• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF 1 Evaluasi Terhadap Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Dalam dokumen PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT BEBERAPA A (Halaman 71-74)

a. Asumsi-asumsi Perihal Kompetensi Anak

Beberapa kemampuan kognitif muncul lebih awal dari yang diasumsikan Piaget. Contohnya seperti telah dicatat sebelumnya, beberapa aspek permanensi objek muncul lebih awal dari yang ia yakini. Seorang anak berusia 2 tahun tidak selalu bersifat egosentris dalam konteks tertentu. Ketika mereka menyadari bahwa orang lain tidak melihat suatu objek, mereka akan mengecek apakah orang tersebut tertutup matanya atau melihat kea rah lain. Beberapa pemahaman konservasi angka telah ditunjukkan oleh anak usia 3 tahun, meskipun Piaget menyatakan hal tersebut belum muncul hingga anak berusia 7 tahun. Anak-anak pada usia dini tidak secara seragam mendapat predikat “pra” ini dan itu (prakausal, praoperasional) seperti yang diperkirakan Piaget.

b. Tahapan-tahapan

Piaget menyusun tahapan-tahapan sebagai struktur pikiran yang utuh. Jadi, teorinya mengasumsikan adanya sinkronisasi perkembangan, artinya aspek-aspek yang variatif dalam suatu tahapan seharusnya muncul bersamaa. Akan tetapi beberapa konsep operasional konkret tidak muncul secara sinkron. Contohnya, anak tidak belajar mengkonservasi saat mereka belajar klasifikasi silang. Oleh karena itu, sebagian besar penganut aliran perkembangan kotemporer setuju bahwa perkembangan kognitif anak tidaklah berupa tahapan seperti yang diperkirakan Piaget.

c. Efek – efek Pelatihan

Beberapa anak yang berada di satu tahapan kognitif (seperti praoperasional) dapat dilatih berpikir pada tahapan kognitif yang lebih tinggi (seperti operasional konkret). Ini menimbulkan masalah bagi

teori Piaget. Piaget berpendapat bahwa latihan semacam itu bersifat dangkal dan tidak efektif, kecuali jika anak tersebut berada titik transisi kedewasaan rasional pada tahapan-tahapan tersebut.

d. Budaya dan Pendidikan

Budaya dan pendidikan memberikan pengaruh yang lebih kuat pada perkembangan anak daripada yang diyakini Piaget. Contohnya, usia saat anak mendapatkan keahlian konservasi dipengaruhi praktik budaya mereka. Seorang guru dan pendidik terkemuka di bidang logika matematika dan sains dapat mendorong pemikiran operasional konkret dan formal.

e. Sebuah Pandangan Alternatif

Penganut aliran Neo-Piaget berpendapat bahwa beberapa hal yang dikemukakan Piaget adalah benar, mesipun teorinya memerlukan banyak revisi. Aliran ini memberikan penekanan pada cara anak menggunakan perhatian, memori, dan strategi untuk memproses informasi. Mereka yakin bahwa penggambaran yang lebih akurat mengenai pemikiran anak memerlukan perhatian pada strategi-strategi anak, kecepatan anak memproses informasi, keterlibatan tugas khusu, dan pembagian permasalahan ke dalam langkah-langkah yang lebig kecil dan tepat.

2. Evaluasi Terhadap Teori Perkembangan Kognitif Vygtsky

Teori Vygotsky menekankan peran penting pengajaran dan membantu anak untuk mengerti variasi budaya yang luas dalam keterampilannya. Akan tetapi, teori ini mendapat kritikan bahwa tidak di semua budaya teori tersebut dapat dilakukan. Komunikasi verbal bukan satu-satunya sarana bagi perkembangan pemikiran atau mental anak, melainkan melalui observasi dan partisipasi dalam komunitas dapat mengembangkan pemikiran anak yang disesuaikan dengan budaya di sekitarnya. Selain itu kritik akan teori Vygotsky lainnya yaitu teori tersebut tidak banyak menyinggung keterampilan motorik kasar, persepsi, atensi, memori, dan pemecahan masalah. Misalnya, teori Vygotsky tidak membahas bagaimana semua kemampuan dasar dapat memicu perubahan

dalam pengalaman sosial anak-anak yang menjadi sumber bagi perkembangan kognisi yang lebih maju.93

