• Tidak ada hasil yang ditemukan

Opsi 10: Pemisahan mekanis dan pengeringan biologis sampah organik basah diikuti dengan gasifikasi atau pirolisis untuk

8. Analisis FInansial dan Ekonomi dan Kebutuhan akan Dukungan Pemerintah

8.2 Evaluasi Proyek

Tolok ukur biaya dan pendapatan unuk Opsi 5 dan Opsi 9 didasarkan pada tabel ringkasan yang disajikan untuk setiap opsi di Bab 5, yang dapat dilihat pada tAbel 8.1 di bawah ini.

Tabel 8.1: RIngkasan Anggaran Awal untuk Opsi 5 dan 9

COST SUMMARY OPTION 5

Cost category IDR

Capital costs landfill cell development 153,450 million Capital allowance for picking stations 43,000 million Capital costs for RDF facility 423,596 million

Total capital costs 620,046 million

Landfill operating costs 132,000 per tonne Picking station maintenance costs 30,000 per tonne RDF operation 100,000 per tonne Transportation RDF to cement kiln 270,000 per tonne

Annual operating costs total 87,806 million

Revenues

Revenue from sale of RDF 19,254 million Notes:

Value of RDF for cement industry 180,000 per tonne Waste quantities in reference year 2017 383,400 tonnes per year

COST SUMMARY OPTION 9

Cost category IDR

Capital costs landfill cell development 144,870 million Capital costs for wet/dry separation 70,000 million Capital costs for picking stations 25,000 million Capital costs for bio-drying facilitiy 207,588 million Capital costs of WTE plant 1,220,000 million

Total capital costs 1,667,458 million

Landfill operating costs 132,000 per tonne wet/dry operating costs 60,000 per tonne Picking station maintenance costs 30,000 per tonne Bio-drying plant operating costs 225,000 per tonne WTE operating costs 250,000 per tonne

Annual operating costs total 144,340 million

Revenues

Revenue from sale of electricity 152,093 million

Total revenues 152,093 million

Notes:

Amount of net electricity produced 650 kWh/tonne Value of electricity from WTE 850 Rp/kWh Waste quantities in reference year 2017 383,400 tonnes per year

Perhatikan bahwa asumsi finansial di bawah telah digunakan dalam penilaian opsi-opsi yang ditawarkan: Tabel 8.2: Parameter Finansial

1 Equity weighting 30%

2 Debt weighting 70%

3 Market Equity Cost (Rm) 18.0%

4 Risk Free Rate (Rf) 7.0%

5 Cost of Equity (Ke) 23.50%

6 β (Beta) 1.50

7 Debt Interest Rate 12.0%

8 WACC 15.45%

9 Collection Rate 70%

Ringkasan biaya dan pendapatan awal untuk masing-masing opsi pada Tabel 8.1 di atas telah diperluas untuk analisis lebih lanjut untuk asumsi usia proyek 25 tahun. Biaya modal dan operasional sepanjang 25 tahun unuk Opsi 5 dan 9 diperlihatkan pada Tabel 8.2 dan 8.3 (dalam istilah NPV) dan 8.4 (dalam istilah harga berlaku tahunan)/annual current price

Abel 8.3: Total Biyaa Model untuk Usia Proyek untuk Opsi 5: Refuse Derived Fuel

OPTION 5: Capital Cost Component IDR million

1 Picking Station 43,000

2 Landfill Cells 153,450

3 RDF Plant 423,596

4 Trucks to Bring Waste to FDS 19,238

5 VAT (10%) 63,928

Total 703,212

Tabel 8.3: Total Biaya Modal untuk Usia Proyek untuk Opsi 9: Bio-Drying & WTE

OPTION 9: Capital Cost Component IDR million

1 Picking Station 25,000

2 Landfill Cells 144,870

3 Mechanical wet/dry separation Plant 70,000

4 Bio-Drying 207,588

5 WTE Plant 1,220,000

6 Trucks to Bring Waste to FDS 19,238

7 VAT (10%) 168,670

Tabel 8.4: Estimasi Biaya Operasional untuk Opsi 5 dan 9

Biaya Operasional (IDR ‘000) Opsi 5 (IDR ‘000) Opsi 9

A Landfilling (per ton) 132 132

B Pemeliharaan depo

pengumpulan/picking station (per ton)

