• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Tabel Tunggal

4.3.2 Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

4.3.2.5 Evaluation and Termination or Reformation

Evaluation and termination or reformation merupakan penilaian sejauh mana keberhasilan pelaksanaan CSR di lapangan. Apakah kegiatan sejenis perlu dilakukan atau diberhentikan saja. Penelitian ini menilai keberhasilan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sebelum dilaksanakan kegiatan CSR, pada saat dilaksanakan kegiatan CSR dan setelah dilaksanakan kegiatan CSR. Selain itu follow up terhadap kegiatan CSR perlu diperhatikan dan memperhatikan apakah kegiatan tersebut dihentikan dan dilanjutkan dengan kegiatan baru atau kegiatan lama tetap dilanjutkan.

1. Sebelum Pelaksanaan CSR

Keberhasilan kegiatan CSR dimulai sejak perencanaan, untuk itu pelaksana CSR hendaknya mampu menciptakan kesepakatan. Dengan adanya kesepakatan, dukungan akan datang dari penerima CSR tersebut. Berikut pandangan masyarakat terhadap kesesuaian kesepakatan dengan pelaksanaa kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo.

Tabel 4.18

Kesesuaian Kesepakatan dengan Pelaksanaan CSR

Respon Frekuensi Persen

Sangat Sesuai 3 3,8 Sesuai 77 96,3 Kurang Sesuai 0 0 Tidak Sesuai 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.12/FC.14)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas memandang konsistensi PT. Tirta Sibayakindo dalam menepati kesepakatan yang sudah diputuskan pada saat musyawarah sesuai dengan pelaksanaan CSR yakni 77 orang atau 96,3% dan 3 orang atau 3,8% menyatakan bahwa konsistensi PT. Tirta Sibayakindo dalam menepati kesepakatan yang sudah diputuskan pada saat musyawarah sangat sesuai dengan pelaksanaan CSR.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan kesepakatan yang sudah diputuskan dengan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar pada saat musyawarah kelompok. Adapun kesepakatan sebelum melaksanakan akses penyediaan air

bersih adalah keluarga yang mendaftar pemasangan pipa ke rumah mereka membayar kontribusi Rp 15.000,00 dan jikalau tidak mendaftar saat itu dan sewaktu-waktu ingin memasang pipa air ke rumah mereka, akan dikenakan biaya Rp 300.000,00 dan kesepakatan ini sudah ditepati.

2. Pada saat Pelaksanaan CSR

Perencanaan CSR yang baik akan semakin baik jika pelaksanannya sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Berikut kesesuaian pelaksanaan CSR dengan harapan masyarakat.

Tabel 4.19

Kesesuaian Pelaksanaan CSR dengan Harapan Masyarakat

Respon Frekuensi Persen

Sangat Sesuai 3 3,8 Sesuai 76 95,0 Kurang Sesuai 1 1,3 Tidak Sesuai 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.13/FC.15)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan pelaksanaan CSR sudah sesuai dengan harapan masyarakat yakni 76 orang atau 95,0% dan 3 orang atau 3,8% menyatakan bahwa pelaksanaan CSR sudah sangat sesuai dengan harapan masyarakat. Sementara terdapat 1 orang atau 1,3% menyatakan bahwa pelaksanaan CSR kurang sesuai dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan harapan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Hal ini dikarenakan terdapat kesesuaian antara kesepakatan dengan pelaksanaan dan setiap kali responden menghadapi masalah terkait bantuan yang diterima, PT. Tirta Sibayakindo segera melakukan cross check dan membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Sementara 1 orang yang menyatakan bahwa pelaksanaan CSR kurang sesuai dengan harapan masyarakat karena pelaksanaan CSR kurang memberi dampak dan terkesan tanggung. Misalnya memberi ternak kambing hanya 20 ekor sehingga memunculkan pertikaian pada masyarakat. Contoh lain PT. Tirta Sibayakindo memberi ternak ayam dalam kondisi belum bisa lepas dari induknya sehingga ayam mati dan bantuan ini tidak berjalan dengan baik.

