• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi program boarding school MAN 4 Jakarta dari aspek input

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

C. Evaluasi Program Boarding school MAN 4 Jakarta

2. Evaluasi program boarding school MAN 4 Jakarta dari aspek input

Evaluasi input dimaksudkan untuk membantu menentukan program guna melakukan perubahan-perubahan yang dibutuhkan. Evaluasi input mencari hambatan dan potensi sumber daya yang tersedia. Tujuan utamanya ialah membantu klien mengkaji alternatif-alternatif yang berkenaan dengan kebutuhankebutuhan organisasi dan sasaran organisasi. Dengan perkataan lain, evaluasi input berfungsi untuk membantu klien menghindari inovasi-inovasi yang sia-sia dan diperkirakan akan gagal atau sekurang-kurangnya menghambur-hamburkan sumber daya.

Menurut Arikunto dan Jabar (2009:46) maksud dari evaluasi masukan yaitu mengidentifikasi kemampuan awal yang dimiliki lembaga tersebut dalam menunjang program yang akan diimplementasikan. Penyelenggara program

62

boarding school MAN 4 Jakarta mengklasifikasikan aspek input pada beberapa

poin yakni pada proses seleksi peserta didik, perekrutan pembina asrama dan tenaga pendidik, pembiayaan kegiatan, sistem manajemen, dan sarana prasarana.

a. Seleksi Peserta Didik/Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Pelaksanaan kegiatan pendidikan atau KBM pada madrasah diawali dari proses penerimaan siswa baru. MAN 4 Jakarta setiap tahun melakukan penerimaan siswa baru dengan beberapa tahapan seleksi sesuai dengan kebijakan pengelola sekolah. Sistem seleksi MAN 4 Jakarta meliputi seleksi berkas pendaftaran peserta didik, tes tertulis, wawancara, dan psikologi. Proses penerimaan peserta didik baru di MAN 4 terdapat empat macam pola yaitu a) PPDB jalur Cambridge dan Asrama, b) PPDB jalur prestasi, c) PPDB jalur madrasah, dan d) PPDB jalur regular (man4jkt.kemenag.go.id, 2019).

1) PPDB Jalur Cambridge dan Asrama

Pola penerimaan peserta didik baru jalur Cambridge dan Asrama pada MAN 4 Jakarta dilakukan secara online melalui website resmi MAN 4 Jakarta. Pelaksanaannya dilakukan sebelum tahun ajaran baru dimulai yakni kisaran bulan April pada setiap tahun berjalan. PPDB dengan pola pertama dilaksanakan untuk memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peserta didik kelas IX di berbagai sekolah di Jakarta untuk mendaftarkan diri sebagai peserta didik baru di MAN 4 Jakarta melalui sistem online. Tahapan pada proses ini adalah:

1. Informasi dan sosialisasi PPDB yang dilaksanakan selama 2 minggu.

2. Pendaftaran secara online melalui website MAN 4 Jakarta, masa yang diberikan selama lebih kurang 2 minggu.

3. Pengumuman calon peserta didik yang lulus seleksi berkas administrasi.

4. Mencetak kartu tes seleksi.

5. Pelaksanaan tes yang meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) berbasis komputer untuk calon peserta didik yang memilih program Cambridge.

6. Tes Potensi Akademik (TPA) secara tertulis untuk calon peserta didik program asrama, Tes Potensi Belajar (TPB), tes baca tulis Al-Qur’an, dan tes tahfidzul Al-Qur’an.

7. Pengumuman hasil tes calon peserta didik. 8. Daftar ulang dan verifikasi berkas.

2) PPDB Jalur prestasi

Penerimaan peserta didik baru dilakukan juga melalui jalur siswa berprestasi. Pola ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi berprestasi dari berbagai sekolah. Jalur prestasi secara tidak langsung memberikan peluang yang cukup besar untuk diterima di MAN 4 Jakarta karena prestasi calon peserta didik baru menjadi salah satu input yang baik bagi MAN 4 Jakarta, sehingga harapannya MAN 4

63

Jakarta mampu meningkatkan prestasi peserta didik melalui modal prestasi pada bidang yang telah diminati peserta didik. Jalur penerimaan melalui pola ini memiliki tahapan sebagai berikut:

1. Pendaftaran secara online

2. Melampirkan dokumen raport dalam bentuk scan atau PDF. 3. Pengumuman kelulusan.

4. Daftar ulang dan verifikasi berkas.

3) PPDB Jalur Madrasah

Pada pola ini, MAN 4 Jakarta memberikan ruang tersendiri bagi calon peserta didik khusus dari madrasah dalam hal ini MTs baik negeri maupun swasta untuk mendaftar di MAN 4 Jakarta. Pola ini dilakukan untuk memudahkan MAN 4 Jakarta dalam menjaring calon peserta didik yang memiliki latar belakang madrasah. Sehingga pada proses menyiapkan soal tes seleksi terhadap calon peserta didik akan sesuai dengan latar belakang pendidikan calon peserta didik.

