• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 EVALUASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT

EVALUASI PROGRAM Deskripsi Program Bantuan Dana Stimulus

Berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Program Stimulus Ekonomi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dengan Perbankan salah satu bentuk jenis dan/atau bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh Pelaku UMKM dan Koperasi pada usaha pada sektor perikanan tawar- kelautan. Kebijakan stimulus selanjutnya yang merupakan implementasi dari peraturan tersebut diatas yaitu kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dengan PT. Newmont Nusa Tenggara dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat khususnya komunitas nelayan yang dituangak dalam Surat Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor 647 Tahun 2011 tentang Nelayan Penerima Bantaun Sarana Tangkap Program Pemberdayaan PT. Newmont Nusa Tenggara. Pelaksanaan Program Bantuan Stimulus

Pelaksanaan program pemberdayaan melalui bantuan stimulus dimulai sejak tahun 2010 dan dievaluasi tiap awal tahun anggaran berjalan. Kegiatan ini awalnya fokus pada UMKM Kelompok dan UMKM Peorangan dengan menerapkan standar kategorisasi.

Petunjuk Pelaksanaan program bantuan stimulus dimulai dengan persyaratan UMKM Perorangan atau Kelompok untuk memperoleh dana melalui Program Stimulus Ekonomi sebagai berikut:

1. Pelaku UMKM Perorangan atau Kelompok, baik yang tergolong skala usaha mikro, usaha kecil maupun usaha menengah, membuat Proposal Kelayakan Usaha Ekonomi Produktif yang diketahui/disyahkan oleh Ketua RT dan Kepala Desa/Lurah.

2. Pelaku UMKM Perorangan atau Kelompok yang berskala usaha mikro dengan ketentuan meliputi: (a) tidak menyediakan agunan (collateral), (b) tidak membayar biaya administrasi, dan (c) semua keuntungan usaha (100 %) menjadi bagian yang diterima oleh Pelaku Usaha Mikro, sedangkan

34

kuntungan usaha yang seharusnya diterima oleh Bank Syariah ditangggung/dibayar bersama oleh Pemerintah KSB dan Bank.

3. Pelaku UMKM Perorangan atau Kelompok yang berskala usaha kecil dengan ketentuan meliputi: (a) tidak menyediakan agunan (collateral), (b) tidak membayar biaya administrasi, dan (c) keuntungan usaha dibagi antara Pelaku Usaha Kecil dengan Bank Syariah sesuai nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

4. Pelaku UMKM Perorangan atau Kelompok yang berskala usaha menengah dengan ketentuan meliputi: (a) menyediakan agunan (collateral), (b) tidak membayar biaya administrasi, dan (c) keuntungan usaha dibagi antara Pelaku Usaha Menengah dengan Bank Syariah sesuai nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

Evaluasi Program Bantuan Stimulus

Kegiatan selanjutnya dilakukan adalah monitoring terhadap program bantuan stimulus dengan cara Tim Teknis SKPD Pemerintah KSB dan/atau Perbankan melaksanakan monitoring pelaksanaan UMKM dan Koperasi melalui sistem bunga (interest system) atau sistem bagi hasil (mudharabah) secara berkala tiap enam bulan (semester) dan Tim Teknis SKPD Pemerintah KSB dan/atau Perbankan melakukan penyempurnaan pembinaan manajemen UMKM dan Koperasi sebagai tindak lanjut hasil monitoring apabila dipandang perlu.

Kegiatan evaluasi terhadap program bantuan stimulus dengan tahapan Tim Teknis SKPD Pemerintah KSB dan/atau Perbankan melaksanakan evaluasi pelaksanaan UMKM dan Koperasi melalui sistem bunga (interest system) atau sistem bagi hasil (mudharabah) setiap satu tahun dan hasil evaluasi Tim Teknis SKPD Pemerintah KSB dan/atau Perbankan menjadi pedoman dalam penyempurnaan pemberdayaan UMKM dan Koperasi melalui sistem bunga (interest system) atau sistem bagi hasil (mudharabah) untuk tahun berikutnya.

Dalam pelaksanaan program bantuan stimulus terdapat beberapa hal yang masih menjadi hambatan secara menyeluru. Misalnya dari sisi pengambil kebijakan tentunya realisasi sesuai target menjadi tujuan utama, seperti petikan hasil wawancara dengan informan sebagai penyusun program di bawah ini.

“...pada prinsipnya Pemkab. Sumbawa Barat menerapkan kebijakan stimulus ini untuk mengurangi beban ekonomi dan diharapkan adanya penigkatan taraf hidup, dimana selama program ini berjalan hasil yang kami terima cukup siginifikan dan tentunya ada hal-hal yang bisa dievaluasi...” (AR, 2014)

Dari mitra atau perbankan yang ditunjuk untuk menyalurkan bantuan stimulus ternyata terdapat beberapa evaluasi kritis seperti dikutip hasil wawancara di bawah ini:

“...program bantuan stimulus ini merupakan bentuk perhatian pemerintah secara langsung dalam menutupi beban ekonomi bukan sebagai modal utama untuk berusaha, karena dari segi jumlah tidak banyak, tetapi dalam praktiknya sebagian besar kelompok masyarakat memaknai sebagai bantuan sosial atau dana hibah yang tidak harus dikembalikan belum lagi penerima kebijakan ini selalu saja memperkenalkan kedekatan secara struktural

35 dengan pengambil kebijakan, padahal sistem perbankan tidak menganut sistem seperti itu...” (AF, 2014)

Program Bantuan Stimulus Sarana Tangkap Perahu dan Jala

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur nelayan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan

memberikan bantuan stimulus sarana tangkap nelayan yang dilaksanakan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara dan penyalurannya sesuai dengan Keputusan Bupati

Sumbawa Barat. Penyaluran bantuan stimulus sarana tangkap dilakukan setelah : 1. Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan menerima Proposal Permohonan

Bantuan Perahu Nelayan dari Kelompok Nelayan dan telah memperoleh Rekomendasi dari Kepala Dinas.