Tabel 4.20

Kesesuaian Kualitas dan Ketepatan Waktu

Respon Frekuensi Persen

Sangat Sesuai 4 5,0 Sesuai 75 93,8 Kurang Sesuai 1 1,3 Tidak Sesuai 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.14/FC.16)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan kualitas bantuan dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR sesuai dengan harapan masyarakat yakni 75 orang atau 93,8% dan 4 orang atau 5,0% menyatakan kualitas bantuan dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR sudah sangat sesuai dengan harapan masyarakat. Sementara terdapat 1 orang (1,3%) responden menyatakan bahwa kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR masih kurang sesuai dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas bantuan dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan harapan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Pilihan ini didasari oleh lancarnya saluran air ke rumah warga. Jika air ‘macet’, PT. Tirta Sibayakindo akan melakukan cross check dan memperhatikan jalannya air. Untuk masalah waktu, masyarakat menilai pelaksanaan CSR sudah tepat pada saat masyarakat membutuhkan khususnya penyediaan akses sarana air bersih yakni sebelum saat masyarakat mulai mengeluhkan jauhnya sumber air dengan rumah mereka dan minimnya sumber air yang higienis. Sementara 1 orang yang menyatakan bahwa kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR masih kurang sesuai dengan harapan masyarakat menganggap bahwa kontribusi PT. Tirta Sibayakindo terhadap masyarakat masih jauh dari yang semestinya mengingat keuntungan yang besar.

3. Setelah Pelaksanaan CSR

Seluruh proses pelaksanaan CSR akan terbukti kualitasnya setelah selesai dilaksanakan. Berikut pandangan responden terhadap kualitas pelaksanaan CSR yang telah mereka terima.

Tabel 4.21

Keberhasilan Pelaksanaan CSR

Respon Frekuensi Persen

Sangat Berhasil 5 6,3 Berhasil 75 93,8 Kurang Berhasil 0 0 Tidak Berhasil 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.15/FC.17)

Tabel di atas menunjukkan dari 80 responden, mayoritas menyatakan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo berhasil yakni 75 orang atau 93,8%, dan 5 orang atau 6,3% menyatakan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sangat berhasil.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar secara memandang pelaksanaan CSR PT.Tirta Sibayakindo berhasil. Masyarakat menilai bahwa sejak sosialisasi informasi, masyarakat dilibatkan dalam musyawarah, selama pelaksanaan PT. Tirta Sibayakindo aktif dalam mendampingi, mengawasi dan mampu menarik perhatian warga agar bersedia menerima bantuan hingga air sampai kerumah warga dan berjalan dengan lancar. Ketika jalannya air mengalami gangguan, PT. Tirta Sibayakindo sigap menanggapi dan memeriksa ke sumber air dan mengupayakan kelancarannya. Itulah sebabnya masyarakat menilai bahwa pelaksanaan CSR berhasil.

Pelaksanaan CSR memang selalu mendapatkan tanggapan yang baik dari orang yang mendapatkannya, namun tidak jarang memunculkan kecemburuan dan pertentangan. Berikut tanggapan responden jika PT. Tirta Sibayakindo melaksanakan CSR selanjutnya.

Tabel 4.22

Tanggapan Responden terhadap Kelanjutan CSR

Respon Frekuensi Persen

Sangat Setuju 5 6,3 Setuju 75 93,8 Kurang Setuju 0 0 Tidak Setuju 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.16/FC.18)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, 75 orang atau 93,8%) setuju jika PT. Tirta Sibayakindo merumuskan kembali implementasi CSR dan 5 orang atau 6,3% menyatakan sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo merumuskan kembali implementasi CSR.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju PT. Tirta Sibayakindo merumuskan implementasi CSR yang baru. Adapun implementasi CSR yang hingga kini masih diikuti oleh warga adalah penghijauan, pelatihan menjahit, pelatihan memasak, penanaman bibit, pemeliharaan ternak dan sebagainya. Namun demikian masyarakat tetap menginginkan dan menunggu CSR baru yang akan dilaksanakan PT. Tirta Sibayakindo kedepannya karena pelaksanaannya membantu mereka dalam meningatkan kemampuan perekonomian.