Beberapa kritikus mengatakan bahwa Vygotsky terlalu menekankan peran bahasa dalam berpikir. Penekanan Vygotsky pada kolaborasi dan pembimbingan juga dipermasalahkan. Dimungkinkan para fasilitator menolong secara berlebihan dalam beberapa kasus dimana orang tua murid menjadi sangat memaksa dan menguasai anak-anak mereka. Lebih jauh, beberapa anak mungkin menjadi malas dan mengharapkan bantuan ketika mereka telah berhasil melakukan sesuatu. 94

Papalia juga menyatakan lebih detail mengenai evaluasi terhadap teori Vygotsky. Teori Vygotsky menawarkan wawasan yang kuat dan asli ada peran sejarah dan budaya tentang pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif. Hal ini mengingatkan kita bahwa perkembangan anak merupakan bagian dari perkembangan berkelanjutan dari masyarakat dan spesies manusia.

Mungkin karena Vygotsky meninggal pada usia 37 tahun sehingga sedikit dikenal di wilayah barat sampai kuartal terakhir abad kedua puluh, teorinya tidak seperti yang diisi atau sepenuhnya diteliti Piaget. Bahkan para pengikutnya tidak setuju tentang arti beberapa idenya dan bagaimana mereka harus menerapkannya. Salah satu kelemahan penting adalah kurangnya kriteria normatif untuk perkembangan. Apa yang membedakan perkembangan dari sekedar perubahan? bagaimana kita tahu bahwa pikiran anak lebih berkembang dari seorang bayi, atau bahwa pikiran manusia lebih berkembang daripada kera?

Kelemahan lain yang ironis adalah kegagalan Vygotsky untuk menyajikan konsep perkembangan yang baik dari budaya. Selain itu, pandangan evolusioner tentang budaya menyiratkan pertimbangan nilai tentang 'primitif' dan 'maju' budaya itu sendiri. Dalam tulisan-tulisan selanjutnya Vygotsky berpindah dari karakterisasi umum bentuk budaya 93 Laura E. Berk, Life Span Development, op.cit, h. 312

yang berasal dari fungsi mental dan mulai menekankan bagaimana berbagai bentuk fungsi dalam suatu budaya dipengaruhi oleh aturan khusus dan kegiatan, seperti sekolah formal.

Penekanan Vygotsky pada asal-usul sosial dari fungsi mental kadang- kadang salah mengartikan sebagai aktif meminimalkan peran kreatif individu. Teorinya dapat ditafsirkan secara mekanis, seperti menyiratkan bahwa seorang anak hanya menanggapi kekuatan lingkungan. Namun, melihat lebih dekat pada tulisan-tulisannya menunjukkan bahwa ia menggambarkan sesuatu yang lebih halus dan kompleks: tindakan individu dan inisiatif dalam batas-batas yang ditetapkan oleh alat-alat budaya yang tersedia

Salah satu hasil dari kebangkitan kembali minat dalam Vygotsky telah mengalihkan perhatian penelitian dari individu untuk lebih berinteraksi antara orang tua dan anak, saudara dan saudara, seluruh keluarga atau kelas. Mereka melihat bagaimana keterlibatan anak-anak dalam satu kegiatan bersama, seperti bermain dengan saudara, membawa ke kegiatan lain seperti pemecahan masalah dengan rekan-rekan. Namun, sebagian besar kegiatan penelitian ini adalah direncanakan bukan terjadi secara alami. Kita tahu sedikit tentang apa yang terjadi ketika anak-anak berinteraksi secara normal dengan orang lain atau anak-anak lain dengan interaksi sebagai tujuan sadar. Ketika peneliti melakukan observasi naturalistik misalnya dengan meminta orang tua untuk bermain secara alami dengan anak-anak mereka memberikan sedikit atau tidak ada perhatian terhadap peran mereka sendiri dalam membuat permintaan. Akhirnya, sebagian besar penelitian telah dilakukan dengan kelas menengah di benua Amerika dan Eropa.95

E. PERBANDINGAN ANTARA TEORI PIAGET DAN VYGOTSKY

Dalam dokumen PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT BEBERAPA A (Halaman 71-74)