• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA OLEH HAKIM

A. Duduk Perkara dan Kasus Posisi

3. Fakta-fakta Hukum

Pasal 184 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menyebutkan bahwa: 1) alat bukti yang sah adalah Keterangan Saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keteraangan terdakwa; 2) Hal yang secara umum sudah diketehui tidak perlu dibuktikan. Perkara ini telah diperiksa berdasarkan , keterangan saksi, keterangan ahli, petunjuk dan keterangan terdakwa.

1) Keterangan saksi158

Pemeriksaan di sidang pengadilan menurut KUHAP dimulai dengan pendengaran keterangan saksi. Pasal 1 angka 27 KUHAP menyebutkan bahwa “Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia

.

157

Fakta fakta hukum adalah uraian mengenai hal hal yang menyebabkan timbulnya

sengketaSumber

158

Keseluruhan keterangan saksi dibawah ini adalah telah diintisarikan tanpa mengurangi maksud dan tujuan yang sebenarnya.

lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebutkan alasan dari pengetahuannya

ini.” 159Sedangkan yang dimaksud dengan saksi adalah orang yang dapat

memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilana tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ai lihat sendiri dan ia alami sendiri.160 Agar suatu keterangan saksi dapat dinilai sebagai alat bukti, maka keterangannya harus dinyatakan disidang pengadilan.161

a. Bahwa, saksi-saksi yang diperiksa dalam perkara ini berjumlah 15 (lima

belas orang) yaitu saksi korban sendiri yang bernama Henry Dumanter Tampubolon, Nur Betty alias Beby dari tahun 2006 sampai tahun 2009 sebagai Kasir, Supervisor, Meneger di hotel Deli Indah Lubuk Pakam, Ellys Inka Marys Tampubolon adek kandung dari saksi korban, Ungkap Desmon Lumban Tobing adek ipar dari saksi korban, Juga H Nainggolan sebagai pekerja di Hotel Deli Indah milik saksi korban, Elwi Hasibuan, Lasni Br Manalu sebagai kasir pada tahun 2010, Desnan Harianja, David Ricardo, Lisa Handayani, Viktor Remi Hasibuan, Rosmaintan Br Batu-bara, Muhammad Sapil alias Cipto, Toni Simanjuntak dan Dahlia Br Siahaan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 160 ayat (3) KUHAP ditegaskan bahwa “ Sebelum memnerikan keterangan, saksi-saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agama masing-masing, bahwa ian akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak lain daripada sebenarnya. Pasal 160 ayat (1) huruf b KUHAP Menyatakan”yang pertama-tama didengar keterangannya adalah korban yang menjadi saksi” merujuk ketentuan ini

159

Lihat pasal 1 angka 27b KUHAP

160

Pasal 1 angka 26 KUHAP

161

maka yang pertama diperiksa guna didengar keterangannnya di depan persidangan adalah saksi korban dan semua saksi wajib memberikan keterangan dibawah sumpah. Pengecualian memberikan kesaksian tanpa sumpah hanya diperbolehkan bagi anak yang umurnya belum cukup lima belas tahun dan belum pernah kawin serta orang yang sakit ingatan atau sakit jiwa meskipun kadang-kadang ingatannya baik kembali.162

Saksi korban menerangkan bahwa saksi pernah berkenalan dengan terdakwa yang bertempat di suatu cafe di Medan untuk pertama kali pada tahunn 2005. Sebelum saksi bertemu dan berkenalan dengan terdakwa di telephone ada seseorang yang mengaku bernama dokter Silvi Lorenza dan mengatakan agar saksi bertemu dengan temannya di sebuah cafe di Medan, kemudian saksi bertemu dengan terdakwa dan memberikan sebuah foto kepada saksi yang menurut pengakuan terdakwa bahwa foto itu adalah foto Silvi Lorenza dan memberikan uang tip kepada terdakwa sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Terdakwa adalah orang bandung dan merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, terdakwa pernah berjanji akan bertemu dengan saksi tetapi dibatalkan karena Silv Lorenza meninggal dunia. Silvi Lorenza sering meminta uang kepada saksi melalui terdakwa Lenny Dumayanti Br Manalu pada saat Silvi Lorenza berada di Bali, saksi ada mengirim uang kepada terdakwa saat pulang ke bandung. Terdakwa pernah bercerita dia mendapat beasiswa ke negeri Belanda untuk mengikuti seminar, terdakwa juga pernah mengatakan bahwa ia menderita sakit kanker, saksi