Salah satu alasan responden ingin mengikuti kegiatan CSR dari PT. Tirta Sibayakindo adalah kepedulian PT. Tirta Sibayakindo untuk melaksanakan follow up sehingga terkesan sangat memperhatikan. Berikut tanggapan responden terhadap kuantitas PT. Tirta Sibayakindo dalam melakukan follow up.

Tabel 4.23

Follow Up yang Dilakukan

Respon Frekuensi Persen

Sangat Sering 2 2,5 Sering 71 88,8 Kurang Sering 7 8,8 Tidak Sering 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.17/FC.19)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air bersih” yang diberikan yakni 71 orang atau 88,8% dan 2 orang atau 2,5% menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat sering melaksanakan follow up. Namun terdapat 7 orang atau 8,8% menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo kurang sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air bersih” yang diberikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air

bersih” yang diberikan kepada masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. masyarakat menyaksikan bahwa perwakilan PT. Tirta Sibayakindo selalu melakukan pengecekan secara berkala dan melakukan pemeriksaan sewaktu-waktu jika air tidak berjalan lancar. Sementara 7 orang yang menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo kurang sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air bersih” yang diberikan karena mereka melihat kurang lancarnya air sampai ke rumah warga dimana air pada beberapa rumah berjalan lancar, sementara di rumah yang lain tidak berjalan.

Pelaksanaan CSR “penyediaan akses sarana air bersih” sedikit banyak menumbuhkan sense of belonging yakni bentuk rasa memiliki atas manfaat yang dirasakan kemudian diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo berhubungan dengan masyarakat. Berikut kepedulian responden terhadap CSR yang sudah mereka dapatkan.

Tabel 4.24

Kepedulian Responden terhadap Kegiatan CSR

Respon Frekuensi Persen

Sangat Peduli 2 2,5 Peduli 78 97,5 Kurang Peduli 0 0 Tidak Peduli 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.18/FC.20)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas peduli terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo yakni 78 orang atau 97,5% dan 2 orang atau 2,5%) menyatakan sangat peduli terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan CSR PT. Tirta Sibayakindo mampu menumbuhkan rasa sense of belonging masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memiliki terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan. Masyarakat mengatakan bahwa melalui pelaksanaan CSR mereka semakin mengenal, semakin tertarik dan merasa dekat dengan PT. Tirta Sibayakindo.

Selain sense of belonging, hendaknya kegiatan CSR menumbuhkan rasa sense of responsibility yakni bentuk rasa tanggung jawab untuk memelihara implementasi CSR yang mereka dapatkan dan miliki. Berikut wujud sense of responsibility responden terhadap implementasi CSR yang mereka terima.

Tabel 4.25

Kuantitas Responden Memperhatikan Bantuan yang Sudah Diperoleh

Respon Frekuensi Persen

Sangat Sering 0 0 Sering 80 100 Kurang Sering 0 0 Tidak Sering 0 0 Total 80 100 (Sumber: P.19/FC.21)

Seluruh responden yakni 80 orang atau 100% meyatakan bahwa mereka sering memeriksa pemipaan air yang mereka terima. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memiliki rasa sense of responsibility terhadap implementasi CSR yang telah mereka terima. Masyarakat menunjukkan tanggung jawab mereka dengan turut serta melakukan swadaya pemipaan air ke rumah-rumah, bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan, merawat ternak yang diberikan dan memelihara bibit yang diberikan. Mereka sepakat hal yang wajar jika responden memperhatikan CSR yang sudah diperoleh, karena mereka hanya meneruskan apa yang sudah dimulai oleh PT. Tirta Sibayakindo.

4.3.3 Citra Perusahaan

Dokumen terkait