Pola ini dilakukan MAN 4 Jakarta selain untuk memudahkan penjaringan calon peserta didik berlatar belakang madrasah juga untuk memberikan kesempatan kepada calon peserta didik untuk bersaing dengan calon peserta didik yang berlatar belakang pendidikan yang sama, sehingga calon peserta didik memiliki peluang yang sama dengan latar belakang pendidikan yang sama. Tahapan pada pola ini adalah sebagai berikut:

1. Informasi dan sosialisasi PPDB yang dilaksanakan selama 2 minggu.

2. Pendaftaran secara online melalui website MAN 4 Jakarta, masa yang diberikan selama lebih kurang 2 minggu. Pada saat mengisi form pendaftaraan calon peserta didik wajib melampirkan scan raport semester 1-5, foto calon peserta didik, dan surat rekomendasi dari kepala madrasah.

3. Pengumuman calon peserta didik yang lulus seleksi berkas administrasi.

4. Mencetak kartu tes seleksi.

5. Pelaksanaan tes yang meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) berbasis komputer, tes baca tulis Qur’an, dan tes tahfidzul al-Qur’an.

6. Pengumuman hasil tes calon peserta didik. 7. Daftar ulang dan verifikasi berkas.

4) PPDB Jalur Regular

Pola PPDB jalur regular dilakukan dengan menyeleksi peserta didik melalui nilai akhir pada jenjang SMP atau MTs berdasarkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang dimiliki calon peserta didik. Tahapan yang harus dilalui adalah:

64 1. Pendaftaran secara online

2. Melampirkan dokumen Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dalam bentuk scan atau PDF.

3. Pengumuman kelulusan.

4. Daftar ulang dan verifikasi berkas.

Pola penerimaan peserta didik di MAN 4 Jakarta memberikan pilihan yang beragam bagi calon peserta didik untuk mendaftrkan diri melalui jalur yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Pola PPDB dengan sistem online ini juga memberikan kemudahan proses PPDB kepada seluruh calon peserta didik untuk melakukan pendaftaran dari mana saja, misalnya dari rumah atau tempat lainnya. Beberapa pola PPDB MAN 4 Jakarta terangkum pada gambar berikut.

Gambar 4.5. Gambar Alur Penerimaan Peserta Didik Baru MAN 4 Jakarta Sumber: man4jkt.kemenag.go.id

Berdasarkan hasil temuan di boarding school MAN 4 Jakarta, terjadi pemberhentian penerimaan peserta didik baru selama 2 tahun yaitu tahun pelajaran 2017-2018 dan tahun pelajaran 2018-2019, baik putra maupun putri. Wawancara dilakukan dengan Kepala Madrasah, Ismail Nur, untuk mencari alasan terjadinya pemberhentian tersebut.

Menurut hasil wawancara dengan Kepala Madrasah, pemberhentian penerimaan peserta didik khusus boarding school hanya dilakukan untuk sementara, karena diadakannya perubahan ketentuan mengenai peserta didik asrama. Jika pada tujuan awal didirikannya boarding school untuk mengakomodir peserta didik yang berdomisili jauh dari MAN 4 Jakarta, maka untuk tahun pelajaran 2019-2020 peserta didik boarding school dikhususkan untuk peserta didik yang akan diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan kompetisi akademik dan non-akademik, dengan target belajar yang tinggi yaitu peserta didik di boarding school dituntut untuk dapat menyelesaikan materi pelajaran yang sedianya dipelajari selama satu

1. Pembuatan akun PPDB dengan menggunakan NIK

dan e-mail aktif

1. Pengisian formulir (data calon

peserta didik dan orang tua/wali)

3. Pemilihan peminatan (program cambrige,

program asrama)