2. Tim Teknis Proposal Kelayakan Bantuan Stimulus melakukan verifikasi untuk menjadi dasar dalam mengambil keputusan persetujuan pemberian bantuan stimulus infrastruktur;

3. Verifikasi dilakukan terhadap proposal permohonan bantuan dan akan diinput kedalam surat keputusan untuk mekanisme distribusinya;

4. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati bantuan stimulus infrastruktur didistribusikan kepada nelayan melalui kelompok nelayan.

Evaluasi Program Bantuan Stimulus Sarana Tangkap

Program Pemberdayaan Masyarakat melalui bantuan stimulus merupakan strategi pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam hal bantuan stimulus untuk kelompok masyarakat perikanan (khususnya nelayan Lebo) terdiri dari pertama, Program Bantuan Stimulus Dana yang didasarkan pada kesepakatan penyaluran melalui Bank rekomendasi pemerintah, kedua, Program Bantuan Stimulus Infrastruktur Jaring dan ketiga, Program Bantuan Stimulus Infrastruktur Perahu Nelayan melalui mekanisme penyampaian proposal, verifikasi oleh Kelompok Kerja pemerintah dan penyaluran bantuan stimulus serta tahapan monitoring dan evaluasi.

Kegiatan selanjutnya dilakukan adalah monitoring terhadap program bantuan stimulus infrastruktur dengan cara Tim Teknis SKPD Pemerintah KSB dan kelompok nelayan melalui lembaga KNKL untuk penyaluran yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan dengan beberapa informan dan deskripsi terhadap partisipan terdapat beberapa kendala terhadap kajian proses partisipasi dan tingkat partisipasi yang menyebabkan program pemberdayaan melalui bantuan stimulus tidak berjalan maksimal, yaitu :

1. Mekanisme birokrasi yang panjang dan rumit menyebabkan program ini tidak berjalan secara maksimal;

2. Konsep yang disajikan menarik perhatian kalangan masyarakat bahkan sering dikatakan kebijakan ini hanya bersifat populis dan politis sehingga proses partisipasi masyarakat yang berdasarkan pada kebutuhan tidak terwakili dalam program bantuan stimulus;

3. Masyarakat tidak dilibatkan secara partisipatoris dan terkesan bantuan stimulus diprioritaskan untuk kelompok masyarakat tertentu sehingga

36

menyebabkan adanya kelompok masyarakat yang apatis terhadap program bantuan stimulus infrastruktur sehingga sebagian masyarakat nelayan lebih efisien mengadakan sendiri infrastruktur dimaksud;

4. Metode penyaluran bantuan stimulus infrastruktur terkesan rumit dan adanya kesan penentuan penerima bantuan stimulus terjadi intervensi dan pemanfaatan situasi;

5. Pada tahapan pemanfaatan dirasakan maksimal akan tetapi tidak ada program pemeliharaan dan berkaitan dengan kualitas infrastruktur yang diberikan;

Evaluasi program stimulus sarana tangkap dilakukan dengan cara menentukan kriteria untuk melihat kesesuaian program dengan kebutuhan nelayan seperti matriks pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Matriks Evaluasi Program Stimulus Sarana Tangkap

Tipe Kriteria Pertanyaan Kriteria Evaluasi

Efektivitas Apakah sudah mencapai hasil yang diinginkan?

Program Bantuan Stimulus Ekonomi belum mampu menjadi penyangga perkonomia masyarakat nelayan

Efisiensi Seberapa banya usaha untuk mencapai hasil?

Peran pemerintah dan PT. NNT terlalu

mendominasi dalam perumusan program

Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil? Program bantuan stimulus sarana tangkap dapat meningkatkan hasil tangkap dan pendapatan nelayan namun tidak berlanjut Perataan Apakah manfaat program sudah

merata?

Program bantuan stimulus sarana tangkap dapat dirasakan oleh masyarakat atau nelayan penerima bantuan, sedangkan pemerintaah dan PT. NNT menganggap program sudah terdistirbusi karena merupakan bantuan hibah Responsivitas Apakah hasil program dapat

memuaskan?

Belum, karena kebijakan masih bersifat parsial dan tidak berlanjut

Ketepatan Apakah hasil kebijakan sudah tepat? Secara prinsip dan normatif sudah tepat namum keberlanjutan dan tidak

adanya program

pemberdayaan membuat kebijakan ini tidak optimal Program Pemberdayaan Masyarakat melalui bantuan stimulus merupakan strategi pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam hal bantuan stimulus

37 untuk kelompok masyarakat perikanan (khususnya nelayan Lebo) terdiri dari pertama, Program Bantuan Stimulus Dana yang didasarkan pada kesepakatan penyaluran melalui Bank rekomendasi pemerintah, kedua, Program Bantuan Stimulus Infrastruktur Jala dan ketiga, Program Bantuan Stimulus Infrastruktur Perahu Nelayan melalui mekanisme penyampaian proposal, verifikasi oleh Kelompok Kerja pemerintah dan penyaluran bantuan stimulus serta tahapan monitoring dan evaluasi seperti pada gambar dibawah ini:

6

ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI NELAYAN PADA