162

menawarkan kepenang namun terdakwa tidak mau berobat kepenang tetapi pergi berobat ke singapura yang ditemani oleh abangnya. Bahwa salama ini terdakwa sering memberikan sejumlah uang kepada terdakwa melalui Lenny Dumayanti Br Manalu. Uang milik saksi sudah ada yang dikemabalikan terdakwa sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan dua kali pembayaran hal tersebut terjadi setelah terdakwa mengakui bahwa sebenarnya Silvi Lorenza adalah terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu sendiri dan mendengar pengakuan terdakwa, kemudian saksi melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Adapun jumlah uang yang diberikan saksi kepada terdakwa sebesar ± Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliyar rupiah)

b. Saksi Nurbetty Alias Beby yang bekerja sebagai kasir Hotel Deli Indah

Lubuk Pakam mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 mengenal terdakwa selama ini berada dihotel sebagai penjual bakso, tuak, dan kacang sihobuk sejak tahun 2006 dan terdakwa sering mendampingi saksi mulai tahun 2008. Saat saksi bekerja sebagai Meneger dan merangkap Kasir Bagian Keuangan terdakwa sering menyuruh saksi mengambil uang darai brankas kemudian menyerahkannya kepada Henry Dumanter Tampubolon didepan saksi. Terdakwa juga pernah meminta uang kepada saksi sebanyak (10) sepuluh kali dan yang paling banyak sebesar Rp. 20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) dan uang tersebut diminta oleh tedakwa bukanlah untuk kepentingan hotel. Pada tanggal 14 juni 2008 saksi korban pernah meminta uang dari saksi sebanyak Rp.15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan

diserahkan kepada terdakwa. Saksi korban sudah 21 (dua puluh satu ) kali pengambilan uang dari saksi sampai dengan bulan desember 2008 dengan total uang sebanyak Rp.133.516.000,- (seratus tiga puluh juta lima ratus enam belas ribu rupiah), saksi tidak pernah mendengar suara Silvi Lorenza di telephone dan sudah banyak karyawan yang sudah dipecat dari Hotel Deli Indah, dan sepenglihatan saksi hubungan antara terdakwa dan saksi korban bukanlah merupakan hubungan pacaran dan hal tersebut juga dikatakan oleh Hendry Dumanter Tampubolon.

c. Saksi Ellys Inka Marys Tampubolon, adik kandung dari Saksi korban

menyatakan bahwa terdakwa pernah dilihat di hotel Deli Indah Lubuk Pakam, namun tidak mengetahui apa pekerjaan dan jabatan terdakwa di Hotel tersebut. Saksi korban pernah bercerita kepada saksi bahwa ia punya pacar namanya dokter Silvi Lorenza dan pernah mengirimkan uang kepada dokter Silvi, dan uang tersebut diserahkan kepada terdakwa Lenny Damayanti Br Manalu. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Ungkap Desmon Lumban Tobing yang merupakan abang ipar dari saksi korban bahwa pengakuan saksi Henry yang menjadi perantara dengan seseorang yang bernama Silvi Lorenza adalah terdakwa Lenny Damayanti Br Manalu. Saksi korban juga mengatakan bahwa pacarnya yang bernama Silvi itu tidak pernah bertemu sekalipun.

d. Menurut saksi Juga H Nainggolan bahwa ia kenal dengan terdakwa bekerja

dihotel mulai tahun 2005 sampai sekarang, dan sepengetahuannya terdakwa tidak tercatat dalam menegement hotel. Saksi juga sering melihat saksi

korban menyerahkan uang kepada terdakwa tetapi mengenai jumlahnya saksi tidak mengetahuinya. Saksi Elwi Hasibuan yang merupakan kepercayaan dari saksi korban dalam hal bisnis jual beli tanah yang merupakan seorang wiraswasta mengatakan mengenal terdakwa ketika bertemu di Hotel Deli Indah dan pada bulan september 2008 saksi saksi korban pernah melihat memberikan uang Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan itu diserahkan saksi korban dikawasan simpang mandala, dan menurut saksi korban uang itu untuk keperluan berobat pacarnya.