4. Input nilai rapor (semester 1-5) 5. Unggah foto calon peserta didik

6. cetak bukti pendaftaran dan kartu tes 7. Mengikuti pelaksanaan tes PPDB 8. Pengumuman hasil tes dan daftar

65

semester dapat diselesaikan selama satu bulan saja. Sehingga diadakanlah materi Tes Potensi Belajar (TPB) pada jalur penerimaan khusus asrama, dengan tujuan untuk mengetahui potensi setiap peserta didik dalam tingkat stress dan ketahanan belajar yang akan dilalui oleh setiap peserta didik di

boarding school,

b. Keadaan Peserta Didik Boarding school

Peserta didik merupakan salah satu komponen wajib yang harus ada dalam kegiatan pendidikan baik di sekolah, pesantren maupun program

boarding school. Keberadaan peserta didik menjadi tonggak keberhasilan

terlaksananya program pendidikan yang telah dicanangkan. Boarding school MAN 4 Jakarta telah berlangsung beberapa tahun yakni sejak tahun 2013 hingga saat ini, meskipun dalam perjalanannya mengalami pasang surut. Keadaan peserta didik juga mengalami turun naik karena belum diterapkannya wajib boarding bagi peserta didik MAN 4 Jakarta. Peserta didik pada program boarding sifatnya masih merupakan peserta didik yang berdomisili jauh dari sekolah demi memberikan keefektifan waktu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Kondisi tersebut memberikan dampak bagi keberlangsungan program

boarding school MAN 4 Jakarta yang dianggap belum mampu melaksankan

kegiatan secara maksimal mengingat jumlah peserta didik yang belum banyak. Selama kurun waktu tiga tahun terakhir jumlah peserta didik

boarding school MAN 4 Jakarta belum mencapai 100 peserta didik. Pada

tahun 2018-2019 peserta didik program boarding school MAN 4 Jakarta hanya terdiri dari siswa kelas XII yang berjumlah sekitar 38 siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Ismail, MAN 4 Jakarta melakukan pemberhentian PPDB sementara, dikarenakan adanya perubahan tujuan, dari yang pada awal pendirian boarding school diperuntukan untuk peserta didik yang berdomisili jauh dari lokasi MAN 4 Jakarta, menjadi khusus peserta didik yang akan diikutkan dalam setiap perlombaan akademik.

c. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan boarding di MAN 4 Jakarta merupakan kegiatan yang menginduk pada kegiatan pendidikan di MAN 4 Jakarta. Pengelola boarding terdiri dari pengelola MAN 4 Jakarta. Bahkan, guru dan karyawan yang bertugas membina para siswa juga merupakan guru dan karyawan di MAN 4 Jakarta. keadaan pengelola, guru, dan karyawan program boarding school MAN 4 Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Kompetensi yang bermutu bagi tenaga pendidikan mengacu pada empat kompetensi dasar guru yakni kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi professional. Pendeknya guru dikatakan bermutu jika empat kompetensi guru tersebut terpenuhi. Permana (2017:h.7) mengemukakan bahwa mutu atau kualitas pembelajaran dalam proses pendidikan bergantung pada kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

66

Tabel 4.5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Bertugas di Boarding