30 30

C Pemisahan kering basah mekanis (per

ton) 60

D Instalasi Bio-drying (per ton) 225

E Instalasi WTE per ton) 250

F Operasi RDF (per ton) 100

G Pengangkutan RDF ke pengguna

akhir/end user (per ton) 200

H Biaya operasional tahunan di TPA 87,806,000 144,340,000

I Biaya angkutan sampah ke TPA 139 139

“Glidepath”tarif telah diperkenalkan ke dalam analisis sebagai strategi lima tahunan untuk meningkatkan pendapatan tarif hingga mencapai tingkat yang dapat menutup penuh biaya operasi dan pemeliharaan untuk Opsi 5 dan Opsi 9. Tarif saat ini (yaitu tarif domestik rumah tangga rata-rata sebesr Rp.15.008 per bulan) jauh di bawah tingkat pemulihan biaya, yang berarti subsidi operasional yang besar dibutuhkan saat ini, bahkan untuk tingkat pelayanan yang rendah. Untuk layanan pengelolaan sampah baru dan teknologi terkait pada Opsi 5 dan Opsi 9, peningkatan tarif yang signifikan dibutuhkan untuk memperbaiki pemulihan biaya (sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap subsidi yang ada saat ini). Tiga kategori tarif telah dimasukkan seiring dengan sumber sampah sebagaimana dijelaskan pada Bab 3:

 Domestik/rumah tangga  Komersial/non-rumah tangga  Industri dan fasilitas publik

Untuk Opsi 5, ketiga tarif tersebut telah disesuaikan sebesar 13,77% per tahun selama lima tahun. Untuk rumah tangga, ini akan melibatkan tarif awal sebesar Rp.20.000 (berdasarkan tarif Willingness to Pay untuk rumah tangga kelas menengah bawah sebagaimana dijelaskan pada Bab 4). Di bawah “glidepath” tarif sepert ini, proyek akan dapat memulihkan secara penuh biaya operasional dan pemeliharaan pada akhir tahun kelima. Lihat Tabel 8.5 berikut.

Tabel 8.5: Glidepath Lima Tahun untuk Menyesuaikan Tarif WTP untuk Tarif Pemulihan Opex untuk Opsi 5

Tarif Existing Tarif Awal

Diusulkan

Tarif Akhir Tahun ke-5 Domestik (Rp./bulan/HH) 15,008 20,000 45,539 Komersial (Rp./ton) 45,131 45,131 86,027

32,887 32,887 62,687

Sumber: Analisis Konsultan dan DKP

Untuk Opsi 9, setiap tarif membutuhkan peningkatan 1,88% setiap tahunnya untuk mencapai tingkat yang akan menutup penuh biaya operasional dan pemeliharaan di akhir tahun kelima. Perhatikan bahwa peningkatan glidepath tarif tahunan yang amat rendah pada opsi ini mencerminkan pemasukan yang kuat dari penjualan listrik dari fasilitas WTE.

Tabel 8.6: Glidepath Lima Tahun untuk Menyesuaikan Tarif WTP dengan Tarif Pemulian Opex untuk Opsi 9

Tarif Existing Tarif Awal

Diusulkan

Tarif Akhir Tahun ke-5 Domestik (Rp./bulan/HH) 15,008 20,000 26,217 Komersial (Rp./ton) 45,131 45,131 49,526

Industri & Fasilitas Publik (Rp./ton)

32,887 32,887 36,089

Sumber: Analisis Konsultan & DKP

Glidepath tarif untuk masing-masing opsi telah diterapkan pada Tabel 8.7 untuk Opsi 5 dan Tabel 8.8 untuk Opsi 9. Untuk masing-masing opsi, tabel menunjukkan jumlah Pendapatan Total (lihat Baris 2 di masing-masing tabel di bawah), yang dihitung sepanjang 5 tahun usia proyek. Pendapatan Total diperlihatkan dalam istilah Present Value (PV), dikurangi Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang diidentifikasi pada Tabel 8.2 di atas. Pendapatan Total telah dikalkulaskan dengan dasar berikut:

Total Revenue = Solid Waste Retribution Revenue + Revenue from sales of output (Option 5 = RDF, Option 9 = electricity)

Pendapatan Total = Pendapatan Retribusi Sampah + Pendapatan dari penjualan output (Opsi 5=RDF, Opsi 9=listrik) Istilah Funding Gap (lihat Baris 3 di masing-masing tabel di bawah) diperkenalkan dan telah dikembangkan untuk Opsi 5 dan Opsi 9, menunjukkan gap antara seluruh pendaptaan-sumber untuk masing-masing opsi dan CAPEX dan OPEX penuh untuk masing-masing opsi. Gap untuk masing-masing opsi merupakan hasil dari tarif yang tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya penuh proyek terkait.

