BAB II Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift BAGIAN 1 UMUM
PARAGRAF 1 MESIN DAN KAMAR MESIN
8. Instalasi Hydran dan Springkler 9. Instalasi Khusus
PERATURAN MENTERI
12 Peraturan Menteri Perburuhan No.7
tahun 1964 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja
√ 1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk
kemungkinan perluasan
2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) No.
4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup
5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan tertutup.
7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lain.
pasal 6
point 1 √
kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh.
point 6 √
jumlah kakus sebagai berikut 1-15 buruh =1 kakus 16-30 buruh = 2 kakus 31-45 buruh = 3 kakus 46-60 buruh = 4 kakus 61-80 buruh = 5 kakus 81-100 buruh = 6 kakus
dan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus
pasal 8 √
dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi.
Pasal 14 √
Point 4
Point 5
13 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.01/MEN/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
pasal 2 √
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus.
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.
Ijin ke Depnaker, Jamsostek dan Koordinasi keamanan 6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau
dibakar pada tempat yang aman.
diangkut setiap hari Diberi tutup
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux
karena keterbatasan lahan Belum mencukupi
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) No. pasal 3 point 1 √ point 2 point 3 pasal 4 √ pasal 5 point 1 √
disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman point 2 pasal 6 √ pasal 7 √ pasal 8 √ pasal 9 √
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.
pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.
Ijin ke Depnaker, Jamsostek dan Koordinasi keamanan Mengevaluasi HIRARC
setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.
Pembuatan akses jalan semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang
bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Jamsostek, Depnaker, Kantor Pusat sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan
kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja unit keselamatan kerja meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada
kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan HIRARC
Membentuk unit K3LM dan dicantumkan dalam
struktur organisasi
semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengamannya.
kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.
Safety deck, safety net, surat edaran dilarang menjatuhkan benda ke bawah. Pembersihan oleh mandor railing Pengukuran kebisingan dan getaran secara periodik
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) No.
pasal 10 √
orang tidak berkepentingan dilarang masuk
pasal 12 √ pasal 13 √ point 1 pasal 25 point 1 √ pasal 28 √ pasal 31 √ pasal 44 √ pasal 67 √ point 2 pasal 74 √
setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi.
pasal 86 √
kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku
alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedemikian rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.
rambu, police line
operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada mesin tersebut.
perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman
perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan
tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga dengan kuat.
pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.
pemotongan stek yang tidak terpakai tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat
pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.
safety harness Rambu, Papan Pengumuman Pengukuran kebisingan dan getaran secara periodik
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) No.
pasal 99 √
point 1
14 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.04/MEN/1980 Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
pasal 3 √
tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan konstruksinya pasal 4 √ point 1 pasal 5 √ pasal 8 √ pasal 9 √ pasal 14 √
petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas.
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.01/MEN/1981 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja
alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan
Pemasangan rambu APAR
dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.
pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) No. pasal 2 √ point 1 pasal 3 point 1 √
16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
pasal 3 √
point 1
setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja
point 2
17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut
pasal 2 √
pasal 3 √
point 1
pasal 4 √
pasal 7 √
laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.
pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi
bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat.
apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada kantor Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat.
setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut.
baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.
beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.
Bekerjasama dgn RSAL Mintohardjo
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
(Tindak Lanjut) No.
pasal 33 √
peralatan angkat listrik harus a. dikonstruksikan dari baja
b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya - 8 untuk baja tuang
- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa
- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan dihentikan
pasal 42 √
point 2
pasal 101 √
18 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.01/MEN/1989 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat
pasal 10 √
point 1
operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat
dioperasikan point 2
19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.:
Per.02/MEN/1989 Pengawasan instalasi penyalur petir