school MAN 4 Jakarta

No Nama Jabatan Pendi dikan

Status

1 H. Ismail Nur, Lc.,

M.Ag

Pimpinan Asrama S2 PNS

2 H. Nawawi, MA Wakil Kepala Bidang

Asrama

S2 PNS

3 Ustadz Syahid Makdum

Ibrahim, S.Th.I

Pembina Asrama Putra

S1 Non

PNS

4 Ustadz Syarief S.Th Pembina Asrama

Putra S1 Non PNS 5 Ustadzah Melawati, S.Sy Pembina Asrama Putri S1 Non PNS

6 Ustadzah Rahmi, S.Pd.I Pembina Asrama

Putri

S1 Non

PNS

7 Nia Kurniasih, S.Pd Pembina Asrama

Putri

S1 PNS

8 Hj Nurhayati Koordinator Logistik SMA PNS

9 Dede Rita Juru Masak SMP Non

PNS

10 Eka Juru Masak D3

ASMI

Non PNS

11 Enok Juru Masak SMP Non

PNS

12 Jaka Kuswara Petugas kebersihan

asrama putra

SMP Non

PNS

13 Imas Petugas kebersihan

asrama putri

SD Non

PNS

14 Dra. Elida Syarifah Guru tutor mapel

Matematika

S1 PNS

15 Erma Munawaroh, M.Pd Guru tutor mapel

Matematika

S2 PNS

16 Cahyono, S.Pd Guru tutor mapel

Matematika

S1 PNS

17 Drs. M Belya Guru tutor mapel

Fisika

S1 PNS

18 Sahmiati Siregar, S.Si Guru tutor mapel

Fisika

67

19 Dra. Wiharti L Guru tutor mapel

Kimia

S1 PNS

20 Srimayati, M.Pkim Guru tutor mapel

Kimia

S2 PNS

21 Teguh Martono, S.Pd Guru tutor mapel

Kimia

S1 PNS

22 Rita Widiarti, S.E Guru tutor mapel

Ekonomi

S2 PNS

23 H. Hafidz Abdillah,

S.Ag

Guru tutor mapel Bahasa Arab

S1 Non

PNS

24 Dra. Hj. Mutingatun

M.Pd

Guru tutor mapel Kimia

S2 PNS

25 Femy Marlia Lestari,

S.Pd

Guru tutor mapel Geografi dan kebumian

S1 Non

PNS

26 Halimatussa'diyah Guru tutor mapel

Bahasa Inggris

S1 PNS

27 Dra. Eridawati, M.Pd Guru tutor mapel

Biologi S2 PNS 28 Dr. H. Muhammad Ali Hanafi, Lc., MA Hadis/Ilmu Hadis S3 PNS 29 Indrayanti, Lc., MA Tafsir S2 PNS 30 Ma'lufah, Lc Fiqh S1 PNS 31 H. Ismail Nur, Lc., M.Ag Tafsir/Ilmu Tafsir S2 PNS

32 KH. Masrur, MA Akhlak S2 Non

PNS 33 Mukhlis Amanudin, S.Ag Tasrif + Tutorial Bahasa arab S1 PNS 34 Halimatussa'diyah, S.Pd Tauhid S1 PNS

35 Izdiyan Muttaqin, Lc Nahwul Wadhih S1 Non

PNS

36 Irvan Widodo, S.Th.I Tamyiz S1 Non

PNS

37 Syahid Makdum

Ibrahim, S.Th.I

Murojaah S1 Non

PNS

38 H. Ahmad Nawawi, MA Akhlak S2 PNS

39 Dr. Buya Hanafiah Dzikir S3 Non

68

40 Endah Umayanah, S.Ag Tutorial Bahasa Arab S1 PNS

41 Hasanudin, S.Ag Tutorial Bahasa Arab S1 PNS

42 Eva Zahrowati, S.Pd Tutorial Bahasa

Inggris

S1 PNS

43 Dra. Hj. Yulisnaeni,

M.Pd

Tutorial Biologi S2 PNS

44 Ahmad Fitroh, M.Ag Tutorial Bahasa Arab S2 PNS

Sumber: Dokumentasi MAN 4 Jakarta

Kondisi data guru pada program boarding school MAN 4 Jakarta tersebut mengindikasikan ketercapaian standar pendidik pada program ini, dimana pada data tersebut terdapat sekitar 44 orang pendidik atau pengajar dengan kualifikasi yang sesuai dengan pelajaran yang diampu. Sementara kepala madrasah memiliki kualifikasi pendidikan magister (S2), untuk tenaga kependidikan yang meliputi Kepala Tata Usaha, Pustakawan dan Laboran, masing-masing juga sudah memenuhi ketentuan sesuai dengan peraturan menteri pendidikan, hanya saja jumlah laboran tidak sesuai dengan jumlah laboratorium yang ada di MAN 4 Jakarta.

Selain guru yang bertugas pada kegiatan belajar mengajar di siang hari, terdapat juga guru yang khusus mendampingi para siswa selama berada di

boarding school, yaitu guru yang bertugas sebagai pembina asrama, satu

orang pembina asrama untuk siswa putri dan satu orang pembina asrama untuk siswa putra. Khusus untuk pembina asrama, harus memiliki beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan minimal: Sarjana (S1) 2) Usia maksimal 45 tahun

3) Pernah menjadi santri minimal 3 tahun 4) Memiliki hafalan AlQuran minimal 3 juz

5) Dapat berbahasa Arab dan bahasa Inggris secara aktif 6) Bersedia menetap dan membina selama 24 jam