Funding Gap Tahunan (Annual Funding Gap) juga telah dikalkulasikan (lihat Baris 4 pada masing-masing tabel di bawah). Ini menunjukkan keseluruhan 25 tahun dari NPV Funding Gap pada basis tahunan. Funding Gap Tahunan ini ditunjukkan dalam tiga setting:

a. Tidak ada kontribusi pemerintah di awal untuk CAPEX, dengan tanpa pengurangan Funding Gap Tahunan

b. Kontribusi pemerintah di awal sebesar 25% untuk CAPEX, dengan pengurangan sebagian dari Funding Gap Tahunan

c. Kontribusi pemerintah di awal sebesar 50% untuk CAPEX dengan pengurangan signifikan Funding Gap Tahunan

Setting kontribusi di awal lainnya juga mungkin dan telah digunakan untuk tujuan ilustrasi hanya pada tahap ini.

Tabel 8.7 (Opsi 5) dan Tabel 8.8 (Opsi 9) telah dinilai dengan asumsi pada tingkat pengumpulan retribusi 70%. Ini adalah asumsi kunci dan telah dibahas sebelumnya pada bagian 4.1 di atas.

Tabel 8.7: Funding Gap untuk Opsi 5 – Refuse Derived Fuel Opsi 5: Refuse Derived Fuel (RDF)

CAPEX (juta rupiah) 703,212

OPEX (per tahun – juta rupiah) 148,400

Funding Gap

Pemulihan WTP ke OPEX setelah

5 tahun

1. Tarif (Rp./HH/bulan) di akhir tahun ke -5 45,539

2. Pendapatan (juta rupiah) 10,874,732

3. Funding Gap (Rp./juta) 544,767

4. Funding Gap Tahunan (Rp/juta/tahun):

a.dengan 0% Dukungan CAPEX 86,551

b. dengan 25% Dukungan CAPEX 68,438

c. dengan 50% Dukungan CAPEX 49,948

Tabel 8.8: Funding Gap untuk Opsi 9 – Pemrosesan dengan Bio-Drying & WTE Opsi 9: Bio-Drying & WTE

CAPEX (juta rupiah) 1,855,365

OPEX (per tahun – juta rupiah) 212,632

Funding Gap Pemulihan

WTP ke OPEX setelah 5

tahun 1. Tarif (Rp./HH/month) di akhir tahun ke-5 26,217

2. Pendapatan (juta rupiah) 15,492,222

3. Funding Gap Keseluruhan (juta rupiah) 1,286,641 4. Funding Gap Tahunan (juta rupiah/tahun):

a.dengan 0% Dukungan CAPEX 204,418

b. dengan 25% Dukungan CAPEX 156,668

Untuk Opsi 5 pada Tabel 8.7 di atas ketika tarif dinaikkan sepanjang lima tahun pada tingkat yang nantinya mampu menutupi biaya operasi dan pemeliharaan (yaitu OPEX), akan tetap ada funding gap antara pendapatan dari penjualan RDF dan biaya penuh proyek (OPEX dan CAPEX). Funding gap keseluruhan untuk Opsi 5 ini telah dikembangkan sebagai dua komponen:

Kontribusi pemerintah di awal terhadap CAPEX sebagai cara untuk mengurangi funding gap keseluruhan.

Funding gap tahunan sepanjang 25 tahun yang menunjukkan hasil berbagai kontribusi di awal terhadap CAPEX: Semakin tinggi kontribusi di awal, semakin rendah dana tahunan yang dibutuhkan. Misalnya, kontribusi di awal sebesar 50% untuk CAPEX akan mengurangi kebutuhan funding gap tahunan hinggasekitar Rp. 50 milyar.

Untuk Opsi 9 pada Tabel 8.8 di atas ketika tarif dinaikkan sepanjang lima tahun hingga mencapai tingkat yang mampu memulihkan biaya operasi dan pemeliharaan (yaitu OPEX), masih akan terdapat funding gap antara pendapatan dari penjualan listrik dan biaya proyek penuh (OPEX dan CAPEX). Funding gap keseluruhan untuk Opsi 9 telah dikembangkan sebagai dua komponen:

Kontribusi pemerintah di awal terhadap CAPEX sebagai cara untuk mengurangi funding gap keseluruhan.

Funding gap tahunan sepanjang 26 tahun yang akan menunjukkan hasil berbagai kontribusi di awal terhadap CAPEX: semakin tinggi kontribusi di awal semakin rendah funding tahunan yang dibutuhkan. Misalnya, kontribusi di awal sebesar 50% terhadap CAPEX akan mengurangi funding gap tahunan yang dibutuhkan hingga sekitar Rp.108 milyar.

Keberhasilan pendekatan tersebut bergantung pada sejauh mana pemerintah pada setip tingkatan – pusat, provinsi dan Kota Batam - bersedia berkontribusi menutup funding gap, baik di awal maupun tahunan. Pendanaan Kota Batam yang tersedia untuk memberikan dukungan ini jelas mencerminkan kapasitas finansialnya.

Dokumen terkait