e. Sanksi Lasni Br. Manalusudah 2 (dua) tahun bekerja bekerja di Hotel Deli Indah pada awalnya dibagian Laundry tetapi sejak tahun 2010 diangkat menjadi kasir; saksi mengenal terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu sejak

mulai saksi bekerja di Hotel Deli Indah; sepengatahuan saksi terdakwa

adalah merupakan teman dari saksi korban dan terdakwa menganggap Henry Dumanter Tampubolon adalah sebagai abangnya; Saksi tidak pernah melihat Henry Dumanter Tampubolon menyerahkan uang kepada terdakwa, Saksi dan teman-teman saksi pernah diundang terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu ke rumah terdakwa yang berada di Jalan Menteng Medan, Saat berada dirumah terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu di Jalan Menteng Medan saksi bertemu dengan orang tua tedakwa dan keluarga terdakwa lainnya hal tersebut terjadi 3 (tiga) bulan yang lalu pada tahun 2011, setelah dari rumah terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu saksi dan teman-teman saksi berjumlah 8 (delapan) orang diajak terdakwa ke tempat karaoke yang bernama Inultista dan saat itu yang membayar adalah terdakwa sendiri,

setelah dari tempat karaoke Inultista saksi teman-teman saksi diajak oleh terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu ke Carefour dan setelah dari Carefour saksi teman-teman saksi pulang ke Hotel Deli Indah dan saat terdakwa pulang terdakwa membagi-bagikan uang kepada saksi teman-teman saksi masing-masing sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan menurut terdakwa uang yang dibagi-bagikan uang kepada saksi teman-teman saksi adalah uang yang diambil dari hasil penjualan snack, saksi mengetahui Henry Dumanter Tampubolon mempunyai pacar bernama Silvia Lorenza yang berada di Australia. Saksi menyerahkan uang hasil penjualan snack kepada terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu 2 (dua) kali dalam sebulan dan apabila jumlah uang tersebut telah berjumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) baru diambil oleh terdakwa. Pendapatan Hotel Deli Indah seharinya mencapai Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) dan uang tersebut disetor oleh saksi kepada pemilik hotel bisa perhari atau per tiga hari dan biasanya berjumlah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan jumlah kamar di Hotel Deli Indah sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) kamar.

f. Saksi Desnan Harianja, saksi bekerja di Hotel Deli Indah sudah 9

(Sembilan) bulan lamanya dan saksi bekerja sebagai tukang masak, saksi tidak pernah pergi kerumah terdakwaLenni Damayanti Br. Manalu yang berada di Jalan Menteng Medan karena waktu teman-teman saksi pergi kerumah terdakwa saat itu saksi lagi bekerja, saksi dan teman saksi keseluruhannya berjumlah 10 (sepuluh) orang persaksi dan teman saksi juga pernah diajak terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu ke Deli Mas pada saat

itu sedang Natalan, kami disuruh memilih baju dan saat itu saksi mendapat 1 (satu) potong baju ketika itu yang membayar adalah terdakwa sendiri.

g. Saksi David Ricard, bahwa, saksi bekerja di Hotel Deli Indah milik dari saksi korban Henry Dumanter Tampubolon sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang, sepengetahuan saksi hubungan antara terdakwa dengan saksi adalah hubungan sebagai teman biasa saja dan tidak ada hubungan berupa pacaran, saksi pernah diajak oleh terdakwa pergi ketempat karaoke dan ke tempat perbelanjaan di daerah Perbaungan dan pergi kepantai Gudang Garam, ke Plaza Medan Fair dan juga ke Deli Masa Lubuk Pakam untuk belanja pakaian, sepengetahuan saksi hubungan antara terdakwa dengan saksi korban adalah biasa-biasa saja dan tidak ada hubungan berupa pacaran.