7) Bersedia mengikuti seleksi dan wawancara (man4jkt.kemenag.go.id) d. Sistem Pembiayaan

Dalam rangka peningkatan kualitas kompetensi peserta didik,

penyelenggara pendidikan harus mengupayakan penyelenggaraan

pendidikan yang efektif dan efesien, terutama dalam hal pembiayaan. Biaya pendidikan ditentukan oleh komponen kegiatan pendidikan yang meliputi pengadaan sarana prasarana, dan biaya satuan. Nanang Fattah (2000:23) yang menyatakan bahwa pembiayaan pendidikan adalah sejumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru, peningkatan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan,

69

pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakurikuler, kegiataan pengelolaan pendidikan dan supervisi pendidikan. Pembiayaan dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek penentu keberhasilan pendidikan. Bahkan, pembiayaan pendidikan menjadikan hasil kegiatan pendidikan menjadi berkualitas dengan menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan sesuai dengan harapan zaman, sebaliknya lembaga pendidikan yang tidak memiliki pola pembiayaan yang memadai akan sulit bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya terutama pada aspek prestasi siswa serta lulusan yang dihasilkannya.

Boarding school MAN 4 Jakarta dilaksanakan secara mandiri dan

merupakan pengembangan program pendidikan pada MAN 4 Jakarta. Program boarding tersebut tentu tidak terlepas dari berbagai kegiatan tambahan yang dilakukan dalam mengupayakan peningkatan kompetensi peserta didik, sehingga keberlangsungan kegiatan boarding membutuhkan topangan pembiayaan yang memadai. Pembiayaan pada program boarding meliputi pembiayaan kegiatan, pengelolaan program, biaya makan peserta didik, hingga biaya perawatan sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga pendidikan. Pembiayaan program boarding school MAN 4 Jakarta saat ini swadaya dari orang tua atau wali peserta didik. Adapun rincian pembiayaan yang harus dipenuhi orang tua atau wali peserta didik sebagaimana terdapat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.6. Rincian Pembiayaan Boarding school MAN 4 Jakarta

No. Jenis Pembayaran Jumlah

1. Makan Rp. 900.000,-

2. Snack Rp. 300.000,-

3. Manajerial Rp. 250.000,-

4. Kegiatan Siswa Rp. 250.000,-

5. Kajian ba’da maghrib Rp. 250.000,-

6. Air Minum Rp. 50.000,-

Total Pembiayaan Rp. 2.150.000,-

Sumber: Ismail, 25 Maret 2019

Besaran pembiayaan tersebut merupakan biaya yang harus dipenuhi oleh masing-masing siswa setiap bulannya, lebih lanjut lagi melalui wawancara dengan kepala madrasah, belum ada subsidi silang dalam pembiayaan boarding school, sehingga besaran untuk pembayaran bulanan sama untuk masing-masing siswa boarding school.

d. Sarana dan Prasarana

Program boarding school MAN 4 Jakarta sebagai salah satu program peningkatan kompetensi siwa ditunjang dengan tenaga SDM yang mumpuni di bidangnya, karena sebagian besar pembina dan pengajar di boarding

70

dengan SDM yang berkompeten di bidangnya, boarding school MAN 4 juga dilengkapi dengan sarana prasarana yang cukup memadai. Kondisi ini menjadikan program boarding school dapat terlaksana dengan baik meskipun masih terdapat beberapa kegiatan yang harus perbaiki dan ditingkatkan kembali.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengenai standar sarana dan prasarana disebutkan pada Bab VII Pasal 42 disebutkan bahwa: (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Berdasarkan definisi tersebut maka perbedaan sarana dan prasarana dapat dilihat dari fungsinya, sarana pendidikan merupakan berbagai macam alat pendukung yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Sementara prasarana merupakan fasilitas yang mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar.

Sebagian besar sarana dan prasarana yang digunakan oleh peserta didik

boarding school, masih merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

MAN 4 Jakarta, dimana status sarana dan prasarana yang ada merupakan barang milik negara. Namun terdapat juga sarana dan prasarana yang bersumber dari dana komite (iuran wali murid).

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, MAN 4 Jakarta selalu melakukan perbaikan dan pengembangan fasilitas untuk para civitas MAN 4 Jakarta, pada tahun 2018 dilakukan pembangunan gedung olah raga yang akan menjadi pusat kegiatan olah raga dan kegiatan lainnya yang mendukung peserta didik dan seluruh civitas MAN 4 Jakarta.

