• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Pencemaran Udara Pasal 12

Dalam dokumen RK3 FO Cengkareng (Halaman 60-64)

2. Setiap orang/ Badan yang membuang limbah cair di wilayah DKI Jakarta wajib

menaati baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam pasal 10.

Pasal 15

1. setiap penanggung jawab kegiatan wajib :

a. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang memudahkan pengambilan contoh dan pengukuran debit.

√ b. Mengizinkan petugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 untuk memasuki

lingkungan kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas tersebut.

c. memeriksa limbah cair secara berkala ke labratorium lingkungan KPPL √ d. Melaksanakan swa-pantau selama pembuangan limbah berlangsung. √ e. Apabila penanggungjawab kegiatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksudkan pada huruf c, dan d di atas, maka KKPL akan melakukan peninjauan dan

mengambil contoh ke lapangan.

f. melaporkan swa-pantau sebagaimana dimaksud dalam huruf d beserta hasil analisisnya kepada Gubernur cq KKPL secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam

3(tiga) bulan.

22

Kep.Gub.DKI No.115/2001 Pembuatan Sumur Resapan di Propinsi DKI Jakarta

23

Kep.Kadal No.107/1997 Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi ISPU

24

Kep.Kadal No.01/1995

25

Kep.Kadal No.02/1995 Dokumen Limbah B3

26

Kep.Kadal No.05/1995 Simbol dan Label B3

27 Perda Provinsi DKI

No.2/2005

Pengendalian Pencemaran Udara

Pasal 12

1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien dan dalam ruangan wajib :

Sampel diambil pada titik ujung riol proyek

Job Description untuk operator IPAL

Uji kualitas air ke PUSARPEDAL Swa-pantau untuk parameter kejernihan dan kekeruhan Pengukuran & pemantauan, IPAL Penmantauan & Pengukuran, IPAL

Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

-Metode Indeks Kualitas air untuk menentukan tingkat ketercemaran

Udara Ambient

Simbol & Label B3, Bak sampah B3 dari drum & tertutup, saluran

untuk pengumpul lindi Jumlah dan pengumpulan B3 Terpasang di gudang bahan kimia,

No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut)

a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

b. Melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.

2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/

atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

3. Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib melakukan analisis mengenai dampak √ lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah

ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

4. Setiap orang atau Badan yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan √ dan/ atau memasarkan produk yang berpotensi menimbulkan emisi dan gangguan

udara ambien wajib menaati standar dan/ atau spesifikasi bahan bakar yang ditetapkan.

Pasal 13

1. Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan

angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok.

2. Pemimpin atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat penghisap udara

sehingga tidak mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok.

Pasal 14

Setiap orang atau Badan dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang mengakibatkan pencemaran udara.

Pasal 15

1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan upaya

penanggulangan pencemaran udara.

2. Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Gubernur.

Pasal 16

Pengukuran dan pemantauan, tindakan perbaikan dan pencegahan tindakan perbaikan dan pencegahan

Uji emisi dan tindakan perbaikan

menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea

kerja dan ruangan uji emisi untuk kendaraan yang

masuk area proyek

uji emisi tidak melebihi NAB

Analisa kondisi udara ambient dan jumlah kendaraan yang lolos uji

emisi

Memperbaiki kendaraan yang emisinya melebihi baku mutu menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea

kerja dan ruangan Rambu dilarang membakar sampah

No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut)

Penanggulangan pencemaran udara sumber tidak bergerak meliputi pengawasan terhadap penaatan baku mutu emisi yang telah ditetapkan, pemantauan emisi yang

keluar dari kegiatan dan mutuu udara ambien di sekitar lokasi kegiatan, dan pmeriksaan penaatan terhad

Pasal 17

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu

emisi, dan baku tingkat gangguan.

2. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis.

Pasal 19

1. Kendaraan brmotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor.

2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjalani uji emisi sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan.

√ 3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.

√ 4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh instansi yang

bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan/ atau pihak swasta yang memiliki bengkel umum yang telah memenuhi syarat.

5. hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Pasal 25

1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan pemulihan mutu

udara.

2. Pemulihan mutu udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

Pendataan kendaraan yang telah lolos uji emisi sehingga apat

diketahui tingkat ketaatan terhadap legal

-Pengukuran dan pemantauan emisi kendaraan.

Batas berlaku uji emisi pada bukti uji emisi

Bukti uji emisi Dilakukan oleh bengkel yang

ditunjuk.

Uji getaran, kebisingan,udara ambient.

-No.

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Legislasi Status Kesesuaian Keterangan

(Tindak Lanjut) 28

ANDAL, RKL & RPL

29 MSDS

Evaluasi Pemenuhan Legislasi = (Ya x 100%) + (Tidak x 0 %) + (Sebagian x 50%) x 100% Ya Tidak

Total pasal / ayat dalam PP Lingkungan terkait 95 31

= (94x100%) + (31X0%) + (0x50%) x 100%

(94+31)

= 75.20 % 75.2

Mengetahui

(Ir. Ghozy Perdana) Kepala Proyek

Dokumen AMDAL Proyek Shangri-La Hotel Condominium

Identifikasi dampak penting Pengukuran dan pemantauan parameter yang terdapat dalam

rencana pantau dan kelola

Jakarta, April 2007 Dibuat oleh,

(Wiyono) Safety Officer

Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari Produsen

MSDS terdapat pada gudang bahan kimia dan lokasi yang merupakan

Persero

Dalam dokumen RK3 FO Cengkareng (Halaman 60-64)

Dokumen terkait