h. Saksi Lisa Handayani, bahwa saksi bekerja di Hotel Deli Indah sudah 10 (sepuluh) bulan lamanya dan saksi bekerja sebagai tukang laundry, saksi tidak pernah melihat Henry Dumanter Tampubolon memberikan uang kepada terdakwa. Terdakwa ada mempunyai kamar tersendiri di Hotel Deli Indah yakni kamar nomor 35 dan terdakwa kadang pulang kerumah terdakwa dan kadang juga tidak pulang. Terdakwa pernah membuang sejumlah Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) kepada saksi setiap bulannya karena saksi mengecek usaha penjualan snack milik terdakwa.

i. Saksi Viktor Remi Hasibuan, Bahwa, saksi bekerja di Hotel Deli Indah

Lubuk Pakam sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang, saksi pernah melihat terdakwa di Hotel Deli Indah. Bekerja di Hotel Deli Indah adalah

atas permintaan dari pacar saksi korban yang sedang kuliah di kedokteran di Australia. Saksi mengetahui terdakwa berada di Hotel Deli Indah sejak tahun 2005 dan terakhir saksi melihat terdakwa pada bulan April tahun 2009.

j. Saksi Rosmaintan Br. Batabara, Bahwa, saksi adalah pemilik dari sebidang tanah yang terletak di Jalan Menteng VII Gang Sepakat Nomor 2 Medan dengan luas 377 M2, pada tanggal 16 Juli 2010 tanah tersebut telah saksi jual kepada seseorangn yang bernama Edison Manalu seharga Rp. 303.000.000,- (tiga ratus tiga juta rupiah) sebagaimana dengan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi Nomor 02 tanggal 16 Juli 2010 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Notaris Ida Mariani,SH. Saksi tidak kenal dengan terdakwa dan saksi juga kenal dengan saksi korban. Pada saat terjadinya transaksi jual beli tanah yang terletak di Jalan Menteng VII Gang Sepakat Nomor 2 Medan awalnya terlebih dahulu dibayar uang muka sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) kemudian beberapa waktu kemudian sisanya dibayarkan kepada saksi uang sebesar Rp.295.000.000,- (Dua ratus sembilan puluh lima juta rupiah) untuk pelunasannya dan uang tersebut langsung ditransfer kerekening milik saksi melalui Bank BRI Cabang Iskandar Muda Medan. Saksi tidak mengetahui sdr. Edison Manalu ataupun istrinya memperoleh uang untuk membeli tanah milik saksi tersebut.

k. Saksi Muhammad Sai Alias Cipto mengenal terdakwa ketika saksi

bersama-sama dengan orang tua terdakwa. Orang tua terdakwa ada membeli batu bata dari saksi sebanyak 2 (dua) kali masing-masing sebanyak 5000 (lima ribu) buh jadi totalnya sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) buah dengan dua kali diangkat dengan mempergunakan mobil truk, yang membayar batu bata tersebut adalah terdakwa dengan harga keseluruhannya berjumlah Rp.3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah). Bahwa, pada hari Jumat tanggal 14 Oktober 2011 keluarga terdakwa ada menjumpai saksi dan meminta saksi mundur untuk memberikan keterangan sebagai saksi;

l. Saksi Toni Simanjuntak bekerja di Hotel Deli Indah Lubuk Pakam sejak

tahun 2009 sampai sekarang dan saksi bekerja sebagai Roomboy. Saksi pernah melihat terdakwa di Hotel Deli Indah dan pada saat rapat terdakwa mengatakan bahwa terdakwa adalah sebagai staff pimpinan di Hotel Deli Indah tersebut. Bahwa, saksi pernah mendengar langsung terdakwa mengatakan Silvi Lorenza adalah pacar dari Saksi korban dan sekarang Silvi Lorenza sedang kuliah di Fakultas Kedokteran di Australia.

m. Saksi Dahlia Br. Siahaan kenal dengan terdakwa dan juga dengan sdr.