Boarding school MAN 4 Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang

cukup representative. Hal ini dapat dilihat pada kelayakan gedung belajar, asrama, masjid hingga beberapa fasilitas penunjang lainnya. Secara rinci sarana dan prasarana boarding school MAN 4 tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki MAN 4, namun tentu terdapat beberapa ruangan yang penggunaannya terbatas. Adapun keseluruhan prasarana yang terdapat di MAN 4 Jakarta digambarkan pada tabel berikut ini.

71

NO SARANA PRASARANA LUAS JUMLAH

1. Ruang kepala madrasah 8 X 9 m2 1

2. Ruang TU 8 X 9 m2 1

3. Ruang guru 18 X 10 m2 1

4. Ruang kelas 8 X 9 m2 12

5. Ruang perpustakaan 17,8 X 6,8 m2 1

6. Ruang laboratorium 8 X 9 m2 1

7. Ruang laboratorium computer 14,8 X 6,8 m2 2

8. Gedung hijau 24,50 X 18,80 m2 1

9. Gedung PSBB 28 X 15m2 1

10. Gedung asrama putra 10,30 X 24 m2 1

11. Gedung asrama putri 23 X 25 m2 1

12. Masjid 20 X 28,50 m2 1

13. Ruang CBT 17,8 X 6,80m2 2

14. Ruang laboratorium Bahasa 17,80X6.80m2 1

15. Koperasi 8 X 6,60 m2 1 16. Gedung A 40 X 60,50 m2 1 17. Gedung MDC 10,50 X 12m2 1 18. Kantin 10,50 X 11m2 1 19. Gedung D 13,50 X 20m2 1 20. Ruang makan 13 X 7,50m2 1 21. Ruang UKS 8,20 X 6,20m2 1

Sumber: Dokumentasi MAN 4 Jakarta

Tahap evaluasi input pelaksanaan program boarding school MAN 4 Jakarta jika mengacu pada teori evaluasi CIPP, merupakan kegiatan mengidentifikasi kemampuan awal yang dimiliki lembaga tersebut. Menurut stufflebeam (2003: 44-45), evaluasi input dilakukan untuk menidentifikasi sumber daya yang tersedia, hambatan dan kendala yang mungkin akan dihadapi, sehingga dapat menghindari kegagalan dari inovasi yang diusulkan serta menghindari habisnya sumber daya yang dimiliki.

Menyelaraskan dengan Standar Nasional Pendidikan No 19 Tahun 2005, tahap Input dalam evaluasi berupa Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, serta Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

72

Pun mengacu kepada Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam, Peraturan tersebut mengatur mengenai pembiayaan, sarana dan prasarana, serta pendidik dan tenaga kependidikan.

Selesi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khusus siswa boarding

school dilakukan terpisah dengan siswa reguler, dari data yang didapat terdapat

emapt jalur penerimaan peserta didik baru di MAN 4 Jakarta, salah satunya ialah jalur Asrama, perbedaan pada materi ujian seleksi masuk adanya Tes Potensi Belajar, dari tes ini akan menjaring siswa dengan ketahanan dalam mengikuti proses belajar yang memiliki tingkat kesuliatan dan beban yang tidak sama dengan siswa reguler lainnya, sehingga siswa boarding school dapat diikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan lomba akademik ataupun nonakademik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kepala madrasah diharuskan memiliki kualifikasi umum dan kualifikasi khusus. Pada kualifikasi umum kepala madrasah harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), berusia maksimal 56 tahun, memiliki pengalaman mengajar paling sedikit lima (5) tahun dan memiliki pangkat paling rendah III/c bagi PNS. Sementara kualifikasi khusus kepala madrasah harus sudah memiliki sertifikat pendidik sebagai guru Madrasah Aliyah dan memiliki sertifikat kepala SMA/MA. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta, H. Ismail Nur, Lc., M.Ag, berdasarkan data yang didapat sudah memenuhi kualifikasi umum dan khusus.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan pada Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam Paragraf 6 mengenai Pendidik dan Tenaga Kependidikan sepenuhnya mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kualifikasi dan persyaratannya. Sementara mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, kualifikasi akademik yang harus dimiliki oleh guru tingkat SMA/MA yaitu minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi didapatkan data bahwa MAN 4 Jakarta memiliki tenaga pendidik dengan kualifikasi