang limbah cair di wilayah DKI Jakarta wajib
menaati baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam pasal 10.
√
Pasal 15
1. setiap penanggung jawab kegiatan wajib :
a. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang memudahkan pengambilan contoh dan pengukuran debit.
√ b. Mengizinkan petugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 untuk memasuki
lingkungan kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas tersebut.
√
c. memeriksa limbah cair secara berkala ke labratorium lingkungan KPPL √ d. Melaksanakan swa-pantau selama pembuangan limbah berlangsung. √ e. Apabila penanggungjawab kegiatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksudkan pada huruf c, dan d di atas, maka KKPL akan melakukan peninjauan dan
mengambil contoh ke lapangan.
√
f. melaporkan swa-pantau sebagaimana dimaksud dalam huruf d beserta hasil analisisnya kepada Gubernur cq KKPL secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam
3(tiga) bulan.
√
22
Kep.Gub.DKI No.115/2001 Pembuatan Sumur Resapan di Propinsi DKI Jakarta √23
Kep.Kadal No.107/1997 Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi ISPU √24
Kep.Kadal No.01/199525
Kep.Kadal No.02/1995 Dokumen Limbah B3 √26
Kep.Kadal No.05/1995 Simbol dan Label B3 √27 Perda Provinsi DKI
No.2/2005
Pengendalian Pencemaran Udara
Pasal 121. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien dan dalam ruangan wajib :
Sampel diambil pada titik ujung riol proyek
Job Description untuk operator IPAL
Uji kualitas air ke PUSARPEDAL Swa-pantau untuk parameter kejernihan dan kekeruhan Pengukuran & pemantauan, IPAL Penmantauan & Pengukuran, IPAL
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 √
-Metode Indeks Kualitas air untuk menentukan tingkat ketercemaran
Udara Ambient
Simbol & Label B3, Bak sampah B3 dari drum & tertutup, saluran
untuk pengumpul lindi Jumlah dan pengumpulan B3 Terpasang di gudang bahan kimia,
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut)
a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
√
b. Melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
√
c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.
√
2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/
atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
√
3. Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib melakukan analisis mengenai dampak √ lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah
ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
4. Setiap orang atau Badan yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan √ dan/ atau memasarkan produk yang berpotensi menimbulkan emisi dan gangguan
udara ambien wajib menaati standar dan/ atau spesifikasi bahan bakar yang ditetapkan.
Pasal 13
1. Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan
angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok.
√
2. Pemimpin atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat penghisap udara
sehingga tidak mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok.
√
Pasal 14
Setiap orang atau Badan dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang mengakibatkan pencemaran udara.
√
Pasal 15
1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan upaya
penanggulangan pencemaran udara.
√
2. Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Gubernur.
√
Pasal 16
Pengukuran dan pemantauan, tindakan perbaikan dan pencegahan tindakan perbaikan dan pencegahan
Uji emisi dan tindakan perbaikan
menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea
kerja dan ruangan uji emisi untuk kendaraan yang
masuk area proyek
uji emisi tidak melebihi NAB
Analisa kondisi udara ambient dan jumlah kendaraan yang lolos uji
emisi
Memperbaiki kendaraan yang emisinya melebihi baku mutu menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea
kerja dan ruangan Rambu dilarang membakar sampah
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut)
Penanggulangan pencemaran udara sumber tidak bergerak meliputi pengawasan terhadap penaatan baku mutu emisi yang telah ditetapkan, pemantauan emisi yang
keluar dari kegiatan dan mutuu udara ambien di sekitar lokasi kegiatan, dan pmeriksaan penaatan terhad
√
Pasal 17
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu
emisi, dan baku tingkat gangguan.
√
2. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis.
√
Pasal 19
1. Kendaraan brmotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor.
√
2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjalani uji emisi sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan.
√ 3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.
√ 4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh instansi yang
bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan/ atau pihak swasta yang memiliki bengkel umum yang telah memenuhi syarat.
√
5. hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
√
Pasal 25
1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan pemulihan mutu
udara.
√
2. Pemulihan mutu udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
√
Pendataan kendaraan yang telah lolos uji emisi sehingga apat
diketahui tingkat ketaatan terhadap legal
-Pengukuran dan pemantauan emisi kendaraan.
Batas berlaku uji emisi pada bukti uji emisi
Bukti uji emisi Dilakukan oleh bengkel yang
ditunjuk.
Uji getaran, kebisingan,udara ambient.
-No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) 28
ANDAL, RKL & RPL √
29 MSDS √
Evaluasi Pemenuhan Legislasi = (Ya x 100%) + (Tidak x 0 %) + (Sebagian x 50%) x 100% Ya Tidak
Total pasal / ayat dalam PP Lingkungan terkait 95 31
= (94x100%) + (31X0%) + (0x50%) x 100%
(94+31)
= 75.20 % 75.2
Mengetahui
(Ir. Ghozy Perdana) Kepala Proyek
Dokumen AMDAL Proyek Shangri-La Hotel Condominium
Identifikasi dampak penting Pengukuran dan pemantauan parameter yang terdapat dalam
rencana pantau dan kelola
Jakarta, April 2007 Dibuat oleh,
(Wiyono) Safety Officer
Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari Produsen
MSDS terdapat pada gudang bahan kimia dan lokasi yang merupakan