Henry Dumanter Tampubolon. Saksi adalah merupakan ibu kandung dari terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu dan terdakwa adalah anak saksi yang pertama dari 4 (empat) orang bersaudara dan kesemuanya anak-anak saksi menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Terdakwa lulusan Fakultas Ekonomi dari Universitas Medan Area pada tahun 2010. Terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu bekerja di Hotel Deli Indah adalah dengan berjualan snack yang modalnya diberikan saksi dan penghasilan terdakwa

dari berjualan snack adalah sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per bulannya. Suami saksi yakni bapak terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu yang bernama Edison Manalu adalah lulusan Strata 2 dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan sebagai Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara dan ditugaskan di Silakitang Siborong-borong dengan gaji sekitar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) perbulannya. Saksi sebelumnya ada mempunyai 1 (satu) unit rumah yang berada di Jalan Pelikan 14 Perumnas Mandala Medan dan rumah tersebut telah dijual saksi kepada menantu saksi yang bernama Albert Siagian seharga Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan pembayarannya di bayar dengan cara dicicil. Sebelumnya saksi juga telah memiliki 1 (satu) unit Mobil merk Toyota Kijang Super. Saksi membungakan uang dengan modal sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan pelanggan berjumlah kira-kira 50 (lima puluh) orang pelanggan.Sejak tahun 2008 saksi tidak lagi menekuni usaha-usaha yg telah ditekuninya selama ini kecuali usaha menerima pesanan berupa pakaian kaos dari sekolah-sekolah yakni setahun sekali dengan keuntungan berkisar Rp.300.000,- (tiga ratur ribu rupiah) sekali order.

Tanggal 16 Juli tahun 2010 saksi membeli sebidang tanah dari sdri. Rosmaintan Batubara yang terletak di Jalan Menteng VII Gang Sepakat No. 02 Medan dan tanah tersebut dibeli saksi dengan harga Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).Tanah yang terletak di Jalan Menteng VII Gang Sepakat No. 02 Medan kemudian dibangun oleh saksi dengan bangunan 2 (dua) lantai dan

pembangunan rumah tersebut menelan biaya sebesar kurang dari 1.000.000.000 (satu milyard rupiah), pembangunan rumah tersebut diborongkan kepada seorang pemborong dengan nilai borongan sebesar Rp. 157.000.000,- (seratus lima puluh tujuh juta rupiah). Rumah tersebut dibangun mulai bulan Oktober 2010 dan selesai pada bulan Februari 2011. Saksi tidak ada menerima uang dari terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu untuk membeli tanah dan membangun rumah tersebut. Saksi bersama dengan suami saksi yang bernama Edison Manalu pada tahun 2007 membeli 1 (satu) unit Mobil baru merk Daihatsu Xenia warna Silver dengan nomor polisi BK 1651 HP atas nama Edison Manalu

Saksi juga ada membeli 1 (satu) unit sepeda Motor baru merk Yamaha Scorpio seharga Rp.27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) secara tunai dan terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu juga ada membeli 1 (satu) unit sepeda motor baru merk Honda Supra Fit warna hitam tahun 2007 BK 2940 UW atas nama terdakwa sendiri dan uang untuk membeli sepeda motor tersebut adalah uang terdakwa sendiri yang diperolehnya dari hasil terdakwa bekerja selama ini. Saksi juga ada membelikan beberapa buah perhiasan emas yang diberikan saksi kepada terdakwa dan juga adik-adik terdakwa lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara pada terdakwa hari sabtu tanggal 28 juni 2014 di hotel Deli Indah yang beralamat di Lubuk Pakam sekitar jam 10 sampai jam 12 WIB, dimana keterangan saksi korban bahwa terdakwa yang mencoba menghubungi korban melalui handphone, namun korban tidak mau mengangkat telepon karena nomor handphone terdakwa tidak terdaftar dikontak saksi korban. Pada hari lain terdakwa menelephone saksi berkali-kali, sehingga korban

mengangkat telephonnya dan mulailah terjadi percakapan antara korban dan terdakwa. Dalam percakapan tersebut terdakwa mengaku dr Silvi Lorenza. Suatu saat korban hendak berjumpa dengan terdakwa namun tidak pernah terwujud, dikarenakan kesibukan oleh masing-masing pihak.

Menurut pengakuan korban bahwa uang yang dikirim melalui Lenny Damayanti br manalu kepada Silvi Lorenza pertama sekali Rp.600.000,-, dan setelah itu rata-rata dalam setiap bulannya korban mengirim uang kepada terdakwa ± Rp. 100.000.000 sampai Rp.300.000.000,- dan semuanya itu melalui Lenny Damayanti Br Manalu. Setelah proses percakapan antara peneliti dengan korban bahwa sebagaimana yang ditulis keterangan korban dalam putusan adalah benar dan sesuai dengan hasil wawancara anatara korban dengan peneliti.

2) Keterangan Ahli.

Definisi keterangan ahli menurut Pasal 1 angka 28 KUHAP adalah keterangan yangdiberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.163

Menimbang, bahwa di persidangan Jaksa Penuntut Umum telah dihadirkan Saksi Ahli DR.Mahmud Mulyadi,SH,M.Hum dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

164

a) Bahwa, menurut pendapat saksi tindak pidana yang dilakukan oleh

terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu adalah lebih cenderung merupakan tindak pidana Penipuan dan bukan tindak pidana Penggelapan karena di

163

Lihat pasal 1 angka 28 KUHAP

164

dalam kasus ini adanya penguasaan barang dalam hal ini berupa uang yang dialkukan oleh terdakwa karena adanay penguasaan barang menggunakana tipu daya berupa keadaan palsu, tipu muslihat, sehingga saksi korban Henry Dumanter Tampubolon tertarik untuk menyerahkan uangnya kepada terdakwa sehingga mau melakkan suatu perbuatan tanpa adanya suatu tekanan walaupun saksi korban Henry Dumnater Tampubolon merasa ragu-ragu untuk menyerahkan barang berupa uang kepada terdakwa;

b) Bahwa, apabila didalam perkara Penipuan tersebut penyerahan sesuatu

barang tidak harus dilakukan secara sendiri atau dilakukan secara langsung dan dalam perkara ini tidak harus saksi korban Henry Dumanter Tampubolon menyerahkan barang berupa uang langsung kepada terdakwa tetapi bisa juga diserahkan kepada orang suruhan terdakwa dan apabila telah terjadi suatu penyerahan barang baik langsung ataupun tidak langsung dan ditandai barang tersebut telah lepas dari kekuasan seseorang namun bersamaan dengan itu tidak perlu jatuh kedalam kekuasaan orang lain;

c) Bahwa, keseluruhan unsur-unsur tindak pidana Penipuan yang dilakukan

oleh terdakwa dalam hal ini seluruhnya adalah telah terpenuhi dan terbukti;

d) Bahwa, berdasarkan fakta-fakta penerapan dalam kasus ini yakni

menyangkut diterapkannya pasal 64 ayat (1) KUHP tentang perbuatan berlanjut adalah telah terpenuhi dan terbukti dimana dalam perkara ini

perbuatan tindak pidana Penipuan yang dilakukan oleh terdakwa adalah dilakukan secara berlanjut yakni dimulai sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 dan jangka waktu antara perbuatan yang satu dengan perbuatan yang lain yang sifatnya penipuan dilakukan oleh terdakwa tidaklah terlalu lama;

e) Bahwa, penerapan dalam perkara tindak pidana Penipuan yang dilakukan

oleh terdakwa Lenni Damayanti Br. Manalu dikaitkan dengan tindak pidana Pencucian Uang sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1) undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU), dimana didalam pasal ini menyatakan bahwa harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, penyuapan, perbankkan, pasar modal, peransuransian, kepabeanan, cukai, perdagangan orang, perdagangan senjata gelap, terorisme, penculikkan, pencurian, penggelapan, penipuan, pemalsuan uang, perjudian, prostitusi, perpajakkan, kehutanan, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan atau tindak pidana lain yang diancam dengan pidana selama 4 (empat) tahun atau lebih;

f) Bahwa, berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang

Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU) tindak pidana Penipuan adalah merupakan salah satu Precicate Crime (kejahatan asal) dari tindak pidana Pencucian uang;

g) Bahwa, didalam perkara tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa

Dokumen terkait